Anda di halaman 1dari 65

Anatomi, Histologi, Fisiologi

THE INTEGUMENT SYSTEM


Integumen membentuk lapisan terluar
pada tubuh, integumen terdiri dari :
Epidermis
Kulit
dermis
Kuku

Rambut Sebasea

Kelenjar
Keringat
kulit

mammae
Fungsi Umum Integumen
• mikroorganisme
Proteksi • Kehilangan cairan
• Zat kimia dan sinar UV

• Mempertahankan dan mengatur suhu tubuh


Thermoregulator • -> kelenjar keringat dan pembuluh darah

• Zat berlemak
Eksresi • Air
• Ion-ion, e.g. Na+

• Radiasi sinar matahari untuk sintesis vitamin D dimulai dari molekul


Metabolisme prekursor di kulit (dehudrijikesterol - 7

• Menerima stimulus
Komunikasi • Media ekspresi wajah
PERBATASAN KULIT MUKOSA
MUCOCUTANEOUS JUNCTION

• Peralihan kulit dan mukosa


• Pada bagian ini stratum korneum menipis
• Tidak ada glandula sudorifera
• Tidak ada glandula sebacea
• Tidak ada folikel rambut
• Berwarna merah karena tipis shg kapiler darah terlihat
Contoh : hidung , bibir , vulva
, preputium , anus
Anatomi, Histologi, Fisiologi

KULIT
• kulit merupakan jaringan yang menutupi
permukaan tubuh, yang terdiri atas 2 lapisan :
– Epitel yang disebut epidermis
– Jaringan pengikat yang disebut dermis atau
corium
– Superfisialis / subcutan
• Organ terberat di tubuh, sekitar 16% dari
Berat badan
• Luas permukaan 1.2 – 2.3 m2
• Merupakan jalinan jaringan pembuluh darah,
saraf dan kelenjar
• Melindungi badan terhadap cedera mekanis,
kimia dan suhu
• Mekanisme-mekanisme pertahanan tubuh
• Mempertahankan suhu bada
• Pengatur keseimbangan air
• Alat indera bagi persepsi rasa tekan, rasa
suhu, dan rasa nyeri.
• Alat komunikasi system saraf otonom
Ketebalan kulit

Telapak kaki Telapak tangan


Interscapular
• 0.75-1.25 mm :
0.5 cm
0.04 – 0.2 mm

Kelopak mata : Rata-rata : 1-2


0.5 mm mm
Berdasarkan gambaran morfologis dan ketebalan epidermis,
kulit dibagi menjadi
Kulit terdiri dari 2 lapisan
Epidermis -
epitel
Dermis -
corium

Hipodermis
Kulit Tebal
• Kulit tebal ini terdapat pada vola manus (telapak
tangan) dan planta pedis (telapak kaki) yang tidak
memiliki folikel rambut.
• Pada permukaan kulit tampak garis yang menonjol
dinamakan crista cutis (membentuk sidik jari) yang
dipisahkan oleh alur – alur dinamakan sulcus cutis.
• Pada mulanya cutis tadi mengikuti tonjolan corium di
bawahnya tetapi kemudian dari epidermis sendiri
terjadi tonjolan ke bawah sehingga terbentuklah
papilla corii yang dipisahkan oleh tonjolan epidermis.
• Pada tonjolan epidermis antara dua papilla corii akan
berjalan ductus excretorius glandula sudorifera untuk
menembus epidermis.
Crista cutis Sulcus cutis

Interpapillary
Papilla corii
peg
1. Telapak tangan dan
Telapak kaki
2. Tidak ada folikel
rambut
3. Tidak ada glandula
sebacea
• Merupakan epitel gepeng bertingkat terkeratinisasi
• Dalam epidermis terdapat dua sistem :
– Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel – selnya akan
mengalami keratinisasi.
– Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis dan
akan memberikan melanosit untuk sintesa melanin.
Melanosit Sel
8% langerhaans

Keratinosit
Sel Merkel
90%
Sel kulit
epidermis
• Protein keras berfibrosa yang melindungi kulit
dan jaringan dibawahnya dari panas, mikroba
dan zat kimia
• Keratinosit menghasilkan lamellar granules,
yang menghasilkan pelindung anti air yang
mengurangi penguapan dan kehilangan air
pada kulit
• Hanya melanin yang dibentuk di
kulit.
• Melanin mempunyai tonjolan-
tonjolan yang terdapat di stratum
Malphigi yang dinamakan
melanosit.
• terdapat pada perbatasan
epidermis-epidermis dengan
tonjolan-tonjolan sitoplasmatis
yang berisi butir-butir, melanin
menjalar di antara sel Malphigi.
• Warna kulit manusia tergantung
dari jumlah pigmen yang dihasilkan
oleh melanosit dan jumlah yang di
pindahkan ke keratinosit.
• bertanggung jawab untuk pewarna
kulit dari coklat hingga hitam
• bentuknya mirip dengan keratinosit yang juga memiliki
desmosom biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak
tangan dan kaki.
• juga terdapat di daerah dekat anyaman pembuluh
darah dan
serabut syaraf.

Berfungsi
sebagai
penerima
rangsang
sensoris.
(tactle Mercel)
• Sel langerhans
berbentuk bintang dan
terdapat pada stratum
spinosum dari
epidermis.
• Sel langerhans
merupakan makrofag
turunan sumsum tulang
belakang.
• Sel langerhans mempu
mengikat, mengolah,
dan menyajikan antigen
pada limfosit T yang
berperan dalam
perangsangan sel
BASALE

STRATUM SPINOSUM

GRANULOSUM

LUCIDUM

CORNEUM
• Lapisan ini disebut pula
sebagai stratum
pigmentosum atau
stratum germinativum
– karena paling banyak
tampak adanya mitosis sel
– sel.
• Sel – sel lapisan ini
berbatasan dengan
jaringan pengikat corium
dan berbentuk silindris
atau kuboid.
• Di dalam sitoplasmanya
terdapat butir – butir
• Stratum basale dan stratum
spinosum disebut sebagai
lapisan Malfigi yang
mengandung pigmen
melanin(pemberi warna kulit).
• Terdapat sel Langerhans.
• Sel – sel dari stratum basale
akan mendorong sel – sel di
atasnya dan berubah menjadi
polihedral.
• terdiri atas beberapa lapisan
sel – sel yang berbentuk
polihedral menyerupai spina
• Spina adalah bagian
pengubung intraselular
yang disebut
desmosom
• Terdapat berkas-berkas
filament yang
dinamakan tonofibril,
• dianggap filamen-
filamen tersebut
memegang peranan
penting untuk
mempertahankan
kohesi sel dan
• Lapisan ini terdiri atas 2-4 sel yang
tebalnya di atas stratum spinosum.
• Bentuk sel seperti belah ketupat
yang memanjang sejajar
permukaan.
• Sel yang terdalam berbentuk seperti
sel pada stratum spinosum hanya
didalamnya mengandung butir –
butir keratohialin.
• Adanya butir – butir keratohyalin
semula diduga berhubungan dengan
proses keratinisasi
• Makin ke arah permukaan butir –
butir keratin makin bertambah
disertai inti sel pecah atau larut
sama sekali, sehingga sel – sel pada
stratum granulosum sudah dalam
keadaan mati.
• Tampak sebagai garis
bergelombang yang
jernih antara stratum
granulosum dan stratum
corneum.
• Terdiri atas beberapa
lapisan sel yang telah
gepeng tersusun sangat
padat.
• Bagian yang jernih ini
mengandung
yang diduga merupakan
• Lapisan epidermis teratas
yang terdiri dari 25 – 30
lapisan sisik tidak hidup
dan terkeratinisasi
semakin gepeng saat
mendekati kulit
• Permukaan terbuka dari
stratum korneum
menglamai deskuamasi
• Pembaharuan yang
konstan pada sesl
terdeskuamasi melalui
pemebelahan sel di
• Sel tersebut bergerak
ke atas, ke arah
permukaan,
menngalami
keratinisasi dan mati,
• Dengan demikian,
seluruh permukaan
tubuh terbuka ditutup
oeh lembaran sel
epidermis mati
• Keseluruhan lapisan
epidermis diganti dari
dasar ke atas setiap
15-30 hari
Dermis
• Mengandung kolagen dan elastin yang membuat kulit
memiliki tekstur yang fleksibel dan padat.
• Dermis juga mengandung kelenjar minyak, kelenjar
keringat, pembuluh limfa, kantung rambut, dan saraf.
• Terdiri dari jaringan fibrosa yang lebih padat pada bagian
superficial dibandingkan bagian dalamnya.
• Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
• Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki
sekitar 3 mm.
• Fungsi dermis: sebagai alat ekskresi, sebagai organ
penerima rangsangan, pelindung terhadap kerusakan fisik,
penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan
suhu tubuh.
Dermis dipisahkan dari lapisan epidermis
dasar dengan adanya lamina yang
tersusun adari 2 lapisan jaringan ikat

Stratum papilare

Stratum reticulare
• Merupakan lapisan tipis jaringan pengikat
areolar di bawah epidermis yang membentuk
papilla corii.
• Jaringan tersebut terdiri atas sel – sel yang
terdapat pada jaringan pengikat longgar
dengan serabut kolagen halus.
• mengandung fibroblas, sel mast dan makrofag
serta pembulih darah yang memberi nutrisi
pada epidermis diatasnya
• Papilla dermal : serupa jari yang mengandung
reseptor sensorik taktil dan pembuluh darah,
menonjol ke dalam lapisan epidermis
• Pada telapak tangan dan telapak kaki, papila yang
ada sangat banyak, sekitar 65.000 per inci persegi
• Pola tonjolan dan guratan pada telapak tangan
dan kaki sangat unuk, emncerminkan pengaturan
papila dermal
• Kegunaan papila dermal untuk mempermudah
penggengaman melalui peningkatan friksi
• terdiri atas jaringan pengikat yang mengandung
serabut – serabut kolagen kasar yang jalannya
simpang siur tetapi selalu sejajar dengan
permukaan.
• Di dalamnya selain terdapat sel – sel jaringan
pengikat terdapat pula sel khromatofor yang di
dalamnya mangandung butir – butir pigmen.
• Di bawah stratum reticulare terdapat subcutis
yang mengandung glandula sudorifera yang akan
bermuara pada epidermis.
SUMMARY
Hubungan antara Epidermis dan
Dermis
• Epidermis melekat erat pada dermis
dibawahnya karena beberapa hal:
– Adanya papila corii
– Adanya tonjolan-tonjolan sel basal kedalam
dermis
– Serabut-serabut kolagen dalam dermis yang
berhubungan erat dengan sel basal epidermis
• Menutupi seluruh
bagian tubuh kecuali
vola manus dan planta
pedis yang merupakan
kulit tebal.
• Epidermisnya tipis,
sedangkan ketebalan
kulitnya tergantung
dari daerah di tubuh.
– Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan
kulit tebal,hanya terdapat beberapa perbedaan
– Epidermis sangat tipis, terutama stratum spinosum
menipis.
– Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang
kontinyu.
– Tidak terdapat stratum lucidium.
– Stratum corneum sangat tipis.
– Papila corii tidak teratur susunannya.
– Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.
– Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea
– Pada folikel rambut terdapat sel otot polos.
– Kadang-kadang terdapat sel-sel otot polos yang tidak
ada hubungannya dengan folikel rambut, seperti pada:
mammae atau penis.
SUBCUTIS/ HYPODERMIS
• Disebut juga : fasia superficial
• Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan
dari dermis.
• Demikian pula serabut-serabut kolagen dan elastisnya
melanjutkan ke dalam dermis.
• Pada daerah-daerah tertentu terdapat jaringan lemak
yang tebal sampai mencapai 3cm atau lebih, misalnya
pada perut.
• Didalam subcutis terdapat
– anyaman pembuluh
– dan syaraf.
• Epidermis tidak mengandung pembuluh
darah
• nutrisinya diduga berasal dari jaringat
pengikat di bawahnya dengan jalan difusi
melalui cairan jaringan yang terdapat dalam
celah-celah di antara sel-sel stratum Malphigi.
• Warna kulit sebagai hasil dari 3 komponen :
– Kuning disebabkan karena karoten
– Biru kemerah-merahan karena oksihemoglobin
– Coklat sampai hitam karena melanin
Perbandingan keratinosit dan melanosit
4 : 1 atau 10 : 1

Meningkat pada daerah genital dan sekitar mulut

Pada penduduk berkulit gelap jumlah melanosit tetap tetapi


jumlah melaninnya meningkat

Albino tidak adanya melanin atau tidak adanya melanosit

Melanin dapat juga ditemukan pada :


Retina
Melanofor

Fungsi melanin melindungi tubuh thd radiasi ultra violet


Perbedaan warna kulit terjadi karena
faktor berikut :
• Melanosit,
– Terbagi dua : pheomelanin (kuning -> merah) dan
eumelanin (coklat -> hitam)
– Jumlah melanosit : 1000 – 2000/mm2 tidak bervariasi
antar ras, tetapi perbedaan genetik dalam besarnya
jumlah produksi melanin dan pemecahan pigmen yang
lebih melebar mengakibatkan perbedaan ras
• Terjadi pigmentasi besar pada puting susu, area
sirkumanal, skrotum, penis dan labia mayora
• Telapak tangan dan telapak kaki mengandung sedikit
pigmen
• Bisa berupa freckles pada sebagian orang, dan
nevus/mole/karang yang merupakan melanin yang
terakumulasi
Melanosit
• Melanosit mensintesis melanin dari asam amino
tyrosine dengan enzyme tyrosinase
• Synthesis terjadi di dalam sebuah organel,
bernama melanosome
• Pemaparan pada UV ray meningkatkan aktivitas
enzym melanosom
• Pertambahan melanin menyebabkan kulit
kecoklatan/ tanned
• Melanin menyerap Uv ray dan mencegah untuk
merusak DNA di sel epidermis
• Darah, • Karoten,
• dalam pembuluh • jumlah pigmen
dermal di bawah kuning hanya
lapisan epidermis ditemukan pada
dapat terlihat dari stratum korneum dan
permukaan dalam sel lemak
• menghasilkan dermis dan
pewarnaan merah hipodermis
muda, terlihat pada • menyebabkan
Caucasian perbedaan pada
warna kulit
Regenerasi Kulit

– Hanya bagian epidermis


– Abrasi epidermal : contoh : luka bakar minor

– Masuk ke dalam dermis


– 4 fase : an inflammatory phase, a migratory
phase, a proliferative phase, and a maturation
phase.
Epidermal wound healing
Deep wound healing
Histogenesis sistem integumen

Anda mungkin juga menyukai