OLEH :
ANDIKA NURSARI PUTRI
N 111 17 097
Zat kimia
(asam atau
basa)
PATOFISIOLOGI LUKA BAKAR
FASE-FASE PADA LUKA BAKAR
Awal/Akut/Syok
Gangguan Sirkulasi berdampak
Cedera Inhalasi Gangguan Mekanisme Napas
pada organ
Subakut/Syok Teratasi
Proses inflamasi disertai eksudasi
Infeksi dan sepsis Penguapan cairan tubuh
dan kebocoran protein
Lanjut
Proses penutupan luka hingga maturasi Masalah pasca cedera
DIAGNOSIS LUKA BAKAR
• Lokalisasi
3
• Penyebab
4
DERAJAT LUKA BAKAR
DERAJAT I
DERAJAT II A
DERAJAT II B
DERAJAT III
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
BERDASARKAN KEDALAMAN LUKA5
PEMBAGIAN ZONA KERUSAKAN
JARINGAN
Zona Koagulasi,
Zona nekrosis
Zona statis
Zona Hiperemis
LUAS PERMUKAAN LUKA BAKAR
•Luka bakar derajat I •Derajat II dengan luas 15- •Derajat II dengan luas 15-
dengan luas < 15% pada 40% 40%
dewasa •Luka bakar dengan luas •Luka bakar dengan luas
•Luka bakar derajat II 15-25% pada dewasa, 15-25% pada dewasa,
dengan luas < 10% pada dengan luka bakar dengan luka bakar
anak dan usia lanjut derajat III < 10% derajat III < 10%
•Luka bakar derajat III •Luka bakar derajat II •Luka bakar derajat II
dengan luas < 2% pada dengan luas 10-20% dengan luas 10-20%
segala usia (tidak pada anak usia < 10 pada anak usia < 10
mengenai muka, tangan, tahun atau dewasa > 40 tahun atau dewasa > 40
kaki, dan perineum) tahun, dengan luka tahun, dengan luka
bakar derajat III < 10% bakar derajat III < 10%
•Luka bakar dengan •Luka bakar dengan
derajat III < 10% pada derajat III < 10% pada
anak maupun dewasa anak maupun dewasa
yang tidak mengenai yang tidak mengenai
muka, tangan, kaki, dan muka, tangan, kaki, dan
perineum perineum
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah
1
• Urinalisis
2
• Pemeriksaan keseimbangan elektrolit
3
• Analisis gas darah
4
• Radiologi – jika ada indikasi ARDS
5
• Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk
6 menegakkan diagnosis SIRS dan MODS
INDIKASI RAWAT INAP
•Luka bakar derajat III : luas luka > 2% pada dewasa dan setiap derajat III pada
Luka bakar derajat III > 5% anak-anak
•melibatkan area kritis (wajah, tangan, kaki, genitalia, perineum, kulit di atas sendi
Luka bakar derajat II atau III utama) risiko signifikan untuk masalah kosmetik dan kecacatan fungsi
Luka bakar signifikan •akibat bahan kimia, listrik, petir, adanya trauma mayor lainnya, atau adanya
kondisi medik signifikan yang telah ada sebelumnya
Luka bakar disertai dengan •DM, Hipertensi, dll) atau trauma atau cedera inhalasi
penyakit lain
TATA LAKSANA KASUS LUKA BAKAR
Awal Lanjut
• Hentikan proses • Cleaning
kombusio dan Clothing • Chemoprophylaxis
• mencegah kerusakan • Covering
lebih parah (Cooling) • Comforting
• pindahkan penderita
ke ruang terbuka
BERDASARKAN BERAT-RINGAN
Primer Sekunder
• Airway dan breathing : • Pemasangan NGT dan
Intubasi, Krikotiroidotomi, kateter
oksigen 100%, suction,
Pemberian terapi inhalasi, • Terapi luka
Bilasan bronkoalveolar, • Pemeriksaan darah
Eskarotomi pada dinding
torak yang bertujuan
lengkap dan analisis
untuk memperbaiki gas darah
kompliansi paru • Pemberian antibiotik
• Circulation : Resusitasi dan analgetik
cairan
RESUSITASI CAIRAN
Baxter
Evans-Brooke Luas luka bakar (%)
(Parkland)
x BB (kg) menjadi mL
4cc x kgBB x %luka NaCl per 24 jam
bakar Luas luka bakar (%)
x BB (kg) menjadi mL
plasma per 24 jam
Sebagai pengganti
Cairan yang cairan yang hilang
diberikan biasanya akibat penguapan,
RL karena terjadi diberikan 2000cc
defisit ion Na. glukosa 5% per
24jam.
• Pada hari pertama, Setengah dari jumlah cairan
diberikan dalam 8 jam pertama dan sisanya
diberikan selama 16 jam berikutnya. Pada hari
kedua diberikan setengah jumlah cairan hari
pertama. Pada hari ketiga diberikan setengah
jumlah cairan hari kedua.
OBSERVASI
Fase Fase
Subakut Lanjut
SYOK parut
Infeksi
Hipovolemik hipertropik
Gangguan
Sepsis
keseimbangan
GGA, GRA
KOMPLIKASI LAIN
Oedema Laring
Pneumonia Keracunan CO Hiperglikemik
Nosokomial
Sistemic Inflammatory
Response Syndrome
MOF (Multi Organ
(SIRS), Multi-system Kontraktur
Faiulure)
Organ Dysfunction
Syndrome (MODS)
• Kecepatan pengobatan
medikamentosa, penanganan dini
hingga penyembuhan • Biasanya terjadi pada luka bakar
derajat 3 dengan luas luka lebih
Meninggal dari 50% dan telah mengalami
kegagalan sistem pernafasan
dan sirkulasi.
TRAUMA LISTRIK