Anda di halaman 1dari 21

INFEKSI IMMUNOLOGI

TERHADAP INFEKSI
DAN VIRUS
KELOMPOK 4
1. Risnawati 170106040
2. Rokhimatul Maula 170106041
3. Sarah zulfa S 170106042
4. Sindi Widia 170106043
5. Sintia 170106044
6. Siti Mariyah 170106045
7. Sri Handayani 170106046
8. Tias Kurniawati 170106047
9. Widya A 170106048
10. Yunita Rahmawati N 170106050
11. Zahra Noval D 170106051
INFEKSI BAKTERI

Merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri dari


luar yang masuk ke dalam tubuh dan akan segera menyerang
sistem imun nonspesifik berupa fagosit, Komplemen, APP
(Acute Phase Protein) atau dinetralkan oleh antibodi spesifik yang berada
didalam darah.

Intraseluler
Imunologi Bakteri

Ekstraseluler
BAKTERI EKSTRASELULAR

Bakteri ekstraseluler adalah bakteri yang mampu memb


elah diri di luar sel host.

- Bakteri gram positif atau pyogeniccocci


(Staphilococcis, Streptococcus)
- Gram negativecocci (meningococcus, Gonococcus, Neiss
eria)
- Basil gram negatif (organisme dalam usus: E. coli)
- Basil gram negatif (bakteri anaerob: Clostridium sp.)
MEKANISME

Merangsang reaksi inflamasi


01 yang menyebabkan destruksi
jaringan di tempat infeksi

Produksi toksin yang menghasilkan ber


bagai efek patologik. Toksin
02 dapat berupa endotoksin dan
eksotoksin BAKTERI
EKSTRASELULAR
03
Imunitas Non-Spesifik
Terhadap Bakteri Ekstraselular
Bakteri gram negatif yang dinding selnya
mengandung lipopolisakarida akan mengaktivasi j
alur alternatif komplemen. Bakteri akan Hasil akhir dari pengaktifan
mengolerasikan manosa pada permukaanya mem komplemen adalah opsonisasi bakteri sert
bentuk ikatan manosa-lektin dan a meningkatkan fagositosis.
mengaktifkan komplemen.

Fagositosis diperantarai oleh banyak reseptor sel fa


Sitokin berfungsi sebagai
gosit. Reseptor ini akan mengaktifkan
ko-stimulator sel limfosit T dan B
fagositosis dan menstimulasi dibentuknya zat-zat. S
yang menghasilkan mekanisme el fagosit yang teraktivasi akan
amplifikasi untuk imunitas spesifik mengeluarkan sitokin.Sitokin ini akan
menginduksi adanya manifestasi infeksi
Imunitas Spesifik
Terhadap Bakteri Ekstraselular
Respon antibodi akan melawan bakteri
Efek yang akan terjadi adalah
ekstraselular yang akan menempel
Opsonisasi dan fagositosis serta
langsung pada antigen dinding sel atau
aktivitasi komplemenmelalui
toksin yang disekresikan oleh bakteri
jalur klasik
yang biasanya berupa polisakarida.

Aktivasi komplemen oleh IgM dan Netralisasi toksin diperantarai oleh IgM
IgG untuk menghasilkan mikrobisid dan IgG untuk mencegah penempelan
MAC serta pelepasan mediator terhadap sel target serta meningkatkan
inflamasi akut. fagositosis untuk eliminasi toksin
tersebut
RESPON IMUN TERHADAP
BAKTERI EKSTRASELULAR
BAKTERI INTRASELULAR

Karakteristik utama bakteri intraseluler adalah dapat bertahan


hidup dan berkembang biak didalam sel-sel fagosit. Dimana
mikroba ini berhasil memnemukan tempat yang tidak dapat
dijangkau antibodi. Oleh karena itu untuk mengeliminasinya
Membutuhkan mekanisme respon imun seluler yang berbeda
Dengan mekanisme respon imun terhadap bakteri ekstrasel.

Bakteri intraseluler :
- Mycobacterium
- Listeria monocytogenes
- Legionellepneumophilia
Respons Imun Spesifik Terhadap
Bakteri Intraselular

Respons imun Antigen protein Beberapa bakteri


spesifik terhadap ba intraselular me- ada yang resisten
kteri intraselular rupakan stimulus sehingga
diperankan oleh kuat sel limfosit T menimbkan stimulasi
cell mediate antigen yang kronik.
immunity

Produksi sitokin Reaksi inflamasi ini


Mekanisme ini diperankan ole terutama IFN α. Sitokin IN berhubungan dengan
h sel limfosit T, F α ini akan nekrosis jaringan dan
fungsi efektornya untuk mengaktivasi fibrosi yang luas, kerusakka
eliminasi bakteri yang diperani makrofag termasuk ma n ini disebabkan oleh
makrofag yang krofag yang terinfeksi unt respons imun terhadap
diaktivasi oleh sitokin uk membunuh bakteri intraselular.
yang diproduksi oleh sel T. bakteri.
Proses Infeksi
Bakteri Ekstraseluler Dan Intraseluler
INFEKSI VIRUS

Respon imun terhadap protein virus melibatkan sel T


dan sel B. Antigen virus yang menginduksi antibody
dapat menetrlkan virus dan sel T sitotoksik yang spesifik
merupakan imunitas paling efisien pada imunitas
proteksi terhadap virus.
INFEKSI VIRUS (2)
Proses netralisasi virus dapat dilakukan dengan
beberapa cara, diantaranya dengan menghambat
perlekatan virus pada reseptor yang terdapat pada
permukaan sel, sehingga virus tidak dapat menembus mem
bran sel. Dengan demikian replikasi virus dapat dicegah. An
tibodi dapat juga menghancurkan virus
Peran IFN sebagai anti virus khususnya
dengan aktivasi komplemen melalui jalur klasik atau menye
IFN-α dan IFN-β.
babkan agregasi virus sehingga mudah
Dampak antivirus dari IFN terjadi melalui :
difagositosis dan dihancurkan.
1. Peningkatan ekspresi MHC kelas I
2. Aktivasi sel NK dan makrofag
3. Menghambat replikasi virus.
MEKANISME

Virus memasuki tubuh pada


01 suatu tempat, kemudian ikut
peredaran darah mencapai organ
Untuk mencapai or
Virus langsung mencapai organ
sasaran, tidak melalui peredaran
gan sasaran,
02 darah, saluran pernafasan yang
merupakan tempat masuknya virus virus menempuh 2
cara
03
Respon Imun Nonspesifik
Terhadap Infeksi Virus
Respons imun yang Produksi IFN-α selama
terjadi adalah timbulnya i infeksi virus akan mengakt
Antigen protein ivasi sel NK dan
nterferon dan
intraselular me- meregulasi ekspresi
sel natural killler (NK) da
rupakan stimulus MHC pada sel terdekat se
n antibodi yang
kuat sel limfosit T hingga menjadi
spesifik terhadap
virus resisten terhadap
infeksi virus.

Reseptor pertama
merupakan killeractivatingre
Permukaan sel yang ceptors. Reseptor lainnya a Sel NK juga dapat
terinfeksi virus mengalami modi dalah killer berperan dalam ADCC
fikasi, terutama inhibitoryreceptors, yang me bila antibodi terhadap
dalam struktur karbohidrat, ngenali molekul MHC kelas protein virus terikat pada sel
I dan mendominasi signal d yang terinfeksi.
menyebabkan sel
ari reseptor
Menjadi target sel NK
aktivasi
Respon Imun Spesifik
Terhadap Infeksi Virus
Respons imun spesifik ini mempunyai peran penting, yaitu :

Menetralkan antigen virus dengan berbagai cara antara lain


menghambat perlekatan virus pada reseptor yang terdapat
01 pada permukaan sel sehingga virus tidak dapat menembus
membran sel.

Melawan virus sitopatik yang dilepaskan dari sel yang lisis.


Molekul antibodi dapat menetralisasi virus melalui berbagai
02 cara.Antibodi dapat menghambat kombinasi virus dengan
reseptor pada sel, sehingga mencegah penetrasi dan
multiplikasi intraseluler.
Mekanisme Respon Imun
Terhadap Infeksi Virus
KESIMPULAN

Respons imun terhadap bakteri meliputi bakteri ekstraseluler


dan intraselular. Respon imun imun spesifik dan non spesifik
sama penting dalam pembentukan kekebalan terhadap infeksi virus, d
imana tujuan utama respon imun terhadap infeksi virus ialah eliminasi
terhadap virus yang menginfeksi sel dan
sel-sel yang mengandung virus atau tempat replikasi virus.
DAFTAR PUSTAKA

Abbas Abul K., Lichtman; AH, Pillai S. Cellular and Molecular Immun olog
y. Vol. 8a ed., Elsevier. 2014. 544 p.
Munasir Z. Respons Imun Terhadap Infeksi Bakteri. Sari Pediatr.
2001;2(4):193–7.
Bhavsar AP, Guttman J a, Finlay BB. Manipulation of host-cell pathwa ys b
y bacterial pathogens. Nature. 2007;449(7164):827–34.
Kawai T, Akira S. Innate immune recognition of viral infection. Nat Im mun
ol. 2006;7(2):131–7.
ANY
QUESTIONS?
Thank You

Anda mungkin juga menyukai