Diana Indriani Jingga Salsabila D.N Putri Ananda N. Witri Assyifarudin Periodisasi Sejarah Peradaban Islam Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW telah membawa bangsa Arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi bangsa yang maju. Ia dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat penting dalam sejarah manusia hingga saat ini. Bahkan kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol. H.A.R. Gibb dalam bukunya Whitter Islam menyatakan, “Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah sebuah peradaban yang sempurna”. Faktor- Faktor yang mempengaruhi kejayaan islam • Konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam. • Ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju. • Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa- bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. • usaha penerjemahan kitab- kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Sejarah peradaban Islam telah dibagi oleh Prof. Dr. harun Nasution dalam tiga periode, yaitu 1. periode klasik • Fase Ekspansi, Integrasi (650-1000) • Fase Disintegrasi (1000-1250) 2. periode pertengahan • Fase Kemunduran (1250-1500 M) • Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1700 M) 3. periode modern. Periode Klasik (650-1250 M) Khilafah Rasyidah 1. Pemerintahan Abu Bakar As-Sidiq r.a 2. Pemerintahan Umar bin Khatab 3. Pemerintahan Ustman Bin Affan r.a 4. Pemerintahan Ali bin Abi Thalib Kejayaan pada masa khilafah rasyidah antara lain ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Banzantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam, jawatan polisi yang dibentuk oleh Umar utk keamanan, menempa mata uang dan mendirikan tahun hijriah dan perjanjian damai yg dapat mempersatukan umat islam kembali dalam satu kepemimpinan politik. Khilafah Bani Umayyah Memasuki masa kekuasaan Muawiyah menjadi awal kekuasaan Bani Umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun temurun). Kekhalifahan Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Namun Kejayaan pada masa ini diantaranya keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, berkembangnya ilmu pengetahuan, meningkatnya seni/budaya sastra, perkembangan ekonomi yg ditandai dengan mata uang dinar, dirham dan perunggu dan jabatan- jabatan tertentu. KHILAFAH BANI ABBASYIAH
Kekuasaan dinasti Bani
Abbas atau khilafa Abbasiyah, melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dimana khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasan dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad Saw. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah Al-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbass. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima periode : • Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M) periode pengaruh Persia pertama. • Periode Kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M, disebut masa pengaruh Turki pertama. • Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M)Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua. • Periode Keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M) biasanya disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua. • Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifa bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad. Kejayaan pada masa bani Abassyiah Harun Ar - Rasyid adalah khalifah kelima dari kekhalifahan Abbasiyah. Harun Ar - Rasyid sangat mengedepankan ilmu pengetahuan. Tidak heran, pada masa kepemimpinannya banyak cendikiawan datang ke Kota Baghdad membawa ide - ide serta pemikiran yang menghasilkan banyak karya. Ia juga membayar para ulama - ulama untuk menerjemahkan buku - buku berbahasa asing ke bahasa Arab. Kemudian Harun Ar - Rasyid mendirikan institusi Pengkajian Ekonomi Islam Pertama di dunia yaitu Baitul Hikmah, yang terletak di Baghdad. Baitul Hikmah kemudian berfungsi sebagai pusat pengkajian, penerjemah, perpustakaan, dan sumber - sumber penelitian.
Selain sangat mengedepankan ilmu pengetahuan, Harun Ar -
Rasyid juga sosok pemimpin yang sangat merakyat. Ia akan melakukan apapun untuk mensejahterakan rakyatnya. Salah satunya yaitu memajukan ekonomi. Periode Pertengahan (1250- 1800) Fase Kemunduran (1250-1500 M) Pada masa ini desentralisasi dan disintegrasi Fase Kemunduran bertambah (1250-1500 meningkat. Perbedaan antaraM)Sunni dan Syi’ah, demikian juga antara Arab dan Persia bertambah tampak. Dunia Islam pada zaman ini terbagi dua, yaitu: Bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika Utara, dengan Mesir sebagai pusat, dan Bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah dengan Iran sebagai Pusat. Fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1700 M)
Dimulai dengan Zaman Kemajuan (1500-1700 M),
Kemudian Zaman Kemunduran (1700-1800 M). Tiga Kerajaan Besar Tersebut Ialah Kerajaan Usmani (Ottoman Empire) di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India. Sedangkan di zaman kemunduran kerajaan Usmani terpukul di Eropa, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan suku bangsa Afgam, dan daerah kekuasaan kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India. Kekuatan militer dan kekuatan politik umat Islam menurun umat Islam dalam keadaan kemunduran drastis. Periode Modern 1800 M - seterusnya Periode modern dimulai pada abad ke-18 hingga abad ke-20. Pada periode ini, banyak tokoh muslim yang kemudian sadar, atau sifat jumud pada umat islam. Tokoh-tokoh itu berupaya untuk membawa islam bangkit kembali. Tokoh-tokoh itu diantaranya Jamaluddin Al-Afghani (1839) dan Muhammad Abduh (1849). Menurut sejarah, awal kebangkitan islam ketika Napoeloen Bonaparte bersama pasukannya mendarat di sungai Nil pada abad ke-18, peristiwa itu menjadi awal dunia islam mengenal modernitas. Ibnu Rusyd (520‒595 H)
Ibnu Rusyd merupakan salah satu
tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat. Al-Ghazali (450‒505 H) Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Hamid al- Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Jasa-jasa yang dilakukan Al-Ghazali *Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya. *Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus. *Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawwuf, AI-Kindi (805‒873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu
tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika AI-Farabi (872‒950 M)
Al-Farabi merupakan salah
satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al- Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, ilmu alam, teologi, dan astronomi. Ibnu Sina (980‒1037 M)
Ibnu Sina merupakan salah satu
tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Ali AI- Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran.