Mioma Uteri
Mioma Uteri
MIOMA UTERI +
DEGENERASI HIDROFIK
PENDAHULUAN
• Mioma uteri, dikenal juga dengan sebutan fibromioma,
fibroid ataupun leiomioma
• Sering ditemukan pada wanita usia reproduksi ( 20 – 25 %),
• kejadiannya lebih tinggi pada usia diatas 35 tahun, yaitu
mendekati angka 40 %.
• Tingginya kejadian mioma uteri antara usia 35 - 50 tahun,
menunjukkan adanya hubungan mioma uteri dengan
estrogen.
• Mioma uteri belum pernah dilaporkan terjadi sebelum
menarche dan menopause angka kejadian sekitar 10 %.
Definisi
• Mioma uteri adalah tumor jinak miometrium
uterus dengan konsistensi padat kenyal, batas
jelas, mempunyai pseudo kapsul, tidak nyeri, bisa
soliter atau multipel.
• Mioma uteri terdiri dari sel-sel otot polos, tetapi
juga jaringan ikat. Sel-sel ini tersusun dalam
bentuk gulungan, yang bila membesar akan
menekan otot uterus normal.
• Mioma uteri bukanlah suatu keganasan dan tidak
juga berhubungan dengan keganasan
Etiologi
• belum diketahui penyebab pasti mioma uteri
• mioma merupakan sebuah tumor monoklonal yang
dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel
neoplastik tunggal. Sel-sel tumor mempunyai
abnormalitas kromosom lengan 12q13-15.
Teori Faktor penyebab Mioma uteri
• Teori Reseptor estrogen dan teori stimulasi estrogen
Mioma uteri tumbuh pada masa reproduksi, mioma uteri
dijumpai setelah menarche6.
Seringkali terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama
kehamilan dan terapi estrogen eksogen.
Mioma uteri akan mengecil pada menopause dan
pengangkatan ovarium.
• Teori mutasi7
Mutasi ini mencakup rentetan perubahan pada kromosom,
baik secara parsial maupun secara keseluruhan.
Faktor mempengaruhi pertumbuhan
Mioma Uteri
• Estrogen
pada otot rahim yang berubah menjadi mioma ditemukan
reseptor estrogen yang lebih banyak daripada otot rahim
normal.
Mioma uteri dijumpai setelah menarke.
Seringkali terdapat pertumbuhan tumor yang cepat selama
kehamilan dan terapi estrogen eksogen.
Mioma uteri akan mengecil pada saat menopause dan
pengangkatan ovarium.
• Progesteron
Progesteron merupakan antagonis natural dari estrogen.
Progesteron menghambat pertumbuhan tumor dengan dua cara yaitu:
mengaktifkan 17B hidroxydesidrogenase dan menurunkan jumlah
reseptor estrogen pada tumor.
Faktor predisposisi
• Umur
Mioma uteri jarang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, ditemukan sekitar 10%
pada wanita berusia lebih dari 40 tahun. Tumor ini paling sering memberikan
gejala klinis antara 35-45 tahun.
• Paritas
Lebih sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relatif infertil
• Fungsi ovarium
Diperkirakan ada korelasi antara hormon estrogen dengan pertumbuhan mioma,
dimana mioma uteri muncul setelah menarke, dan mengalami regresi setelah
menopause.
• Indeks Massa Tubuh (IMT)
Hal ini mungkin berhubungan dengan konversi hormon
androgen menjadi estrogen oleh enzim aromatease di jaringan
lemak. Hasilnya terjadi peningkatan jumlah estrogen tubuh yang
mampu meningkatkan prevalensi mioma uteri.
KLASIFIKASI MIOMA UTERI
• MIOMA SUBMUKOSA
Berada dibawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga
uterus. Jenis ini sering memberikan keluhan gangguan
perdarahan.
mioma submukosa, walaupun kecil sering memberikan keluhan
gangguan perdarahan.
Mioma submukosa umumnya dapat diketahui dari tindakan
kuretase, dengan adanya benjolan waktu kuret, dikenal sebagai
Currete bump.
Tumor jenis ini sering mengalami infeksi, terutama pada mioma
submukosa pedinkulata. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim
ke vagina, dikenal dengan nama mioma geburt atau mioma yang di
lahirkan, yang mudah mengalami infeksi, ulserasi, dan infark
• Mioma Intramural
Terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium.
Karena pertumbuhan tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan
terbentuklah semacam simpai yang mengelilingi tumor.
Bila didalam dinding rahim dijumpai banyak mioma, maka uterus akan
mempunyai bentuk yang berdungkul dengan konsistensi yang padat.
Mioma yang terletak pada dinding depan uterus, dalam pertumbuhannya
akan menekan dan mendorong kandung kemih keatas, sehingga dapat
menimbulkan keluhan miksi.6
• Mioma Subserosa
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada
permukaan uterus diliputi oleh serosa.
Mioma subserosa dapat tumbuh diantara kedua lapisan
ligamentum latum menjadi mioma intraligamenter.6
• Mioma Intraligamenter
Mioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain,
misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian
membebaskan diri dari uterus.
Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari
berkas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti
kumparan (whorle like pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri
dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan
sarang mioma ini.6
Gejala Klinis
• Pendarahan Abnormal
Hipermenore, menoragia, metroragia.
• Rasa nyeri
timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma, yang
disertai nekrosis setempat dan peradangan.
• Gejala dan tanda penekanan
dipengaruhi dari besar dan tempat mioma uteri. Bila besar, akan
memberi rasa seperti rasa berat pada pelvik atau gejala tekanan pada
struktur-struktur disekitarnya.
1. Atrofi
2. Degenerasi hialin
3. Degenerasi kistik
4. Degenerasi Hidrofik
5. Degenerasi merah
6. Degenerasi lemak
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi abdomen1
Terdapat benjolan dibagian bawah.
• Palpasi abdomen5
Teraba suatu massa yang besar atau kecil di pelvis dan tumbuh ke atas dalam
rongga abdomen. Biasanya padat, kenyal, berbenjol-benjol, mobil.
• Perkusi abdomen
Pada mioma, ketokan perut pekak terdapat di bagian paling menonjol ke
depan apabila penderita tidur terlentang
• Auskultasi abdomen
Auskultasi sangat penting pada tumor perut yang besar untuk menyingkirkan
kehamilan. Pada mioma terdengar bising uterus sedangkan pada kehamilan
yang cukup tua terdengar bising uterus sekaligus detak jantung dan gerakan
janin.1
Pemeriksaan Khusus
• Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan Hb, jumlah
leukosit, trombosit, LED. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk melihat seberapa parah komplikasi anemia pada
mioma uteri. Pemeriksaan gula darah, fungsi ginjal,
fungsi hati dan sebagainya hanya dilakukan bila ada
indikasi.5
• Pap’s Smear
Untuk mendeteksi dini ada tidaknya tanda-tanda
keganasan pada mulut rahim dan korpus uteri serta
untuk mengetahui fungsi hormonal estrogen dan
progesteron.
• HCG (Human Chorionic Gonadotrophine)
Pemeriksaan ini untuk mengesampingkan tanda-tanda
diagnosis banding kehamilan.
• Pemeriksaan sinar X
Dapat menunjukkan kalsifikasi leiomioma yang khas pada
wanita pasca menopause5.
• USG
USG sangat membantu diagnosis. Dengan USG dapat
terlihat gambaran perbesaran uterus dengan batas kapsul
mioma jelas dan terdapat gambaran penampang seperti
spindel.
Penatalaksanaan
• KONSERVATIF
• Penanganan konservatif, bila mioma yang kecil pada pra dan post
menopause tanpa gejala.
• Cara penanganan konservatif sebagai berikut :
Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6
bulan.
Bila anemia, Hb < 8 g% transfusi PRC.
Pemberian zat besi.
Penggunaan agonis GnRH leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari 1-
3 menstruasi setiap minggu sebanyak tiga kali. Obat ini
mengakibatkan pengerutan tumor dan menghilangkan gejala.
Obat ini menekan sekresi gonadotropin dan menciptakan keadaan
hipoestrogenik yang serupa yang ditemukan pada periode
postmenopause. Efek maksimum dalam mengurangi ukuran tumor
diobservasi dalam 12 minggu.
Terapi agonis GnRH diberikan sebelum pembedahan, karena
memberikan beberapa keuntungan: mengurangi hilangnya darah
selama pembedahan, dan dapat mengurangi kebutuhan akan
transfusi darah.
Baru-baru ini, progestin dan antipprogestin dilaporkan
mempunyai efek terapeutik. Kehadiran tumor dapat ditekan atau
diperlambat dengan pemberian progestin dan levonorgestrol
intrauterin.
• Pengobatan Medikamentosa dengan GnRHa
(Gonadotropin Releasing Hormon Agonist)
Pemberian GnRH dapat selama 16 minggu pada mioma
uteri menghasilkan degenerasi hialin hingga uterus
menjadi mengecil. Karena itu GnRH berguna
mengontrol perdarahan
• Penanganan Operatif
• Histerektomi
Histerektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya tindakan
terpilih.
Histerektomi dilakukan bila pasien tidak menginginkan anak lagi, dan
pada penderita yang memiliki leiomioma yang simptomatik atau yang
sudah bergejala.
Laporan Kasus
• Tanggal pemeriksaan : 19 – 02 – 2019
Nama : Ny. F
Umur : 01-08-1985 ( 35 Tahun)
Alamat : Ds. Kavaya, Pantai Barat
Pekerjaan : URT
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
• P2A1
• Menarche : 15 tahun
• HPHT : 27 01 2019
• Perkawinan : Pertama
• TP :-
• Keluhan Utama : Nyeri perut bagian bawah
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Riwayat Obstetri :
Anak pertama : Perempun, lahir spontan di bidan , BBL 2.900
gram, Hidup
Anak kedua : Abortus tahun 2011
• Riwayat Menstruasi
Menarche usia 13 tahun. Siklus haid biasanya 28 hari dan lamanya haid 4 hari
dengan hari banyak haid 3-4 hari dan menghabiskan hingga 1-2 pembalut
sehari saat sebelum mengalami keluhan.
• Riwayat Penyakit Dalam Keluarga
Menurut pasien, di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti
pasien. Riwayat penyakit hipertensi (-). Riwayat hipertensi (-),riwayat penyakit
ginjal (-), jantung (-) , diabetes mellitus (-), dan asma (-).
• Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan dan makanan.
• PEMERIKSAAN FISIK
KU : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
• Tanda-Tanda Vital
TekananDarah : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,0ºC
• Kepala – Leher :
Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterus (-/-), pembesaran KGB (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-).
• Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung,
batas jantung Dalam batas normal
A :Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-.
Bunyi jantung I/II murni Regular
• Abdomen
I: Tampak datar kesan normal, stria (-)
A: Peristaltik usus (+), kesan normal.
P: Timpani pada empat kuadran abdomen
P: nyeri tekan abdomen (+) di regio suprapubic, massa teraba (+)
• Ekstremitas :
Edema ekstremitas bawah -/-, akral hangat
Pemeriksaan penunjang
lab DL (18 feb 2019)
WBC 23,2 103/L (4,8 – 10,8)
• Rencana Miomektomi
• PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Functionam : Malam
Ad sanationam : Bonam
Tanggal S O A P
Hari Jumat, Nyeri perut Keadaan umum: Sakit Post IVFD Ringer Laktat 28
tanggal 22 Feb bagian bawah sedang Miomektomi tetes/menit
2019 (PH.3) (+), Nyeri bekas Tanda vital : dan Inj. Cefotaxim 1 gr/24
Suhu : 37,1 C
0
OP (+), pusing rekonstruksi jam
TD : 100/70
(+), mual (-), Nadi : 84 kali/menit uterus H1 ec. Inj. Ondancentron / 8 jam
muntah (-), Respirasi : 20 kali/menit Mioma /iv
Flatus (-), BAK Mata : Conjunctiva Uteri+degen Inj ranitidine / 8 jam
(+), dan BAB (+) : Anemis (-/-) erasi Inj. Ketorolac 1 amp (1
Abdomen :
hidrofik ml/ 30 mg)/ 8 jam
Auskultasi : Peristaltik usus (+) Inj Transamine /8 jam IV
kesan normal
Perkusi : Pekak dibagian
suprapubic dan umbilical
Palpasi :Nyeri abdomen (+)
bagian suprapubic
Tanggal S O A P
Hari Sabtu, Keadaan umum: Sakit sedang IVFD Ringer Laktat 28 tetes/menit
Nyeri perut Tanda vital :
Post
tanggal 24 feb bagian bawah (+) Suhu : 36,70C Miomektomi IVFD Ringer Laktat 28
2019(PH.4) berkurang, Nyeri TD : 100/70 dan tetes/menit
Nadi : 81 kali/menit
bekas OP (+), Respirasi : 20 kali/menit rekonstruksi Inj. Cefotaxim 1 gr/24
pusing (+), mual Mata : Conjunctiva uterus H2 jam
: Anemis (-/-) Inj. Ondancentron / 8 jam
(-), muntah (-), ec. Mioma
Flatus (+), BAK Abdomen : Uteri /iv
Auskultasi : Peristaltik usus (+)
(+), dan BAB (+)) kesan normal
Inj ranitidine / 8 jam
Perkusi : Pekak dibagian Inj. Ketorolac 1 amp (1
suprapubic dan umbilical
Palpasi :Nyeri abdomen (+)
ml/ 30 mg)/ 8 jam
bagian suprapubic
Pembahasan
• Mioma uteri adalah tumor jinak miometrium uterus
dengan konsistensi padat kenyal, batas jelas, mempunyai
pseudo kapsul, tidak nyeri, bisa soliter atau multipel.
Mioma uteri terdiri dari sel-sel otot polos, tetapi juga
jaringan ikat. Sel-sel ini tersusun dalam bentuk
gulungan, yang bila membesar akan menekan otot uterus
normal.1,3,
• Gejala yang timbul sangat tergantung pada tempat
sarang mioma ini berada serviks, intramural, submukus,
subserus, besarnya tumor, perubahan dan komplikasi
yang terjadi.
• Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :2,4
1) Perdarahan abnormal
Gangguan perdarahan yang terjadi umumnya adalah hipermenore,
menoragia dan dapat juga terjadi metroragia.
Pada pasien ini adanya keluaran darah dari rahim dalam
jumlah banyak ( Hipermenorea) kadang beberapa waktu dalam
jumlah sedikit sejak 8 bulan yang lalu, ini merupakan salah satu
gejala timbulnya kemungkinan terjadinya mioma uteri
• Adapun Beberapa faktor yang menjadi penyebab
perdarahan ini, antara lain adalah :
Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hyperplasia endometrium
sampai adeno karsinoma endometrium.
Permukaan endometrium yang lebih luas daripada biasa.
Atrofi endometrium di atas mioma submukosum.
Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya
sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat
menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik.
• Pada pasien ditemukan keluhan utama saaat
masuk RS yaitu adanya rasa nyeri diperut bagian
bawah. Rasa nyeri bukanlah gejala yang khas tetapi
dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada
sarang mioma, yang disertai nekrosis setempat dan
peradangan.
• Gejala dan tanda penekanan
Gangguan ini tergantung dari besar dan tempat mioma uteri.
Begitu mioma membesar, akan memberi rasa seperti rasa berat
pada pelvik atau gejala tekanan pada struktur-struktur
disekitarnya.
Sering kencing, adalah gejala yang sering muncul bila mioma yang
tumbuh menyebabkan penekanan pada kandung kencing.
Retensi urin, jarang terjadi, biasanya terjadi bila pertumbuhan mioma
menybabkan uterus retroversi terfiksasi yang mendorong serviks ke
anterior dibawah simfisis pubis di area sudut uretrovesikuler posterior.
Efek tekanan mioma asimtomatis biasanya disebabkan oleh ekstensi
laterla atau mioma intralegamen, yang menyebabkan obstruksi ureter
unilateral dan hidronefrosis.
Konstipasi dan susah defekasi dapat disebabkan oleh mioma posterior
yang besar.
• Pada pasien mengalami peningkatan frekuensi BAK sejak
dirasakan adanya nyeri perut dan bagian perut dirasakan
mengeras, ini merupakan salah satu tanda gejala adanya
penekanan yang diakibatkan mioma uteri, begitu mioma
membesar, akan memberikan beban pada organ sekitar
dalam hal ini yaitu kandung kemih.
• Pada pemeriksaan fisik kasus mioma uteri
• Inspeksi abdomen1
Terdapat benjolan diperut bagian bawah are simphisis hingga area umbilical.
• Palpasi abdomen5
Teraba suatu massa yang besar atau kecil di pelvis dan tumbuh ke atas dalam
rongga abdomen. Biasanya padat, kenyal, berbenjol-benjol, mobil.
Pada kasus didapatkan saat palpasi adanya pembesaran pada daerah
suprapubic mengarah ke sisi lateral
• Perkusi abdomen
Pada mioma, ketokan perut pekak terdapat di bagian paling menonjol ke
depan apabila penderita tidur terlentang dan apabila tumornya tidak terlampau
besar maka terdengar suara timpani di sisi perut kanan dan kiri karena usus-
usus terdorong ke samping. Daerah pekak ini tidak akan berpindah apabila
penderita dibaringkan di sisi kanan atau kiri.1
Pada kasus didapatkan perkusi pekak pada bagian suprapubic, ini
diduga bagian paling menonjol.
• Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan Hb, jumlah leukosit, trombosit, LED.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat seberapa parah komplikasi anemia
pada mioma uteri. Pemeriksaan gula darah, fungsi ginjal, fungsi hati dan
sebagainya hanya dilakukan bila ada indikasi.5