Anda di halaman 1dari 28

TANGGUNGJAWAB

ORANG TUA KEPADA ANAK


Islam untuk disiplin ilmu kedokteran

Endang Lestari, M.Pd. M.Med.Ed.


Tanggungjawab orang tua kepada anak
dalam rahim
 Memilih dan Menyiapkan ‘tanah’ yang baik, yakni
dengan menyiapkan diri sebagai ayah dan ibu
yang baik. Islam adalah agama keluarga, dan
keluarga adalah bibit masyarakat. Tiang
keluarga adalah ibu yang shalihah.
seorang penyair mengatakan:
“ibu adalah madrasah, bila engkau persiapkan
dengan baik, maka engkau telah
mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat.”
Manhaj Islam dalam memilih pasangan:
“ dunia adalah kenikmatan dan sebaik-baik
kenikmatan dunia adalah wanita shalihah”
((HR Muslim)
“ Tidak ada perkara yang lebih baik bagi
seorang mukmin setelah bertakwa kepada
Allah, dari pada istri yang shalihah, bila ia
menyuruhnya maka ia mentaatinya, bila ia
memandangnya membuat hati senang,
bila ia bersumpah maka ia menolong
menunaikannya, dan bila ia pergi maka ia
dengan tulus menjaga diri dan harta
suaminya” (HR Ibnu Majah)
“wanita dinikah karena empat perkara, karena
hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan
agamanya, maka pilihlah yang memiliki agama,
(jika tidak) engkau akan binasa” (Muttafaqun
‘alaih, Bukhariu wa Muslim)
“ Jika ada seorang laki-laki datang kepadamu yang
kalian ridhai agama dan akhlaqnya, maka
nikahkanlah dan jika tidak kamu lakukan maka
akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar”
(HR At Tirmidzi, Ibnu Majah)
“waspadalah pada ‘khadhra’uddiman. Mereka
bertanya ‘apa yang dimaksud dengan
‘khadra’uddiman wahai Rasulullah? Beliau
bersabda’ wanita cantik yang tumbuh di ladang
yang buruk’
 Berdoa ketika bersenggama
Apabila di antara kalian hendak bercampur
dengan istrinya, membaca doa “Bismillah,
Allohumma janibnasyaithon,
wajannibisyaithon maa rozaqtanaa” maka
apabila ditaqdirkan mempunyai anak,
maka setan tidak akan bisa mengganggu
selamanya (HR Bukahri Muslim)
 Mentarbiyah diri agar menjadi hamba
yang sholeh, karena kesalihan orang tua
memberi pengaruh kepada anak-anaknya.
“adapun diding rumah itu adalah
kepunyaan dua orang anak yatim di kota
itu, dan di bawahnya ada harta benda
simpanan bagi mereka berdua, sedangkan
ayahnya adalah seorang yang sholih,
maka Rabmu menghendaki agar supaya
mereka sampai kepada kedewasaan dan
mengeluarkan simpanannya itu sebagai
rahmad dari Rabbmun…. (QS Al Kahfi: 82)
Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat di atas
menjelaskan bahwa ayat tersebut menjadi dalil
bahwa kesalihan orang tua berpengaruh kepada
anak cucunya di akhirat, berkat ketaatan dan
syafaatnya kepada mereka, maka mereka
terangkat derajatnya.
Allah memerintahkan kepada kedua orang tua
yang khawatir terhadap masa depan anaknya,
agar selalu bertakwa, beramal shalih, beramal
ma’ruf nahi munkar, dan melakukan berbagai
ketaatan lain, sehingga dengan amalan-amalan
itu Allah akan menjaga anak cucunya.
 Mentarbiyah anak sejak dalam kandungan
dengan:
- membacakan ayat suci Al-qur’an
- berinteraksi dengan janin
- membiasakan sholat malam
- membiasakan berdoa untuk diri dan
anaknya
- membiasakan berdzikir
- berperilaku mulia
Tanggungjawab orang tua
setelah anak lahir

 Mengabarkan kelahiran anak


“ maka kami beri dia kabar gembira
dengan seorang anak yang amat sabar
(Ismail) (Ash Shaffat: 101)
“ Dan mereka memberi kabar gembira
kepadanya dengan (kelahiran) seorang
anak yang alim (Ishaq) (Adz-Dzariyat: 28)
 Memberikan hak-hak anak
1. mendapatkan hak waris
Dari Abu Hurairah Nabi bersabda:
“jika bayi sudah bersuara maka berhak
mendapatkan warisan’ (HR Abu Dawud)
2. Adzan pada telinga kanan dan iqomah di
telinga kiri bayi
(Namun hdist adzan untuk bayi ini palsu dan
lemah, termasuk dijelaskan oleh Syech
Nashirudin Al-Albani, yang menyatakan hasan
dalam Shahih Kalimath Thayyib, dan lemah
dalam Silsilah Hadis Shahihah waAllahu’a’lam)
3. Mentahnik anak
Dari Abu Musa Al-Asy’ari ia menuturkan : Anak
laki-lakiku lahir, lalu aku membawanya
menghadap Rosulullah, kemudian beliau
memberinya nama Ibrahim dan mentahniknya
dengan lumatan kurma (mengunyahkan
dengan mulut beliau lalu mengoleskannya
pada langit-langit mulut si bayi)” Imam
Bukhari menambahkan, …” kemudian beliau
mendoakan keberkahan untuknya, baru
kemudian anakku itu diserahkan kembali
kepadaku.”
4. Di- Aqiqah-kan
“anak yang lahir hendaknya diaqiqahi. Maka
alirkanlah darah karena aqiqah itu dan
hilangkanlah kotoran serta penyakit yang
menyertai anak tersebut” (HR Bukhari)
Aqiqah masih menjadi perdebatan di kalangan
umat Islam, namun Imam Malik berkata ini
adalah persoalan yang tidak lagi menjadi
perdebatan di kalangan kami. Yahya bin Sa’id
Al Anshari menuturkan “ aku sempat berjumpa
dengan generasi para sahabat, mereka tidak
pernah meninggalkan aqiqah baik untuk anak
laki-laki maupun perempuan”
5. Diberi nama yang baik
Pemberian nama dilakukan pada saat lahir, hari ke
tiga atau hari ke tujuh. Yang lebih sahih
adalah pada saat lahir.
Nama-nama yang disunahkan:
“sesungguhnya nama yang paling disukai Allah
adalah Abdullah dan Abdurrahman dan nama
yang paling jujur adalah Harits dan Hammam,
serta nama yang paling buruk adalah Harb dan
Murrah” (HR Nasa’i)
Nama sebaiknya bermakna doa dan harapan orang
tua.
6. Di-khitankan
“Nabi Ibrahim AS berkhitan pada usia
delapan puluh tahun dengan
menggunakan sejenis kapak (qadum)
(HR Bukhari)
7. Mendapatkan perawatan, didikan, bimbingan,
dan arahan yang baik
Rosulullah bersabda:”Setiap anak terlahir dalam
keadaan fitroh, hingga berybah lisannya.
Kedua orang tuanya yang merubah menjadi
Yahudi, nasrani atau majusi” (HR Bukhari dan
Muslim)
Umar bin Khathtab menjelaskan: “Ajari anakmu
nilai kebaikan, dan diantara kebaikan adalah
mengarahkan anak agar menghafal Alqur’an,
as Sunnah dan masalah fiqih dan beberapa
pendapat para ulama. Orang tua harus
membuat permainan anak yang bagus dan
mendidik serta mengembangkan daya nalar
dan kreatifitas anak…
APA YANG DIAJARKAN KEPADA ANAK???

1. Ajarilah anakmu pokok-pokok agama


a. mengenal Robnya. Dialah yang Maha Pencipta,
memelihara, menumbuhkan, dan Dialah yang
berhak untuk diibadahi dan ditakuti.
b. Mengenal dienul Islam
“sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi
Allah hanyalah Islam (Ali Imron:19)
c. Mengenal Nabiyullah, yaitu Muhammad
bin Abdullah bi Abdul Mutholib bin
Hasyim. Dan Hasyim berasal dari Quraisy
dan Quraisy adalah bangsa Arab.
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah
bapak dari seorang laki-laki di antara
kamu, tetapi adalah Rosulullah dan
penutup nabi-nabi” (Al Ahzab: 40)
d. Mengenalkan rukun Iman yang enam
 iman kepada Allah
 Iman kepada para malaikat
 Iman kepada kitab-kitab samawi
 Iman kepada para rosul
 Iman kepada hari akhir
 Iman kepada taqdir yang baik dan buruk
2. Ajarilah anakmu tentang masalah tauhid

Tauhid adalah mengesakan Allah dalam beribadah


kepadaNya. Dan itulah agama semua para Rosul
yang diutus oleh Allah kepada seluruh
hambaNya.
“dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul
pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan)’Sembahlah Allah saja dan jauhilah
Thagut itu, maka di antara umat itu ada orang-
orang yang telah pasti dalam kesesatan baginya.
Maka berjalankah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-
orang yang mendustakan (rasul-rosul). (An Nahl
36)
Pembagian tauhid:
a. Tauhid Rububiyah: mengesakan Allah dalam
perbuatanNya: menciptakan, memberi rizki,
mematikan, menghidupkan, dll. Dikatakan
musyrik jika memberikan predikat-predikat
tersebut kepada selain Allah, dan mengakui
ada kekuatan lain selain Allah yang memiliki
predikat tersebut. Pada umumnya orang kafir
mengakui tauhid Rububiyah, tapi tidak
membuatnya muslim
b. Tauhid uluhiyah, ialah mentauhidkan Allah
dengan perbuatan hambaNya yang dikerjakan
untuk taqorrub kepada Allah dan ibadah yang
telah disyariatkan seperti: sholat, berdoa,
menyembelih, nadzar, istianah (meminta
bantuan), istighatsah (minta dilepaskan dari
kesulitan yang sedang menimpa), semua tidak
boleh dilakukan selain hanya untuk Allah.
Inilah tauhid yang ditolak oleh orang-orang
kafir.
c. Tauhid Asma wash shifat
Hendaklah kamu meyakini bahwa Allah memiliki
nama-nama dan sifat-sifat yang menunjukkan
kesempurnaan dan keagunganNya, yang tidak
menyerupai dengan siapapun.
Ketika ditanya tentang bagaimana istawa’-nya
Allah, Imam Ahmad berpendapat bahwa:
Istawa’ adalah majhul (hal yang telah diketahui
bentuknya), kaifiyatnya (bagaimananya) adalah
tidak diketahui, mengimaninya adalah wajib dan
mempertanyakannya adalah bid’ah
3. Ajari anakmu tingkatan agama, yaitu:
Islam (ada 5 rukun Islam)
Iman: (ada 6 rukun Iman)
Ihsan: hendaknya engkau menyembah Allah
seakan-akan mampu melihatNya dan
apabila tidak, maka ketahuilah bahwa
Allah melihatmu:
“sesungghnya Allah beserta orang-orang
yang bertaqwa dan orang-orang yang
berbuat kebaikan”(An Nahl 128)
4. Ajarilah anakmu akhlaq mulia, baik
kepada diri, keluarga dan masyarakat,
berdasarkan manhaj Islam, dan etika
islami.
Islam sangat memperhatikan pendidikan
sosial karena akan memberi dampak
positif dalam perilaku dan perasaan anak.
5. Ajarilah anakmu ilmu mengenai ilmu
dunia, agar mereka mendapatkan
penghidupan yang layak.
Nasihat Luqman kepada anaknya
Terdapat dalam QS (Luqman 13-19)
1. Nasihat untuk menegakkan tauhid dan tidak melakukan
kesyirikan
2. Berbuat baik pada ibu bapaknya
3. Jangan mengikuti mereka jika mengajak mempersekutukan
Allah, meskipun demikian, tetap pergaulilah dengan baik
4. Seluruh perbuatan akan mendapatkan balasan Allah,
meskipun seberat biji sawi
5. Dirikanlah sholat
6. Serulah manusia kepada kebaikan dan cegahlah mereka
dari yang mungkar
7. Bersabarlah terhadap apa yang menimpamu
8. Allah tidak menyukai orang yang sombong dan
membanggakan diri
9. Sederhanalah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu
Perlakuan salah terhadap anak
1. Menggantungkan jimat (tamimah) pada
anak. “sesungguhnya jampi-jampi, jimat,
dan pelet termasuk kesyirikan.” (HR
Ahmad dan Abu Dawud dan didasihkan
Al-Albani)
2. mengganti nama apabilabayi sakit-
sakitan
3. Mencukur sebagian rambut dan
membiarkan sebagian lainnya (al-qaza’)
4. Memukul anak tanpa melihat maslahat
dan mafsadatnya
5. Orang tua terlalu khawatir dengan
tangisan bayi
6. Melontarkan kata-kata yang membuat
anak menjadi penakut

Anda mungkin juga menyukai