Anda di halaman 1dari 83

dr.

Luwiharsih,MSc
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

ICRA REV 8
ICRA REV 8
JABATAN SEKARANG :
Ka Bidang Diklat KARS
Ka Kompartemen Mutu PERSI 2015 – 2018

PENDIDIKAN
• SI Fakultas Kedokteran Unair
• SII Pasca Sarjana UI, Manajemen Rumah Sakit

ICRA REV 8
PENGALAMAN KERJA

o Surveior & Pembimbing Akreditasi RS (1995 – sekarang )


o Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )
o Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007 )
o Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )
o Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)

ICRA REV 8
Which comes 1st the chicken or the egg?

Risk Assessment

Infection Control and


Prevention Plan/Program PPI

ICRA REV 8
Antimicrobial Stewardship
INFORMATION OVERLOAD
HELP!!!!!!!!
Data surveillance

Community outbreaks/threats Employee exposure

Employee immunizations
ICRA REV 8
ICRA REV 8
• Kumpulan data dan analisis

• Kecenderungan Angka Infeksi Rumah Sakit

• Kepatuhan terhadap standar PPI

• Communicable diseases (prevalence rates, incidence rates)

• Capaian-capaian yang sudah diakui dan tantangan – tantangan

• Data – data disajikan sebagai dokumen yang berdiri sendiri

• Review dan persetujuan tahunan oleh Komite PPI

ICRA REV 8
ICRA REV 8
Example Risk Assessment Grid

ICRA REV 8
• Memberi peringkat risiko berdasarkan skor utk menentukan prioritas RS

• Membantu dalam menentukan focus area yang tersedia sumber daya.

• Menjadi dasar untuk mengembangkan Rencana/Program PPI

• Mengidentifikasi kesenjangan dalam langkah / proses PPI

• Sebagai alat komunikasi, antara para pemimpin di RS dengan


professional pemberi asuhan tentang risiko yang diketahui yang dapat
berpotensi secara langsung mempengaruhi pasien RS.

ICRA REV 8
• Infeksi teridentifikasi dengan probabilitas dan potensi bahaya tertinggi
(risiko diketahui, risiko potensial, kontaminasi, eksposur)

• Issue/masalah lingkungan yang teridentifikasi

• Area di RS yang masih lemah yang teridentifikasi

• Emergency preparedness (Internally and Externally)

• Sasaran Keselamatan pasien - masalah keselamatan pasien telah


diidentifikasi

• Kondisi RS – Apakah rumah sakit telah memenuhi standar mutu dan


keselamatan pasien. ICRA REV 8
Annual Program Review – Use Historical Data
Example 2: Community challenge
2016 COMMUNICABLE DISEASE REPORTING

ICRA REV 8
Risk Assessment Components
• Geographical area served

• Population served

• Environmental issues

• Access to healthcare

• Prevalence of chronic disease

• Emergency preparedness

• Availability of equipment/supplies

• Public health

• Services provided including areas of specialization

• Actual data collected and analyzed from previous year

• Prevention measures consistent with evidence


ICRA REV 8
based practices
External Risk Factors
Internal Risk Factors
o Available services
o Geography o Patients
o Environment o Employees
o Prevalent diseases and
o Procedures
conditions

o Emerging Infections o Devices


o High risk populations

ICRA REV 8
o Penyakit kronik dan kondisi.

o Jenis pelayanan yang ada.

o Peresepan antibiotika.

o Status sosio ekonomi.

o Prevalence MDROs/Penyakit menular di masyarakat.

o Populasi Usila

o Substance abuse

o Populasi imigrasi (?).


ICRA REV 8
• Jumlah tempat tidur.

• Jumlah staf medis dan staf klinis lainnya.

• Pelayanan spesialistik yang tersedia di RS

• Pelayanan khusus lainnya seperti wound care center, cancer


treatment center, etc.

• Kontruksi/Renovasi

• Unit spesifik seperti ICU, NICU, Dyalisis.

• Invasive devices, invasive procedures

ICRA REV 8
OTHER RISK FACTORS TO CONSIDER

• Peresepan antibiotika

• RS mempunyai peserta didik klinis

ICRA REV 8
RISK ASSESSMENT GRID SCORING

ICRA REV 8
RISK ASSESSMENT GRID SCORING

ICRA REV 8
RISK ASSESSMENT SCORING

• Perkalian dari probalitas, dampak dan kesiapan


system rumah sakit = Risk Score

• Berdasarkan Ranking risiko maka RS dapat


mengidentifikasi prioritas

• Prioritas akan digunakan dalam menyusun program


PPI
ICRA REV 8
ICRA REV 8
THE ANNUAL INFECTION CONTROL PLAN
(PROGRAM PPI)
• Jumlah prioritas sesuai dengan skoring risiko

• Tujuan, sasaran, penanggung jawab, pelaporan, Authority Statement, alokasi


sumberdaya, Koleksi data, metode surveillance, alokasi waktu dan lingkup pelayanan.

• Pengukuran sasaran (zero CLABSI)

• Strategi/Intervensi RS yang akan digunakan untuk mencapai sasaran.

• Penanggung jawab

• Waktu

• Methodologi evaluasi

ICRA REV 8
INFECTION PREVENTION PRIORITIES
1. Pencegahan komplikasi operasi

• Cleaning/Disinfecksi/Sterilisasi pada equipment/ instruments

• Kepatuhan dengan evidence based practise (EBP) untuk mencegah


IDO (faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti pakaian bedah,
cleaning dan disinfeksi dari instrument)

• Sanitasi lingkungan di kamar operasi.

• Postoperative pneumonia

ICRA REV 8
INFECTION PREVENTION PRIORITIES

2. Healthcare associated pneumonia

• Meningkatkan aktivitas/membantu pergerakan


pasien yang dapat di toleransi

• Deep breathing

• Oral care

ICRA REV 8
INFECTION PREVENTION PRIORITIES

3. Environmental Cleaning

• Area perawatan pasien

• Terminal cleaning

• Insect control

• Penyimpanan perbekalan farmasi untuk


perawatan pasien.
ICRA REV 8
INFECTION PREVENTION PRIORITIES
4. Device Related Infection Prevention

• Foley catheter related urinary tract infections (focus on


removing unnecessary FCs)

• CVC related infections (remove unnecessary


CVCs/aseptic technique)

• Ventilator management/Ventilator Bundle

ICRA REV 8
Annual Infection THE ANNUAL
Control Program Basis of the annual INFECTION
Review risk assessment CONTROL PLAN
(PROGRAM PPI)

ICRA REV 8
ICRA REV 8
Standar PPI 6.2

Rumah sakit secara proaktif melakukan


asesmen risiko infeksi yang dapat terjadi
dan menyusun strategi untuk menurunkan
risiko infeksi tersebut.
Elemen penilaian PPI 6.2 Telusur Skor

1. Ada bukti rumah sakit secara proaktif D Bukti tentang asesmen risiko infeksi 10 TL
(ICRA) setahun sekali berupa daftar 5 TS
melakukan asesmen risiko infeksi yang risiko 0 TT
dapat terjadi paling sedikit setahun
W • Komite/Tim PPI
sekali. (D,W) • Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
2. Ada bukti rumah sakit menyusun D Bukti penyusunan strategi penurunan 10 TL
infeksi (tata kelola penurunan infeksi) 5 TS
strategi untuk menurunkan risiko infeksi sebagai tindak lanjut dari EP 1 0 TT
tersebut. (D,W
W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 31
POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Surgical Site
Infections/IDO

Ventilator-Associated
Pneumonia in ICU

Central Line-Associated
Bloodstream Infections in
ICU/IADP

Healthcare-Associated
MRSA Bacteremias- all
areas

luwi PPI-5-6 mei 2015


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Healthcare Facility-
Associated Clostridium
difficile-all areas

Outbreaks

Sentinel Event

luwi PPI-5-6 mei 2015


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Hand Hygiene yg masih


kurang

Respiratory Hygiene yg
masih kurang

Edukasi utk staf yg masih


kurang Education

luwi PPI-5-6 mei 2015


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Standard
Precautions/APD yg
masih kurang

Airborne Precautions
masih kurang

Droplet Precautions
masih kurang

Contact Precautions
masih kurang

Penggunaan tekanan
negatif belum baik luwi PPI-5-6 mei 2015
POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Kebijakan & prosedur


belum lengkap

Kegagalan
melaksanakan kebijakan
& prosedur

luwi PPI-5-6 mei 2015


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Renc pengontrolan
pajanan masih kurang

Lack of respiratory
protection plan
Risk of exposure to TB

Lack of Emergency
Preparedness plan
(exposure to infectious
agents or diseases)

Exposure to SARS/Other
Respiratory illness

luwi PPI-5-6 mei 2015


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Lack of Staff
Immunization

Lack of Compliance with


Annual Health Review
Policy

Risk of Needlestick/
Sharps Injury

luwi PPI-5-6 mei 2015


Standar PPI 7

Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan


proses asuhan invasif yang berisiko infeksi serta
menerapkan strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Elemen penilaian PPI 7 Telusur Skor

1. Rumah sakit menetapkan risiko infeksi R Regulasi tentang penetapan risiko 10 TL


infeksi pada prosedur dan proses - -
pada prosedur dan proses asuhan invasif asuhan invasif (ICRA) seperti antara lain 0 TT
yang berisiko infeksi serta strategi untuk pencampuran obat suntik, pemberian
suntikan, terapi cairan, punksi lumbal.
menurunkan risiko infeksi. (R)

2. Ada bukti identifikasi prosedur dan D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi 10 TL
pada prosedur dan proses asuhan 5 TS
proses asuhan invasif serta strategi untuk invasif 0 TT
menurunkan risiko infeksi. (D,W) 2) Bukti strategi untuk penurunan
infeksi (tata kelola risiko infeksi)
W
• Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit pelayanan

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 40


Elemen penilaian PPI 7 Telusur Skor

3. Rumah sakit melaksanakan strategi D Bukti strategi untuk penurunan infeksi 10 TL


(tata kelola risiko infeksi) sebagai tindak 5 TS
untuk menurunkan risiko infeksi pada lanjut EP 2 0 TT
prosedur dan proses asuhan invasif
O Lihat pelaksanaan pencampuran obat
yang berisiko infeksi. (D,O,W,S) suntik, pemberian suntikan, terapi cairan,
punksi lumbal

W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala unit/Kepala ruangan

S Peragaan pencampuran obat suntik,


pemberian suntikan, terapi cairan, punksi
lumbal

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 41


Elemen penilaian PPI 7 Telusur Skor

4. Rumah sakit telah melaksanakan D Bukti pelaksanaan pelatihan tentang 10 TL


kegiatan untuk menurunkan risiko 5 TS
kegiatan pelatihan untuk infeksi 0 TT
menurunkan risiko infeksi di W
• Kepala diklat
dalam proses-proses kegiatan • Peserta pelatihan
tersebut. (D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 42


Prosedur & proses Identifikasi risiko Strategi penurunan
asuhan invasif infeksi risiko infeksi

Diklat utk Melaksanakan


menurunkan risiko strategi penurunan
infeksi risiko infeksi

Edit 29 Juni 2017


PROSEDUR DAN PROSES ASUHAN INVASIF

• Pencampuran obat

• Penyuntikan IV

• Terapi cairan

• Lumbal Punksi

ICRA REV 8
PEMBERIAN TERAPI CAIRAN/INFUS
POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Pencampuran obat

Pemasangan infus

Penyuntikan IV (pada
tri-way)

Perawatan infus

luwi PPI-5-6 mei 2015


Standar PPI 7.1

Rumah sakit melaksanakan identifikasi prosedur dan kegiatan


penunjang pelayanan yang berisiko infeksi serta menerapkan
strategi untuk menurunkan risiko infeksi.
Rumah sakit juga melakukan asesmen risiko terhadap kegiatan
penunjang di rumah sakit yang harus mengikuti prinsip-prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi serta melaksanakan strategi
untuk menurunkan risiko infeksi, namun tidak terbatas pada

a) sterilisasi alat;

b) pengelolaan linen/londri;

c) pengelolaan sampah;

d) penyediaan makanan;

e) kamar jenazah.
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor

1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang penetapan risiko infeksi 10 TL


pada proses kegiatan penunjang - -
risiko infeksi pada proses pelayanan, beserta strategi 0 TT
kegiatan penunjang pencegahannya

pelayanan (medik dan


nonmedik) yang berisiko
terjadi infeksi serta strategi
pencegahannya meliputi butir
a) sampai dengan e) pada
maksud dan tujuan. (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 48


Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor

2. Ada bukti identifikasi dan strategi D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada prosedur 10 TL
dan proses sterilisasi 5 TS
untuk menurunkan risiko infeksi pada 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola 0 TT
kegiatan sterilisasi alat. (D,W) risiko infeksi)

• Komite/Tim PPI
W • Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit sterilisasi
3. Ada bukti identifikasi dan strategi D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada 10 TL
pengelolaan linen/londri 5 TS
untuk menurunkan risiko infeksi pada 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola 0 TT
kegiatan pengelolaan linen/londri. risiko infeksi)
W • Komite/Tim PPI
(D,W) • Komite/Tim PMKP
• IPCN
• IPCLN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala unit linen/londri

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 49


Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor

4. Ada bukti identifikasi dan strategi D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada 10 TL
pengelolaan sampah 5 TS
untuk menurunkan risiko infeksi pada 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola 0 TT
kegiatan pengelolaan sampah. (D,W) risiko infeksi)

W •Komite/Tim PPI
•Komite/Tim PMKP
•IPCN
•IPCLN
•Kepala bidang/divisi
•IPSRS
5. Ada bukti identifikasi dan strategi D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi pada penyediaan 10 TL
makanan 5 TS
untuk menurunkan risiko infeksi pada 2) Bukti strategi untuk penurunan infeksi (tata kelola 0 TT
kegiatan penyediaan makanan. (D,W) risiko infeksi)

W •Komite/Tim PPI
•Komite/Tim PMKP
•IPCN
•IPCLN
•Kepala bidang/divisi
•Kepala gizi
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 50
Elemen penilaian PPI 7.1 Telusur Skor

6. Ada bukti identifikasi dan strategi D 1) Bukti tentang daftar risiko infeksi 10 TL
pada kamar jenazah 5 TS
untuk menurunkan risiko infeksi di 2) Bukti strategi untuk penurunan 0 TT
kamar jenazah. (D,W) infeksi (tata kelola risiko infeksi)

W • Komite/Tim PPI
• Komite/Tim PMKP
• IPCN
• Kepala bidang/divisi
• Kepala kamar jenazah

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 51


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Kebijakan & prosedur
belum lengkap

Kegagalan
melaksanakan kebijakan
& prosedur

Decontaminasi
Pembersihan

Sterilisasi

DTT

ICRA REV 8
POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Lack of acceptable
environmental cleanliness

Lack of Hemodialysis
Monitoring

Lack of Sterilization
Monitoring

Failure to Identify
Construction Risks

luwi PPI-5-6 mei 2015


POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Pemilahan

Pencucian

Pengeringan

Distribusi

ICRA REV 8
POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

ICRA REV 8
POTENSIAL RIKS/ PROBABILITY IMPACT CURRENT SYSTEM SKOR
PROBLEM

5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

ICRA REV 8
Standar PPI 7.7.1
• RS menurunkan risiko infeksi pada saat melakukan
pembongkaran, kontruksi dan renovasi gedung
Elemen penilaian PPI 7.7.1 Telusur Skor

1. Rumah sakit menetapkan R Regulasi tentang penilaian 10 TL


risiko pengendalian infeksi - -
regulasi tentang penilaian (infection control risk 0 TT
risiko pengendalian infeksi assessment/ICRA) bila ada
renovasi, kontruksi dan
(infection control risk demolisi
assessment/ICRA) bila ada
renovasi, kontruksi dan
demolisi yang minimal
meliputi butir 1) sampai
dengan 6) yang ada pada
maksud dan tujuan. (R) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 58
Elemen penilaian PPI 7.7.1 Telusur Skor

2. Rumah sakit telah D Bukti pelaksanaan ICRA 10 TL


renovasi bangunan, dan hasil 5 TS
melaksanakan penilaian pemantauan kualitas udara 0 TT
risiko pengendalian infeksi akibat dampak renovasi

(infection control risk • Lihat pelaksanaan renovasi


assessment/ICRA) pada O • Lihat laporan pelaksanaan
renovasi
semua renovasi, kontruksi dan
demolisi sesuai dengan W • Komite/Tim PPI
• IPCN
regulasi. (D,O,W) • Bagian Umum

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 59


TYPE KRITERIA
INSPEKSI DAN KEGIATAN NON-INVASIVE.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Mengganti ubin langit-2 (plafon) untuk inspeksi visual saja. Misalnya :

A
terbatas pada 1 genting/plafon per 50 meter persegi.
• Pengecatan (tetapi tidak pengamplasan)
• wallcovering, pekerjaan listrik, pipa kecil, dan kegiatan yang tidak
menghasilkan debu atau memerlukan pemotongan dinding atau akses ke
langit-langit tidak lebih dari pemeriksaan yg kelihatan saja

Edit 4 Mei 2015


TYPE KRITERIA

Skala kecil, kegiatan durasi pendek yang memberikan debu


minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :

B
• Instalasi telepon dan perkabelan komputer.
• Akses ke ruang terbuka.
• Pemotongan dinding atau langit-2 dimana migrasi debu
dapat di kontrol

Edit 4 Mei 2015


TYPE KRITERIA

Pekerjaan yg menghasilkan debu tingkat sedang hingga tinggi atau


memerlukan pembongkaran atau pemindahan/ penghapusan &
pembersihan komponen bangunan tetap atau rakitan
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Pengamplasan dinding untuk pengecatan atau pelapisan dinding

C
• pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup lantai, plafon langit-
2 dan pekerjaan khusus.
• Kontruksi dinding baru.
• Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di atas langit-langit
• Kegiatan kabel utama
• Keg. apapun yg tdk dpt diselesaikan dlm shift kerja tunggal.

Edit 4 Mei 2015


TYPE KRITERIA

Pembongkaran dan kontruksi proyek-2 besar.


Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
• Kegiatan yg membutuhkan shift kerja berturut-turut

D • Memerlukan pembongkaran berat atau


pemindahan/penghapusan sistem perkabelan
lengkap.
• Kontruksi baru..

Edit 4 Mei 2015


Low Risk Medium Risk High Risk Highest Risk
Office areas • Cardiology • CCU • Pasien dng
• Echocardiography • Emergency Room imunocompromise
• Endoscopy • Labor & Delivery d
• Nuclear Medicine • Laboratories • Burn Unit
• Physical Therapy (specimen) • Cardiac Cath Lab
• Radiology/MRI • Medical Units • Central Sterile
• Respiratory Therapy • Newborn Nursery Supply
• Outpatient Surgery • Intensive Care Units
• Pediatrics • Negative pressure
• Pharmacy isolation rooms
• Post Anesthesia • Oncology
Care Unit • Operating rooms
• Surgical Units including C-section
rooms

Edit 4 Mei 2015


LANGKAH KE TIGA :
IC Matrix - Class of Precautions: Construction Project by Patient Risk
Patient Risk Group Construction Project Type

Type A Type B Type C Type D

Low Risk Group I II II III/IV

Medium Risk Group I II III IV

High Risk Group I II III/IV IV

Highest Risk Group II III/IV III/V IV


Catatan : Persetujuan IC diperlukan bila kegiatan kontruksi dan tingkat risiko
menunjukkan kelas III atau IV, maka prosedur pengendalian diperlukan
Edit 4 Mei 2015
LANGKAH KE EMPAT :
DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN PENGENDALIAN INFEKSI
BERDASARKAN KELAS
CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

1. Laksanakan pekerjaan gng 1. Bersihkan area kerja setelah


metode meminimali sasi timbulnya menyelesaikan tugas.
debu dari pelaksanaan kegiatan

I
kontruksi.
2. Segera meletakan kembali
ketempat semula plafon atap yg
diganti.

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

1. Menyediakan sarana aktif utk 1. Lap permukaan kerja dengan


mencegah debu udara dari pembersih/desinfektan.
penyebaran ke atmosfer. 2. Wadah yg berisi limbah kontruksi
2. Semprot dng air pada sebelum di transportasi harus
permukaan kerja utk tertutup rapat.
mengendalikan debu pada waktu 3. Pel basah dan/atau vakum
pemotongan.. dengan HEPA filter, vakum

II
3. Seal pintu yang tidak terpakai sebelum meninggalkan area
dengan lakban. kerja.
4. Blokir dan tutup ventilasi udara. 4. Setelah selesai, mengembalikan
5. Tempatkan tirai debu di pintu sistem HVAC di mana pekerjaan
masuk dan keluar area kerja. dilakukan.
6. Hilangkan atau isolasi sistem
HVAC ("heating, ventilation, dan air-
conditioning) yang sedang
dilaksanakan.

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

1. Untuk mencegah 1. Jangan menghilangkan


kontaminasi dari sistem barier dari area kerja sampai
saluran maka proyek selesai diperiksa oleh
hilangkan/lepaskan atau Komite PPI dan dibersihkan

III
isolasi sistem HVAC di area, oleh bagian kebersihan RS..
dimana pekerjaan sedang
dilakukan..

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
2. Lengkapi semua barier penting 1. Hilangkan barier material dengan
yaitu sheetrock, plywood, plastic hati-2 untuk meminimalisasi
utk me-nutup area dari area yg penyebaran dari kotoran dan
tdk utk kerja atau mene rapkan puing-2 yg terkait dng kontruksi.
metode pengen dalian kubus
(gerobak dng penutup plastik &
III koneksi disegel ke tem pat
bekerja dng HEPA vakum utk
menyedot debu sbl keluar) sbl
kontruksi dimulai.

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
3. Menjaga tekanan udara negatif di 3. Vacuum area kerja area dng HEPA
dalam tempat kerja dengan filtered vacuums.
menggunakan HEPA unit yang 4. Area untuk lap basah dng
dilengkapi dengan penyaringan udara. pembersih/disinfeksi/cleaner
4. Wadah tempat limbah kontruksi 5. Setelah selesai, mengembalikan sistem
sebelum di transportasi harus tertutup HVAC)..

III rapat.
5. Tutup wadah transportasi atau
gerobak. Pita penutup jika tidak tutup
yang kuat..

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
1. Untuk mencegah kontaminasi 1. Jangan menghilangkan barier dari
sistem saluran maka isolasi sistem area kerja sampai proyek selesai
HVAC di area, dimana pekerjaan diperiksa oleh Komite/Panitia PPIRS.
sedang dilakukan.. Dibersihkan oleh bagin kebersihan
2. Lengkapi semua barier penting RS..
yaitu sheetrock, plywood, plastic 2. Hilangkan barier material dengan
untuk menutup area dari area yg hati-2 untuk meminimalisasi

IV
tdk untuk kerja atau menerapkan penyebaran dari kotoran dan
metode pengendalian kubus puing-2 yg terkait dng kontruksi.
(gerobak dng penutup plastik &
koneksi disegel ke tempat bekerja
dng HEPA vakum utk menyedot
debu sebelum keluar) sebelum
kontruksi dimulai.

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

3. Menjaga tekanan udara 3. Wadah untuk limbah


negatif di dalam tempat kontruksi harus ditutup rapat
kerja dengan menggunakan sebelum kontruksi.
HEPA unit yang dilengkapi
dengan penyaringan udara.
IV

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek

3. Wadah transportasi atau

IV
4. Segel lubang, pipa, saluran
gerobak agar ditutup rapat.
& lubang-2 kecil yg bisa
menyebabkan kebocoran

Edit 4 Mei 2015


CLASS Selama pembangunan proyek Setelah penyelesaian proyek
5. Membangun serambi/ruangan dan 5. Vakum area kerja dengan vakum HEPA
semua personil melewati ruangan ini

IV sehingga dapat disedot debunya


dengan vakum cleaner HEPA sebelum
meninggalkan tempat kerja atau mereka
filter.
6. Area di pel dengan pel basah dengan

bisa memakai kain atau baju kertas yg pembersih/desinfektan.


di lepas setiap kali mereka 7. Setelah selesai mengembalikan sistem
meninggalkan tempat kerja
6. Semua personil memasuki tempat kerja HVAC dimana pekerjaan dilakukan.
diwajibkan untuk mengenakan penutup
sepatu. Penutup sepatu harus diganti
setiap kali pekerja keluar dari area kerja

Edit 4 Mei 2015


TEMPLATE

ICRA REV 8
Risk Assessment for the Infection Surveillance, Prevention and Control (ISPC) Program
Year: 20___
Organization Name: ________________________________
Date of Report: __________________
What is potential What is organization’s
What is probability Numeri
impact of preparedness to deal
Event or Condition of event/condition cal risk
event/condition on with this
occurring? level
patients and staff? event/condition?
Hig Me Hig Me
Low Non Low Non Non Poo Fair Goo
h d h d Total
(1) e (0) (1) e (0) e (3) r (2) (1) d (0)
(3) (2) (3) (2)
COMMUNITY & POPULATIONS SERVED:

EMERGING INFECTIOUS DISEASE

POTENTIAL FOR SPECIFIC INFECTION:

ICRA REV 8
CARE PRACTICES:

ICRA REV 8
INSTRUMENT & MEDICAL DEVICE CLEANING, DISINFECTION & HANDLING

ICRA REV 8
ENVIRONMENT OF CARE:

ICRA REV 8
EMERGENCY MANAGEMENT:

OTHER:

ICRA REV 8
GOALS AND OBJECTIVES
OBJECTIVE
RISK EVENT/
GOAL (measurable, includes
CONDITION
timeframe for completion)

ICRA REV 8
OBJECTIVE
RISK
(measurable,
EVENT/
GOAL includes STRATEGIES IMPLEMENTATION
CONDITIO
timeframe for
N
completion)
Respo
n- Method for
sible Evaluating
Perso Effectiveness
n(s)

ICRA REV 8
ICRA REV 8

Anda mungkin juga menyukai