Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN 

KEPERAWATAN 
FLOUR ALBUS 
KELOMPOK 2

1. RAHAYU SAFITRI (21806027)

2. NUR AYUNDA (21806023)

3. NAWIYAH FAKOUBUN (21806022)

4. MEY PEMI.LAELAEM (21806018)

5. MUHAMMAD IKRAM CAHYA (21806020)

6. INDAH PUSPITA SARI (21806013)


A. DEFINISI

Keputihan atau fluor albus atau leukorea atau


vaginal discharge merupakan istilah yang
menggambarkan keluarnya cairan dari organ
genitalia atau vagina yang berlebihan dan bukan
darah (Sibagariang, 2010). Menurut Kusmiran
(2011), keputihan adalah cairan bukan darah yang
keluar di luar biasanya dari liang vagina baik berbau
atau tidak, serta disertai adanya rasa gatal
setempat.
B. ETIOLOGI

Penyebab bacterial vaginosis bukan organisme tunggal.


Organisme penyebab bacterial vaginosis antara lain Gardnerella
vaginalis, Mycoplasma hominis, dan berbagai bakteri anaerob
lainnya seperti Prefotella, Peptosterptococcus, Porphyromonas,
dan Mobiluncus species.
C. MANIFESTASI KLINIS 

Pada 50% wanita tidak memiliki gejala. Jika ada gejala bisanya berupa
discharge dari vagina yang biasanya bewarna abu - abu atau kekuning
– kuningan, bau yang tidak enak (bau amis), gatal disekitar dan diluar
vagina, rasa terbakar pada saat berkemih. Gejala yang paling sering
adalah adanya cairan vagina yang abnormal (terutama setelah
melakukan hubungan seksual) dengan adanya bau vagina yang khas
yaitu bau amis (fishy odor) yang disebabkan oleh metabolit amine
yang dihasilkan oleh bakteri anaerob.
D. PATOFISIOLOGI

Bacterial vaginosis disebabkan oleh faktor – faktor yang mengubah


lingkungan asam normal di vagina menjadi keadaan basa yang
mendorong pertumbuhan berlebihan bakteri – bakteri penghasil basa.
Lactobacillus adalah bakteri predominan di vagina dan membantu
mempertahankan sekresi vagina yang bersifat asam. Faktor – faktor
yang dapat mengubah pH melalui efek alkalinisasi antara lain adalah
mucus serviks, semen, darah haid, mencuci vagina (douching),
pemakaian antibiotic dan perubahan hormone saat hamil dan
menopause. Faktor – faktor ini memungkinkan meningkatnya
pertumbuhan Gardnerella vaginalis, Mycoplasma hominis, dan bakteri
anaerob. , metabolisme bakteri anaerob menyebabkan lingkungan
menjadi basa yang menghambat pertumbuhan bakteri lain.
(Beckmann, Charles, 2010)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 

1. Pemeriksaan pH vagina
2. Whiff test
3. Pemeriksaan Preparat basah
G. PENATALAKSANAAN

Pilihan untuk pengobatan oral dan topical metronidazole


dan clindamycin. Oral metronidazole harus diberikan
dalam dosis 500 mg dua kali sehari selama tujuh hari.
Dosis tunggal 2 gram digunakan untuk trikomoniasis.
Metronidazole dapat digunakan pada kehamilan trimester
pertama. Clindamycin oral merupakan pilihan tambahan
dengan dosis 300 mg dua kali sehari selama tujuh hari.
(Beckmann, Charles, 2010)
H. KOMPLIKASI DAN 
PROGNOSIS 
Ascending genital tract infection pada bacterial vaginosis
berhubungan dengan postabortion dan postpartum
endometritis, pelvic inflammatory disease (PID), late
foetal loss, kelahiran preterm, premature rupture of
membranes, infection of the chorion and amnion. Selain
itu bacterial vaginosis juga membuat wanita lebih rentan
untuk terinfeksi Trichomonas vaginalis, Neisseria
gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, HSV-2 dan HIV-1.
(Beckmann, Charles, 2010)
PAHATWAY
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. BT DENGAN 
DIAGNOSA MEDIS FLOUR ALBUS 

I. IDENTITAS
No. RM : 0196918
Nama : Ny. BT
Umur : 35 thn
Agama : Islam
Status : Menikah
Alamat : jl.Pamulang Villa Rt.02/17 Pamulang
Pekerjaan :Ibu RT
Tanggal Pemeriksaan : 23 Mei 2014
II. ANAMNESIS
Autoanamnesis pada tanggal 23 Mei 2014, pkl 11.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke poli RSUP Fatmawati dengan keluhan keputihan sejak 1 tahun yang lalu
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh keputihan dengan warna putih, jumlah cairan tersebut cukup banyak, berbau. Pasien juga mengeluh
gatal-gatal. Bau amis setelah senggama disangkal pasien.Pasien mengaku selama ini tidak mencuci vagina dengan
antiseptik . Pasien sering menggunakan celana yang ketat. Pasien menyangkal menggunakan sabun yang berlebihan, stress
disangkal, penggunaan alat mandi secara bersamaan disangkal. Riwayat berganti ganti pasangan disangkal.
C. Status Pernikahan
Menikah 1 kali, tahun 1997, 3 tahun setelah menikah, berpisah tetapi belum cerai.
D. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 th
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 2-3x pembalut / hari Dismenorrhoe: tidak
Teratur : teratur
Lamanya: 7 hari
E. Riwayat Kehamilan
G0,P0, A0
F. Riwayat KB
Tidak KB
G. Riwayat Pengobatan Dahulu
Hipertensi (-), sakit jantung (-), asma (-), DM (-) ,alergi (+).
H. Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien
I. Riwayat Penyakit Keluarga
Hipertensi (-), sakit jantung (-), asma (-), DM (-), alergi (-)
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaraan : Compos mentis
Tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
P : 24 x/menit
S : Afebris
BB : 60 kg
TB : 155 cm
Kepala : normochepali, rambut hitam, lurus, distribusi merata
Mata : conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : normotia, serumen +/+, sekret -/-
Hidung : normosepta, sekret -/-, tidak ada nafas cuping hidung
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil T1T1 tidak hiperemis
Leher : pembesaran kelenjar (-), kelenjar tiroid tidak teraba membesar
Thoraks
Cor : BJI-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara napas Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-
Mammae : simetris, retraksi puting -/-, benjolan -/-.
Kulit : turgor baik
Abdomen : BU (+) normal, Nyeri tekan (-) kanan bawah, hepar dan lien tidak teraba membesar,
murphy sign (-), nyeri ketuk CVA -/-, tanda-tanda akut (-), turgor turun
Ekstremitas : akral hangat, tidak ada oedem, atrofi otot (-), turgor baik
B. Status Ginekologis
Anogenital
• Inspeksi : vulva dan labia eritema dan uretra tenang,
• Inspekulo : portio licin, kemerahan, ostium tertutup, fluor (+) banyak warna putih kekuningan, fluxus (-), strawberry cervix (-)
• Colok Vagina : Uterus : Bentuk dan ukuran (N), Massa adnexa (-/-), NT (+/-), Parametrium lemas, Nyeri goyang pelvis (-)

KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif Data Objektif


Pasien mengatakan bau amis Duh tubuh vagina berwarna putih kekuningan

Pasien mengatakan keluar caira yang makin banyak dan Ditemukan clue cel
sering
Pasien mengatakan keluar cairan dari jalan lahir Tampak gelisah

Pasien mengatakan merasa khawatir dengan kondisi yang Cemas


dihadapi
Pasien mengatakan sering bingung Muka pucat
Pasien menyatakan secara verbal adanya masalah Ketidak akuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS: Tumbuh jamur & kuman (pathogen)


- Bau amis
Flora normal dalam vagina mati
- Keluar cairan yang makin banyak dan sering
- Keluar cairan dari jalan lahir Timbul keputihan abnormal: leukorea patologis
DO:
- Duh tubuh vagina berwarna putih kekuningan ditemukan Gatal pada kemaluan
- Ditemukan Clue cel Resiko infeksi
Iritasi pada kulit

Resiko infeksi

2. DS: Tumbuh jamur & kuman (pathogen)


- Merasa khawatir dengan kondisi yang dihadapi
Flora normal dalam vagina mati
- Bingung
DO: Timbul keputihan abnormal: leukorea patologis
-Tampak gelisa Ansietas
Ansietas

3. DS: Tumbuh jamur & kuman (pathogen)


-Menyatakan secara verbal adanya masalah
Flora normal dalam vagina mati
DO:
-ketidak akuratan mengikuti instruksi, perilaku tidak sesuai Timbul keputihan abnormal: leukorea patologis

Cairan putih berbau Defiensi pengetahuan


Tidak mengetahui cara perawatannya

Defisiensi pengetahuan
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Resiko infeksi b.d flour albus
• Ansietas b.d. kurang pengetahuan terhadap penyakit
• Defisiensi pengetahuan b.d. kurang terpapar informasi.
V. INTERVENSI

PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC

DS : Resiko infeski b.d flour albus Tujuan : Kemampuan untuk memelihara Melindungi Infeksi
- Bau amis kebersihan diri dan menunjukkan kebebasan Definisi: mencegah dan mendeteksi dini
- Keluar cairan yang semakin banyakdan dengan atau tanpa alat bantu dalam waktu infeksi pada pasien yang beresiko
sering 3x24 jam. Aktifitas :
- Keluar cairan dari jalan lahir Indicator : 1. Kaji tanda-tanda infeksi
DO : 1. Cuci tangan 2. Pantaukeadaanumum pasien
- Duh tubuh vagina berwarna 12345 3. BHSP pada pasien
putihkekuningan ditemukan 2. Membersihkan daerah perineal 4. Berikanlingkunganyangnyaman untuk
- Ditemukan Clue cel 12345 pasien
3. Menjaga kebersihan tubuh 5. Kolaborasidengandokteruntuk
12345 memberikan
a. Metronidazole 2x500 mg
per oral selama 7 hari;
b. Clindamicyn per oral 300
DS: Ansietas b.d. kurang pengetahuan terhadap Tujuan: Diharapakan respon kecemasan Pengurangan kecemasan
- Merasa khawatir dengan kondisi yang penyakit kembali normal setelah dilakukan tindakan Definisi: Mengurangi tekanan, ketakutan,
dihadapi 3x24 jam. firasat maupun ketidaknyamanan terkait
- Bingung Indicator: dengan sumber-sumber bahaya yang tidak
DO: 1. Monitor intensiras kecemasan terindentifikasi.
- Tampak gelisah 12345 Aktivitas:
- Cemas 2. Menggunakan teknik relaksasi untuk 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
- Muka pucat mengurangi kegelisahan meyakinkan
12345 2. Nyatakanjelas harapan terhadap
3. Menggunakan strategi koping yang perilaku klien
efektif 3. Berikan informasi faktual terkait
diagnosis, perawatan dan prognosis
4. Atur penggunaan oabt-obat untuk
mengurangi kecemasan secara tepat.

DS: Defisiensi pengetahuan b.d. kurang terpapar Tujuan: Pengajaran: Proses penyakit.
Menyatakan secara verbal adanya masalah informasi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan Definisi: Membantu pasien untuk mehami
DO: selama 3x24 jam pasien menunjukkan informasi yang berhubungan dengan proses
Ketidak akuratan mengikuti instruksi, perilaku pengetahuan tentang penyakit. penyakit secara spesifik.
tidak sesuai Indikator: 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait
1. Tanda gejala penyakit dengan proses penyakit yang spesifik
12345 2. Jelaskan tanda dan gejala yang umum
2. Efek psikososial penyakit pada individu dari penyakit, sesuai kebutuhan.
12345 3. Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
3. Strategi untuk meminimalkan penyakit mengontrol/ meminimalkan gejala sesuai
12345 kebutuhan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN (HARI KE-1)

Waktu
Diagnosa Implementasi Evaluasi
Tgl Jam

23 Mei 2014 11.00 1 Menanyakan keluhan yang dirasakan S : Pasien mengatakan mengalami
klien keputihan yang berlebihan
Hasil : Klien merasakan nyaman
O:
11.15 Menguksur TD, Suhu, nadi, RR. - Pasien merasa cemas
Hasil : TD:110/70mmHg - TD: 110/70 mmHg
N:82 x/menit - N: 82 x/menit
P:24 x/menit - P: 24 x/menit
S:Afebris - S: Afebris
- DS: Pasien mengatakan “iya,
11.35 Menjelaskan tanda dan gejala yang saya mengerti, terimakasih.”
umum dari penyakit kepada klien - Metronidazole 2x500 mgper
Hasil :Klien dapat memahaminya oral selama 7 hari dan
Clindamicyn per oral 300 mg
12.00 Memberikan Metronidazole selama 7 hari
danClindamicyn
Hasil :Memberikan obat P : Masalah belum teratasi
metronidazole 2x500mg selam
3x1/hari A : Lanjutkan Intervensi
24 Mei 2014 11:00 2 1. Menggunakan pendekatan S:
yang tenang dan meyakinkan - Merasa khawatir dengan
Hasil :Klien mengatakan rasa kondisi yang dihadapi dan
tenang Bingung
11:15 O:
2. Menyatakanjelas harapan - Tampak gelisa
terhadap perilaku klien A:
Hasil : Klien dapat memahaminya - Masalah belum teratasi
P:
3. Memberikan informasi - Lanjutkan intervensi
11:35 faktual terkait diagnosis,
perawatan dan prognosis
Hasil :Klien mengatakan dapat
dimengerti

4. Mengatur penggunaan obat-


12:00 obat untuk mengurangi
kecemasan secara tepat.
Hasil :Klien mengatakan tidak
rasa cemas lagi
25 Mei 2014 11:15 3 1. Mengkaji tingkat S:
pengetahuan pasien terkait - Menyatakan secara verbal
dengan proses penyakit yang adanya masalah
spesifik O:
Hasil :Tidak adanya kurang - ketidak akuratan mengikuti
pengetahuan pada klien instruksi, perilaku tidak
sesuai
2. Menjelaskan tanda dan A:
11:35 gejala yang umum dari - Masalah belum teratasi
penyakit, sesuai kebutuhan. P:
Hasil : Klien dapat mengerti dan - Lanjtkan Intervensi
memahami

3. Mengedukasi pasien
12:00 mengenai tindakan untuk
mengontrol/ meminimalkan
gejala sesuai kebutuhan.
Hasil : Kebutuhan klien baik

Anda mungkin juga menyukai