Prosedur : metode / cara utk melaksanakan pekerjaan
tertentu Penentuan prosedur kerja mrpkn usaha pencegahan dini thd kondisi bahaya dalam melakukan pekerjaan Tujuan prosedur kerja
Mengeliminasi potensi bahaya
Prodesur kerja memuat hal mendasar ttg pelaksanaan kerja. Prosedur kerja yg benar dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya bahaya Benefit prosedur kerja
Standarisasi penanganan tugas
Pekerjaan terlaksana secara efektif – efisien Penyederhanaan pelatihan Mengurangi biaya pelatihan Pekerjaan dapat dilakukan orang lain dgn metode yg sama Posisi prosedur kerja
Pada level tertinggi dari proses kerja
Agar tidak banyak perubahan yg terjadi proses kerja lebih efektif – efisien Menghindari penafsiran & modifikasi prosedural Persyaratan
Peningkatan fasilitas sarana produksi & lingkungan
kerja Mempertimbangkan metode / proses kerja Mengutamakan keselamatan pekerja Sesuai dgn jenis pekerjaan tertentu (spesifik) Tidak menjadi beban bagi pekerja Prosedur Keselamatan Kerja
Sblm menyusun prosedur keselamatan kerja
identifikasi jenis perkerjaan, analisa pekerjaan, dst... Job Safety Analysis JSA bertujuan agar prosedur yg tersusun sesuai & tepat dgn jenis pekerjaan tertentu JSA disusun oleh manajemen berdasarkan masukan dr pekerja & manajemen itu sdr Job Safety Analysis
Identifikasi jenis pekerjaan
Identifikasi proses kerja Identifikasi kondisi kritis Analisa tugas kritis Membagi tugas dalam tahapan2 Teliti titik kerugian Efficient checking Controlling Text the prosedure Aplikasi Recording Identifikasi jenis pekerjaan
Suatu proses produksi terdiri dr barbagai macam jenis
pekerjaan Misal : produksi mobil ; ada pekerjaan mengelas rangka mobil, menyusun kompartemen mesin, mencetak body, mengecat body motor, dlsb Setiap jenis pekerjaan punya spesifikasi tata cara proses kerja tertentu Identifikasi proses kerja
Setiap proses kerja memiliki tahapan2 / tatacara
bagaimana proses kerja itu dilakukan Setiap tatacara proses kerja diidentifikasi secara detail tahapan2nya agar nantinya dapat diketahui tahapan kerja yg mana yg mempunyai kondisi kritis / resiko bahaya Misal : proses pengelasan rangka mobil ; membuka katup gas menyalakan pematik mengatur volume / tekanan gas mendekatkan ujung alat las ke tempat yg akan di sambung / dipisah (di-las) Identifikasi Critical Condition
Menentukan Tugas / proses kerja yg dinilai memiliki
kondisi kritis / resiko bahaya Suatu proses kerja dinilai bahaya jika punya resiko menimbulkan kerugian harta / manusia “apakah pekerjaan ini dapat menimbulkan kerugian, jika dilakukan tanpa prosedur yg benar?” Misal : proses menyalakan pematik pada ujung alat las ; ujung alat las tidak di arahkan ke wajah / badan Critical Task Analysis
Stiap tugas / proses kerja yg dinilai punya resiko
bahaya, di analisa “bagaimana mekanisme terjadinya bahaya”. Menghindari terjadinya unsafe act dr suatu unsafe condition Misal : porses pengelasan ; cara menyalakan pematik pada ujung alat las adl dengan mengarahkan ujung alat las menjauhi tubuh pekerja Membagi tugas
Setiap tugas / proses kerja dibagi menjadi tahapan2 yg
spesifik, & dievaluasi kebutuhan & tujuannya. Tujuan : agar dapat ditentukan, tugas mana yg memang diperlukan & tugas mana yg dapat dieliminasi krn resiko kerugiannya terlalu besar Penilaian resiko kerugian dilakukan dgn meneliti titik kerugian Pinpoint Loss Exposure
Dilakukan utk menilai resiko / tingkat kerugian yg dpat
terjadi jika terjadi kelalaian / tindakan diluar prosedur dr suatu proses kerja Kerugian dilihat dr sisi pekerja, peralatan & bahan / material produksi Efficient Checking
Dlm menentukan tugas / proses kerja yg efisien dapat
diketahui dari : Kompetensi pekerja Tempat yg proses kerja terjadi Waktu pelaksanaan kerja Tujuan proses kerja Latar belakang / alasan proses kerja Bagaimana proses kerja ini berjalan Controlling
Tujuan : resiko bahaya dapat ditekan seminimal mgkn
Cara : Pengecekan Inspeksi Pencatatan Perekaman hasil Pencatatan prosedur
Setelah semua tahap terlewati, prosedur yg benar
dicatat & disimpan agar dapat digunakan sbg acuan thd proses kerja serupa Prosedur yg sudah tercatat juga dapat digunakan sebagai tinjauan / rujukan jika nantinya terjadi kecelakaan / ke-tidak benar-an proses kerja Aplikasi di tempat kerja
Prosedur kerja dapat diaplikasikan / diterapkan di
tempat kerja sebagai : Media orientasi Instruksi kerja Perencanaan Pelatihan Safety talks Investigasi kecelakaan Recording
Prosedur kerja yg sudah dilakukan selama periode
tertentu, dilakukan perekaman hasil penggunaan nya di tempat kerja Dari hasil perekaman kegiatan tsb, dpt dinilai : Apakah pernah terjadi kecelakaan Apakah terjadi perubahan proses produksi Kapan perlu dilakukan pembinaan & pelatihan Penerapan prosedur
Prosedur yg sudah disepakati, disebarluaskan kebagian
yg relevan Perlunya kesediaan utk menerapkan prosedur yg baru Prosedur harus ditaati dgn benar Dapat diawali melalui pelatihan Kepada siapa pelatihan diperlukan?
Karyawan / pekerja baru
Pekerja dgn kompetensi yg tidak sesuai / kurang Karyawan lama Alat ukur standart kerja Kapan suatu prosedur perlu perubahan?
Bila metode / cara kerja mengalami perubahan
Tujuan memenuhi perundang-undangan Bila terjadi kecelakaan (melalui invetigasi kecelakaan) Penggunaan alat / mesin baru Kondisi darurat / bencana