Anda di halaman 1dari 45

MANAJEMEN

PENATALAKSANAAN KASUS
ODMK & ODGJ SESUAI STANDAR

Tendry Septa
Psikiater Konsultan

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 1
PENDAHULUAN
DEFINISI KESEHATAN :
Adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang yang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
(UU.KES. No 36 Tahun 2009)
SEHAT JIWA
Adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial
sehingga individu tersebut menyadari
kemampuannya, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya (UU Keswa No. 18 tahun
2014)
1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 2
KESEHATAN JIWA - WHO

Orang yang SEHAT JIWA adalah :


Merasa sehat dan bahagia
Mampu menghadapi tantangan hidup
Dapat menerima orang lain sebagai mana adanya
(dapat berempati/ tidak secara apriori berpandangan
negatif terhadap orang lain/kelompok berbeda)
Mempunyai sikap/pikiran positif terhadap diri sendiri atau
orang lain.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 3
ODMK ODGJ

• PROMOTIF
PROMOTIF
• PREVENTIF

PREVENTI • KURATIF
F
• REHABILITATIF

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 4
ODMK =
Orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial,
pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup
sehingga memiliki risiko untuk mengalami gangguan jiwa

ODGJ =
Orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku,
dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai
manusia.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 5
Riskesdas 2013 Riskesdas 2018

• Gangguan jiwa • Gangguan jiwa berat


berat (psikosis/ (psikosis/
skizofrenia) 1.7 per skizofrenia) 7 per
mil mil
• Gangguan mental • Gangguan mental
emosional (depresi emosional (depresi
& anxietas) 6% & anxietas) 9,8 %

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 6
PERATURAN MENKES RI NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
No Jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4 Pelayanan kesehatan balita;
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11 Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh
manusia (Human Immunodeficiency Virus)
1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 7
PRINSIP UMUM LAYANAN KESWA
1. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
(carers)
2. Pemeriksaan (assessment)
3. Tatalaksana dan monitoring
4. Penggerakan dan penyediaan dukungan
sosial
5. Perlindungan terhadap hak asasi
6. Perhatikan kesehatan secara umum

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 8
1. KOMUNIKASI DENGAN PASIEN & KELUARGA/CARERS

 Komunikasi jelas, empatik


 Bersikap ramah, menghargai, tidak menghakimi.
 Memberi perhatian sepenuhnya.
 Berikan respons terhadap keterbukaan informasi dari
pasien yang bersifat pribadi dan sulit diungkapkan
dengan sensitif dan sesuai.
 Berikan informasi tentang status kesehatannya dalam
bahasa yang mereka pahami. Tanyakan pemahaman
orang tersebut terhadap kondisinya.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 9
2. PENILAIAN/PEMERIKSAAN
(ASSESSMENT)
 Riwayat medis, riwayat keluhan saat ini, riwayat
dahulu, dan riwayat keluarga yang relevan.
 Lakukan penilaian fisik umum.
 Nilai, tatalaksana atau rujuk, untuk semua kondisi
medis yang menyertai.
 Nilai problem psikososial, masa lalu dan yang saat
ini terjadi

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 10
3. TATALAKSANA DAN MONITORING
 Jelaskan pentingnya terapi, serta kesiapan pasien
dan keluarga untuk berpartisipasi dalam perawatan.
 Jelaskan tujuan terapi dan buat rencana terapi
dengan menghargai pilihan mereka dalam terapi
 Pikirkan rencana untuk keberlanjutan terapi dan
lakukan pemantauan melalui komunikasi.
 Informasikan lama terapi yang diharapkan,
kemungkinan efek samping dari intervensi, pilihan
tatalaksana alternatif lainnya, pentingnya kepatuhan
terhadap terapi, dan kemungkinan prognosis.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 11
Lanjutan TATALAKSANA & MONITORING
 Jawab pertanyaan dan kekhawatiran tentang terapi,
komunikasikan harapan yang realistik, misalnya untuk
fungsi yang lebih baik dan pemulihan.
 Monitor hasil terapi, interaksi obat, efek samping
 Fasilitasi rujukan ke spesialis, bila tersedia dan dibutuhkan.
 Usahakan untuk menghubungkan orang tersebut ke
dukungan masyarakat, bila ada
 Dalam pemantauan, nilai kembali pemahaman pasien
terhadap penyakitnya, terapi, dan kepatuhan terhadap
terapi, koreksi jika ada kesalahpahaman.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 12
Lanjutan TATALAKSANA & MONITORING
 Ajarkan kepada pasien dan keluarga untuk memantau
gejala-gejala dan terangkan kapan mereka harus mencari
bantuan secepatnya.
 Catat aspek penting interaksi pasien dengan keluarga
maupun orang lain.
 Gunakan sumber daya di keluarga dan masyarakat untuk
pasien yang tidak patuh terhadap terapi.
 Pemantauan lebih sering dilakukan untuk ibu hamil dan
menyusui, serta pada orang dengan usia lanjut
 Pastikan bahwa mereka diberikan tatalaksana secara
menyeluruh, fisik dan jiwa.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 13
4. PENGGERAKAN & PENYEDIAAN DUKUNGAN SOSIAL

 Libatkan keluarga atau pelaku rawat lainnya


dalam melakukan perawatan.
 Dorong keterlibatan keluarga dalam kelompok
swa-bantu & dukungan keluarga, bila tersedia.
 Identifikasi & gerakkan sumber daya sosial &
dukungan sosial yang mungkin di area lokal

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 14
5. PERLINDUNGAN TERHADAP HAK ASASI

 Berikan layanan dengan menghargai martabat, sensitif,


sesuai dengan kultur, bebas dari diskriminasi.
 Beri perhatian khusus pada isu kerahasiaan dan privasi
 Pastikan pasien memahami tatalaksana yang diusulkan
dan memberikan persetujuan terhadap tatalaksana
tersebut.
 Libatkan anak-anak dan remaja dalam pengambilan
keputusan sesuai kapasitas perkembangan mereka, beri
mereka kesempatan untuk mendiskusikan secara pribadi
hal-hal yang menjadi kekhawatiran.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 15
6. Perhatikan kesehatan secara umum
 Beri saran tentang aktivitas fisik dan pemeliharaan berat badan
yang sehat.
 Dorong penghentian penggunaan tembakau dan zat lainnya.
 Edukasi tentang bahaya penggunaan alkohol.
 Sediakan pendidikan tentang perilaku berisiko lainnya (contoh:
seks bebas).
 Adakan pemeriksaan kesehatan fisik secara reguler.
 Persiapkan orang dengan perubahan perkembangan hidup,
seperti pubertas /menopause, berikan dukungan yang
diperlukan.
 Diskusikan perencanaan untuk hamil dan metode kontrasepsi
dengan perempuan di usia reproduksi.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 16
ODMK
Orang yang mempunyai
masalah fisik, mental, sosial,
pertumbuhan dan
perkembangan, dan/atau
kualitas hidup sehingga
memiliki risiko untuk
mengalami gangguan jiwa :

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 17
PENGENALAN MASALAH KESEHATAN JIWA

• DETEKSI DINI:
– tahap awal dari rangkaian proses penatalaksanaan
penyakit/gangguan
– langkah sebelum dilakukannya proses diagnosis
– menjamin terlaksananya pengobatan atau penatalaksanaan
penyakit sedini mungkin sehingga mencegah terjadinya
konsekuensi yang lebih buruk, seperti bertambah parahnya
penyakit, terjadinya penyulit dan kecacatan.
– Idealnya setiap pasien yang datang dilakukan pendekatan
dengan prinsip holistik, baik fisik maupun jiwa.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 18
KELOMPOK PASIEN BERISIKO TINGGI
• Apabila tidak memungkinkan untuk melakukan
penapisan/pemeriksaan psikiatrik pada seluruh pasien, maka
perhatian terutama harus ditujukan kepada beberapa
kelompok pasien yang berisiko tinggi, yaitu:
1. Pasien dengan penyakit fisik kronis (infeksi & non-infeksi)
2. Pasien dengan keluhan fisik yang diduga ada hubungannya
dengan masalah kejiwaan (keluhan fisik timbul/memberat
jika ada masalah psikis)
3. Keluhan fisik beraneka ragam/berganti-ganti, gangguan
fisik/kelainan organik (-)
4. Pasien yang mengalami pengalaman hidup yang ekstrem
(trauma psikologis, stress yang berat, kehilangan)
5. Pasien dengan disabilitas
1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 19
CATATAN:

• Penapisan/deteksi dini selain oleh dokter dapat


dilakukan juga oleh perawat, bahkan deteksi dapat
dilakukan oleh kader kesehatan jiwa.
• Sedangkan diagnosis medik, intervensi farmakologis,
rujukan dilakukan oleh dokter.
• Intervensi psikososial dapat dilakukan oleh dokter
dan/atau perawat.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 20
CARA MELAKUKAN DETEKSI DINI & TINDAK LANJUT

• Biasanya deteksi dapat dilakukan oleh awam, kader


kesehatan/kesehatan jiwa, perawat dan dokter.
• Bedanya, setelah terdeteksi dokter dapat langsung
melanjutkan ke proses pemeriksaan dan diagnosis.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 21
MASTER CHART: KONDISI PRIORITAS UNTUK
PENAPISAN
• Merasa murung, mudah sedih
• Hilang minat & ketertarikan terhadap aktivitas yang biasanya menyenangkan
• Perasaan mudah lelah, gangguan lambung, sakit kepala, atau keluhan DEPRESI
fisik lain yang berkepanjangan
• Gangguan tidur

• Pikiran, rencana, tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri MENYAKITI
yang dimiliki saat ini / riwayat sebelumnya DIRI/USAHA
BUNUH DIRI

• Merasa kuatir atau takut yang berlebihan


• Merasa gelisah atau tidak dapat duduk tenang ANSIETAS
• Mudah berkeringat dingin, berdebar-debar, gemetar, keluhan fisik
lain seperti pusing, mual

• Mengalami ketakutan atau mempunyai pikiran-pikiran tidak masuk akal


(merasa seseorang bermaksud mencelakai, curiga berlebihan, orang-
orang membicarakan dirinya) – (waham) PSIKOSIS/
• Melihat bayangan/suara-suara yang tidak jelas sumbernya (halusinasi) SKIZOFRENIA
• Gejala manik (gembira abnormal, terlalu bersemangat, banyak bicara,
mudah tersinggung)
1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 22
DIAGRAM ALUR PEMERIKSAAN MASALAH KESWA DI POLI UMUM

Keluhan Utama

KU Fisik KU Mental-Emosional

KU Fisik Murni KU Fisik Terindikasi ME Keluhan berhubungan


dengan perasaan,
• Keluhan fisik • Keluhan Psikosomatik pikiran & perilaku:
banyak dan • Hipertensi • Gangguan tidur
berganti-ganti • Rheumatoid Arthtritis • Gangguan perilaku
• Penyakit kronis • Tirotoksikosis • Gangguan emosi
(infeksi dan non- • Ulkus Peptikum • Gangguan pikiran
infeksi) • Kolitis Ulserativa
• Pengalaman hidup • Asma Bronkial
yang ekstrem • Neurodermatitis
• Disabilitas

MASTER
SKRINING CHART
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Status Mental
• Pemeriksaan Fisik

• DIAGNOSIS BANDING
1/20/2020 • DIAGNOSIS
tendrysepta@gmail.com 23
PERTANYAAN PENYARING
1.Perasaan
Selama duapaling
apa yang minggu terakhirrasakan
banyak Bapak/Ibu bagaimana
selama
dua minggu terakhir,
perasaan apakah senang/gembira, sedih,
Bapak/Ibu?
cemas/khawatir, takut, atau marah?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau
rasa senang terhadap hal-hal yang dulunya
dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya
berkurang atau lelah sepanjang waktu?

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 24
JEMBATAN/PERALIHAN
• Untuk membuat perpindahan topik
lebih halus. Terutama perpindahan ke
topik yang sangat berbeda dari
sebelumnya.
– Misalnya:
• Setelah mendiskusikan masalah fisik dan
hendak beralih memeriksa status mental
• Untuk mengintroduksi topik yang
sensitif

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 25
Contoh JEMBATAN/PERALIHAN
• Sekarang saya perlu memeriksa apa yang dialami dan
perasaan ibu/bapak/saudara. Bagaimana perasaan
ibu/bapak/saudara selama dua minggu terakhir?
• Apakah keluhan-keluhan yang baru kita bicarakan
tadi berhubungan dengan kondisi perasaan
ibu/bapak/saudara? Bagaimana …….
• Pada banyak orang, keluhan-keluhan seperti yang
ibu/bapak/saudara alami ini terkait erat dengan
suasana pikiran dan perasaan. Bagaimana ……

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 26
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana
perasaan Bapak/Ibu?

CEMAS/KHAWATIR/WAS-WAS

Proses diagnosis untuk Gangguan Cemas

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 27
1. Selama dua minggu terakhir bagaimana perasaan
Bapak/Ibu?
2. Apakah Bapak/Ibu kehilangan minat atau rasa senang
terhadap hal-hal yang dulunya dinikmati?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa tenaganya berkurang atau lelah
sepanjang waktu?

Pertanyaan 1: SEDIH/MURUNG
ATAU
2 dari 3 pertanyaan penyaring positif

Proses diagnosis untuk Gangguan Depresi


1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 28
Diagnosis Gangguan Jiwa – ICD 10 PC

1. F00# Gangguan Mental Organik 7. F40# Gangguan Neurotik (ansietas)


Demensia (F00#) Gangguan fobik (F40), Gangguan panik
Delirium (F05) (F41.0), Gangguan ansietas menyeluruh
2. F10# Gangguan Penggunaan (F41.1), Gangguan campuran ansietas &
NAPZA depresi ( F41.2), Gangguan obsesif
Gangguan penggunaan alkohol (F10) kompulsif (F42), Gangguan penyesuaian
Gangguan penggunaan zat (F11#) (F43.2), Gangguan somatoform ( F45)
Gangguan penggunaan tembakau
(F17.1)
8. F70 Retardasi Mental
3. F20# Skizofrenia dan Gangguan 9. F80-90# Gangguan kesehatan jiwa
Psikotik Kronik Lain anak dan remaja
4. F23 Gangguan Psikotik Akut Gangguan perkembangan pervasif
5. F31 Gangguan Bipolar (F84), Gangguan hiperkinetik (F90)
6. F32# Gangguan Depresi 10. G40# Epilepsi

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 29
Permenkes No.5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasyankes Primer

• Gangguan psikotik (kompetensi 3 A)


• Gangguan campuran ansietas dan depresi
(kompetensi 3 A)
• Insomnia (kompetensi 4 A)
• Demensia (kompetensi 3 A)

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 30
Tindak Lanjut
• Setelah terdeteksi kemungkinan adanya masalah
kesehatan jiwa, maka selanjutnya dilakukan proses
diagnosis melalui wawancara psikiatrik dan
pemeriksaan lain, mengacu pada kriteria diagnostik
dalam Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa di Indonesia (PPDGJ) atau
International Classification of Diseases (ICD) untuk
masing-masing penyakit/gangguan jiwa.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 31
FAKTOR RISIKO - GANGGUAN PSIKIATRI
FAKTOR RISIKO GANGGUAN PSIKIATRI
Disfungsi bahasa Gangguan perilaku
Perkembangan kepribadian
Pengalaman interpersonal

Faktor Organik Hipersensitivitas terhadap stimulus eksternal/internal


Adaptasi terhadap depresi / ansietas

Lama fase kanak yang Dependen lebih kuat


tertunda Ortu overprotektif

Temperamen negatif Kemampuan coping keluarga


anak
Anak dengan RM Lebih sulit untuk menggunakan ‘bermain’ sebagai cara untuk
problem solving

Kurangnya kompetensi Isolasi dari teman sebaya, pengasingan sosial (kadang) 


sosial gagal adaptasi  self image yang buruk

13/10/2012 RSJ-Lampung- tendrysepta@gmail.com 32


RETARDASI MENTAL /DISABILITAS INTELEKTUAL
Memengaruhi perkembangan anak dalam berbagai bentuk

• Aspek fisik, misalnya dalam kemampuan anak untuk duduk,


berjalan, dan menulis
• Aspek perawatan diri sendiri, misalnya kemampuan untuk
makan sendiri, mandi sendiri dan menggunakan alat-alat yang
umum digunakan dalam rumah
• Aspek komunikasi, seperti berbicara, berbahasa dan
memahami instruksi
• Aspek sosial, seperti bersosialisasi dan bermain dengan anak
lain
• Aspek mental emosional, seperti perilaku hiperaktif, masalah
emosi seperti depresi dan cemas

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 33
TANDA-TANDA

• Adanya keterlambatan dalam tahapan perkembangan


• Adanya kesulitan dalam belajar dan kesulitan dalam
bersosialisasi
• Tidak mampu memahami/melaksanakan instruksi yang
diberikan
• Adanya perilaku seksual yang tidak sesuai (pada anak
remaja)
• Adanya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
(orang dewasa)
• Adanya kesulitan dalam adaptasi sosial (orang dewasa)
• RM sedang dan berat pada umumnya dapat dideteksi pada
anak yang berusia di bawah 2 tahun

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 34
KRITERIA
DIAGNOSIS
A. Gambaran utama
a) Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, secara klinis
dikenal;
i. RM ringan jika IQ antara 50-70
ii. RM sedang jika IQ antara 35-49
iii. RM berat jika IQ antara 20-34
iv. RM sangat berat jika IQ <20
b) Terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif
(dalam proses belajar atau adaptasi sosial) yang
dipertimbangkan berdasarkan budaya umum dan budaya
setempat
c) Timbul sebelum usia 18 tahun

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 35
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHA  Cegah gangguan intelektual dan jelaskan
N komplikasi yang menyertai
 Pemberian Asam Folat  mengurangi defek
pada neural tube
 Pemeriksaan diagnostik prenatal  kurangi
prevalensi trisomi 21
Penanganan Care giver dan anak
Psikiatri
Psikoterapi  Psikoanalitik  EE, self esteem dll
 Brief Relaxation th/  ansietas 
 Behavioral th/  utk perilaku
 Group th/  social skill
 Supportive th/  ortu & sibling
 Family th/
Farmakoterapi  Tambahan, stlh diagnosis yang tepat
 Dosis tapp up
 Kendalikan impulsivitas & agresif
13/10/2012 RSJ-Lampung- tendrysepta@gmail.com 36
ODGJ =
Orang yang mengalami
gangguan dalam pikiran,
perilaku, dan perasaan
yang termanifestasi
dalam bentuk sekumpulan
gejala dan/atau
perubahan perilaku yang
bermakna, serta dapat
menimbulkan penderitaan
dan hambatan dalam
menjalankan fungsi orang
sebagai manusia.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 37
PSIKOTIK AKUT
DEFINISI ETIOLOGI :
Sekelompok gejala Umumnya pernah
gangguan jiwa yang memiliki gangguan
berlangsung kurang dari
kepribadian, memiliki
satu bulan dan tidak
disertai gangguan mood, kerentanan biologis
gangguan berhubungan atau psikologis ke
dengan zat, atau suatu arah perkembangan
suatu gangguan psikotik gejala psikotik
karena kondisi medis
umum.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 38
GAMBARAN KLINIS

GEJALA GANGGUAN PSIKOTIK SINGKAT

• Sekurangnya terdapat satu gejala psikotik, dengan onset


tiba-tiba, tetapi tidak selalu memasukkan keseluruhan pola
gejala yang ditemukan pada skizofrenia.

GEJALA KARAKTERISTIK UNTUK GANGGUAN PSIKOTIK SINGKAT

• Perubahan suasana perasaan.


• Perilaku disorganisasi,
• Gaduh gelisah
• Gangguan memori dan disorientasi

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 39
STRESOR

Stressor Pencetus Utama Adalah Peristiwa Kehidupan


Yang Bermakna Pada Tiap Orang.
• C/ peristiwa adalah kematian anggota keluarga terdekat
dan trauma /cidera yang berat.

Pendapat lain berhubungan dengan stressor yang


berkelanjutan.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 40
SKIZO FRENIA

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 41
GAMBARAN KLINIS

Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu;


o fase prodromal,
o fase aktif
o fase residual.

 Pada fase prodromal umumnya Pada fase aktif gejala positif /


terdpt gejala non spesifik yang psikotik menjadi jelas seperti :
lamanya dapat minggu, bulan  tingkah laku katatonik,
ataupun > dari satu tahun sebelum  inkoherensi,
onset psikotik menjadi jelas.  waham,
 halusinasi
 Gejala tersebut meliputi : hendaya
 gangguan afek.
dalam fungsi pekerjaan, fungsi
sosial, fungsi penggunaan waktu
luang dan fungsi perawatan diri.

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 42
GAMBARAN KLINIS (2)

Fase aktif akan diikuti oleh fase residual dimana gejala


gejalanya hampir sama dengan fase prodromal tetapi
gejala positif dari psikotiknya sudah berkurang.

Disamping gejala ketiga fase diatas, penderita skizofrenia


dapat pula mengalami gangguan kognitif berupa :
 Gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa,
 Gangguan kewaspadaan/awairness
 Gangguan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial).

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 43
Dikutip dari Jarskog, LF & Gilmore, JH: Neuroprogressive Theories in Liekerman, JA, et al
in: Textbook of Schizophrenia, 2006

1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 44
TOPIK SELANJUTNYA
1/20/2020 tendrysepta@gmail.com 45

Anda mungkin juga menyukai