Anda di halaman 1dari 138

RUANG LINGKUP

KEPERAWATAN

Titin Hidayatin
1
•Falsafah dan paradigma
Keperawatan

•Trend dan Issue Keperawatan

•Perspektif Keperawatan

2
STANDART PRAKTIK KEPERAWATAN
• Menurut PPNI, Praktik Keperawatan 
tindakan pemberian asuhan keperawatan
professional baik secara mandiri maupun
kolaborasi yang disesuaikan dengan lingkup
wewenang dan tanggungjawabnya
berdasarkan ilmu keperawatan

3
• Praktik Kep Profesional mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
1. Otonomi dalam pekerjaan
2. Bertanggung jawab dan bertanggung
gugat
3. Pengambilan keputusan yang mandiri
4. Kolaborasi dengan disiplin lain
5. Pemberian pembelaan (advocacy)
6. Memfasilitasi kepentingan pasien / klien

4
STANDART PRAKTIK KEPERAWATAN
KLINIK DARI ANA
1. Pengkajian  perawat mengumpulkan data
kesehatan pasien
2. Diagnosa  perawat menganalisis data yang
diperoleh melalui pengkajian untuk menentukan
diagnosa
3. Identifikasi hasil  perawat mengidentifikasi hasil
yang diharapkan secara individual pada pasien
4. Perencanaan  perawat membuat rencana
perencanaan yg memuat intervensi – intervensi
untuk mencapai hasil yg diharapkan

5
Lanjutan....

5. Implementasi  perawat
mengimplementasikan intervensi –intervensi
yang telah diidentifikasi dalam rencana
perawatan
6. Evaluasi  perawat mengevaluasi kemajuan
pasien terhadap pencapaian hasil

6
Standar Kerja Professional
1. Kualitas perawatan  perawat secara
sistematis mengevaluasi kualitas dan keefektifan
praktik keperawatan
2. Penilaian kerja  perawat mengevaluasi praktik
keperawatan dirinya sendiri dalam hubungannya
dengan standar – standar praktik profesional
dan dengan statusdan peraturan yg relevan
3. Pendidikan  perawat mendapatkan dan
mempertahankan pengetahuan sekarang dalam
praktik keperawatan

7
Lanjutan ...

4. Kesejawatan  perawat memberikan kontribusi pada


perkembangan profesi dari teman sejawat, kolega dan
yang lainnya
5. Etik  keputusan dan tindakan perawat atas nama
pasien ditentukan dengan cara etis
6. Kolaborasi  perawat melakukan kolaborasi dengan
pasien, kerabat lain, dan pemberi perawatan
kesehatan dalam memberikan perawatan pada pasien
7. Riset  perawat menggunakan temuan riset dalam
praktik
8. Penggunaan sumber : perawat mempertimbangkan
faktor – faktor yang berhubungan dengan keamanan.
Keefektifan dan biaya dalam merencanakan dan
memberikan perawatan pada pasien

8
Lisensi Praktik
• Hukum atau undang – undang tidak mengidentifikasi
mutu kinerja, akan tetapi hanya menjamin keselamatan
pelaksanaan sandar praktik keperawatan secara minimal
• Undang – undang kesehatan RI No. 23 tahun 1992, BAB
V pasal 32 ayat 2 dan 3 menyebutkan :
• Ayat (2)  penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan dilakukan dengan pengobatan dan atau
perawatan
• Ayat (3)  pengobatan dan atau perawatan dapat
dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan
9
• Pengertian Lisensi  kegiatan administrasi
yang dilakukan oleh profesi atau departemen
kesehatan berupa penerbitan surat ijin praktik
bagi perawat profesional diberbagai tatanan
layanan kesehatan
• Lisensi diberikan bagi perawat sesuai
keputusan Menteri Kesehatan RI No.
647/Menkes/SK/IV/2000 tentang Registrasi
dan Praktik Perawat

10
• Undang – Undang Keperawatan terbaru 
No. 38 tahun 2014.

11
Hukum Dalam Keperawatan
• Pengertian Hukum
 Hukum  keseluruhan kumpulan
peraturan – peraturan atau kaidah – kaidah
dalam suatu kehidupan bersama atau
 Keseluruhan peraturan tingkah laku yang
berlaku dalam suatu kehidupan bersama
yang dapat dipaksakan pelaksanaannya
dengan suatu sanksi

12
• Pengertian Hukum Kesehatan  ketentuan –
ketentuan yang mengatur hak dan kewajiban
baik dari tenaga kesehatan dalam
melaksanakan upaya kesehatan maupun dari
individu dan masyarakat yang menerima
upaya kesehatan tersebut dalam segala aspek
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
serta organisasi dan sarana

13
Tujuan Hukum dalam Keperawatan

• Tujuan hukum yang mengendalikan cakupan


praktik keperawatan, ketentuan, perizinan
bagi perawat dan standar asuhan adalah
melindungi kepentingan masyarakat perawat
yang mengetahui dan menjalankan undang –
undang praktik perawat serta sandar asuhan
akan memberikan layanan keperawatan yang
aman dan kompeten.

14
Fungsi Hukum dalam Keperawatan
1. Hukum memberikan kerangka kerja untuk
menetapkan jenis tindakan keperawatan yang sah
dalam asuhan klien
2. Hukum membedakan tanggung jawab perawat dari
tenaga profesional kesehatan lain
3. Hukum membantu memberikan batasan tindakan
keperawatan yg mandiri
4. Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan
5. Membedakan tanggung jawab dengan profesi yang
lain
6. Membantu mempertahankan standar praktik
keperawatan dengan meletakkan posisi perawat
memiliki akuntabilitas dibawah hukum

15
Sumber Hukum

Hukum Perundang - Undangan

Hukum Peraturan atau Hukum


Administrasi

Hukum Umum

16
Peran Perawat Berdasarkan Hukum

Penyedia Layanan
•Pegawai atau Penerima Kontrak
Sebagai Penyedia Layanan

Warga Negara
17
• Berfikir kritis perlu bagi perawat :
1. Penerapan profesionalisme
2. Pengetahuan teknis dan keterampilan
teknis dalam memberikan askep.

18
Berfikir Kritis Dalam Keperawatan
• Berfikir kritis dalam keperawatan
 komponen dasar dalam
pertanggunggugatan profesional
dan kualitas asuhan keperawatan
• Berfikir kritis jaminan yang
terbaik bagi perawat mencapai
sukses dalam berbagai aktivitas

19
Diperlukan perawat, karena :
• Perawat setiap hari mengambil keputusan
• Perawat menggunakan keterampilan
Berfikir
1. Menggunakan pengetahuan dari berbagai
subjek dan lingkungannya
2. Menangani perubahan yang berasal dari
stressor lingkungan
3. Penting membuat keputusan
20
Proses Berfikir Kritis
1. Memahami
2. Mengevaluasi isi dan bagan isi
3. Mempertanyakan – menjawab – bertanya –
menjawab, dst
4. Membangun pertanyaan : pemicu proses
berkelanjutan yaitu proses untuk mencari
jawaban dengan kemungkinan :
a. Ada jawaban – pertanyaan jawaban
b. Tidak terdapat jawaban – masalah
5. Titik jawab  upaya pencarian mencari
jawaban melalui rangkaian kegiatan riset

21
Penerapan Berfikir Kritis dalam
Keperawatan
1. Penggunaan Bahasa Dalam Keperawatan
Berfikir kritis  kemampuan menggunakan
bahasa secara reflektif
• Perawat menggunakan bahasa verbal dan
non verbal dalam mengekpresikan ide,
fikiran, info, fakta, perasaan, keyakinan dan
sikapnya terhadap pasien, sesama perawat
dan profesi
• Secara nonverbal saat melakukan
pendokumentasian keperawatan

22
2. Argumentasi dalam Keperawatan
 Sehari – hari perawat dihadapkan pada
situasi harus berargumentasi untuk
menemukan, menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi isu, memberikan penjelasan,
mempertahankan terhadap suatu tuntunan /
tuduhan

23
3. Pengambilan keputusan dalam keperawatan
Sehari – hari perawat harus mengambil
keputusan yang tepat
Keputusan apa yang harus kita lakukan

24
4. Penerapan proses keperawatan
a. Pengkajian :
• Mengumpulkan data dan validasi
• Perawat melakukan observasi dalam
pengumpulan data  berfikir kritis
• Mengelola dan mengkategorikan data
 menggunakan ilmu – ilmu yang
terkait

25
b. Perumusan diagnosa keperawatan
• Tahap pengambilan keputusan yang
paling kritis
• Menentukan masalah dan argumen
secara rasional
• Lebih terlatih, lebih tajam dalam
penentuan masalah

26
c. Perencanaan Keperawatan
• Menggunakan pengetahuan untuk
mengembangkan hasil yang diharapkan
• Keterampilan guna mensintesa ilmu yang
dimiliki untuk memilih tindakan

27
d. Pelaksanaan Keperawatan
• Pelaknsanaan tindakan keperawatan
adalah keterampilan dalam menguji
hipotesa
• Tindakan nyata yang menentukan tingkat
keberhasilan

28
e. Evaluasi Keperawatan
• Mengkaji efektivitas tindakan
• Perawat harus dapat mengambil
keputusan tentang pemenuhan kebutuhan
dasar pasien
• Perlukan diulangi  ya/tidak

29
Falsafah dan
Paradigma
Keperawatan

30
Falsafah Keperawatan
• Model konsep atau kerangka yang memberikan
batasan yang ditujukan sebagai dasar bagi
perawat dalam berpikir, mengobservasi,
menginterpretasikan dan bertindak
• Pandangan dasar tentang hakekat manusia dan
esensi yang menjadikan kerangka dasar dalam
praktik keperawatan
• Hakekat manusia adalah manusia sebagai
majhluk bio, psiko, sosial dan spriritual
31
Esensi merupakan falsafah
keperawatan
• Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh
(holistik) yang harus dipenuhi segala kebutuhan  bio,
psiko, sosial, spiritual yang diberikan secara komprehensif
• Pelayana keperawatan yang diberikan secara langsung dan
manusiawi
• Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa
perbedaan suku, status sosial, agama dan ekonomi
• Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian
integral dari sistem pelayanan kesehatan dimana perawat
bekerja dalam lingkup tim kesehatan, bekerjasama dengan
yang lainnya
• Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan
kesehatan bbukan penerima jasa pasif

32
Paradigma keperawatan
• Paradigma sebagai pandangan fundamental
tentang persoaln dalam suatu cabang ilmu
pengetahuan
• Paradigma  cara pandang yang mendasar atau
cara kita melihat, memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap
berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan
 Acuan atau dasar dalam melaksanakn praktik
keperawatan profesional

33
Konsep Paradigma Keperawatan
Klien /
manusia

keperawatan Sehat -
sakit

Lingkungan

34
Konsep manusia
• Manusia bertindak sebagai klien yang
merupakan makhluk bio, psiko, sosial dan
spriritual yang terjadi merupakan kesatuan
dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki
sifat unik dengan tingkat perkambangan
masing –masing
• Manusia bertindak sebagai klien dalam
konteks paradigma keperawatan bersifat
individu, kelompok atau masyarakat

35
• Klien bersifat individu  sasaran pemenuhan
kebutuhan dasarnya adalah bio, psiko, sosial dan
spiritual sehingga proses pemenuhan kebutuhan dasar
manusianya ke arah kemandirian
• Klien bersifat keluarga/kelompok sekelompok
individu yang saling berhubungan, berinteraksi dalam
lingkungan sendiri atau masyarakat sehingga dalam
memberikan perawatan selalu memandang aspek
keluarga. Tujuan perawatan  membantu
meningkatkan kemampuan keluarga untuk mmapu
menyelesaikan masalah/tugas kesehatan secara
mandiri
• Klien bersifat masyarakat  melalui masyarakat
kemampuan dapat mudah dipengaruhi adanya
pelayanan kesehatan, pendidikan, tempat rekreasi,
komunikasi dan sosial

36
Manusia sebagai sistem
• Manusia sebagai sistem terbuka  manusia dapat
dipengaruhi oleh lingkungan fisik, psikologis, sosial dan
spiritual
• Manusia sebagai sistem adaptif  manusia akan merespon
terhadap perubahan yang ada di lingkungan yang akan selalu
menunjukkan perilaku adaptif dan maladaptif
• Manusia sebagai sistem personal, interpersonal dan sosial
manusia memiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh
kembang yang tidak sama, kemampuan interaksi, peran dan
komunikasi yang berbeda serta memiliki kemmapuan dalam
kehidupan bermasyarakay terutama dalam pengambilan
keputusan dan otoritas dalam masalah kesehatan

37
Keperawatan Sebagai Profesi
Siapa perawat itu???
• Berdasarkan Kepmenkes R.I no.
647/Menkes/SK/IV/2000, diperbarui Kepmenkes.
R. I. No. 1239/Menkes/SK/XI/2001
• Perawat adalah orang yang telah lulus dari
pendidikan perawat, baik didalam maupun diluar
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan yang berlaku (sesuai
jenjang profesionalisme keperawatan)
38
Keperawatan
• Merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
profesional yang merupakan bagian integral
dari layanan kesehatan didasarkan pada ilmu
dan kiat keperawatan
• Berbentuk layanan bio – psiko – sosio –
spiritual yang komprehensif ditujukan bagi
individu, keluarga, kelompok, masyarakat, baik
sehat maupun sakit mencakup seluruh proses
kehidupan manusia

39
Hakikat Keperawatan
1. Tidak dapat dipisahkan dari profesi kesehatan
2. Mempunyai beberapa tujuan yang jelas
3. Fungsi utamanya membantu pasien baik
sehat maupun sakit guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal
4. Intervensi keperawatan dilakukan melalui
upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif sesuai wewenang tanggung
jawab dan etika profesi
40
Tujuan Keperawatan
1. Memberikan bantuan yg paripurna dan
efektif kepada klien
2. Memenuhi kebutuhan dasar manusia (KDM)
3. Mengembangkan diri menuju kemampuan
pforesionalisme
4. Mengembangkan standar keperawatan yang
ada
5. Memelihara hubungan yang efektif dengan
semua ti kesehatan
41
Karakteristik keperawatan
• Mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang
berhubungan dengan hal yang nyata dalam keperawatan
sehingga teori keperawatan didasarkan pada kenyataan
• Digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada
• Teori harus konsisten sebagai dasar dalam
mengembangkan model keperawatan keperawatan
• Teori harus sedrhana dan sifatnya umum sehingga dapat
digunakan pada konsidi apapun dalam praktik keperawatan
• Teori dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian
keperawatan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman
praktik keperawatan

42
Faktor pengaruh teori keperawatan
1. Kebudayaan
• Pandangan menyatakan bahwa pelayanan
keperawatan akan lebih baik bila dilakukan
oleh seorang wanita. Pernyataan itu mula
bergeser/berubah seiring dengan
perkembangan keperawatan sebagai profesi
mandiri dimana perawat dan dokter adalah
mitra kerja dalam menjalankan sebagai tim
kesehatan

43
2. Sistem pendidikan
• Pekembangan sistem pendidikan yang
telah memiliki sistem pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan
kebutuhan RS sehingga teori keperawatan
juga berkembang dengan orientasi pada
pelayanan keperawatan

44
3. Pengembangan ilmu keperawatan
• Ditandai dengan adanya pengelompokkan
ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu
keperawatan klinik dan ilmu keperawatan
komunitas yang merupakan cabang ilmu
keperawatan yang terus menerus
berkembang dan tidak tertutup
kemungkinan perkembangan sub spesialis

45
Bentuk asuhan keperawatan
• Manusia sebagai klien yang memiliki ketidakmampuan
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
• Manusia sebagai klien yang memiliki ketidakmampuan
dalam memenuhi kebutuhan dasar diberikan melalui
pelayanan keparawatan yang bersifat bantuan dalam
pemberian motivasi pada klien untuk membangkitkan
semangat hidup, proses pemenuhan kebutuhan dasar
dan terapi psikologis yang dimiliki
• Klien memliki ketidaktahuan dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia diberikan melalui pendidikan
kesehatan

46
Konsep sehat dan sakit
• Komponen ini memandang bahwa
keperawatan adalah bentuk pelayanan yang
diberikan pada manusia dalam rentang sehat
sakit

sejahtera sehat sehat sakit sakit mati


sekali normal kronis
47
Rentang sehat
• Batasan sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan
yang sempurna fisik, mental, sosial dan spiritual serta
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
(WHO)
• Dari pengertian tersebyt, diketahui karakteristik sehat
sebenarnya adalah
1. Kemampuan mereflesikan perhatian pada individu
sebagai manusia
2. Memiliki pandangan terhadap sehat dalam konteks
lingkunga, baik secara internal maupun eksternal
3. Memiliki gaya hidup yang kreatif dan produktif
48
Faktor yg Mempengaruhi Status
Kesehatan
lingkun
gan

Status perila
keturu
Keseha
nan ku
tan

yankes

49
• Perkembangan  perubahan status kesehatan
dapat ditentukan oleh faktor usia
(pertumbuhan dan perkembangan, imunitas).
Apabila seseorang merespon dengan baik
terhadap perubahan kesehatannya, akan
dapat memiliki kesehatan yang baik
• Sosial kultural  mempengaruhi
pemikiran/keyakinan sehingga dapat
menimbulkan perubahan dalam perilaku
kesehatan

50
• Pengalaman masa lalu  diketahui jika
pengalaman kesehatn yang tidak diinginkan atau
pengalaman kesehatan yang buruk sehingga
berdampak besar dalam status kesehatan
selanjutnya
• Harapan seseorang ttg dirinya  harapan dapat
menghasilkan status kesehatan ke tingkat yang
lebih baik secara fisik maupun psikologis, karena
melalui harapan akan timbul motivasi bergaya
hidup sehat dan selalu menghindari hal – hal
yang dapat mempengaruhi status kesehatan
dirinya
• Keturunan  walaupun tidak terlalu besar tetapi
adakan mempengaruhi respon terhadap berbagai
penyakit
51
Lingkungan
• Lingkungan fisik  lingkungan alam yg
terdapat disekitar manusia (cuaca, musim,
geografis)
• Lingkungan non fisik  lingkungan yg muncul
akibat adanya interaksi antar manusia (sosial –
budaya, norma, nilai dan adat istiadat)

52
Hubungan lingkungan dengan
kesehatan
• Sakit karena daya tahan hospes menurun

• Sakit karena kemampuan penyakit meningkat

• Sakit karena lingkungan mendukung agen

• Sehat karena adanya keseimbangan antara ketiganya

53
• Pelayanan  dapat berupa tempat pelaynan
atau sistem pelayanan yang dapat
mempengaruhi status kesehatan. Dijumpai
bila tempat pelayanan kesehatan terlalu jauh
atau kualitas pelayanan kurang baik.

54
Sakit
• Menurut Asmadi (2008)  keadaan tidak
normal atau tidak sehat atau disebut penyakit
atau keadaan diluar batas normal
• Menurut Parson  ketidakseimbangan fungsi
normal tubuh manusia
• Menurut batasan medis  adanya dua bukti
sakit yaitu tanda dan gejala

55
Tahapan proses sakit
• Tahap gejala
• Tahap asumsi terhadap sakit
• Tahap kontak dengan pelayana kesehatan
• Tahap ketergantungan
• Tahap penyembuhan

56
Tahap gejala
• Merupakan tahap awal dari proses sakit
• Muncul perasaaan tidak nyaman  ex : panas,
mual, nyeri etc

Manifetasi Klinis

57
Asumsi terhadap sakit
• Eseorang melakukan interpretasi terhadap
sakit
• Merespon dalam bentuk emosi terhadap
gejala yang dirasakan  cemas  konsultasi
• Tahap terakhir bila ditemukan gejala yang
pasti dan terjadi perubahan dari sakitnya
• Proses ini dipengaruhi oleh beberap faktor 
ex : pengetahuan, pengalaman masa lalu

58
Perilaku orang sakit
• Perasaan ketakutan
• Menarik diri
• Egosentris
• Sensitif terhadap persoalan kecil
• Reaksi emosional tinggi
• Perubahan persepsi
• Berkurangnya minat

59
Trend dan Issue
Masalah Keperawatan

60
dibicarakan
banyak
orang
Saat ini

Berdasarkan
faktra

TREND
61
Abad 21

Memasuki pasar bebas ASEAN dan


MEA

Masyarakat tradisional berubah


menjadi masyarakat yang maju

Dampak pada berbagai aspek


@ aspek kesehatan

62
Masyarakat menuju modernisas

Pendidikan yang Peningkatan Sadar hukum dan Masalah


lebih tinggi Pendapatan lebih kritis kesehatan

Tuntutan bagi perawat untuk memenuhi


kebutuhan masyarakat
Peningkatan Berwawasan luas
mutu pelayanan Profesional Peka budaya dan menguasai
keperawatan IPTEK
63
Gaptek

Tidak
Kepuasan
kenal body
klien
of
minimal
knowledge
What
Happen
today

Kelalaian lisensi

malpraktik

64
What should we do ?
Pengembangan Memantapkan sistem Menyempurnakan
pendidikan pelayanan perawatan organisasi
keperawatan profesional keperawatan

Pendidikan
akademik

Pendidikan
Sertifikasi AIPNI/AINEC
profesi

65
Profesional Nurse
Nilai intelektual
• Body of knowledge
• Pendidikan berkelanjutan
• Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif

Komitmen moral
• Konsep altruitik
• Kode etik keperawatan

otonomi
• mandiri
• Tanggung jawab
• Tanggung gugat

66
Dibicarakan
banyak
orang
Saat ini

Belum jelas
faktanya

ISSUE
67
Issue dlm •

Seleksi mahasiswa keperawatan
Menjamurnya STIkes tanpa standarisasi
pendidikan •

Gap antara teori di kelas dan praktik di klinik
Lack of qualigief lecturer
keperawatan • Fasilitas lab kurang memamadai

Issue dlm •

Masih banyak perawat vokasional
Program pendidikan kesehatan belum adekuat
pelayanan •

Kurang mampu dalam team work
Kolaborasi secara profesional dengan dokter
keperawatan • Penggunaan teknologi modern belum maksimal

• Aborsi
Issue dalam • eutanasia
kesehatan
68
Nursing in Today’s World
 manajemen komununikasi dalam
keperawatan
Critical thinking
Pengobatan alternatif dan komplementer
Disaster management
NCLEX test
Eviden Based Practice Nursing

69
Globalisasi dalam keperawatan

Kehidupan sosial
Teknologi Express moving
anak

Peran Penyebaran
Komunikasi
keluarga/orang tua penyakit

Menyentuh banyak
Perubahan
aspek  PR
kesehatan yg Budaya dan fashion
perawat semakin
massive
menumpuk

70
Problem kesehatan
lintas batas

Perlu kerjasama
yang baik antar
negara
71
glabalization

• Meningkatkan perdagangan
Postif • Meningkatkan perekonomian

• Kesenjangan derajat kesehatan


• Pemilik trans national company (YNC)
Negatif beserta para pemodalnya  yang paling
diuntungkan, bukan masy pada umumnya

72
Tantangan internal dan eksternal
• Internal • Eksternal
1. Pelayanan 1. Registrasi
keperawatan 2. Lisensi
2. Askep 3. Sertifikasi
3. Praktik keperawatan 4. Kompetensi
5. dsb

73
Perspektif
Keperawatan

74
Keperawatan Anak

Keperawatan Maternitas

Keperawatan Dewasa

Keperawatan Jiwa

Keperawatan Komunitas

Keperawatan paliative

75
Keperawatan Anak

76
Paradigma Keperawatan Anak
• Anak  manusia utuh, unik, bergantung pada
orang dewasa sekitarnya  sesuai tahapan
tumbuh kembang
• Anak BUKAN dewasa kecil, harta/kekayaan
orang tua
• INGAT anak merupakan msa depan bangsa

77
78
Falsafah keperawatan anak
• Tujuan utama  mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan serta
tingkat kesehatan yang dapat dicapai oleh
setiap anak dalam sistem keluarga

79
Filosofi Kep. Anak
 Filosofi keperawatan anak  keyakinan atau
pandangan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada anak
yang berfokus pada:

1. FAMILY 2. ATRAUMATIC
CENTERED CARE CARE

3. CASE 4. PRIMARY
MANAGEMENT NURSING

80
FAMILY CENTERED CARE
 Perawat melibatkan peran
keluarga dalam membantu proses
penyembuhan anak.
 Konsep dasar family centered
care:
a. Enable (memberdayakan)
b. Supporting (mendukung)
c. Equality (sejajar)
d. Kolaborasi

81
ATRAUMATIC CARE
 Atraumatic Care (AC): Perawatan yang
tidak menimbulkan adanya trauma
(fisik dan psikologis) pada anak dan
keluarga
 Prinsip atraumatic care:
a. Menurunkan dampak perpisahan
dari keluarga
b. Mencegah/ mengurangi nyeri
c. Modifikasi lingkungan fisik
d. Tidak melakukan kekerasan pada
anak
82
Contoh atraumatic care:

• Fasilitasi hub. Ortu-anak selama hospitalisasi


• Beri mainan untuk ekspresikan takut
• Gunakan alat canggih
• Anastesi lokal untuk prosedur invasif
• Distraksi
• Edukasi sblm prosedur
• Touching time

83
CASE MANAGEMENT
• Perawat berperan mengelola kasus
secara komprehensif melalui upaya
pengkajian, penentuan diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi berbagai kasus baik akut
maupun kronis

• Libatkan orang tua dalam case


management, untuk melanjutkan
program pengobatan dirumah.

84
PRIMARY NURSING

• Pelaksanaan asuhan
keperawatan yang konsisten
terhadap anak dan berfokus
pada unit keluarga sebagai
bagian komponen integral
pada perencanaan dan
pelaksanaan

85
PRIMARY NURSING CARE TODAY:
 Pergeseran metode perawatan fungsional
menjadi metode perawatan primer (PP):
a. PP bertanggung jawab dan bertanggung
gugat selama 24 jam terhadap klien
b. Merawat secara langsung dan
meminimalkan pendelegasian kepada staf
yang lain
c. Seorang perawat primer dibantu dengan
beberapa perawat asosiet
86
PERAN PERAWAT ANAK
• Pembina hub. • Peran pemulih
Terapeutik • Koordinasi/
• Pembela keluarga kolaborasi
• Promosi kesehatan • Pembuat
• Pendidikan kesehatan keputusan etik
• Memberi dukungan/ • Peneliti
konseling • Pemberi layanan
kesehatan

87
Bina Hub. Terapeutik
• Hubungan terapeutik: Batasan yang jelas
memisahkan perawat dan klien. Batasan
tersebut jelas dan profesional
• Hubungan non-terapeutik: Batasan kabur,
banyak tindakan perawat melayani kebutuhan
personal.

88
Pembela Keluarga/ Caring
DEKLARASI NASIONAL HAK ANAK:
• Bebas diskriminasi
• Hak untuk berkembang fisik dan mental dalam kebebasan
penuh harga diri
• Mempunyai nama dan kebangsaan
• Mempunyai kepadanan pangan, papan, rekreasi, dan
pelayanan medis
• Mendapatkan treatment khusus bila cacat
• Mendapat cinta, pengertian dan keamanan materi
• Mendapat pendidikan
• Menjadi yang pertama diselamatkan dalam disaster
• Dilindungi dari penelantaran, kebrutalan, eksploitasi
• Dibesarkan dalam semangat kebersamaan

89
• Promosi kesehatan: Perubahan trend
pelayanan kesehatan dari kuratif menjadi
promotif
• Pen-Kes: Membantu anak dan ortu
memahami dx dan treatment
• Konseling: Tukar pendapat, ide
• Pemulih: Memenuhi kebutuhan fisik
• Kolaborasi: kolab. Dengan tim kesehatan lain
• Health care planning: memberi pelayanan
untuk memenuhi kebutuhan asah asih asuh

90
Health Care Planning
ASAH:
Pemenuhan kebutuhan asah
(stimulasi mental) akan
memperbaiki perkembangan anak
sejak dini sehingga perkembangan
psikososial, kecerdasan,
kemandirian, dan kreatifitas pada
anak sesuai dengan harapan atau
usia pertumbuhan dan
perkembangan.

91
ASIH
Pemberian kasih sayang
untuk menciptakan trust
yang kuat.

92
ASUH
Pemenuhan kebutuhan fisik untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
meliputi: nutrisi, medikasi, personal hygiene,
dll.

93
PRINSIP KEPERAWATAN ANAK

 Anak bukan miniatur orang dewasa


 Anak memiliki kebutuhan spesifik
sesuai dengan tahap tumbuh
kembangnya
 Pelayanan keperawatan anak berfokus
kepada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan bukan
hanya pengobatan
94
Continue...
 Anak bukan miniatur orang dewasa
 Anak memiliki kebutuhan spesifik
sesuai dengan tahap tumbuh
kembangnya
 Pelayanan keperawatan anak berfokus
kepada upaya pencegahan penyakit dan
peningkatan derajat kesehatan bukan
hanya pengobatan
95
Konsep bermain pada anak
• Bermain  cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadarinya (Miller dan Keong, 2003)
• Bermain  cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional, dan sosial dan bermain
merupakan media yang baik untuk belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan
apa yang dapat dilakukan dan mengenal waktu,
jarak serta suara (Wong, 2000)

96
Fungsi bermain pada anak
• Membantu perkembangan sensorik dan
motorik
• Membantu perkembangan kognitif
• Meningkatkan sosialisasi anak
• Meningkatkan kreatifitas
• Meningkatkan kesadaran diri
• Mempunyai nilai terapeutik
• Mempunyai nilai moral pada anak

97
Manfaat terapi bermain pd anak yg
dihospitalisasi
• Memfasilitasi situasi yg tidak familiar
• Memberikan kesempatan untuk membuat keputusan
dan kontrol
• Membantu untuk mengurangi stres terhadap
perpisahan
• Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang
fungsi dan bagian tubuh
• Memperbaiki konsep – konsep yg salah tentang
penggunaan dan tujuan peralatan dan prosedur medis
• Memberi peralihan dan relaksasi

98
Continue...
• Membantu anak untuk merasa aman dalam
lingkungan yang asing
• Memberikan cara untuk mengurangi tekanan dan
untuk mengekspresikan perasaan
• Menganjurkan untuk berinteraksi dan
mengembangkan sikap – sikap yang positif
terhadap orang lain
• Memberikan cara untuk mengekspresikan ide
kreatif dan minat
• Memberi cara mencapai tujuan - tujuan yang
terapeutik
(Wong, 2000)

99
Prinsip bermain di RS
• Tidak banyak mengeluarkan energi
• Singkat dan sederhana
• Mempertimbangkan keamanan dan infeksi
silang
• Kelompok umur yang sama
• Permainan tidak bertentangan dengan
pengoabatan semua alat permainan dapat
dicuci serta melibatkan Ortu
100
Keperawatan
Maternitas

101
Antenatal Care

Intranatal Care

Postnatal Care

102
Antenatal Care
• Asuhan antenatal care  suatu
program yang terencana berupa
observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu
hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan
memuaskan  pada beberapa
kepustakaan disebut prenatal
care

103
Cont...
 Ante natal care  cara yg penting untuk:
1. Memonitoring dan mendukung kesehatan
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu
dengan kehamilan normal
2. Ibu hamil sebaiknya dianjurkan
mengunjungi tenaga kesehatan sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil
untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan
antenatal
(prawirohardjo. S, 2006)
104
• Pelayanan antenatal  pelayanan kesehatan oleh
tenaga profesional untuk ibu selama masa
kehamilannya, sesuai dengan standar minimal
pelayanan antenatal yang meliputi 5 T yaitu :
 Timbang berat badan
 Ukur tinggi badan
 Ukur tekanan darah
 Pemberian imunisasi TT (tetanus toxoid)
 Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama
masa kehamilan

105
• Tujuan :
1. Menjaga agar ibu sehat selama masa
kehamilan, persalinan dan nifas serta
mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat
2. Memantau kemungkinan adanya risiko –
risiko kehamilan, dan merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap
kehamilan risiko tinggi
3. Menurunakan morbiditas dan mortalitas
ibu dan perinatal

106
Intranatal Care
• Persalinan  proses dimana bayi, plasenta dan
selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan
dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit (APN, 2007 : 37)
• Persalinan  rangkaian proses yang berakhir
dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu
• Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan
sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif
pada serviks, dan diakhiri dengan pelepasan
plasenta (Varney, 2007)

107
Postnatal Care
• Nifas  masa dimulai setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira – kira enam minggu.
• Akan tetapi, seluruh alat genital baru kembali
sebelum ada kehamilan dalam waktu tiga bulan
(hanifa, 2005)
• Masa nifas (purperium)  dimulai setalah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat – alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung kira – kira 6
minggu (Saifudin, 2005)
108
Tujuan masa nifas :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik
maupun psikologik
2. Melaksanakan skrining yang komprehensif,
mendeteksi masalah mengobati atau merujuk
bila terjadi komplikasi pada ibu maupun pada
bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana
109
Kebijakan teknis dalah asuhan
masa nifas
• Kunjungan I  6 – 8 jam setelah persalinan
• Kunjungan II  6 hari setelah persalinan
• Kunjungan III  2 minggu setelah persalinan
• Kunjungan IV  6 minggu setelah persalinan

110
Kunjungan I
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena otonia
uteri
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan  rujuk bila perdarahan berlanjut
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu
anggota keluarga  bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
4. Pemberian ASI awal
5. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah hipotermia

111
Kunjungan II dan III
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus
berkontraksi, fundus dibawah umbilikus, tidak ada
perdarahan abnormal dan tidak ada bau
2. Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi atau
perdarahan abnormal
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan
dan istirahat
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan
perhatikan tanda – tanda penyulit
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan
pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan
merawat bayi sehari – hari

112
Kunjungan IV
• Menanyakan kepada ibu tentang penyuli –
penyulit yang ibu atau bayi alami
• Memberikan konseling untuk KB secara dini

113
Bayi Baru Lahir (BBL)
• Bayi baru lahir / New Born (inggris) / neonatus 
bayi yang dilahirkan sampai dengan umur 4
minggu
• BBL normal  bayi yang dilahirkan kepada
kehamilan cukup bulan, BB antara 2500 – 4000
gram dan tanpa tanda asfiksia dan penyakit
penyerta lainnya
• Neonatal dini  BBl sampai dengan usia 1
minggu
• Neonatal lanjut  BBL daru usia 8 hari sampai
dengan usia 28 hari
114
Tujuan perawatan BBL
1. Periode pascapartum awal
• Mencapai dan mempertahankan jalan napas
dan mendukung pernapasan
• Mempertahankan kehangatan dan mencegah
hipotermia
• Memastikan keamanan dan mencegah cedera
atau infeksi
• Mengidentifikasi masalah – masalah aktual /
potensial yang memerlukan perhatian segera

115
2. Perawatan Lanjutan
• Melanjutkan perlindungan dari cedera
atau infeksi
• Memfasilitasi terbinanya hubungan dekat
orang tua – bayi
• Memberikan informasi pada orang tua
tentang perawatan BBL

116
Keperawatan
Dewasa /
Medikal
Bedah

117
Lingkup Praktik KMB
• Lingkup praktek keperawatan medikal-bedah
 bentuk asuhan keperawatan pada klien
DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis
baik yang sudah nyata atau terprediksi
mengalami gangguan baik karena adanya
penyakit, trauma atau kecacatan.

118
• Asuhan Kep meliputi :
1. perlakuan terhadap individu untuk
memperoleh kenyamanan;
2. membantu individu dalam meningkatkan dan
mempertahankan kondisi sehatnya;
3. melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi
kondisi berkaitan dengan penyakit ;
4. mengupayakan pemulihan sampai kliendapat
mencapai kapasitas produktif tertingginya;
5. membantu klien menghadapi kematian secara
bermartabat.
119
• Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan
medikal bedah adalah orang dewasa, dengan
pendekatan “one-to-one basis”.
• Pendekatan keperawatan harus
memperhitungkan “level kedewasaan” klien yang
ditangani, dengan demikian peribatan dan
pemberdayaan klien dalam proses asuhan
merupakan hal penting, sesuai dengan
kondisinya; ini berkenaan dengan “Self-caring
capacities”

120
Keperawatan
Jiwa

121
• Kep jiwa  pelayanan keperawatan
profesional didasarkan pada ilmu perilaku,
dengan respon psiko sosial yang maladaptif
yang disebabkan oleh gangguan bio – psiko –
sosial.

122
Ruang lingkup kep Jiwa
• Pencegahan Primer  intervensi biologi, sosial dan
psikolgis yg bertujuan meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan atau menurunkan insiden penyakit
dimasyarakat dengan mengubah faktor – faktor
penyebab sebelum membahayakan
• Pencegahan Sekunder  menurunkan prevalensi
gangguan yg meliputi penemuaan kasus dini, skrining,
dan pengobatan efektif yang cepat
• Pencegahan Tersier  mencoba untuk mengurangi
beratnya gangguan dan diasbility yang berkaitan

123
• Rehabilitasi  proses yang memungkinkan
individu untuk kembali ke tingkat fungsi
setinggi mungkin  kebutuhan untuk
menciptakan kesempatan bagi individu yg
didiagnosis mengalami gangguan jiwa berat,
agar dapat hidup dan belajar serta bekerja
dilingkungan masyarakat yang mereka pilih

124
Keperawatan
Komunitas

125
• Keperawatan komunitas  bidang perawatan
khusus yang meruapakan gabungan keterampilan
ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program
kesmas secara keseluruhan guna
meningkatkatkan kesehatan, menyempurnakan
kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik,
rehabilitsi, pencegahan penyakit dan bahaya yg
lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga,
yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengerahui masyarakat secara keseluruhan.

126
Ruang lingkup
• Promorif  dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masy.
• Preventif  ditujukan untuk mencegah penyakit
• Kuratif  dutujukan untuk merawat dan mengobati
anggota – anggota keluarga, kelompok dan masy. Yang
menderita penyakit atau masalah kesehatan
• Rehabilitatif  upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita – penderita yang dirawat di rumah, maupun
terhadap kelompok – kelompok tertentu yang
menderita penyakit yang sama
• Resosialitatif  upaya mengembalikan individu,
keluaga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan
masy

127
Sasaran
• Individu
• Keluarga
• Kelompok khusus
• Masyarakat

128
Keperawatan Palitiave

129
Definisi
• Perawatan Palliative adalah perhatian
sepenuhnya terhadap pasien, keluarga dan
teman-temannya ketika penyakit pasien tidak
dapat disembuhkan dan kemungkinan hidup
kecil.

130
Tujuan dari Perawatan Palliative

Untuk memberikan dukungan dan perhatian


yang membuat hidup pasien menyenangkan
selama masa sakit, sehingga mereka bisa
menikmati betul sisa hidup mereka.

131
Phylosophy Perawatan Paliatif

• Meyakini bahwa setiap orang


mempunyai hak diobati, meninggal
secara bermartabat, mengurangi rasa
nyeri dan pemenuhan kebutuhan bio-
psiko-sosio dan spiritual

132
Prinsip-prinsip penting yang harus
diperhatikan :
• Gejala yang ditimbulkan
• Dukungan moril
• Kerjasama dari lingkungan
• Saran-saran yang harus dipertimbangkan
• Memberikan harapan untuk mencapai tujuan
yang realistis

133
Memulai dan mengatur Perawatan
Palliative
• Keputusan untuk menghentikan pengobatan
berdasarkan dua sebab :

1. Penyakit pasien semakin lama semakin


memburuk dan tingkat kekebalan tubuhnya
sudah hilang.
2. Semua kemungkinan untuk menganalisa dan
mengetahui kondisi pasien dan usaha-usaha
pengobatan telah dilakukan tetapi kondisi
pasien terus memburuk.
134
Peran Perawat dalam Perawatan
Paliatif
1. Dapat menerapkan pengetahuan dan
ketrampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan,
mengelola waktu secara efektif dan saran-
saran untuk meningkatkan kualitas hidup.

135
3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien,
keluarga dan komunitas dalam menghadapi
perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan
kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan
pendengar yang baik dalam memberikan
dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai
kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup

136
Langkah-langkah Perawatan Palliative
• Membentuk team untuk menghadapi beragam
pasien dan masalah-masalah keluarga.
• Tujuan dari team ini adalah mengobati, merawat,
memberikan penyuluhan sosial dan pelayanan
lainnya dan bekerja sama dengan Departemen
Kesehatan, Swasta(LSM), relawan, dll.
• Perubahan dari pengobatan aktif ke pengobatan
Palliative tidak terjadi dalam waktu yang singkat.
• Perawatan Palliative sangat berhasil ketika masih
pada fase dini, mendapat dukungan dari
lingkungannya yaitu keluarga dan adanya team
yang membangkitkan kesadarannya.

137
Terima Kasih

138

Anda mungkin juga menyukai