Anda di halaman 1dari 74

RSUD SUKADANA

1 Juni 2016

RONALD DAVID MARTUA


ELEKTRO KARDIOGRAFI

PENGERTIAN
Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung.
Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan rekaman listrik
jantung.

FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
Aritmia jantung
Hipertrofi atrium dan ventrikel
Iskemik dan infark miokard
Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
Penilaian fungsi pacu jantung
ANATOMI JANTUNG
Sistem konduksi
Sistem konduksi

SA Node
 Internodal branch
 AV Node
 Hiss Bundle
 Purkinje Fiber
 Contraction
The Electrocardiogram ( ECG )
Gelombang P : atrial
depolarisation R

QRS complex :
ventricular
depolarisation P T

Gelombang T :
ventricular Q
repolarisation S

Repolarisasi atrium
tertutupi QRS
Cara pemasangan EKG
Cara membaca ECG
KERTAS EKG
Kertas EKG merupakan kertas grafik yang
merupakan garis horizontal dan vertikal dengan
jarak 1mm ( kotak kecil ).
Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm
disebut ( kotak besar ).

Garis horizontal menunjukan waktu, dimana 1mm = 0,04


dtk, sedangkan 5mm = 0,20 dtk.

Garis vertikal menunjukkan voltage, dimana


1 mm = 0,1 mv, sedangkan 5 mm = 0,5 mv
Gelombang positif atau negatif
Positif = arah ke atas
Negatif = arah ke bawah
Bersifat resume
Langkah 1

Tentukan Irama jantung


Jenis irama jantung
Irama sinus : ada gelombang P diikuti QRS kompleks
dan QRS kompleks diikuti P ; frekuensi sekitar
80x/menit

Irama Atrial : tidak memenuhi sinus HR ; frekuensi


sekitar 60 x/menit

Irama Junctional : frekuensi sekitar 40 x/menit

Irama ventrikular : frekuensi sekitar 20-30x/menit


Langkah 2

Tentukan Aksis Jantung


Langkah 3

Hitung Heart Rate


CARA MENGHITUNG NADI

Menentukan frekuensi jantung


A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik )
Jml kotak besar antara R – R

B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik )


Jml kotak kecil antara R – R

C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS


dan kalikan 10.

CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR.


RUMUS C UNTUK YANG TIDAK TERATUR.
Lead II

Berapa Heart Rate ?


QRS Rate
Lead II

Berapa Heart Rate ?


Langkah 4

Nilai Gelombang P
Gel P = depolarisasi
atrium

GELOMBANG P
a. Lebar kurang dari 0,12 detik
b.Tinggi kurang dari 0,3 mv
c. Selalu Positif di lead II
d. Selalu negative di lead AVR
P Pulmonale
P Mitrale
PR Interval
Langkah 5

Nilai gelombang QRS


Kompleks QRS =
depolarisasi ventrikel

Gelombang QRS :

Normal : lebar tidak melebihi 0,12 “

Tinggi tergantung lead

Gelombang QRS terdiri dari gel Q,


Gel R dan gelombang S
GELOMBANG R DAN S DI LEAD
PERIKORDIAL

V1 V2 V3 V4 V5 V6
QRS Complex
Langkah 6

Nilai ST segmen dan


gelombang T
Segmen ST, diukur dari akhir
QRS s/d awal gel T

Normal : Isoelektris
Kepentingan : Elevasi : Pada injuri/infark akut
Depresi : Pada iskemia

NON STEMI STEMI


T inverted
ST Segment
Kesimpulan baca EKG
1. Tentukan irama
2. Tentukan aksis
3. Tentukan heart rate
4. Nilai gelombang P
5. Nilai gelombang QRS
6. Nilai ST segmen dan gelombang T
Latihan
First-degree AV block

Rhythm : Regular
Rate : Usually normal
P wave : Sinus P wave present; one P wave to each QRS
PR : Prolonged ( greater than 0.20 seconds )
QRS : Normal
Second -degree AV block, Mobitz I

Rhythm : Irregular
Rate : Usually slow but can be normal
P wave : Sinus P wave present;
some not followed by QRS complexes
PR : Progressively lengthens
QRS : Normal
Second-degree AV block, Mobitz II

Rhythm : Regular usually;


can be irreguler if conduction ratios vary
Rate : Usually slow
P wave : Two, three, or four P waves before each QRS
PR : PR interval of beat with QRS is constant;
PR interval may be normal or prolonged
QRS : Normal if block in His bundle;
wide if block involves bundle branches
Third-degree AV block

Rhythm : Regular
Rate : 40 – 60 if block in His bundle;
30 – 40 if block involves bundle branches
P wave : Sinus P wave present; bear no relationship to QRS;
can be found hidden in QRS complexes and T waves
PR : Varies greatly
QRS : Normal if block in His bundle;
wide if block involves bundle branches
Latihan lagi
Latihan deui
ST depresi dan perubahan gelombang T

• ST depresi dianggap bermakna bila > 1 mm di bawah garis dasar PT di titik J


• Titik J didefinisikan sebagai akhir kompleks QRS dan permulaan segmen ST

Bentuk segmen ST :

• up-sloping ( tidak spesifik )


• horizontal ( lebih spesifik untuk iskemia )
• down-sloping ( paling terpercaya untuk iskemia )

Perubahan gelombang T pada


iskemia kurang begitu spesifik

Gelombang T hiperakut
kadang2 merupakan satu-satunya
perubahan EKG yang terlihat
Anatomi Koroner dan EKG 12 sandapan

• Sandapan V1 dan V2 menghadap septal area ventrikel kiri

• Sandapan V3 dan V4 menghadap dinding anterior ventrikel kiri

• Sandapan V5 dan V6 ( ditambah I dan avL ) menghadap


dinding lateral ventrikel kiri

• Sandapan II, III dan avF menghadap dinding inferior ventrikel kiri
NSTEMI antero septal
STEMI antero septal
STEMI anteroseptal
T inversi High lateral (NSTEMI)
Q patologis di Inferior = OMI inferior
STEMI inferior
LVH
LVH
LVH
RVH
RVH
RVH
Kesimpulan
1. Membaca ECG mudah, asal diikuti tata
caranya
2. Kelainan ECG sangat luas  harus
sering membaca
3. Kenalilah sesering mungkin gambaran
ECG normal  feelin ECG tidak normal
Hatur nuhun

Anda mungkin juga menyukai