Pengertian Umum • Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode pemicuan. Tujuan STBM • Tujuan STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat yang meliputi 3 komponen yaitu penciptaan lingkungan yang mendukung, peningkatan kebutuhan sanitasi, peningkatan penyediaan sanitasi dan pengembangan inovasi sesuai dengan konteks wilayah. Komponen STBM • Program STBM dilaksanakan melalui proses pelembagaan 3 (tiga) komponen sanitasi total yang merupakan satu kesatuan yang saling memengaruhi yaitu: • Penciptaan lingkungan yang kondusif • Peningkatan kebutuhan dan permintaan sanitasi • Peningkatan penyediaan sanitasi. Penciptaan Lingkungan yang Kondusif • Komponen ini mencakup advokasi kepada para pemimpin Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pemangku kepentingan dalam membangun komitmen bersama untuk melembagakan kegiatan pendekatan STBM Peningkatan Kebutuhan dan Permintaan Sanitasi • Komponen peningkatan kebutuhan sanitasi merupakan upaya sistematis untuk mendapatkan perubahan perilaku yang higienis dan saniter, berupa: • Pemicuan perubahan perilaku • Promosi dan kampanye perubahan perilaku • Penyampaian pesan melalui media massa • Memfasilitasi terbentuknya tim kerja masyarakat • Mengembangkan mekanisme penghargaan Peningkatan Penyediaan Sanitasi • Peningkatan penyediaan sanitasi yang secara khusus diprioritaskan untuk meningkatkan dan mengembangkan percepatan penyediaan akses dan layanan sanitasi yang layak dalam rangka membuka dan mengembangkan pasar sanitasi perdesaan, yaitu : • Mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang sesuai kebutuhan dan terjangkau • Menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi perdesaan • Mengembangkan kapasitas pelaku pasar sanitasi Mekanisme Pelaksanaan STBM pada Setiap Tingkatan Pemantauan Pencapaian Desa atau Kelurahan melaksanakan STBM • Minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam desa/kelurahan tersebut. • Ada masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi intervensi STBM seperti disebutkan pada poin pertama, baik individu (natural leader) ataupun bentuk komite. • Sebagai respon dari aksi intervensi STBM, masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka mencapai komitmen- komitmen perubahan perilaku pilar-pilar STBM, yang telah disepakati bersama; misal: mencapai status SBS. Desa/kelurahan mencapai status ODF/SBS • Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban yang sehat dan membuang tinja/ kotoran bayi hanya ke jamban yang sehat (termasuk di sekolah) • Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar • Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di sembarang tempat • Ada mekanisme pemantauan umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100% KK mempunyai jamban sehat Desa/kelurahan mencapai status STBM Tercapainya kondisi suatu masyarakat telah mencapai ke-lima pilar STBM, dapat dikatakan bahwa masyarakat sebagai komunitas/ Desa/kelurahan STBM.