Anda di halaman 1dari 19

Dokumentasi & Pelaporan

Hasil Penilaian Bencana

Keperawatan Bencana
Noorfriati, Ns., M. Kep.
PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
PENANGANAN KRISIS

Informasi penanganan krisis akibat bencana dari


tahap pra, saat dan pasca bencana.harus dilakukan
dengan cepat, tepat, akurat dan sesuai kebutuhan.

Tahap pelaporan informasi masalah kesehatan


akibat bencana:
• Tahap pengumpulan
• Tahap penyajian informasi

Tujuan:
mengoptimalisasikan upaya penanggulangan krisis
akibat bencana.
A. INFORMASI PENANGANAN KRISIS
1. Informasi Awal Terjadinya Bencana
a. Jenis Informasi dan Waktu Penyampaian
Informasi yang dibutuhkan pada awal terjadinya
bencana disampaikan segera setelah kejadian awal
diketahui dan dikonfirmasi kebenarannya,meliputi:
- Jenis bencana dan waktu kejadian bencana
(Jam, tanggal, bulan, dan tahun)
- Lokasi bencana (Desa, kecamatan, dll)
- Letak geografi (pegunungan,kepulauan,pantai,dll)
- Jumlah korban (meninggal,hilang, luka berat, luka
ringan dan pengungsi)
- Lokasi pengungsi.
- Akses ke lokasi bencana meliputi:
▪ Kondisi lokasi bencana (mudah/sukar)
▪ Waktu tempuh berapa lama
▪ Sarana transportasi yang digunakan.
▪ Jalur komunikasi yang masih dapat digunakan.
▪ Keadaan jaringan listrik.
▪ Informasi tanggal, bulan serta tanda tangan
pelapor dan lokasinya.

b. Sumber Informasi
- Masyarakat
- Sarana pelayanan kesehatan
- Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota
- Lintas sektor
• Informasi disampaikan menggunakan:
1. Telepon
2. Faksimili
3. Telepon seluler
4. Internet
5. Radio komunikasi
6. Telepon satelit

c. Alur Mekanisme dan Penyampaian Informasi


Informasi awal tentang krisis pada saat kejadian bencana
dari lokasi bencana langsung dikirim ke DinKes
kabupaten/Kota atau Provinsi, maupun ke Pusat
Penanggulangan Krisis DepKes dengan menggunakan
sarana komunikasi yang paling memungkinkan, unit
penerima informasi harus melakukan konfirmasi.
2. Informasi Penilaian Kebutuhan Cepat
a. Jenis Informasi dan Waktu Penyampaian
Penilaian kebutuhan cepat penanggulangan krisis
akibat bencana dilakukan segera setelah informasi
awal diterima.

Informasi yang dikumpulkan meliputi:


- Jenis dan waktu kejadian bencana.
- Tingkat keseriusan dari bencana, mis:banjir
ketinggian air mencapai 2 m, gempa bumi dengan
kekuatan 7 Skala Richter.
- Tingkat kelayakan yaitu luas dari dampak yang
ditimbulkan dari bencana tersebut
- Kecepatan perkembangan mis: konflik antar suku
disatu daerah, bila tidak cepat dicegah dapat
dengan cepat meluas atau berkembang ke daerah
lain.
- Lokasi bencana (Desa, kecamatan, dll)
- Letak geografi (pegunungan,kepulauan,pantai,dll)
- Jumlah penduduk yang terancam.
- Jumlah korban (meninggal,hilang, luka berat, luka
ringan dan pengungsi) dibagi dalam kelompok
rentan: bayi, balita, bumil, buteki, lansia
lokasi pengungsian dan jumlah korban yang dirujuk
ke sarana kesehatan.
- Jenis dan kondisi sarana kesehatan, ini dibagi dalam
tiga bagian yi:
• Informasi kondisi fasilitas kesehatan
• Ketersediaan air bersih
• Sarana sanitasi dan kesehatan lingkungan.
- Akses ke lokasi bencana meliputi:
• Kondisi lokasi bencana (mudah/sukar)
• Waktu tempuh dan transportasi yang dapat
digunakan.
- Kondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan di lokasi
penampungan pengungsi.
- Kondisi logistik dan sarana pendukung pelayanan
kesehatan.
- Upaya penanggulangan yang telah dilakukan.
- Bantuan kesehatan yang diperlukan.
- Rencana tindak lanjut.
- Tanggal, bulan dan tahun laporan, tanda tangan
pelapor serta diketahui oleh Kepala DinKes.

b. Sumber Informasi
-.Masyarakat
- Sarana pelayanan kesehatan
- Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota
- Lintas sektor
• Informasi disampaikan melalui:
- Telepon
- Faksimili
- Telepon seluler
- Internet
- Radio komunikasi
- Telefon Satelit

c. Alur Mekanisme dan Penyampaian Informasi


Informasi penilaian kebutuhan cepat disampaikan
secara berjenjang mulai dari institusi kes di lokasi
bencana ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
kemudian diteruskan ke DinKes Provinsi, dari Provinsi ke
DepKes melalui Pusat Penanggulangan Krisis DepKes
dan dilaporkan ke MenKes.
3. Informasi Perkembangan Kejadian Bencana
a. Jenis Informasi dan Waktu Penyampaian
Informasi perkembangan kejadian bencana
dikumpulkan setiap kali terjadi perkembangan
informasi penanggulangan krisis akibat bencana.

Informasi perkembangan kejadian bencana meliputi:


- Tanggal/bulan/tahun kejadian.
- Jenis bencana.
- Lokasi bencana.
- Waktu kejadian bencana.
- Jumlah korban keadaan terakhir terdiri dari
meninggal,hilang, luka berat, luka ringan, pengungsi
(dibagi dalam bayi, balita, bumil, buteki, lansia) dan
jumlah korban yang dirujuk.
- Upaya penanggulangan yang telah dilakukan.
- Bantuan segera yang diperlukan.
- Rencana tindak lanjut.
- Tanggal, bulan dan tahun laporan, tanda tangan
pelapor serta diketahui oleh Kepala DinKes.

b. Sumber informasi
Informasi disampaikan oleh instansi kesehatan di lokasi
bencana.

• Informasi disampaikan melalui:


- Telepon - Internet
- Faksimili - Radio Komunikasi
- Telepon seluler - Telepon Satelit
c. Alur Mekanisme dan Penyampaian Informasi
Informasi perkembangan disampaikan secara berjenjang
mulai dari institusi kesehatan di lokasi bencana ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, kemudian diteruskan ke
Dinas Kesehatan Provinsi, dari Provinsi ke Departemen
Kesehatan melalui Pusat Penanggulangan Krisis dan
dilaporkan ke Menteri Kesehatan.
B. Pengelolaan Data
1. Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan mencakup:
a. Data bencana
b. Data sumber daya (sarana, tenaga dan dana)
c. Data sanitasi dasar
d.Data upaya kesehatan penanggulangan bencana
e.Data status kesehatan dan gizi
f. Data mengenai masalah pelayanan kesehatan
• Peran institusi dalam pengumpulan data, antara lain:
1. Puskesmas mengumpulkan data bencana, sumber
daya (sarana, tenaga dan dana), sanitasi dasar, upaya
kesehatan, penanggulangan bencana, status
kesehatan dan gizi serta data mengenai masalah
pelayanan kesehatan.
2. Rumah Sakit mengumpulkan data pelayanan
kesehatan rujukan korban bencana dan sumber daya
kesehatan.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengumpulkan
data bencana, masalah kesehatan dan sumber daya
kesehatan dari Puskesmas dan Rumah Sakit.
4. Dinas Kesehatan Provinsi mengumpulkan data
bencana, masalah kesehatan dan sumber daya
kesehatan dari Dinas Kabupaten/Kota atau dari
Rumah Sakit.
2. Pengolahan Data
Beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
a. Puskesmas melakukan pengolahan data mengenai
masalah kesehatan untuk melihat besaran dan
kecenderungan permasalahan kesehatan untuk
peningkatan pelayanan.
b. DinKes Kabupaten/Kota melakukan pengolahan data
dari Puskesmas dan Rumah Sakit mengenai masalah
kesehatan untuk melihat besaran dan
kecenderungan permasalahan kesehatan,
kebutuhan sumber daya untuk pelayanan kesehatan
dan sanitasi dasar untuk merumuskan kebutuhan
bantuan.
c. DinKes Provinsi melakukan pengolahan data dari DinKes
Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit Provinsi mengenai
masalah kesehatan untuk melihat besaran dan
kecenderungan permasalahan kesehatan, kebutuhan
sumber daya untuk pelayanan kesehatan dan untuk
merumuskan kebutuhan bantuan.
d. Pusat Penanggulangan Krisis DepKes melakukan
pengolahan data dari DinKes Provinsi mengenai
masalah kesehatan untuk melihat besaran dan
kecenderungan permasalahan kesehatan, kebutuhan
sumber daya untuk pelayanan kesehatan dan
merumuskan kebutuhan bantuan bersama dengan unit
terkait.
3 . Penyajian Data
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyajian data, antara lain:
a. Puskesmas menyiapkan data masalah kesehatan
dalam bentuk tabel, grafik, pemetaan, dll untuk
dilaporkan ke DinKes kabupaten/Kota.
b. DinKes Kabupaten/Kota melakukan penyajian data
dapat dalam bentuk tabel, grafik, pemetaan, dll.

4. Penyampaian
a. Kurir d. Faksimili
b. Radio Komunikasi e. E-mail
c. Telepon f. SMS
• 6. SMS
wassalam,

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai