Anda di halaman 1dari 37

Tujuan operasi produksi gas adalah mengalirkan gas dari suatu titik di

reservoir ke "Sales Line".


Dalam perjalanannya dialami penurunan tekanan, jika digunakan kompressor
maka tekanan akan naik.

Hambatan terhadap aliran terjadi dilokasi :

1. Media berpori 6. Surface choke

2. Perforasi atau gravelpack 7. Well flow line

3. Bottom hole choke 8. Separator


4. Tubing 9. Flow line dari kompresor ke "Sales Line"
5. SSSV 10. Sales line pressure

Lokasi-lokasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


LOKASI-LOKASI PENURUNAN TEKANAN
LOKASI-LOKASI PENURUNAN TEKANAN

DPFL
COMPRESSOR
Ptf

PSep SEPARATOR

LIQUID
Stock
Tank

DP1 = PR – Pwfs = Loss in porous media


DP2 = Pwfs – Pwf = Loss across completion

DPtbg DP2 = Pwfs – Pwf= Loss in gravel pack and perforation


DPtbg = Pwf – Pwh = Loss in Tubing
PDR DPFL = Pwh – Psep = Loss in Flow Line

PUR

Pwf Pwfs PR

DPrs INFLOW:
DPP + DPG PR – DPrs –(DPP + DPG) = Pwf

OUTFLOW:
DPtbg + Pwh + DPfl = Pwf
LOCATION OF VARIOUS NODE
Permasalahan pemisahan komponen dari gas yang diproduksikan dianalisa secara terpisah sedangkan
untuk menganalisa performance dari sumur hal tersebut digabungkan kedalam "Total System Analysis" .
Untuk memudahkan perhitungan " Total System" dibagi kedalam sub systemdimana setiap sub system
akan mempengaruhi "Well Performance".
Lokasi berbagai "Node" digambarkan sebagai berikut :
PENGARUH UKURAN TUBING DAN FLOWINE
Ukuran dari instalasi pipa sangat berpengaruh terhadap kapasitas aliran gas.
Tekanan Kepala Sumur.
Hal ini terjadi jika flow line sangat pendek (Jarak dari sumur ke separator). Ini terjadi pada dasar
sumur (node 6).
Solusi:
1. Anggap berbagai harga untuk Pwf dan tentukan qg dari metoda Inflow Performance
2. Plot Pwf vs qg
3. Ambil berbagai harga qg. Dimulai dari suatu harga tekanan kepala sumur yang tetap.
Hitung Pwf untuk setiap qg melalui persamaan:

4. Plot Pwf vs qg pada kertas yang sama dengan langkah2. Perpotongan kedua kurva
memberikan kapasitas aliran dari Pwf untuk ukuran tubing tertentu.
Untuk menentukan pengaruh ukuran tubing yang lain, langkah 3 dan 4 dapat diulang
untuk berbagai ukuran tubing
Pengaruh Ptf juga dapat ditentukan dengan mengulang berbagai WHP.
Untuk kasus ini terdapat dua system, yakni:
1. Reservoir
2. Tubing dan WHP
KASUS 1:

Test Deliverability stabil dilakukan pada sumur gas untuk menentukan data IPR
Tentukan kapasitas aliran sumur untuk ukuran tubing 1,995 insh dan 2,441 inch ID.
Jika Ptf tetap 1000 psia.
Data lain:

- n = 0.83
- PR = 1952 psia
- C = 0.0295 Mscfd/psia2
- H = 10 000 feet

Solusi:
Dasar persamaan untuk IPR:

qg = C ( PR2 - Pwf2 )n

= 0.0295 ( 1952 2 - Pwf2 ) 0.83


Langkah kerja:

1. Ambil Pwf anggapan dan 2. Plot Pwf vs q g.


hitung q g.

Pwf, psia Q g,
MSCFD Pwf vs qg
1952 0
2000

1800 1768 1800


1600
1400 PR = 1952 psia
1400 4695 Pwf, psia
1200
1000
1000 6642
800
600
600 7875
400
Qgmax = 8551 MSCFD
200
200 8477
0
0 2000 4000 6000 8000 10000
0 8551
qg, MSCFD
Langkah kerja (lanjutan)

3. Ambil berbagai laju alir anggapan dan hitung Pwf untuk mendapatkan pressure drop didalam
tubing dan WHP untuk setiap laju alir. Angapan ini diperlukan untuksetiap ukuran tubing.

Pwf, psia
qg, MSCFD d = 1.995 d = 2.441

1000 1300 1290


2000 1370 1300
3000 1500 1370
4000 1620 1400
5000 1800 1500
6000 1970 1620

4. Plot Pws vs qg untuk masing-masing ukuran tubing

Tubing, ID (inch) Pwf, psia q g, MSCFD

1.995 1560 3500


2.441 1440 4350
Langkah kerja (lanjutan)

GRAFIK: Inflow vs Outflow

Pws vs qg

2500

2000 Pwf = 1560 psia


d = 1.995 ”

d = 2.441 ”
1500
Pwf, psia

Pwf = 1400 psia


1000

24%
Qg = 850 MSCFD
500
Qg = 3500MSCFD Qg = 4350MSCFD

0
0 2000 4000 6000 8000 10000
qg , MSCFD

Dengan pergantian tubing ke ukuran yang lebih besar, kapasitas aliran sumur akan naik
sebesar 850 MSCFD atau sekitar 24%
PENGARUH PERUBAHAN WHP

Jika sumur dilengkapi dengan flowline (panjang tertentu), ukuran flowline


berpengaruh kepada kapasitas aliran sistem.
Ada 2 (dua) sub sistem yang terkait :
1. Reservoir dan tubing
2. Flow line dan tekanan separator

1. Ambil berbagai harga qg anggapan dan tentukan Pwf-nya,


2. Menggunakan "tubing pressure drop dengan equations", tentukan WHP, Ptf
sesuai dengan masing-masing qg dan Pwf ditentukan dari langkah 1.
3. Plot Ptf vs qg.
4. Dengan menggunakan tekanan separator tetap dan persamaan alir dalam pipa,
hitung Ptf untuk setiap harga laju alir anggapan.
5. Plot Ptf vs qg.pada grafik yang sama dengan yang digunakan pada langkah 3.
Perpotongan memberikan harga Ptf vs qg.
KASUS II
Sumur berkedalaman 10.000 ft dilengkapi dengan tubing 1,995 inch ID dan flowline sepanjang
6.000 ft. Tekanan separator diset pada 1000 psia.
Dengan data berikut, tentukan kapasitas aliran untuk sistem dengan ukuran flowline
1,995 inch ID dan 2,441 inch ID.

g = 0.65

g = 0.012 Solusi:

C = 0.0295 1. Persamaan IPR,


TR = 220
qSC = C ( PR2 –Pwf2 )n
E = 0.0018

Ttf = 100 atau

n = 0.83
Pwf = ( PR2 – (qg / C)1/n ) 0.5
PR = 1952

Tsep = 60 = ( 1952 2 – (qg / 0.0295)1.205 ) 0.5


Z = 0.95
KASUS II (lanjutan)

Dengan menganggap laju produksi 1,2,3 dan 4 MMSCFD, Hitung Pwf.

Ptf Ptf
qg ,
MSCFD Pwf Ptf
IDTUB = 1.995 inch IDTUB = 2.441 inch

1000 1877 1500 1016 1006


2000 1774 1362 1062 1022
3000 1653 1158 1134 1049
4000 1512 840 1227 1085

2. PR dan TR dipakai untuk menentukan Ptf untuk setiap qg dan Pwf.

 5 
 P wf 25  T Z f H ( Exp( s )  1) / S d 
2

P tf   
g

 Exp( s ) 
 
 

Hasilnya lihat tabel diatas


KASUS II (lanjutan)

3. Masing-masing harga qg dan Ptf untuk subsistem reservoir tubing diplot sbb :

Qg vs Ptf

1600

1400

1200
Ptf, psia

1000

800

600

400
0 1000 2000 3000 4000 5000

qg, MSCFD
KASUS II (lanjutan)

4. Laju alir yang sama seperti yang diassumsi pada langkah 1 dipakai untuk menentukan Ptf
pada harga Psep = 1000 psia untuk ukuran flow line 1,995 " dan 2,441"

Dasar Persamaan :

 5 
 P wf 25  T Z f H ( Exp( s )  1) / S d 
2

P tf   
g

 Exp( s ) 
 
 

hasil pada tabel langkah 1

5. Nilai qg dan Ptf untuk setiap ukuran flowline pada subsistem flowline separator juga
diplot pada kurva 4. Perpotongan garis reservoir – tubing memberikan kapasitas aliran
sebesar 3080 dan 3360 MSCFD untuk ukuran flowline 1,995 " dan 2,441".
PENGARUH TEKANAN SEPARATOR

Pengaruh tekanan separator pada kapasitas alir sistem ditentukan olehpembagian subsistem
yang terdiri atas :
Ada 2 (dua) sub sistem yang terkait :
1. Separator
2. Kombinasi dari reservoir, tubing dan flow line

Solusi diperoleh dengan plot qg vs Psep, ditentukan dari

Psep = PR – DPres –DPtub – DPfl


Prosedure penyelesaian sama dengan kasus II untuk penggunaan flow line 1.995 inch

1. Hitung Pwf untuk berbagai qg dengan menggunakan persamaan IPR (Deliverability).


2. Hitung Ptf untuk masing-masing Pwf dan qg dengan mengunakan persamaan Cullender
& Smith.
3. Hitung Psep untuk setiap Ptf dan qg dengan menggunakan persamaan :
4 - 35 atau 4 - 37.
4. Plot Psep vs qg dan tentukan qg untuk berbagai harga Psep.
KASUS III
Tentukan kapasitas aliran untuk sistem sumur kasus II, flowline 1,995" pada tekanan
separator 1200, 1000, 800 dan 500 psia.
Solusi:
Hasil perhitungan ditabulasikan sbb:

qg, MSCFD Pwf , psia Ptf , psia Psep , psia


1000 1877 1500 1490
2000 1774 1362 1320
3000 1653 1158 1042
4000 1512 840 504

Psep , psia qg, MSCFD

1877 1500

1774 1362 Plot Psep vs qg

1653 1158
1512 840
GRAFIK

Psep vs qg

1500

1250
Psep, psia

1000

750

500
2500 2700 2900 3100 3300 3500 3700 3900 4100

qg , MSCFD
KASUS IV

Sistem sumur pada kasus II dan III mengirimkan gas ke tekanan sales line sebesar
1000 psia melaluipipa 3.068 inch ID. Kompressor ditempatkan pada separator
sejauh 10 000 ft dari sales line. Tentukan ”Compressor compression ratio”dan horse
power untuk mendapatrkan “” delivery rate” sebesar 3.5 dan 4 MMSCFD
Solusi;
Mulai dari tekanan sales line 1000 psia. Kebutuhan tekanan
kompressor ditentukan dari (4-35)

qg, MSCFD Pdischargef , psia

1000 1002

2000 1010

3000 1021

4000 1037

5000 1057
KASUS IV (LANJUTAN)

PLOTTING:
 Hasil di plot pada gambar 6 dan memberikan perpotongan pada qg =
3040MSCFD, untuk tanpa kompressor.

 Berdasarkan gambar 6 untuk titik-titik yang dipilih, didapat ;

qg, MSCFD Psep , psia Pdis , psia R = PDIS / Psep Z,

3500 810 1030 1.27 0.86

4000 500 1040 2.08 0.92

 Untuk menghitung HP yang dibutuhkan digunakan persamaan 54-9 dengan data sbb:
K = 1.3 , Psc = 14.73 psia , Tsc = 520 °R , T1 = 540 °R
KASUS IV (LANJUTAN)

Psep vs qg

900

800

700

600
Psep , psia

500

400

300

200

100

0
3400 3500 3600 3700 3800 3900 4000 4100

qg, MSCFD
KASUS IV (LANJUTAN)

Untuk qg = 3500 MSCFD

3.027 P scT 1k  Z 1( k 1) 


W  r k
1
T sc( k  1) 
 

3.027(14.7)(540)(1.3)  0.86(1.31)

 1.27 1.3
1
520(1.3  1)  
 200.270.049
 9.8HP / MSCFD

HP  (9.8)(3.5)  34HP

Untuk qg = 4000 MSCFD HP  134HP


PEMILIHAN UKURAN SSSV

Jika WHP terlalu rendah, sumur harus ditutup.


Perlu atau tidakanya SSSV dipasang, node-4 harus dievaluasi.
Ada 2 sub sistem :
1. Reservoir plus tubing dibawah SSSV.
2. Separator flow line, surface choke dan tubing diatas SSSV.

Prosedur penyelesaian:
1. Dengan menggunakan persamaan deliverability dan tubing, dihitung
tekanan upstreem dari SSSV, PV, untuk beberapa laju produksi.
2. Plot Pva vs qg.
3. Dengan menggunakan persamaan flowline, persamaan surface choke
diaplikasikan juga persamaan tubing, dapat dihitung tekanan downstreem
SSSV, Pv2, untuk beberapa laju produksi.
PEMILIHAN UKURAN SSSV (Lanjutan)

4. Plot Pv2 vs qg pada kertas yang sama. Perpotongan dari kedua kurva memberikan
laju alir untuk ”No SSSV”.
5. Tentukan DP sepanjang SSSV untuk beberapa qg DP =Pv1 –Pv2 dan
plot DP vs qg
6. Tentukan DP sepanjang SSSV untuk beberapa qg dengan menggunakan
persamaan :

2.7  P1  6.23 x10  4 ZTqg 


1    P d 2CdY 
2
DP 
g 4

Z 1T 1  1 
7. Plot DP vs qg pada kertas yang sama yang digunakan pada langkah 5.
perotongan dari kedua kurva memeberikan kapasitas alir sistem untuk satu
ukuran choke tertentu (pada langkah 6)
Langkah 6 dan 7 diulangi untuk menentukan pengaruh ukuran SSSV
KASUS V

Suatu sumur gas vertikal dengan kedalaman 10 000 ft, dilengkapi dengan
SSSV, pada kedalaman 3000 ftdari permukaan ukuran tubing 2.441 inch ID.
Data lain diambil dari kasus II. Tentukan kapasitas alir untuk SSSV yang
berukuran ID 0.4 dan 0.5 inch. Diameter flow line 2.441 inch ID.

Solusi :

Untuk subsistem bawah.

Qg , MSCFD Pwf , psia Pv1 , psia

1000 1877 1606

2000 1774 1506

3000 1653 1378

4000 1512 1218


KASUS V (lanjutan)

Untuk subsistem atas.

Qg , MSCFD Pwf , psia Pv1 , psia

1000 1006 1088

2000 1022 1113

3000 1049 1154

4000 1085 1209

Tekanan diatas dan dibawah SSSV di plot terhadap qg (kurva 7). Perpotongan
memeberikan nilai laju alir tanpa hambatan sebesar 4 MMSCFDD
KASUS V (lanjutan)

 DP sepanjang SSSV, Pv1 –Pv2, ditentukan untuk beberapa laju alir dari kurva 7
 DP untuk setiap flow rate dan ukuran SSSV ditentukan dengan menggunakan
persamaan :

2.7  P1  6.23 x10  4 ZTqg 


1    P d 2CdY 
2
DP 
g 4

Z 1T 1  1 

dan hasilnya sebagai gambar 8

 Hasil perhitungan ditabulasikan. Untuk menghitung DP, digunakan data :

Ukuran SSSV = 0.5 inch


Cd = 0.9
Y = 0.85
qg = 2 MMSCFD
KASUS V (lanjutan)

Perhitungan :

2.7  P1  6.23 x10  4 ZTqg 


1    P d 2CdY 
2
DP 
g 4

Z 1T 1  1 
dimana,
 0.5 
    0.20
 2.441 

DP 
 
2.7(0.67)(1506) 1  0.24  6.23x104 (0.86)(578)( 2000)  2
 2 
0.86(578)  1506(0.5) (0.9)(0.85) 
 5.4678( 4.628)

 25.3 psi
KASUS V (lanjutan)

DP , psia
qg, MSCFD Pv1 , psia
Pv1 - Pv2 D = 0.4 D = 0.5,

1000 1606 518 15 6

2000 1506 393 62 25

3000 1378 224 152 62

4000 1218 9 306 125

Hasil perhitungan didapat dari gambar 8. Perpotongan kurva DP menunjukan


kapasitas alir 3230 dan 3600 MCFD, dan untuk sssv 0.5 DAN 0.5 INCH.
PENGARUH KERAPATAN PERFORASI

Untuk lapangan/ reservoir yang memeiliki kapasitas aliran sangat tinggi


dengan formasi pasir yang uncolidated dan permeabilitas tinggi, maka
komplesi dilengkapi dengan gravel pack. Kapasitas aliran sumur di kontrol
oleh jumlah lubang perforasi jika kapasitas alir sangat besar.
Perencanaan pernyempurnaan sumur memperhitungkan kehilangan
tekanan sepanjang gravel pack. Jika terlau besar maka gravel pack akan
hancur.
Sebagai konsensus DP harus lebih kecil dari 300 psi, artinya untuk bisa
memenuhi DP sebesar ini berapa jumlah perforasi dibutuhkan.

Untuk analisa, ada 2 subsistem :


1. Reservoir termasuk jari-jari , Skin.

2. Separator, flow line, surface choke, SSSV dan tubing.


PENGARUH KERAPATAN PERFORASI (lanjutan)

PROSES PENYELESAIAN:
1. Dengan menggunakan persamaan aliran gas reservoir (3-4). Tentukan tekanan di Sand face,
upstreem dari gravel pack, Pwfs untuk berbagai aliran, qg
2. Plot Pwfs vs qg
3. Diawali pada tekanan separator, ditentukan BHFP yang dibutuhkan untuk upper subsistem,
Pwf untuk berbagai qg
4. Plot Pwf vs qg pada kertas yang sama dengan langkah.

5. Baca harga-harga Pwfs dan Pwf untuk berbagai qg dan plot

DP1 = Pwfs – Pwf vs. qg

6. Ambil harga qg anggapan dan hitung DP sepanjang gravel pack, DP2 melalui persamaan (3-
45). Ini dilakukan untuk berbagai kerapatan perforasi
7. Plot DP2 vs qg pada kertas yang sama dengan langkah 5. Perpotongan kurva memberikan
kapasitas aliran dan DP gravel pack untuk berbagai kerapatan perforasi
KASUS VI

Data berikut digunakan untuk menentukan kapasitas aliran dan DP gravel pack
pada 4, 12 dan 24 perforasi / ft untuk tubing ukuran 1.995 dan 2.441 inch ID
tubing.

Ptf = 1200 psia Diameter Perforasi

 = 0.0006 inch

re = 1040 ft g = 0.012 cp

Ts = 100 °F Z = 0.97
k = 130 md
H = 13350 ft
kgravel = 45 darcy
rw = 0.50 ft
Diameter luar = 3.06 inch
PR = 5400 psia scree
g = 0.82 Diameter = 12.25 inch
lubang
TR = 273 °F
S = 0
Kasus VI (lanjutan)

1. Perhitungan Pwfs,

5.85 x106 5.85 x106


    6 . 77 x10 7

k 1.2 0.131.2
k dalam darcy
1.422 ZT ln( 0.472re / rw)
A S
kh
1.422(733)(0.012)(ln 0.472(12040 / 20)
  0  32.15
0.130( 20)
3.161x10  12 gZT
B 2
0
h rw

3.161x1012 (6.77 x107 )(0.82)(0.945)(733)


 2
0
20 (0.5)
 6.24 x10 4
A = Laminer Contribution
B = Turbulent Contribution
Kasus VI (lanjutan)

 
0.5
P wfs  P R  Aq g  Bq g
2 2

 2
 5400 32.15 q g 6.24 x 10 q g 
0.5
2 4

 

2. Qg , MSCFD Pwfs , psia


5000 5384
10000 5364
20000 5317
30000 5257
Kasus VI (lanjutan)

3. Persamaan 4-27 digunakan untuk menentukan Pwf pada Ptf = 200 psia

4.
Pwf , psia
Qg , MSCFD
d = 1.995 “ d = 2.441 “

5000 2385 1974


10000 3786 2606
15000 5358 3405
20000 6987 4168
30000 10080 5998
Kasus VI (lanjutan)

5.
Qg , MSCFD DPwf , psia
d = 1.995 “ d = 2.441 “

25000 - 170
20000 - 1170
15000 0 1900
10000 1580 2760
5000 3000 3410
Kasus VI (lanjutan)

6. Perhitungan DP gravel pack untuk 4, 12 dan 24 SPF

3.29 x105 3.29 x105


    4.05 x10 4
k 0.55 450.55
8.936TZL 8.936(733)(0.97)(0.012)(0.383)
A   12.245N
 
k  / 4 Nd 2h 45(0.053) N

1.254 x10 10 TZ gL


B
 / 4Nhd 
2
2

1.254 x10 4.05 x10 7330.97 0.823.83


10 4

0.03N 2
0.379

N2
Kasus VI (lanjutan)

 
0.5
P wfs  P wfs  Aq g  Bq g
2 2

DP 2  P wfs  P wf

DPwf , psia
Qg , MSCFD Pwfs, psia
N=4 N = 412 N = 24

30000 5300 2715 231 58


20000 5334 985 102 26

15000 5360 527 57 15


10000 5367 228 26 7
5000 5384 57 7 2

Anda mungkin juga menyukai