Anda di halaman 1dari 7

JUAL BELI

Kelompok :
• Fadhel Azzahran R. S. (XI IPS 1 / 08)
• Nurjihad Akbar F. S (XI IPS 1 / 19)
• Shelma Meira R. Z (XI IPS 1 / 22)
Ketentuan Hukum Jual
Beli
Jual beli dalam bahasa Arab terdiri dari dua kata yang mengandung makna berlawanan  yaitu
Al-Bai’ yang artinya jual dan Asy Syira’a yang artinya beli. Menurut istilah hukum Syara, jual
beli adalah penukaran harta (dalam pengertian
luas)  atas  dasar  saling  rela  atau  tukar  menukar  suatu  benda  (barang)  yang dilakukan
antara dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka.
 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
‫ب‬
...‫م الررببا‬ ‫هاال ياب بي يعب وب ب‬
‫حرر ب‬ ‫االال هر‬
‫ل‬‫حر‬
‫ وبأ ب‬...
“Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” [Al-Baqarah : 275]
 Hadist Nabi Muhammad SAW menyatakan sebagai berikut :

‫ض‬ ‫را‬
‫ب‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ‫ن‬
‫ي‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ه‬ ‫ع‬‫ي‬ ‫ي‬‫ب‬ ‫ب‬‫ما ال ي‬
‫إ إن ر ب‬
‫ض‬
“Sesungguhnya jual beli itu hanya sah jika suka suka sama suka.” (HR.Bukhari)
RUKUN JUAL BELI

Ada penjual 
Ada alat tukar (uang) 
Ada pembeli 
Ada akad atau ijab kabul atau serah terima 
Ada barang yang diperjualbelikan
Syarat-Syarat Jual Beli

A. Penjual dan pembelinya haruslah :


 Baligh
 Berakal sehat
 Atas kehendak sendiri
B. Uang dan barangnya haruslah
 Halal dan suci
 Bermanfaat
 Keadaan barang dapat diserahterimakan.
 Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli
 Milik sendiri
C. Ijab Qobul
Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga sekian.”
Pembeli menjawab, “Baiklah saya beli.” Dengan demikian, berarti jual-beli
itu berlangsung suka sama suka.
Macam-macam Jual Beli
 Jual beli yang sahih 
Adalah jual beli yang memenuhi rukun dan syarat yang ditentukan.
 Jual beli yang batil
Adalah jual beli yang tidak terpenuhi salah satu atau seluruh rukun dan syarat yang
ditentukan. Macam-macam jual beli yang batil yaitu:
a) Jual beli sesuatu yang tidak ada.
b) Menjual barang yang tidak bisa diserahkan kepada pembeli
c) Jual beli buah-buahan atau padi-padian yang belum sempurna matangnya d) Jual
beli yang mengandung unsur penipuan
d) Jual beli benda-benda najis
e) Jual beli al-„arbun (jual beli yang bentuknya melalui perjanjian, jika barang yang
sudah dibeli dikembalikan oleh pembeli, maka uang yang telah diberikan kepada
penjual menjadi hibah bagi penjual)
f) Jual beli air  sungai,  air  danau,  air  laut  dan air  yang
tidak  boleh dimiliki seseorang
g) Jual beli yang bergantung pada suatu syarat tertentu
h) Jual  beli  al-
majhul  (benda  atau  barangnya  secara  global  tidak  diketah
ui), dengan syarat kemajhulannya (ketidakjelasannya) itu
bersifat menyeluruh
i) Jual  beli  sebagian  barang  yang  sama  sekali  tidak  dapat  d
ipisahkan  dari satuannya
j) Jual beli ajal (al-ajl)

Anda mungkin juga menyukai