Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK 08

INVESTASI
PEMERINTAH
Profil Kelompok 08

Dandi Engga Diputra Hasna Azizah Syadza Muhammad Ilhan Aji Yehuda Victory
W. Caesar P. P.
08 18
28 38
OUTLINE
01 Pengertian Investasi Pemerintah

02 Manfaat Investasi Pemerintah

03 Prinsip Investasi Pemerintah

04 Bentuk Investasi Pemerintah

05 Kewenangan Investasi Pemerintah

06 Pengelolaan Investasi Pemerintah


Pengertian
Investasi Pemerintah adalah penempatan sejumlah
Investasi dana dan/atau aset keuangan dalam jangka
panjang untuk investasi dalam bentuk saham,
surat utang, dan/atau investasi langsung guna
Pemerintah memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau
manfaat lainnya.

DASAR HUKUM INVESTASI


PEMERINTAH

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara
2. Peraturan Pemerintah No. 63 Tahun 2019
tentang Investasi Pemerintah
Manfaat Investasi
Manfaat Ekonomi
Manfaat Sosial
Manfaat Lain
Lain
Manfaat Ekonomi
Manfaat Ekonomi

Manfaat langsung misalnya berupa:


dividen, bunga, capital gain,
pertumbuhan nilai perusahaan,
peningkatan berupa jasa dan
keuntungan bagi hasil investasi sejumlah
tertentu dalam jangka waktu tertentu.

penambahan nilai yang


diperoleh secara langsung Manfaat tidak langsung
maupun tidak langsung misalnya berupa stimulus yang
dalam bentuk finansial, dapat mendorongpertumbuhan
peningkatan kualitas, dan/atau ekonomi sektor tertentu.
pendorong pertumbuhan sektor
tertentu.
Manfaat Sosial
Manfaat
Manfaat yang tidak dapat diukur langsung dengan
Sosial
satuan uang namun berpengaruh pada
peningkatan pelayanan Pemerintah pada
masyarakat luas maupun golongan masyarakat
tertentu, seperti tersedianya lapangan kerja bagi
masyarakat, penggerakkan ekonomi masyarakat,
pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas
kehidupan dan penghasilan, infrastruktur dan lain-
lain.
Manfaat Lainnya
Manfaat
Lainnya
manfaat yang diperoleh selain
dari manfaat ekonomi dan
manfaat sosial.
Prinsip Investasi
Prinsip Investasi Pemerintah
Transparansi
Independensi
pengelolaan Investasi Pemerintah Investasi Pemerintah dikelola secara
harus dilakukan secara profesional tanpa benturan
terbuka dan dapat menyediakan kepentingan dan pengaruh/tekanan
informasi yang material dan relevan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan cara yang mudah diakses dengan ketentuan peraturan
dan dipahami oleh para pemangku perundangundangan
kepentingan. .
Akuntanbilitas Kewajaran dan Kesetaraan
pengelolaan Investasi pengelolaan Investasi Pemerintah
Pemerintah harus dapat dilakukan dengan
dipertanggungjawabkan memperhatikan keseimbangan
kinerjanya secara transparan dan peran dan kedudukan para
wajar pemangku kepentingan sesuai
Responsilibitas dengan porsinya masing-masing.
.
pengelolaan Investasi Pemerintah harus
dilaksanakan dengan iktikad baik dan
Kehati-hatian
penuh tanggung jawab. Profesionalisme
pengelolaan Investasi Pemerintah dijalankan
pengelolaan Investasi Pemerintah dilakukan
oleh orang yang mempunyai kemampuan, dengan cermat, teliti, aman, dan tertib serta dengan
keahlian, dan komitmen profesi dalam mempertimbangkan aspek risiko keuangan dan
menjalankan tugas. memperhatikan batasan yang diatur dalam
. ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bentuk Investasi Pemerintah
Saham
a) Saham yang tercatat dan/atau
diperdagangkan di bursa efek.
b) Saham yang tidak tercatat Investasi Langsung
dan/atau tidak diperdagangkan di
bursa efek sesuai dengan ketentuan a. Pemberian Pinjaman;
peraturan perundang-undangan. b. Kerja sama investasi;
dan/atau
Surat Utang c. Bentuk investasi langsung
lainnya.
Surat utang dan/atau sukuk yang
diterbitkan oleh:
1. Pemerintah dan pemerintah
daerah;
2. Korporasi dan/atau BHL;
3. Pemerintah negara lain; dan
4. Korporasi dan/atau badan hukum
asing.
Kewenangan Pemerintah

Kewenangan Regulasi

Kewenangan Supervisi

Kewenangan Operasional
Kewenangan Regulasi
Menteri berwenang dan bertanggungjawab:

1
Menyusun dan menetapkan ketentuan
dan peraturan di bidang Investasi
Pemerintah;

Menetapkan kebijakan umum dan rencana


strategis jangka panjang dan menengah
atas Investasi Pemerintah; dan 2
Menetapkan PKIP.

3
Kewenangan Supervisi
Menteri selaku Bendahara Umum Negara membentuk
KIP.

KIP memiliki tugas dan wewenang:


1. menyusun kebijakan umum dan rencana strategis jangka
panjang dan menengah atas Investasi Pemerintah;
2. menyusun PKIP;
BUY 3. melakukan konsolidasi atas seluruh rencana Investasi
Pemerintah yang dibuat oleh OIP;
4. menyetujui rencana kebutuhan dana Investasi Pemerintah yang
bersumber dari APBN;
5. memberikan nasihat kepada OIP atas pengelolaan Investasi
Pemerintah;
6. memberikan rekomendasi kepada Menteri selaku Bendahara
Umum Negara dan OIP atas pengelolaan Investasi Pemerintah;
7. menyetujui usulan OIP untuk melakukan Divestasi sebelum
masa waktu yang telah ditentukan;
Lanjutan
KIP memiliki tugas dan wewenang:

8. melakukan pengawasan dan evaluasi atas pengelolaan Investasi


Pemerintah yang dilakukan oleh OIP;
9. menerima laporan pelaksanaan Investasi Pemerintah dan
laporan keuangan dari OIP;
10. menyusun ikhtisar laporan pelaksanaan Investasi Pemerintah
yang disusun oleh OIP dan menyampaikannya kepada Menteri;
BUY
dan
11. meminta laporan dan/atau informasi selain laporan pelaksanaan
Investasi Pemerintah.
Kewenangan Operasional
• Menteri selaku Bendahara Umum Negara menetapkan
BLU Pengelola Dana/BLU lain/BUMN/BHL sebagai
OIP.
• BLU sebagaimana dimaksud memiliki tugas dan
wewenang:
Menyusun rencana jangka panjang, menengah,
dan tahunan atas Investasi Pemerintah yang
menjadi bidang tugasnya;

Mengusulkan rencana kebutuhan dana Investasi


Pemerintah yang berasal dari APBN kepada KIP;

Melakukan perjanjian dalam rangka pengelolaan


Investasi Pemerintah;
Lanjutan..
Melakukan tindakan
Melakukan tata yang diperlukan dalam
Menempatkan dana kelola yang baik dan hal terjadi sengketa atau
dan/atau aset pengendalian risiko perselisihan dalam
keuangan untuk atas pengelolaan pelaksanaan Investasi
pelaksanaan Investasi Pemerintah;
Investasi Pemerintah;
Pemerintah;

Menyusun laporan
pengelolaan Investasi
Pemerintah; dan
Melaksanakan
melakukan pengawasan
Divestasi atas
atas pelaksanaan Investasi
Investasi
Pemerintah yang
Pemerintah;
dilakukannya.
PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAH

Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan

Pertanggungjawaban Pengawasan
Perencanaan
Investasi
Pemerintah
KIP menyusun kebijakan umum oleh KIP
dan rencana strategis jangka
panjang dan menengah atas
Investasi Pemerintah dan
disampaikan kepada Menteri
untuk ditetapkan.
Perencanaan Investasi Pemerintah oleh BLU

BLU menyusun rencana jangka panjang dan


menengah atas Investasi Pemerintah
berdasarkan kebijakan umum dan rencana
strategis yang telah ditetapkan oleh Menteri
Berdasarkan rencana Investasi Pemerintah
sebagaimana dimaksud BLU menyusun
rencana investasi tahunan.
Penyusunan rencana Investasi Pemerintah
smemperhatikan:

Kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi


BLU; dan kemampuan BLU untuk mengelola
dana.
Rencana investasi tahunan disampaikan
kepada KIP setelah mendapat persetujuan
unit.
Perencanaan Investasi Pemerintah oleh
BUMN/BHL

Menteri mengusulkan alokasi Investasi Pemerintah yang akan


dikelola oleh BUMN dan/atau BHL dalam APBN sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan alokasi Investasi Pemerintah yang telah ditetapkan


dalam Undang-Undang mengenai APBN, Menteri menunjuk
BUMN dan/atau BHL untuk bertindak sebagai OIP.

OIP sebagaimana dimaksud menyusun rencana kerja pengelolaan


Investasi Pemerintah.

OIP menyampaikan rencana kerja pengelolaan Investasi


Pemerintah kepada Menteri.

Berdasarkan penunjukan sebagaimana poit (2) , Menteri


melakukan Perjanjian Investasi dengan BUMN dan/atau BHL.
Catatan:
– Pelaksanaan Investasi Pemerintah dalam bentuk
2. Pelaksanaan saham dan surat utang oleh OIP harus dilakukan oleh
tenaga ahli/profesional yang telah memiliki sertifikasi
keahlian di bidang pasar modal dan/atau di bidang
investasi dan keuangan.

– Dalam proses pengambilan keputusan pelaksanaan


Investasi Pemerintah dalam bentuk saham
Investasi Pemerintah dalam bentuk saham dan surat
dan surat utang sebagaimana dilaksanakan
utang, OIP harus melakukan:
oleh OIP paling sedikit dengan
mempertimbangkan : 1. analisis terhadap risiko; dan
1. tujuan investasi; 2. dokumentasi pengambilan keputusan yang
2. tingkat risiko dan imbal hasil investasi; dituangkan dalam kertas kerja analisis yang
dan memadai.
3. alokasi aset/kebijakan portofolio
investasi. – OIP dapat melakukan alih daya pengelolaan
investasinya kepada Manajer Investasi dan
dituangkan dalam perjanjian
Investasi Langsung
Pelaksanaan investasi langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
paling sedikit dengan mempertimbangkan:
1. tujuan investasi;
2. tingkat risiko dan imbal hasil investasi; dan
3. kebijakan portofolio investasi.

Pelaksanaan Investasi langsung Pemberian Pemberian Ketentuan


investasi berupa pemberian Pinjaman Pinjaman dapat lebih lanjut
langsung Pinjaman dapat digunakan dilakukan oleh mengenai
didasarkan digunakan untuk: untuk OIP kepada BLU, pemberian
pada analisis pembangunan di menunjang Badan Usaha, Pinjaman
biaya manfaat bidang infrastruktur pelaksanaan dan/atau dalam investasi
dan/atau dan bidang lainnya; program pemerintah langsung diatur
metode lain dan/atau Pemerintah. daerah dalam
yang relevan. fasilitas berdasarkan Peraturan
pembiayaan/ perjanjian. Menteri.
pendanaan.
Divestasi

01 02 03

OIP melakukan Dalam keadaan tertentu, OIP dapat melakukan Ketentuan lebih lanjut
Divestasi sesuai Divestasi sebelum masa waktu yang telah ditentukan. mengenai Divestasi
dengan masa jatuh Keadaan tertentu sebagaimana dimaksud berupa: diatur dalam
tempo/waktu yang 1. tujuan Investasi Pemerintah berupa manfaat Peraturan Menteri.
telah ditentukan. ekonomi/sosial/lainnya telah tercapai;
2. terjadi peningkatan risiko investasi yang dapat
menyebabkan penurunan nilai investasi;
dan/atau
3. keadaan lain yang disetujui oleh KIP.
3. Pelaporan
a). OIP menyusun laporan pelaksanaan Investasi
Pemerintah.

b). Laporan pelaksanaan Investasi Pemerintah paling sedikit


memuat:
1. kinerja portofolio Investasi Pemerintah;
2. pendapatan Investasi Pemerintah;
3. pengelolaan risiko; dan
4. informasi penting lainnya.

c). Laporan pelaksanaan Investasi Pemerintah disampaikan


kepada KIP.
Selain laporan pelaksanaan Investasi Pemerintah , OIP
menyampaikan laporan keuangan kepada KIP.

d). KIP menyusun ikhtisar laporan pelaksanaan Investasi


Pemerintah dan menyampaikan kepada Menteri.

e). Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan


pelaksanaan Investasi Pemerintah dan tata cara pelaporan
keuangan diatur dalam Peraturan Menteri.
4. Pengawasan
KIP melakukan pengawasan atas
pengelolaan Investasi Pemerintah 01
yang dilakukan oleh OIP.
OIP memastikan pelaksanaan Investasi
Pemerintah yang dilakukannya sesuai
02
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan/ atau Perjanjian Investasi.

Pengawasan meliputi pemantauan,


evaluasi, dan pengendalian. 03

Ketentuan lebih lanjut mengenai


04 pengawasan diatur dalam Peraturan
Menteri.
OIP menjalankan pengelolaan Investasi
Pemerintah untuk kepentingan
5. Pertanggung
Pemerintah dan sesuai dengan maksud dan jawaban
tujuan Investasi Pemerintah.

Dalam melaksanakan Investasi Pemerintah


sesuai dengan tugas dan wewenang BLU serta
sesuai hak dan kewajiban BUMN dan/atau
BHL sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Investasi, Pimpinan/Direksi OIP harus
menerapkan prinsip iktikad baik dan penuh
tanggung jawab.
5. Pertanggungjawaban
Dalam hal pelaksanaan Investasi Pemerintah terdapat penurunan nilai investasi,
Pimpinan/Direksi OIP tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian investasi dan/atau
kerugian negara apabila dapat membuktikan:

Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;

Telah melakukan pengelolaan dan pengawasan dengan iktikad baik dan kehati-hatian
untuk kepentingan dan sesuai dengan tujuan Investasi Pemerintah;
Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak
langsung atas tindakan pengelolaan Investasi Pemerintah; dan

Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya penurunan nilai
Investasi Pemerintah tersebut sesuai praktik bisnis yang sehat.
0 5. Pertanggungjawaban

KIP bertanggung jawab atas


pelaksanaan kewenangan supervisi

Dalam hal terjadi kerugian akibat penurunan nilai investasi atas


pelaksanaan Investasi Pemerintah yang dilakukan oleh OIP, KIP
dibebaskan dari tanggung jawab dalam hal:

a) telah melakukan fungsi supervisi dengan iktikad baik dan


kehati-hatian untuk kepentingan Pemerintah dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Investasi Pemerintah;

b). tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun


tidak langsung atas tindakan pengelolaan lnvestasi Pemerintah
oleh OIP yang mengakibatkan kerugian; dan

c) telah memberikan nasihat kepada OIP untuk mencegah timbul


atau berlanjutnya kerugian tersebut.
Manajemen Risiko dan
Pengendalian Internal

01 02 03 04
OIP harus Penerapan manajemen risiko Pengendalian internal Ketentuan lebih lanjut
menerapkan paling sedikit meliputi: paling sedikit dilakukan mengenai manajemen
manajemen risiko a. identifikasi, terhadap: risiko dan pengendalian
dan pengendalian penilaian/penaksiran, dan a. lingkungan pengendalian; internal diatur dengan
internal atas pengendalian risiko; b. penilaian risiko; Peraturan Menteri atau
pengelolaan b. sistem pelaporan yang bisa c. kegiatan pengendalian; sesuai dengan ketentuan
Investasi memonitor dan mengelola dan peraturan perundang-
Pemerintah secara risiko yang relevan; dan d. informasi dan undangan.
efektif dan efisien. c. toleransi risiko dan strategi komunikasi.
investasi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai