Anda di halaman 1dari 19

Fintech:

(r)evolusi digital di
sektor finansial

Angelina Ika Rahutami


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Katolik Soegijapranata
2
Apa itu Fintech
 FinTech adalah salah satu sektor industri
dalam perekonomian, terdiri dari para
perusahaan yang menggunakan
teknologi untuk memberikan layanan
keuangan secara lebih efisien.
 Bidang usaha FinTech merupakan layanan
keuangan berbasis digital  startup
pembayaran, peminjaman (lending), Peer-
to-Peer (P2P) Lending, perencanaan
keuangan (personal finance), investasi
ritel, pembiayaan (crowdfunding),
remitansi, riset keuangan.

air/2016
3
Jenis-jenis fintech
 Payment channel/system merupakan layanan
elektronik yang menggantikan uang kartal dan uang
giral sebagai alat pembayaran,  Kartu dan e-
Money; sistem pembayaran berbasis kriptografi
(blockchain) seperti Bitcoin.

 Digital banking  ATM, EDC, internet banking, mobile


banking, SMS banking, phone banking, dan video
banking; branchless banking yang utamanya
ditujukan kepada masyarakat yang belum memiliki
akses ke perbankan.

 Dalam kajian OJK: electronic channel  simpanan,


pinjaman, maupun jasa perbankan lainnya, bahkan
memungkinkan nasabah melakukan transaksi lain
seperti e-commerce, bancassurance, investasi,
dan advisory karena bank telah bekerja sama dan
terhubung secara sistem dengan pihak lain.

air/2016
4
Jenis-jenis fintech
 Online/digital insurance adalah layanan asuransi
bagi nasabah dengan memanfaatkan teknologi
digital.
 P2P lending adalah layanan keuangan yang
memanfaatkan teknologi digital untuk
mempertemukan antara pihak yang membutuhkan
pinjaman dan pihak yang bersedia memberikan
pinjaman  website.
 Crowdfunding adalah kegiatan pengumpulan dana
melalui website atau teknologi digital lainnya untuk
tujuan investasi maupun sosial.
 Sumber dana P2P lending dan crowdfunding dapat
berasal dari seseorang atau sekumpulan orang yang
secara sadar menempatkan dananya, baik dalam
bentuk equitas, pinjaman, sekedar untuk donasi,
atau pengakuan publik. Para penyandang dana itu
biasa disebut dengan Angel Investor.

air/2016
5

Tiga kekuatan pendorong:


1. Digitalisation effect  akibat kenaikan penyimpanan dan penggunaan
informasi digital
2. Network effect  pertumbuhan eksponensial dari data dengan
menggunakan jejaring virtual
3. Penetration effect  Pengembangan world wide web
air/2016
• Tahap 1: perubahan
perilaku konsumen 6
akibat perkembangan
ekonomi
• Tahap 2: ICT
menggantikan proses
dan pengalaman
personal dengan
intelligent software dan
algoritma
• Tahap 3: model bisnis
tradisional beralih
• Tahap 4: market share
tradisional mengecil,
pemain baru tumbuh
dan memiliki pangsa
pasar yang besar
• Tahap 5: terjadi
konsolidasi pasae.
Beberapa perusahaan
tradisional menghilang,
pemain baru
menguasai pasar
air/2016
7
Perkembangan mobile payment di dunia

air/2016
Perkembangan Finctech di dunia 8

air/2016
Perkembangan Finctech di dunia 9

air/2016
10

Sumber: The Journal of Financial Perspective, Winter 2015

air/2016
11
Fintech di Indonesia
 Indonesia diharapkan menjadi kekuatan ekonomi
digital terbesar di kawasan pada tahun 2020
dengan potensi sebesar USD 130 Miliar
 Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII)
pada November 2015  pengguna internet di
Indonesia mencapai 34% dari jumlah penduduk,
pengguna media sosial 31%.
 Studi Accenture di wilayah Asia Pasifik: nilai
investasi ke dalam bidang fintech selama sembilan
bulan pertama di tahun 2015 sudah mencapai
US$3,5 miliar atau hampir empat kali lebih besar
dari angka US$880 juta yang tercatat sepanjang
tahun 2014.
 Di Indonesia sendiri, menurut data yang
dilansir DailySocial, fintech sebagai kategori kedua
terpopuler setelah e-commerce berdasarkan
jumlah startup yang menerima pendanaan secara
umum sepanjang 2015.

air/2016
Dampak Fintech 12

Perilaku PerilakuBank Regulas


Fintech
Konsumen tradisional i

air/2016
13
Perilaku konsumen

air/2016
Perilaku konsumen 14

air/2016
15
Bank vs Fintech
• menggunakan data bank
dan menganalisis secara
holistik .
• Merancang secara
terpadu dan
tersegmentasi sesuai • Biaya kecil
dengan pengalaman • Penggunaan data yang
pada pelanggan, inovatif
• Membangun Fintech • Infrastruktur
kemampuan pemasaran
digital yang sama
dengan cara raksasa
ecommerce
• Secara agresif
mengurangi potensi
keuntungan pesaing
melalui penyederhanaan
secara radikal pada
proses digitalisasi
• Secara cepat
memanfaatkan dan
menyebarkan teknologi
yang lebih maju dari
Bank
mobile ke Agile ke cloud.
• Memikirkan kembali
struktur organisasi dan
membuat keputusan
untuk mendukung
lingkungan digital

air/2016
Advantage vs disadvantage 16
Advantage Disadvantage
 Mudah mengakses pinjaman
 Bank mendapat pesaing
 Suku bunga relatif rendah
 startup fintech
baru berupa teknologi
 memajukan perkembangan bitcoin. 
masyarakat yang tidak memiliki akun  Algorithm-based banking
bank tetap bisa melakukan transaksi
pembayaran atau pengiriman uang.
sehingga tanpa “human
 meningkatkan taraf hidup masyarakat. touch”
 menghadirkan merchant yang
menerima pembayaran kartu debit
dan kredit dengan biaya rendah.
 Keamanan (cyber security)
 membangun infrastruktur perbankan  Deteksi Fraud
sebagai solusi untuk meningkatkan
daya beli masyarakat.
 menghapus adanya orang atau
 Belum adanya regulasi
badan yang memberikan peminjaman
dengan bunga tinggi untuk  Semakin tinggi potensi
mengambil keuntungan  lebih
transparan. return berarti semakin tinggi
 Penggunaan informasi yang efisien dan potensi loss.
penurunan biaya transaksi dan biaya
pencarian
 Pembiyaan bagi wirausaha dan umkm
 Metode analisis data yang modern

air/2016
Perlukah regulasi (P2P lending & 17
crowdfunding)?
1. Apakah perlu “diatur” sekarang atau dibiarkan
berkembang dahulu?. Perlu diingat apabila
diatur maka akan ada proses mulai perizinan,
pengawasan, sampai pelaporan.

2. Apakah FinTech itu lembaga jasa keuangan


atau hanya sekedar keagenan?.

3. Seberapa besar “kepentingan umum/publik”


dalam bisnis FinTech? Apakah sudah saatnya
negara melakukan intervensi.

4. Berapa “biaya” tambahan yang wajar yang


dibebankan dan seberapa siap FinTech serta
Angel Invertor untuk transparan?.

air/2016
Merging of different competences  18

Banking is not being reinvented, but it is going digital

Tech-driven non
bank
Bank tradisional • Terbiasa
menangani
• Memiliki keahlian teknologi web
spesifik: modern
• Risk manajemen • Memiliki instrumen
• Evaluasi analisis algo-based
• Pengalaman data
• regulasi • Efisien di search
cost
• Akses informasi
mudah

air/2016
Yang harus diperhatikan 19

 Jangan underestimate terhadap keunggulan komparatif bank


 Menangkan (kembali)kepercayaan dengan jasa finasial yang
aman berbasis web
 Kesempatan untuk bank: keamanan IT yang kredibel dan
kerahasiaan 100%

 Aplikasi analisis data yang mutakhir akan sangat penting


 Algo banking
 Fokus yang lebih kuat pada keuntungan pelanggan

 Startegi digitalisasi perbankan berdasarkan segmen adalah


sangat penting:
 Struktur dan proses yang semakin kompleks
 Analisis data yang komprehensif membutuhkan struktur data yang
standar
 Digitalisasi akan menyebabkan penurangan jumlah cabang dan
personil dalam jangka panjang.
 Perlu adanya kualifikasi baru dalam SDM

air/2016

Anda mungkin juga menyukai