Anda di halaman 1dari 26

BENTUK KOMUNIKASI POLITIK,

UPAYA MENINGKATKAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BERPOLITIK PRAKTIS
Oleh:
Dra. Hj. Monalisa, M.Si
Hj. Sadriah Lahamid, S.Sos., M.Si
Sylvina Rusadi, S.Ip., M.Si

Disampaikan Pada : Kegiatan “Pendidikan Politik Bagi


Perempuan”
Dilaksanakan oleh : Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Riau
Pendahuluan

• Sistem politik demokrasi tidak membedakan kaum


perempuan dan laki-laki untuk berpartisipasi dalam
politik.

• Partisipasi politik adalah hak semua warga negara


laki-laki maupun perempuan dan itu merupakan HAM
• Partisipasi Politik adalah keikutsertaan Warga
Negara laki-laki dan perempuan dalam politik yang
tujuannya adalah untuk mempengaruhi proses
pembuatan kebijakan politik/pemerintah.
• Partisipasi Perempuan dalam politik bertujuan untuk
mempengaruhi kebijakan politik dan kebijakan
pemerintah yg berpihak kepada
perempuan/berkeadilan Gender.
Lanjutan….

• Fakta empiris menunjukkan bahwa keterlibatan


perempuan dalam politik dan pemerintahan belum
seimbang sehingga pemerintah mengeluarkan
kebijakan affirmative action policy dengan
memberikan 30% kuota perempuan dalam politik.

• Untuk mengejar keseimbangan peran itu kaum


perempuan perlu mendapatkan pendidikan politik
terutama bagaimana meningkatkan kualitas
berkomunikasi politik, agar kaum perempuan
berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik.
Fungsi input sistem politik yang menjadi
fokus dalam materi ini adalah :
1. Fungsi Sosialisasi Politik (pendidikan politik)
2. Fungsi Partisipasi Politik
3. Fungsi Komunikasi Politik

Ketiga fungsi ini memiliki hubungan yang


sangat erat dan bersifat timbal balik dan
variabel kunci yang paling menentukan
adalah fungsi komunikasi politik.
Apa itu sosialisasi politik ?

Gabriel A. Almond berpendapat bahwa sosialisasi


politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola-
pola tingkah politik diproses atau dibentuk, dan juga
merupakan sarana bagi suatu generasi untuk
menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan
politik pada generasi berikutnya.

Richard E. Dawson berpendapat bahwa sosialisasi


politik adalah sebagai suatu pewarisan pengetahuan, nilai-
nilai dan pandangan-pandangan politik dari orang tua, guru
dan sarana-saran sosialisasi yang lain kepada warga
negara baru dan mereka yang menginjak dewasa.
Almond menyatakan yang perlu mendapat perhatian menyangkut 2
hal.
Pertama, sosialisasi politik berlangsung secara terus menerus dalam
kehidupan seseorang.

Kedua, sosialisasi politik dapat mengambil bentuk pengajaran atau


pendidikan langsung ataupun tidak langsung.

Adapun sarana pendidikan politik (agen sosialisasi politik) ada 6


macam yaitu :
1. Keluarga
2. Sekolah
3. Kelompok bergaul
4. Organisasi
5. Pekerjaan
6. Media Massa
7. Kontak-kontak politik langsung
Apa itu partisipasi politik ?
Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada
bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
Michael Rush dan Phiilip Althoff, partisipasi politik dianggap
sebagai akibat dari sosialisasi politik. Tanpa partisipasi politik, sosialisasi
politik tak dapat berjalan.
Rush dan Althoff mengidentifikasi bentuk-bentuk partisipasi politik
sebagai berikut :

1. Menduduki jabatan politik atau administratif


2. mencari jabatan politik atau administratif
3. Menjadi anggota aktif dalam suatu organisasi politik.
4. menjadi anggota pasif dalam suatu organisasi politik.
5. Menjadi anggota aktif dalam suatu organisasi semi politik
6. Menjadi anggota pasif dalam suatu organisasi semi politik
7. Partisipasi dalam rapat umum, demonstrasi dan sebagainya
8. Partisipasi dala diskusi politik informal
9. Partisipasi dalam voting
Mengapa Perempuan Harus
Berpartisipasi Dalam Politik ?
1. Jika jumlah perempuan cukup signifikan dalam lembaga
politik maka akan banyak kebijakan dan manfaat yang
diperoleh kaum perempuan.
2. Perlu dipahami persoalan perempuan hanya bisa
dipahami oleh kaum perempuan itu sendiri sehingga
keterlibatan perempuan dalam pembuatan keputusan
politik mampu mencegah hal-hal yang merugikan
perempuan (ketidakadilan Gender).
3. Keputusan politik berwawasan gender merupakan cara
pandang dan perubahan paradigma kebijakan yang
dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-
undangan sebagai upaya mencapai keseimbangan dan
kesetaraan atas ketimpangan gender yang selama ini
terjadi melalui representasi perempuan dilembaga
politik.
Tabel. 1
Perempuan dalam lembaga Legislatif 1950 – 2019
Sumber : KPU 2018

PERIODE PEREMPUAN LAKI-LAKI


1950 – 1955 (DPRS) 9 (3,8 %) 236 (96,2 %)
1955 – 1960 17 (6,3 %) 272 (93,7 %)
1956 – 1959 (Konstituante) 25 (5,1 %) 488 (94,9 %)
1971 – 1977 36 (7,8 %) 460 (92,2 %)
1977 – 1982 29 (6,3 %) 460 (93,7 %)
1982 – 1987 39 (8,5 %) 460 (91,5 %)
1987 – 1992 65 (13 %) 500 (87 %)
1992 – 1997 62 (12,5 %) 500 (87,5 %)
1997 – 1999 54 (10,8 %) 500 (89,2 %)
1999 – 2004 46 (9 %) 500 (91 %)
2004 – 2009 61 (11,09 %) 489 (88,9 %)
2009 – 2014 102 ( 18,21 %) 560 (82,79 %)
2014 - 2019 97 (17,3 %) 483 (86,3 %)
Tabel. 1
Perempuan dalam lembaga Legislatif 2014 – 2019
DPR - RI

Priode Perempuan Laki - laki Jumlah Kursi


2014 - 2019 97 (17,3 %) 483 (86,3 %) 560

Tabel. 1
Perempuan dalam lembaga Legislatif 2014 – 2019
DPD - RI

Priode Perempuan Laki - laki Jumlah Kursi


2014 - 2019 34 (25,8 %) 98 (74,2 %) 132
Tabel. 1
Perempuan dalam lembaga Legislatif 2014 – 2019
DPRD (Provinsi)

Priode Perempuan Laki - laki Jumlah Kursi


2014 - 2019 335 (15,85 %) 1.779 (84,5 %) 2.114 (33
provinsi)

Tabel. 1
Perempuan dalam lembaga Legislatif 2014 – 2019
DPRD (Kabupaten/kota)

Priode Perempuan Laki - laki Jumlah Kursi


2014 - 2019 2.406 (14,2 %) 12.360 (85,8 %) 14.410 (403
kab/kota
JUMLAH PEREMPUAN LEGISLATIF 2014-2019
DI PROVINSI RIAU
NO DPRD 2014-2019 PEREMPUAN LAKI-LAKI TOTAL

Jumlah % Jumlah %
1 DPRD Prov, RIAU 18 27,69% 47 72,31% 65

2 DPRD Kota PEKANBARU 7 15,56% 38 84,44% 45

3 DPRD Kota DUMAI 3 10,00% 27 90,00% 30

4 DPRD Kab. SIAK 2 5,00% 38 95,00% 40

5 DPRD Kab. PELALAWAN 3 8,75% 32 91,43% 35

6 DPRD Kab. KAMPAR 7 15,56% 38 84,44% 45

7 DPRD Kab. ROKAN HULU 6 13,33% 39 86,67% 45

8 DPRD Kab. ROKAN HILIR 3 6,67% 42 93,33% 45

9 DPRD Kab. INDRA HULU 5 12,50% 35 87,50% 40

10 DPRD Kab. INDRA HILIR 4 8,89% 41 91,11% 45

11 DPRD Kab. BENGKALIS 6 13,33% 39 86,67% 45

12 DPRD Kab.KUANSING 2 5,71% 33 94,29% 35

13 DPRD Kab. MERANTI 5 16,67% 25 83,33% 30


Apa itu Komunisasi Politik ?
Komunikasi politik pada hakekatnya
menggambarkan proses penyampaian informasi
politik melalui berbagai media komunikasi seperti
radio, televisi, press, gejet, aplikasi individu
langsung, HP dan telepon.

Komunikasi politik dapat juga diartikan sebagai


suatu proses dimana informasi politik yang relevan
diteruskan dari suatu bagian sistem politik ke bagian
lainnya atau di sistem sosial ke sistem politik. Bisa
berbentuk vertikal (dari atas kebawah dan
sebaliknya) dan pola komunikasi horizontal (dari
individu ke individu lainya atau kelompok dengan
kelompok).
Pentingnya komunikasi menurut Harold D. Lasswell
menyebutkan 3 fungsi yang menjadi penyebab
mengapa manusia perlu berkomunikasi yaitu :

Pertama, hasrat manusia untuk mengontrol


lingkungannya.

Kedua, upaya manusia untuk dapat beradaptasi


dengan lingkunganya.

Ketiga, upaya untuk melakukan trasformasi warisan


sosialisasi.
Apakah ilmu komunikasi perlu dipelajari ?

Beberapa alasan yang mendorong perlunya


komunikasi dipelajari :

1. Komunikasi yang baik dengan orang lain akan


membantu, mempermudah kehidupan
seseorang.
2. Pentingnya Etika dalam berkomunikasi.
3. Mengenal konsep, teori dan dasar-dasar
praktek komunikasi yang baik.
4. Perkembangan teknologi komunikasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang
menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1.
membangun hubungan antarsesama manusia, 2. melalui pertukaran
informasi, 3. untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta
4. berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu.

Everett M Rogers mengatakan komunikasi adalah proses dimana


suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih,
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Lawrence Kincaid (1981) mengatakan komunikasi adalah suatu


proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang ada pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
Tipe Komunikasi

Ada 5 macam tipe komunikasi antara lain :


1. Komunikasi dengan diri sendiri (interapersonal
communication)
2. Komunikasi Antarpribadi (interpersonal
communication)
3. Komunikasi Organisasi (organizational
communication)
4. Komunikasi Publik (public communication)
5. Komunikasi Massa (mass communication)
Unsur-unsur Komunikasi
Pengirim Pesan Media Penerima Efek

Umpan Balik
Lingkungan

1. Pengirim (komunikator)
2. Pesan (message)
3. Saluran/Media (channel)
4. Penerima (komunikan)
5. Akibat/pengaruh (effect)
6. Umpan balik/tanggapan balik
Komunikator
Apa saja syarat-syarat yang harus dimiliki sang
komunikator ?

1. Mengenal diri sendiri


Joseph Luft dan Harrington Ingham
memperkenalkan sebuah konsep yang dikenal
dengan nama “Johari Window” sebuah kaca
jendela terdiri dari 4 bagian yaitu :
1. wilayah terbuka (open area)
2. wilayah buta (blind area)
3. wilayah tersembunyi (hidden area)
4. wilayah tak dikenal (unknown area)
2. Kepercayaan (credibility)
Kredibilitas menurut Aritoteles, bisa diperoleh jika
seseorang komunikator memiliki ethos, pathos, dan logos.

3. Daya Tarik (Attractiveness)


Seorang komunikator memiliki daya tarik dalam hal
kesamaan (similarity), dikenal baik (familiarity), disukai
(liking) dan fisiknya (physic).

4. Kekuatan (power)
Komunikator memiliki kekuatan untuk memproyeksikan
dirinya kedalam diri orang lain, berupa Empathy (tenggang
rasa), Simpati (rasa hormat) dan Homophily (kesamaan).
Pesan
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Kode Verbal (bahasa)
2. Kode Non Verbal (isyarat)

Media
1. Media antar pribadi
2. Media Kelompok
3. Media Publik
4. Media Massa
Gangguan
1. Gangguan teknis
2. Gangguan Sematik dan Psikologis
3. Rintangan fisik
4. Rintangan Status
5. Rintangan Kerangka Berpikir
6. Rintangan Budaya

Penerima
Ada 3 aspek yang perlu diketahui seorang komunikator menyangkut
khalayaknya yaitu :
1. Aspek sosiodemografik
2. Aspek perilaku profil psikologi
3. Aspek karakteristik perilaku khalayak

Pengaruh
Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk yaitu :
1. Perubahan pengetahuan (knowledge),
2. Perubahan sikap (attitude)
3. Perubahan prilaku (behavior)
Memberdayakan kaum perempuan untuk politik
praktis melalui partisipasi politik dan komunikasi politik
yang profesional dan handal dapat penulis tawarkan
suatu model yang diadopsi dan dimodifikasi dari rumus
Verba-Nie.

1. Motivasi Personal (dari kaum perempuan) untuk terjun


dalam politik.
2. Memiliki Kapabilitas Intelektual dan Dukungan
Finansial.
3. Dukungan konstituen (pemilih)
4. Membangun Jaringan antar Organisasi kaum
perempuan (networking)
5. Membangun Komunikasi Politik antara wakil dan
terwakili agar terbangun kepercayaan publik.
Networking Dukungan
Organisasi Konstituen

Memperhitungkan
segala sesuatu untuk Kapabilitas Intelektual
Komunikasi
Politik berpartisipasi politik dan Dukungan Finansial.

Motivasi Personal

Model Partisipasi dan Komunikasi Politik


Penutup

• Kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam politik


harus dapat meningkatkan kualitas komunikasi politik
dengan mempersiapkan diri untuk terus belajar,
memahami proses komunikasi dan membangun relasi
dengan berbagai jaringan organisasi dan konsituen.
• Kaum perempuan harus dapat mengenali dirinya,
sehingga paham apa yang menjadi tujuan untuk ikut
berpolitik praktis
• Kaum perempuan harus memiliki tiga modal utama
yaitu modal politik, modal sosial, dan modal ekonomi.
• Kaum perempuan harus memiliki komitmen moral
yang tinggi dalam berpartisipasi dan berkomunikasi
politik.
REFERENSI
Prof. Dr. H. Hafied Cangara, M.Sc “Pengantar Ilmu Komunikasi”
PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
John Fiske “Pengantar Ilmu Komunikasi” PT Rajagrafindo
Persada, Jakarta.
Dr. Yusuf Zainal Abidin, M.M “Komunikasi Pemerintahan
filosofi, konsep,dan aplikasi” Pustaka Setia, Bandung.
Dan Nimmo “Komunikasi Politik Khalayak dan Efek” PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Dr. Dra. Erliana Hasan, M.Si “Komunikasi Pemerintahan”
Universitas Terbuka, Banten.

Anda mungkin juga menyukai