Bentuk Komunikasi Politik Praktis Uir
Bentuk Komunikasi Politik Praktis Uir
UPAYA MENINGKATKAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BERPOLITIK PRAKTIS
Oleh:
Dra. Hj. Monalisa, M.Si
Hj. Sadriah Lahamid, S.Sos., M.Si
Sylvina Rusadi, S.Ip., M.Si
Tabel. 1
Perempuan dalam lembaga Legislatif 2014 – 2019
DPD - RI
Tabel. 1
Perempuan dalam lembaga Legislatif 2014 – 2019
DPRD (Kabupaten/kota)
Jumlah % Jumlah %
1 DPRD Prov, RIAU 18 27,69% 47 72,31% 65
Umpan Balik
Lingkungan
1. Pengirim (komunikator)
2. Pesan (message)
3. Saluran/Media (channel)
4. Penerima (komunikan)
5. Akibat/pengaruh (effect)
6. Umpan balik/tanggapan balik
Komunikator
Apa saja syarat-syarat yang harus dimiliki sang
komunikator ?
4. Kekuatan (power)
Komunikator memiliki kekuatan untuk memproyeksikan
dirinya kedalam diri orang lain, berupa Empathy (tenggang
rasa), Simpati (rasa hormat) dan Homophily (kesamaan).
Pesan
Dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Kode Verbal (bahasa)
2. Kode Non Verbal (isyarat)
Media
1. Media antar pribadi
2. Media Kelompok
3. Media Publik
4. Media Massa
Gangguan
1. Gangguan teknis
2. Gangguan Sematik dan Psikologis
3. Rintangan fisik
4. Rintangan Status
5. Rintangan Kerangka Berpikir
6. Rintangan Budaya
Penerima
Ada 3 aspek yang perlu diketahui seorang komunikator menyangkut
khalayaknya yaitu :
1. Aspek sosiodemografik
2. Aspek perilaku profil psikologi
3. Aspek karakteristik perilaku khalayak
Pengaruh
Pengaruh bisa terjadi dalam bentuk yaitu :
1. Perubahan pengetahuan (knowledge),
2. Perubahan sikap (attitude)
3. Perubahan prilaku (behavior)
Memberdayakan kaum perempuan untuk politik
praktis melalui partisipasi politik dan komunikasi politik
yang profesional dan handal dapat penulis tawarkan
suatu model yang diadopsi dan dimodifikasi dari rumus
Verba-Nie.
Memperhitungkan
segala sesuatu untuk Kapabilitas Intelektual
Komunikasi
Politik berpartisipasi politik dan Dukungan Finansial.
Motivasi Personal