Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 10

1. Nurdicky Febrian A. C.111.16.0069


2. Novalia Adianti C.111.16.0088
3. Wahyu Tria P C.111.16.0081
4. Dio Suryadinata C.111.16.0099
5. Fery Abdul Aziz C.111.16.0115
6. Semi Rahayu C.111.16.0119
7. Faisal Yuslam P.U C.111.16.012O
 Pada era teknologi sekarang ini, beton adalah sebagai
salah satu bahan bangunan yang paling banyak
digunakan di Indonesia, maka dari itu kualitas beton
yang sangat baik akan sangat mendukung keamanan
dari segi struktur. Indonesia juga merupakan Negara
berkembang yang memiliki prospek industry yang
cukup maju, salah satunya adalah produksi arang briket
dan abu sekam yang akan digunakan sebagai substitusi
agregat halus. Beberapa hal yang perlu ditinjau dalam
pembuatan beton adalah harganya relatif murah, mudah
didapat, memiliki kuat tekan tinggi serta mempunyai
sifat tahan terhadap faktor kondisi lingkungan
 Berdasar hal tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan
untuk mengetahui kuat tarik beton yang menggunakan
bahan tambahan abu sekam dan arang briket.
 Berapa kuat Tarik beton menggunakan
bahan tambah abu sekam pembakaran kayu
dan serbukhalus arang briket ?
 Manakah yang lebih kuat tariknya antara
beton menggunakan bahan tambah abu
sekam pembakaran kayu dan serbuk halus
arang briket dengan beton normal ?
 Untuk mengetahui kuat tekan beton
menggunakan bahan tambah abu sekam
pembakaran kayu dan serbuk halus arang
briket
 Meneliti kualitas mutu beton K-250 tanpa
bahan tambah dan dengan bahan tambah
 Semen yang digunakan adalah semen Portland
jenis I dengan merk Gresik.
 Ukuran maksimum agregat kasar adalah 40 mm.
 Uji kualitas air hanya dilakukan tingkat
kebeningannya saja secara visual, sedangkan uji
kandungan kimia tidak dilakukan.
 Presentase abu sekam pembakaran kayu dan
serbuk halus arang briket : 0%, 10%, 20% dari
berat semen.
 Nilai faktor air semen 0,5
 Mutu rencana beton adalah K-250
 Pengujian dilakukan pada umur 7, 14, 28 hari.
 Hipotesis dari penelitian ini adalah dengan
penambahan abu sekam kayu dan serbuk
halus arang briket akan mengurangi berat
jenis beton dan meningkatkan kuat tekan dan
Tarik dibandingkan beton pada umumnya.

 BAB I PENDAHULUAN
 Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan penelitian,
maksud dan tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
 Bab ini berusaha menguraikan dan membahas bahan bacaan yang relevan dengan pokok
bahasan study, sebagai dasar untuk mengkaji permasalahan yang ada dan menyiapkan
landasan teori.

 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
 Bab ini menguraikan tentang tahapan penalitian, pelaksanaan penelitian, teknik pengumpulan
data, peralatan penelitian, jenis data yang diperlukan, pengambilan data, dan analisis data.

 BAB IV ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
 Bab ini berusaha menguraikan analisis perhitungan dan pemecahan permasalahan yang ada
dalam penelitian ini.

 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
 Dalam bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari analisis yang telah dilakukan
berikut saran-saran dari penulis.

Beton adalah hasil campuran yang diperoleh
dengan cara mencampurkan semen Portland,
air dan agregat (bahan tambahan yang sangat
bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan,
serat sampai bahan bangunan npn kimia
dengan perbandingan tertentu).
 Semen
 Agregat
 Air
 Bahan tambah
• Abu sekam kayu
• Serbuk halus arang briket
Semen Portland tergolong sebagai bahan pengikat hidrolis, yaitu bila
semen dicampur dengan air, maka terjadi proses pengerasan. Proses
pengerasan itu sendiri memakan waktu yang cukup lama dengan kata
lain mempunyai umur pengerasan dari beton itu sendiri.
Sifat-sifat beton di pengaruhi oleh faktor-faktor berikut :
 Kualitas semen, untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya
dapat
 Digunakan jenis-jenis semen yang memenuhi syarat-syarat yang
sudah ditetapkan.
 Perbandingan campuran semen Portland, bahan tambahan (aditif)
dan air.
 Cara mencampur komponen.
 Agregat kasar (kerikil atau batu pecah).
 Ketelitian pekerjaan perawatan.
 Umur beton, dan
 Suhu udara waktu mencampur dan waktu proses pengerasan beton
Agregat merupakan bagian yang terbanyak dalam

pembentukan beton sedangkan semen dan air akan

membentuk pasta yang akan mengikat agregat. Tugas

perekat yaitu menghubungkan pasir atau kerikil dan

mengisi lubang-lubang diantaranya. Tambahan air baru

memungkinkan pengikat dan pengerasan dari perekat.


 Air yang digunakan untuk proses pembuatan
beton yang paling baik adalah air bersih yang
memenuhi persyaratan air minum. Air yang
digunakan dalam proses pembuatan beton
jika terlalu sedikit maka akan menyebabkan
beton akan sulit untuk dikerjakan, tetapi jika
kadar air yang digunakan terlalu banyak
maka kekuatan beton akan berkurang dan
terjadi penyusutan setelah beton mengeras.
Sekam kayu terdapat kadar selulosa dan hemiselulosa yang apabila ditambahkan pada

campuran semen dan pasir pembentuk beton seyawa ini akan terserap pada

permukaan mineral atau partikel dan memberikan tambahan kekuatan ikat antar

partikel akibat sifat adesi dan dispersinya, serta menghambat difusi air dalam

material agregat sifat hidrofugnya. Dengan demikian dapat di hasilkan beton yang

lebih kuat dan relative tidak tembus air.


Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat
dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar
untuk memulai dan mempertahankan nyala api.
Bahan penyusun briket :
-Bahan utama terdiri dari arang batok kelapa
dan batu bara.
-Bahan biomassa berupa gambut.
-Bahan pendukung terdiri dari batu kapur
(pewarna),pati (pengikat), Boraks (bahan
pelepas,release agent), natrium nitrat
(akselerator) malam (wax,sebagai
pengikat,akselerator,dan penyala (igniter))
 Tahap 1 : Uji bahan dasar beton
 Tahap 2 : Perencanaan campuran beton,
pembuatan benda uji, dan
perawatan beton
 Tahap 3 : Pengujian kuat tekan beton
 Tahap 4 : Analisis data
 Semen Portland : Jenis 1 dengan merk Gresik
 Agregat kasar : Batu pecah
 Agregat halus : Pasir
 Abu sekam pembakaran kayu
 Serbuk halus arang briket
 Air
Jenis Penelitian

 Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian


eksperimen dimana untuk mendapatkan data-data dan
hasil penelitian dengan melakukan pengujian dan
penelitian di laboratorium.
 Variabel terikat adalah penggunaan beton K-250
sebagai bahan uji .
 Variabel bebas adalah kuat tarik beton menggunakan
bahan tambah abu sekam pembakaran kayu dan
serbuk halus arang briket dengan mutu beton rencana.

Lokasi Penelitian
 Lokasi penelitian direncanakan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Jurusan Teknik

Sipil Universitas Semarang, Jalan Soekarno-Hatta, Tlogosari Semarang


ATAS PERHATIANNYA KAMI MENGUCAPKAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai