Oleh:
Candra Nurmalia Dewi (21704101056)
Pembimbing :
dr. Nuryatien Husna,Sp.KFR
10-45%
Perjalanan
Lokasi awal 1.Stadium implantasi
korpus vertebra 2.Stadium Destruksi Awal
Penyebaran secara
1. Peridiskal 3.Stadium Destuksi lanjut
hematogen/limfogen 2. Sentral 4.Gangguan Neurologis
3. Anterior 5.Stadium Deformitas
residual
Stadium Perjalanan pada Spondilitis TB
1. Stadium Implantasi
Bakteri dalam tulang, imun << berduplikasi membentuk koloni
6-8 minggu
4. Gangguan Neurologis
Terutama di tentukan oleh tekanan abses ke kanalis spinalis.
Defisit yang terjadi paraplegia, paresis, hipestesia, nyeri
radikular.
anak-anak
badan lemah/
berteriak saat
lesu & nafsu Spondilitis
tidur malam hari
makan TB
(typical night
berkurang cries)
nyeri punggung
berat badan belakang bila
menurun ada deformitas
kifosis.
suhu subfebril
terutama pada
malam hari
KLASIFIKASI
GATA
KLASIFIKASI
ASIA
DIAGNOSA
ANAMNESA DAN INSPEKSI
• Bila terdapat abses maka akan teraba massa yang berfluktuasi dan kulit diatasnya terasa
sedikit hangat (disebut cold abcess)
• Spasme otot protektif disertai keterbatasan pergerakan
DIAGNOSA
PERKUSI
• Pada perkusi secara halus atau pemberian tekanan diatas prosesus spinosus vertebrae
yang terkena, sering tampak tenderness
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
SINAR X
• Pemeriksaan paling sering dilakukan untuk diagnosa awal
• Sebaiknya 2 jenis : AP dan lateral
• Fase awal : lesi osteolitik bagian anterior, penyempitan diskus,
fusiformis (pembengkakan jaringan lunak)
• Fase lanjut : kerusakan bagian anterior memberat membentuk
angulasi kifotik (gibbus).
• Proyeksi lateral dapat menilai angulasi kifotik menggunakan
metode Konstam.
Computed Tomography Scan (CT SCAN)
Penyakit Gejala
• Kategori II, yaitu kasus gagal pengobatan, relaps, drop-out, diberikan 2RHZES fa
se inisial dilanjutkan 5HRE fase lanjutan, atau 2HRZES fase inisial dilanjutkan 5
H3R3E3 fase lanjutan
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI
REHABILITASI MEDIK
MODALITAS FISIK
• Latihan jalan dimulai pertama di parallel bar, lalu walker dan selanjutnya
dengan tongkat ketiak/crutches di samping latihan dengan kursi roda
REHABILITASI MEDIK
Terapeutic Excercise
Bladder and Bowel Training
Terapi latihan diberikan dalam bentuk kegiatan yang mengandung unsur edukasi dan
rekreasi
REHABILITASI MEDIK
TERAPI OKUPASI
Terapi latihan diberikan dalam bentuk kegiatan yang mengandung unsur edukasi dan
rekreasi
ORTHOSIS - PROTESIS
Minerva jacket long leg brace (Knee Ankle Foot Orthosis, KAFO) wheelchair
• Minerva jacket
• body cast jacket
• body jacket
• long leg brace (Knee Ankle Foot Orthosis, KAFO)
• wheelchair
TATALAKSANA
NON FARMAKOLOGI
TERAPI OPERATIF
Spinal cord injury dapat terjadi karena adanya tekanan ekstradural sekunder
karena pus tuberkulosa, sekuestra tulang, sekuester dari diskus intervertebralis
PROGNOSA
• Mortalitas
Mortalitas pasien spondilitis tuberkulosis mengalami penurunan seiring dengan ditemuk
annya kemoterapi
• Relaps
Angka kemungkinan kekambuhan pasien yang diterapi antibiotik dengan regimen medis
saat ini dan pengawasan yang ketat hampir mencapai 0%.
PROGNOSA
• Kifosis
Kifosis progresif selain merupakan deformitas yang mempengaruhi kosmetis secara signifikan
• Defisit neurologis
Defisit neurologis pasien spondilitis tuberkulosis dapat membaik secara spontan tanpa operasi atau
kemoterapi. Tetapi secara umum, prognosis membaik dengan dilakukannya operasi dini.
• Usia
Pada anak-anak, prognosis lebih baik dibandingkan dengan orang dewasa
KESIMPULAN
• Spondilitis tuberkulosis adalah peradangan granulomatosa yang bersifat kronis destruktif, yang
dapat mengenai satu atau lebih tulang belakang.
• Spondilitis tuberkulosis paling berbahaya dari tuberkulosis muskuloskeletal karena dapat
menyebabkan destruksi tulang, deformitas dan paraplegia.
• Manifestasi klinisnya berupa badan lemah/lesu, nafsu makan berkurang, berat badan menurun,
suhu sedikit meningkat (subfebril) terutama pada malam hari, nyeri punggung belakang dan
kaku saat bergerak terutama apabila didapatkan deformitas kifosis.
• Pemeriksaan penunjang yang cepat dilakukan yaitu dengan sinar X.
• Tatalaksana farmakologi berupa obat OAT dan non farmakologi berupa terapi operatif dan terapi
rehabilitasi.
• Rehabilitasi medik meliputi modalitas fisik, terapeutik terapi, terapi okupasi, dan ortesa
TERIMAKASIH