Anda di halaman 1dari 11

TUMOR COLLI

Setiap massa baik congenital maupun didapat


timbul di segitiga anterior atau posterior leher diantara
klavikula pada bagian inferior dan mandibulae serta
dasar tengkorak pada bagian superior.

Pada 50% kasus benjolan pada leher berasal


dari tiroid 40% benjolan pada leher disebabkan oleh
keganasan, 10% berasal dari peradangan atau kelainan
congenital.
TUMOR COLLI Kelainan
Kongenital

KLASIFIKASI

Inflamasi Neoplasma
LIMFOMA Limfoma adalah sekumpulan keganasan
primer pada kelenjar getah bening dan
MALIGNA jaringan limfoid.

Limfoma
Hodgkin
Terjadi karena mutasi sel B pada sistem
limfatik dengan hasil deteksi yaitu adanya sel
abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker

Limfoma non
Hodgkin
Terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel
B dan sel T pada sistem limfatik,
merupakan tumor ganas yang berbentuk
padat dan berasal dari jaringan
limforetikuler perifer.
SISTEM LIMFATIK
PEMBULUH LIMFE
Sistem limfatik memiliki jaringan terhadap pembuluh-pembuluh limfe. Pembuluh-pembuluh limfe tersebut yang kemudian akan bercabang-cabang ke semua
jaringan tubuh.

LIMFE

Pembuluh-pembuluh limfe membawa cairan jernih yang disebut limfe. Limfe terdiri dari sel-sel darah putih, khususnya limfosit seperti sel B dan sel T.

NODUS LIMFATIKUS
Pembuluh-pembuluh limfe terhubung ke sebuah massa kecil dan bundar dari jaringan yang disebut nodus limfatikus. Kumpulan dari nodus limfatikus
ditemukan di leher, bawah ketiak, dada, perut, dan lipat paha. Nodus limfatikus dipenuhi sel-sel darah putih. Nodus limfatikus menangkap dan membuang
bakteri atau zat-zat berbahaya lainnya yang berada di dalam limfe.

BAGIAN SISTEM LIMFE LAINNYA


Bagian sistem limfe lainnya terdiri dari tonsil, timus, dan limpa. Sistem limfatik juga ditemukan di bagian lain dari tubuh yaitu pada lambung, kulit, dan usus
halus.
PERAN PENTING DARI SEL
T DAN SEL B
limfosit dibentuk dalam sumsum tulang. Pada awal masa kanak-kanak,
sebagian limfosit bermigrasi ke timus, dimana mereka menjadi matur menjadi
sel T. Sisanya tetap tinggal di sumsum tulang dan menjadi matur disana
sebagai sel B.

Sel T dan sel B keduanya berperan penting dalam mengenali dan


menghancurkan organisme penyebab infeksi seperti bakteri dan virus.

Limfoma adalah suatu penyakit limfosit, dimana limfosit yang terserang berhenti
beregulasi secara normal. Dengan kata lain, limfosit dapat membelah secara
abnormal atau terlalu cepat, dan atau tidak mati dengan cara sebagaimana
biasanya. Limfosit abnormal sering terkumpul di kelenjar getah
bening, sebagai akibatnya kelenjar getah bening ini akan membengkak.
LIMFOMA NON HODGKIN
Definisi
limfoma non Hodgkin adalah suatu keganasan primer jaringan limfoid yang bersifat
padat. Terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik

Epidemiologi
Menurut data GLOBOCAN (IARC)
tahun 2012, limfoma merupakan salah
satu dari sepuluh penyakit kanker
terbanyak di dunia pada tahun 2012.

Presentase kasus baru dan kematian


(setelah dikontrol dengan variabel
umur) akibat limfoma pada penduduk
laki-laki lebih tinggi dgn penduduk
perempuan.

Kematian akibat limfoma Non Hodgkin dan Limfoma Hodgkin cukup tinggi, yaitu
mencapai setengah dari presentase kasus baru.
Etiologi dan Patogenesis
Hingga saat ini, proses terjadinya neoplasma seperti halnya pada limfoma belum
diketahui pasti; hanya merupakan suatu hipotesis dan adanya faktor penyokong
atau resiko terjadinya kanker
Faktor Resiko
1. Virus onkogen yang menyebabkan mutasi melalui translokasi kromosom,
2. faktor lingkungan (karsinogen, kemoterapi, radiasi),
3. imunodefisiensi.

Manifestasi Klinis

• Penurunan berat badan >10% dalam 6 bulan


• Demam 38 derajat C >1 minggu tanpa sebab yang jelas
• Keringat malam banyakCepat lelah
• Penurunan nafsumakan
• Pembesaran kelenjar getah bening yang terlibat
• Dapat pula ditemukan adanya benjolan yang tidak nyeri di leher, ketiak
atau pangkal paha (terutama bila berukuran di atas 2 cm); atau sesak
napas akibat pembesaran kelenjar getah bening mediastinum maupun
splenomegali.
Pemeriksaan Diagnostik

Biopsi eksisional atau core biopsy.


• Biopsi KGB dilakukan cukup pada 1 kelenjar yang paling representatif,
superfisial, dan perifer.
• Kelenjar getah bening yang disarankan adalah dari leher dan
supraclavicular, pilihan kedua adalah aksila dan pilihan terakhir adalah
inguinal.
• Spesimen kelenjar diperiksa:
a. Umum : Histopatologi
b. Khusus :
Immunohistokimia
Molekuler (hibridisasi insitu) EBV2.
• Diagnosis awal harus ditegakkan berdasarkan histopatologi dan tidak cukup
hanya dengan sitologi. Pada kondisi tertentu dimana KGB sulit dibiopsi,
maka kombinasi corebiopsy FNAB bersama-sama dengan teknik lain
(IHK,Flowcytometri `dan lain-lain) mungkin dapat mencukupi untuk
diagnosis.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Derajat Keganasan Rendah (DKR)/indolen:
Pada prinsipnya simtomatik:
- Kemoterapi: obat tunggal atau ganda (per oral), jika dianggap perlu: COP
(Cyclophosphamide, Oncovin, dan Prednisone)
- Radioterapi: LNH sangat radiosensitif. Radioterapi ini dapat dilakukan untuk lokal dan
paliatif.
Radioterapi: Low Dose TOI + Involved Field Radiotherapy

2. Derajat Keganasan Menengah (DKM) / agresif limfoma:


-Stadium I: Kemoterapi (CHOP/CHVMP/BU) + radioterapi CHOP (Cyclophosphamide,
Hydroxydouhomycin,Oncovin, Prednisone)
- Stadium II - IV: kemoterapi parenteral kombinasi, radioterapi berperan untuk tujuan
paliasi.

3. Derajat Keganasan Tinggi (DKT)


DKT Limfoblastik (LNH-Limfoblastik)
- Selalu diberikan pengobatan seperti Leukemia Limfoblastik Akut (LLA)
- Re-evaluasi hasil pengobatan dilakukan pada:
a. Setelah siklus kemoterapi keempat
b. Setelah siklus pengobatan lengkap

Anda mungkin juga menyukai