Anda di halaman 1dari 46

MINI-CEX

TB PARU

Disusun Oleh:
Ivana Ester Sinta Uli 1765050160

Pembimbing :
dr. Murniyati, Sp.PD

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


Periode 9 Desember 2019 – 22 Februari 2020
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
IDENTITAS

• No. MR : 23.61.78
• Nama : Ny. R
• Tanggal Lahir : 21 Desember 1969
• Umur : 50 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Alamat : Jl. Gang Perintis Rt010/10, Kebon Baru, Tebet,
Jakarta Selatan
• Tanggal datang : 17/01/2020
ANAMNESIS

Keluhan Utama
• Muntah dan Lemas

Keluhan Tambahan
• Batuk produktif (terus-menerus)
RPS
•Pasien datang dengan keluhan muntah (+) sejak 3 hari SMRS berisi makanan dan cairan, hari ini
pasien sudah muntah sebanyak 10x, darah (-), mual (+). Pasien mengeluhkan badannya lemas,
menggigil (+), demam (-).

•Pasienjuga mengeluhkan batuk, disertai dahakputih kekuningan, jumlah ±1 sendokteh setiap kali
batuk, mudah keluar, darah (-)pilek (-). Keluhansudahdirasakan±3 bulan, terus menerus, tidak
dipengaruhi cuaca, menggangguterutama pada malamhari. Mual dirasakan setelah mengkonsumsi
OAT.

•Nafsu makan pasien menurun, berat badan pasien juga menurun sebanyak kg. BAB dan BAK tidak
ada keluhan
RPD

– Riw. Keluhan serupa disangkal


– Riw. DM: 3 tahun dengan obat
– Riw. Hipertensi: disangkal
– Riw. TB on OAT saat ini sudah bulan ke-4
– Post.OP Amputasi digiti V pedis dextra ec gangrene 3 bulan lalu
– Riwayat alergi obat atau makanan disangkal
RPK

– Riw. Keluhan serupa disangkal


– Riw. DM: disangkal
– Riw. Hipertensi: disangkal
– Riw. TB: disangkal
– Riwayat alergi obat atau makanan disangkal
RKP

– Riw. Keluhan serupa disangkal


– Riw. DM: disangkal
– Riw. Hipertensi: disangkal
– Riw. TB: disangkal
– Riwayat alergi obat atau makanan disangkal
Keadaan Sosial Ekonomi

• Pasientinggal di rumah bersama keluarganya yang


beranggotakan 5 orang. ventilasi dan pencahayaan dirumah
pasien diakui kurang.
Anamnesis Sistem
• Sistem serebrospinal: penurunan kesadaran(-),kejang (-), demam(-)
• Sistem kardiovaskuler: Sesaknafas (-), nyeri dada(-), berdebar-debar (-)
• Sistem respirasi: Batuk(+), sesaknafas (-), dahak (+), darah (-)
• Sistem gastrointestinal: Konstipasi (-), mual (+),muntah (+)
• Sistem muskuloskeletal: Lemahanggota gerak (-), nyeri otot (-), BABTAK
• Sistem integumen: Pucat (-) gatal (-)
• Sistem urogenital: Nyeri pinggang(-), BAKTAK
Pemeriksaan Fisik (IGD)

Tanda vital Tinggi badan : 165 cm


Tekanan darah : 110/70 mmHg Berat badan : 63 kg
Nadi : 76 kali /menit IMT : BB/(TB)2 =
Pernapasan : 22 kali/menit 63 / (1,65)2 = 23,14 kg/m2
Suhu : 36,7°C Status Gizi : Normal
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva ananemis (-/-), sklera ikterik (-/-), Exophtalmus (-/-)
Leher
KGB : Tidak teraba membesar
Thoraks
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan dinding dada kiri sama dengan kanan
Palpasi : Vokal Fremitus kiri sama dengan kanan
Perkusi : Sonor/Sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (+/+), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba sela iga IV garis midlavikula kiri
Perkusi : Batas atas sela iga II garis parasternal kiri- Batas kanan sela iga IV garis
parasternal kanan- Batas kiri sela iga IV garis midklavikula
Auskultasi : Bunyi jantung I – II normal, reguler, murmur(-)

Abdomen
Inspeksi : distended (-), tumor (-) jejas (-)dinding abdomen lebih rendah dari dindingdada
Auskultasi : Suaraperistaltik +normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+), hepato/splenomegali-/-
Perkusi : Timpani pada seluruh lapangperut
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Genitalia
Dalambatasnormal

Ekstremitas
Akral hangat, CRT <2”, Edema -/-/-/-
PEMERIKSAAN FISIK
•Hematokrit : 28.3 %
•HB : 9,3 g/dl
•MCV : 74.5 fl
•Eritrosit : 3,80 juta/ul
•MCH : 24.5 pg
•Leukosit : 11,69 ribu/ul
•MCHC : 32.9 %
•Basofil : 0%
•Trombosit : 475 ribu/ul
•Eosinofil : 0%
•SGOT : 18 u/l
•Neutrofil Batang : 0%
•SGPT : 8 u/l
•Neutrofil Segmen : 87%
•Na: 136,1 mmol/l
•Limfosit : 7%
•K : 3,83 mmol/l
•Monosit : 6%
PEMERIKSAAN FISIK
•Hematokrit : 28.3 %
•HB : 9,3 g/dl
•MCV : 74.5 fl
•Eritrosit : 3,80 juta/ul
•MCH : 24.5 pg
•Leukosit : 11,69 ribu/ul
•MCHC : 32.9 %
•Basofil : 0%
•Trombosit : 475 ribu/ul
•Eosinofil : 0%
•SGOT : 18 u/l
•Neutrofil Batang : 0%
•SGPT : 8 u/l
•Neutrofil Segmen : 87%
•Na: 136,1 mmol/l
•Limfosit : 7%
•K : 3,83 mmol/l
•Monosit : 6%
LABORATORIUM
HASIL HASIL
PEMERIKSAAN SATUAN NILAI RUJUKAN
(17/01/2020) (20/01/2020)
Darah Lengkap
Hemoglobin 11.8 10.1* g/ dl 13-17

Hematokrit 33.0* 27.2* % 40-52

Leukosit 16.15* 10.38* ribu/ uL 3.8-11

Trombosit 357 396 ribu/ uL 150-440

Eritrosit 4.23 3.60* juta/ uL 4,4-5,9


Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 0 % 0-1

Eosinofil 0* 1* % 2-4

N. Batang 0* 0* % 3-5

N. Segmen 81* 70 % 50-70

Limfosit 14* 23* % 25-40

Monosit 5 6 % 2-8
LABORATORIUM
HASIL HASIL NILAI
PEMERIKSAAN SATUAN
(17/01/2020) (20/01/2020) RUJUKAN
MCV 78.0* 75.6* fl 80-100

MCH 27.9 28.1 pg 26-34

MCHC 35.8 37,1* % 32-36

LED 100* mm/jam < 15


Kimia Klinik
GDS 341* - mg/dL < 200

Keton darah Negatif - negatif

SGOT - - U/L < 37

SGPT - - U/L < 41

BUN - - mg/dL 6-20

Kreatinin 1.07 - mg/dL 0.7 – 1.36

Asam Urat 8.64 - mg/dL 3.5 – 7.2


DIAGNOSIS

1. Obs. Vomitus dengan dehidrasi


2. TB on OAT
3. Hiperglikemik State
4. Post Amputasi digiti V Pedis Dextra
TATALAKSANA
IVFD : I RL + B-nervo / 24 jam
• Diet : DJ III 1000cc TC = 1500 cc/hr; rendah garam, rendah lemak, rendah
purin.
• Mm :
– Citicolin 2 x 500 mg (IV)
– Amlodipin 1x5 mg tab
– ISDN 3x5 mg tab
– Candesartan 1x8 mg tab
– Simvastatin 1x20 mg tab
PROGNOSIS

1. Ad Vitam: Dubia ad bonam


2. Ad Functionam: Dubia ad bonam
3. Ad Sanationam: Dubia
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI

Tuberkulosis (TB): infeksi bakteri oleh Mycobacterium, ditandai dengan pembentukan jaringan
granulasipada gambaran histopatologi
ETIOLOGI
Penyebab: Mycobacterium Tuberculosis
Kadang-kadang: M. Bovis
M. Africanum
Infeksi M. TBC BTA
90% klinis tidak sakit MT (+)
10% sakit
Tanpa th/ 5 th: 50% +
25% sehat
25% kronik
EPIDEMIOLOGI
•1/3 penduduk dunia terinfeksi TB
•4 juta penderita baru/th + 4 juta yang tidak menular
•3 juta kematian/thn
•RI: SKRT 2001
Penyebab kematian no 2 setelah penyakit sirkulasi
Penyebab kematian no 1 pada golongan
penyakit infeksi
PATOGENESIS
Fokus Ghon

Multiplikasi Aliran limfe

Alveoli

Nn ll Hilus
Barier Mukosilier

Limfadenopati Hilus
Kompleks Ghon
M.TBC
1
terhirup
Kompleks Primer
PATOGENESIS
• Respon imun seluler/hipersensitivitas tipe
lambat4-6minggu pasca inf
• Bila respon imun seluler
1. Baikmenghentikan multiplikasi sebagian
Dorman
2. Kurang baiksakit
Sembuh tanpa
cacat
Meninggalkan bekas sarang Ghon,
garis fibrotik, sarang perkapuran
di hilus
Afek primer
Perkontinuitatum

Menyebar Hematogen
dengan cara

Bronkogen
PATOGENESIS

Kompleks primer
• Sembuh sempurna (restitutio ad integrum)
• Sembuh cacat (sarang Ghon, fibrosis, kalsifikasi)
Menyebar
1. Perkontinuitatum ke jaringan sekitarpermbesaran kel. Hilusmenekan
bronkhusatelektasisperadangan
2. Bronkogenparu-paru kontralateral, tertelan masuk ke usus
3. Hematogen/limfogenmilier
PATOGENESIS
Tb Post Primer

Setelah periode laten (beberapa bulan/tahun)setelah infeksi primer

reaktivasi Reinfeksi

Kuman dorman

Karakteristik TB post primer


Multiplikasi Kerusakan yang luaskavitas&BTA+
TB POST PRIMER

•Direbsorbsisembuh tanpa cacat

•Meluasmenyembuh
1. Fibrosis/kalsifikasi
2. Aktif kembaliperkijauankavitas

•Sarang pneumonik luasjaringan perkijauan, kavitas-kavitas, mula-mula


tipismenebal (sklerotik)
TB POST PRIMER

•Kavitas dapat mengalami


a. Perluasan sarang pneumonik baru

b.Memadattuberkulomakalsifikasi sembuh; mencairkavitas baru

c.Menyembuh open healed cavity atau menciutspt bintang


DIAGNOSA
B. Pemeriksaan Jasmani
Tergantung: luas kelainan struktur paru
awal: t.a.k
Dapat ditemukan: bising nafas bronkial, amforik, melemah
C. Pemeriksaan bakteriologik
a. Bahan: sputum, bilasan bronkus, bilasan
lambung, cairan pleura, jaringan biopsi
b. Cara mengumpulkan dahak : 3 X (S,P,S)
(Sewaktu-Pagi-Sewaktu)
DIAGNOSA

•Cara pemeriksaan
a. Mikroskopik
Pewarnaan - Ziehl Nielsen
- Floresens: auramin-rhodamin
Interpretasi:
- 3x +, 2x + BTA +
- 1x +, 2x -  ulg bila 1x +, 2x -  BTA +
3x - BTA –
DIAGNOSA
Di baca dengan skala: IUATLD(Intenational Union Against Tuberculosis and Lung Diseases)
• 100 LPB -  -
• 1-9/100LPB  sebutkan jumlah kuman
• 10-99/100LPB  +1
• 1-10/ 1 LPB  + 2
• >10/ 1 LPB  + 3
b. Biakan
1. Egg base media: Lowenstein-Jensen, Ogawa, Kudoh
2. Agar base media: Middlebrook
DIAGNOSA
D. Radiologik
- Bayangan berawan/noduler di apeks,
segmen superior lobus inferior
- Kavitas
- Bercak milier
- Efusi pleura

Lesi inaktif: - fibrotik


- kalsifikasi
- schwarte
DIAGNOSA
Luluh paru (destroyed lung) kerusakan
Jaringan paru yang berat: atelektasis
Ektasis, multikaviti dan fibrosis.
Pemeriksaan Khusus
•Bactec: pemeriksaan biakan dengan metode
radiometrik
•PCR (Polymerase Chain Reaction): mendeteksi DNA kuman
•Serologi:
a. Enzyme Linked Immunosorbent Assay(ELISA)
b. Imunochromatograpic TB (ICT TB)
c. Mycodot
d. Peroksidase Anti Peroksidase (PAP)
e. Ig G Tb
DIAGNOSA

E. Pemeriksaan Penunjang Lain


- DarahLED
- Uji Tuberkulin
a. Kurang berarti pada orang dewasa
b. Bermakna: - ada konversi
- + besar/ bulla
KLASIFIKASI TB PARU
Berdasarkan pemeriksaan dahak
1. BTA +
2. BTA –
Berdasarkan tipe pasien
a. Kasus Barubelum pernah diterapi/ <1 bln
b. Kasus kambuh (relaps)sembuh+ kembali
c. Defaluter/D.O.
Telah di th ≥ 2 bulan berturut-turut
d. Gagal: akhir bln 2 th BTA +
e. Kronik: BTA + setelah th/ kategori 2
f. Bekas TB: BTA -/ biakan –
Ro: tidak aktifstqa
th OAT adekuat
PENGOBATAN
A. Lini 1 : R H Z E S
B. Lini : Amikasin, kuinolon, As. Klavulanat
Kapreomisin, sikloserin, thiovamide

Kemasan:
1. Obat tunggal
2. Fixed Dose Combination (FDC)
PENGOBATAN
DOSIS
Obat Dosis(mg/kgBB/hr Harian Intermitten maksimal Dosis mg/BB
<40 40-60 >60

R 8-12 10 10 600 300 450 600

H 4-6 5 10 300 300 300 300

Z 20-30 25 35 - 750 1000 1500

E 15-20 15 30 - 750 1000 1500

S 15-18 15 15 1000 Sesuai BB 750 1000


PENGOBATAN
Panduan Obat

Kategori Kasus Panduan

I BTA + 2RHZE/4RH
BTA - 2RHZE/4R3H3
II BTA+/kambuh 2RHZES/5RHE
D.O 2RHZES/5R3H3E3

III BTA-/RO + 2RHZ/4R3H3

IV Kronik/ Sesuai uji resistensi


MDR H seumur hidup
EFEK SAMPING OBAT
• H : - neuropati perifer: kesemutan, terbakar, nyeri
- Hepatitis Imbas Obat (HIO)
• R : - Sindrom flu
- Sindrom perut
- Sindrom Kulit
- HIO
• Z : - HIO
- Nyeri sendi
- Serangan Gout
• E : - Optik neuropathy
• S : - Neuropathy N VIII
DOTS
•DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) 1995 WHO di Indonesia :
Gerdunas (Gerakan Terpadu Nasional)
terdiri dari:
a. Komitmen pemerintah
b. Penemuan kasus
c. Th/ langsung, diawasi
d. Penyediaan obat (logistik)
e. Pencatatan & pelaporan
KESIMPULAN
KESIMPULAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai