Anda di halaman 1dari 76

ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN

OLEH

Dr. Hj.TRI HAPSARI RETNO AGUSTIYOWATI SKp. MKes

1
ANATOMI
SISTEM PERKEMIHAN
STRUKTUR:
GINJAL
URETER
KANDUNG KEMIH
URETRA

2
TOPOGRAFI GINJAL
Kedua ginjal terletak di retroperitoneal
primer dalam rongga perut di ka dan
ki columna vertebralis
Letak ginjal ka lebih rendah dari ginjal
ki k ada hati yg sangat berkembang di
seb ka rongga perut

3
LETAK GINJAL
Dilukiskan terhadap iga dan tulang belakang
letak ginjal :
Batas atas : ginjal ki setinggi iga XI
ginjal kanan setinggi iga XII
Batas bawah : ginjal ki setinggi Discus
intervetrebalis antara vertebrae L II dan L
III, ginjal ka setinggi ujung bawah Vert L III

4
JARAK GINJAL
Jarak antara kedua ginjal sedemikian
sehingga sumbu panjang menuju ke
bawah dan lateralis, artinya jarak
antara kutub atas kedua ginjal lebih
berdekatan ( 7 cm ), dibanding jarak
antara kedua kutub bawah ginjal ( 11
cm )

5
UKURAN GINJAL
Panjang ginjal : 11-13 cm
Lebar: 5-7 cm
Tebal 2,5-3 cm
Berat masing-masing : 150 gram

6
TOPOGRAFI GINJAL

7
8
BAGIAN GINJAL
Korteks ( bagian luar )
Medula ( bagian dalam )
Medula dibagi dalam piramid-piramid. Terdapat
12-18 piramid untuk setiap ginjal
Piramid-piramid diselingi oleh bagian kortek yang
disebut kolom bertini
Piramid bercorak karena tersusun dari segmen-
segmen tubulus dan duktus pengumpul nepron
Papila atau apeks dari tiap piramid membentuk
papilaris belini
Duktus papilaris masuk ke dalam perluasan pelvis
ginjal disebut kaliks minor
Kaliks minor bersatu membentuk kaliks mayor
Selanjutnya bersatu membentuk pelvis ginjal
9
TIAP GINJAL DIBEDAKAN
Fasies anterior dan fasies posterior
Extr superior dan extr inferior
Pinggir lat yg cembung ke lat belakang
Pinggir medialis yg cekung dan
menghadap ke arah medialis depan

10
Pertengahan pinggir medialis mencekung ke
dalam disebut HILUS RENALIS
Pd hilus renalis, A renalis akan masuk ke
dalam ginjal sedangkan V renalis dan ureter
keluar dari ginjal
Letak ketiga alat ini terhadap sesama :
V renalis sebelah ventral
Ureter sebelah ventralis
A renalis diantaranya
Bagian hilus yg tdk ditempati pelvis renalis
 sinus renalis
11
BAGIAN GINJAL

12
STRUKTUR MIKROSKOPIS GINJAL
Unit Fungsionil ginjal : Nephron
Setiap Ginjal : 1-1,25 juta Nephron
Secara struktural nephron berada di dalam
lapisan korteks dan medula ginjal
Nephron ada 2 jenis :
Nephron kortikal
Nephron jukstamedula
Setiap nephron terdiri dari sistem vaskuler dan
sistem tubular
Nephron kortikal lebih pendek drpd nephron
jukstamedula.
Komponen vaskuler dan sebagian komponen
tubular berada dalam korteks dan komponen
tubular dalam medula. 13
14
NEFRON

15
SUPLAI DARAH KE NEFRON
Arteriol afferent masuk ke
Glomerolus ( untaian kapiler darah )
 keluar arteriol efferent
Struktur tubular nefron dimulai pada
kapsula bowmann, struktur yg
menyerupai kantong yg mengelilingi
glomerolus
Jaringan tubular kapsula bowmann
berlanjut ke tubulus convulata
proksimal berkelok dan menurun
berakhir di ansa henle. 16
Bagian ansa henle yg naik  tubulus
convulata distalis dan berakhir di
duktus collecting ( tubulus pengumpul
)
Serangkaian sel yg berlokasi di arteriol
afferent, arteriol efferent dan tubulus
convulata proksimal disebut kompleks
juksta glomerolus
17
PEMBUNGKUS GINJAL DAN ANAK
GINJAL
Ginjal dan glandula suprarenalis
diselubungi o/ pembungkus yg
berguna agar alat tetap pada
tempatnya
Dari pembungkus itu capsula fibrosa
menyelubungi ginjal sedangkan
capsula adiposa dan fascia renalis
membungkus kedua otot tsb
18
CAPSULA FIBROSA
Capsula fibrosa ialah pembungkus jar
pengikat yg menyelubungi seluruh
ginjal
Capsula fibrosa ini terus melanjutkan
diri ke hilus dan sinus renalis  ke
jaringan ikat  membungkus
pembuluh darah di sinus renalis

19
CAPSULA ADIPOSA
Terdiri dari jaringan lemak perirenalis
yg membungkus ginjal serta anak
ginjal
Dalam capsula adiposa ini berjalan
serabut jar pengikat yg ujung seb
dalam melekat pd capsula fibrosa dan
seb luar melekat pd fascia renalis

20
FASCIA RENALIS
Menyelubungi capsula adiposa serta
ginjal dan anak ginjal
Fascia ini terdiri dari 2 lembar :
Di muka fascia prae renalis
Di belakang : fascia retro renalis
Di lateral bertemu dan berhubungan
dengan fascia transversa abdominis
21
LAPISAN GLOMEROLUS

22
VASKULARISASI GINJAL
Ginjal mendapat darah dari arteri renalis
yg merupakan cabang dr aorta setinggi
discus antara Vert L I dan L II
A renalis ka > panjang dibanding ki dan
berjalan di belakang v cava inferior
Pembuluh darah itu masuk ke ginjal
melalui hilus renalis diantara ureter di
belakang dan vena renalis di muka

23
Mula-mula bercabang 2 : cabang
depan lebih besar dan cabang
belakang kecil
Cabang depan mengurus ginjal depan
Cabang belakang mengurus ginjal
belakang
Setelah bercabang dua tiap cabang
menjadi arteri interlobaris, berjalan
diantara pyramides renalis 24
Pada batas antara kortek dan medula , A
interlobaris akan membelok 90° menjadi A
Arcuata ( A Arciformis )
Dari A Arciformis bercabang Aa Interlobularis
yg berjalan tegak dan hampir sejajar ke tepi
ginjal di dalam kortek diantara prosesus
ferreini
Arteri Interlobularis bercabang Vasa
Afferrentia ke glomeruli yg didlmnya terjadi
susunan pemb rambut
25
Dari glomerolus keluar pembuluh
darah vas efferent terdapat anyaman
pembuluh darah yg mengelilingi
tubululi contorti
Dari vas efferens terdapat juga cabang
yg lurus yg menuju pelvis ginjal dan
memberi darah ke ansa henle dan
ductuli colligentes cabang ini
dinamakan arteriole rectae ( spuriae )
26
Dari pembuluh rambut, darah
kemudian mengumpul ke dalam pemb
balik yang mengikuti jalan nadi
tersebut.
Pada permukaan ginjal nampak ada
pembuluh balik yg halus dan yg
memusat berbentuk bintang disebut
Venae stellatae ( verheyenii )
27
Dari pusat bintang itu berjalan V
interlobularis ke dalam ginjal sejajar
dengan arteri interlobularis
Nadi ginjal adalah end artery artinya
ujung tiap nadi tidak mengadakan
anastomose dengan ujung nadi yang
lain

28
SKEMA PEMBULUH DARAH
GINJAL

Aorta abdominalis arteri renalis kanan


dan kiri arteri interlobaris arteri
arkuata arteri interlobularis
arteri afferent Glomerolus
arteri efferent vena interlobularis
vena arkuata vena
interlobaris vena renalis vena
cava inferior
29
PIALA GINJAL DAN ALIRAN
GINJAL
Ductuli papillares bellini bermuara pd papilla
renalis menyebabkan terbentuk area
cribiformis pd papilla tsb.
Papilla renalis menonjol ke dalam ruangan
yg disebut calyc minor berkumpul menjadi
calyx mayor
Calyces mayor berkumpul menjadi pelvis
renalis ( piala ginjal )
Piala ginjal ke arah kaudalis beralih ke
dalam ureter ( aliran ginjal ) yg mengalirkan
air kemih lebih lanjut sampai ke dalam 30

vesica urinaria ( kandung kemih )


PERSARAFAN SISTEM
PERKEMIHAN
Ginjal dipersarafi oleh saraf otonom : simpatis dan
parasimpatis
Parasimpatis :
N Splancnicus Pelvicus ( N Pelvicus ) berpangkal
segmen medula spinalis S 2 3 4
Motoris mengurus :
Vesica urinaria
Urethra
Bangunan sisa yg tidak diurus N X misal : sisa usus,
ginjal , ureter
Sensoris : vesica urinaria

31
Simpatis
Berasal dari pars lumbalis 123 ganglion
mesenterica inferior pleksus hipogastrikus
Motoris :
Otot-otot ureter, trigonum vesica dan
urethra
Epididymis
Ductus deferens
Vesicula seminalis
Rectum 32
Sifat lain :
Vasokonstriksi dan sedikit sensoris
Perangsangan simpatis ejaculatio
N Pudendus :
Motoris : m spincter urethrae
Sensoris : untuk glands penis dan
urethrae
33
URETER
Terdiri dari dua saluran pipa yg menghubungkan
ginjal dan kandung kemih
Panjang 25 – 30 cm dan diameter 0,5 cm
Letak, dalam rongga abdomen sebagaian dalam
rongga pelvic
Ada bagian : Pars Abdominalis dan Pars Pelvica
Dinding ureter terdiri dari tiga lapis yaitu :
Lapisan luar terdiri dari jaringan fibrous
Lapisan tengah lapisan otot polos
Lapisan dalam merupakan membran epitel
transisional
34
Ureter Pars Abdominalis
Laki-laki yg di depan ureter :
Peritoneum
Vasa Colica
Vasa Spermatica Interna
Di depan ureter kanan atas  pars
desenden duodeni bagian bawah illeum
Ureter berjalan dekat pinggir vena kava
inferior
Ureter kiri, dekat apertura pelvis superior
tertutup o/ colon sigmoid
35
Ureter Pars Ureterica
Masuk ke rongga panggul terdapat di muka
percabangan A Illiaca communis
Pada tempat ini ureter mempunyai lekukan
 Flexura marginalis
Ureter laki-laki berjalan di depan ujung atas
vesicula seminalis, menyilang ductus
defferens di bawahnya dan bermuara ke
dalam vesica urinaria
Ujung distal ureter dekat vesica urinaria
diliputi o/ plexus vesicalis
36
Ureter Pada wanita, di rongga panggul
ureter baik wanita maupun laki-laki
berjalan ke arah caudalis sepanjang
pinggir depan incissura ischiadica
mayor dan tertutup o/ peritoneum
Letak : di depan A hypogastrica di
medial N Obturatorius ,Aa obturatoria,
vesicles sup dan inf
37
Selanjtnya berjalan dalam
parametrium di seb lateralis cervix
uteri bermuara ke vesicaurinaria
Di dalam parametrium A uterina yg
semula sejajar dengan ureter di dekat
uterus akan menyilang ureter di
bawahnya  ke uterus

38
VASKULARISASI URETER
Bagian atas cabang A renalis
Bagian bawah cabang Aa Vesicales
Bagian tengah cabang Aorta Abd dan
A Illiaca Communis
Bila ada A renalis assesorius juga
memberi cabang u ureter
A spermatica interna atau A Ovarica
memberi cabang untuk ureter
39
VESIKA URINARIA
Terletak dalam rongga perut bagian
depan  anak / bayi
Dewasa : dalam rongga panggul , di
belakang simpisis pubis
Vesika urinaria terdiri atas vertex, fundus
dan corpus
Dapat kontraksi dan relaksasi karena
adanya otot polos
Dinding vesika urinaria :
Tiga lapis otot polos ( serabut spiral,
longitudinal, sirkuler )
Satu lapis lapisan mukosa dari epitelium 40

transisional
VESICA URINARIA
Permukaan atas Δ alas ke arah belakang
Permukaan bawah ke arah bawah dan lateral dan
tidak tertutup peritoneum
Ke belakang bawah : permukaan ini pad laki-laki
berbatasan dengan prostata
Fundus bentuk Δ menghadap ke arah belakang
dan bawah ke arah rectum
Fundus terpisah dari rectum oleh spatium
rectovesicale
Perhubungan antara fundus vesicae dgn rectum
terdapat pd sebuah bidang kecil bentuk Δ disebut
Trigonum Retrovesicale
41
VESICA URINARIA PADA WANITA
Bentuk sama dengan laki-laki hanya
pada wanita kandung kemih kosong
seperti mangkok k permukaan atas
tertekan ke bawah o berat uterus yg
berbatasan dengan vesica urinaria di
seb belakang atas
Fundus vesicae berbatasan dgn cervix
uteri dan dinding muka dari vagina
diantara Cervix dan Vagina 42
Fundus vesicae terdapat jaringan ikat
yg disebut septum vesico cervicale dan
septum vesicovaginale
Peritoneum rongga perut berjalan ke
bawah untuk menutupi permukaan
atas kandung kemih kemudian ke
belakang untuk membentuk dasar
excavatio vesicouterina yg selanjutnya
menutupi uterus 43
PROSTATA
Mempunyai basis yg menghadap ke atas dan
muka dan suatu apex yg terletak pd
diaphragma urogenitale facies vesicales pd
basis berbatasan dgn vesica urinaria
Mempunyai permukaan depan 2 cm dari
permukaan belakang sympisis dan yang
terpisah dari sympisis o/ jar lemak
retropubica dan anyaman pembuluh balik
plexus prostaticus
Lobus prostat : 1 anterior, 1 posterior, 1
medialis, 2 lateralis
44
Lobus Anterior
Terbentuk dari dinding muka urethra
Lobus Posterior
Terbentuk dr dinding belakang Pars Pelvica
sinus urogenitalis dan tumbuh ke arah atas
menuju fundus vesicae.
Lobus ini terletak di belakang lobus medialis,
urethra dan ductus ejaculatorius
Lobus ini merupakan seluruh permukaan
belakang prostata dan lobus ini yang teraba
pada pem rectum

45
Lobus lateralis
Bagian ini menempati seluruh bag atas prostat . Ke
arah kedua lobi lateral hampir bertemu di depan
urethra
Hiperthropi lobus ini penyempitan urethra
Lobus Medialis
Terpenting u klinik
Tumbuh dari dinding blk urethra di atas muara
ejaculatorius letak post urethralis lap pre spermatic
Sering timbul adenoma orificium urethra internum
tertutup

46
URETHRA
Merupakan saluran sempit yang
berpangkal pada kandung kemih
berfungsi sebagai saluran
Laki-laki 17-20 cm
Urethra laki-laki terdiri dari :
Urethra prostatis
Urethra membranosa
Urethra covernosus
Lapisan urethra laki-laki ;
Lapisan mukosa ( lapisan dalam ) 47

Lapisan submukosa
Urethra pada wanita :
Letak di belakang simpisis pubis
Panjang 3-4 cm
Lapisan terdiri dari :
Tunika muskularis ( lapisan terluar )
Spongiosa ( merupakan lapisan dalam )
Muara urethra pada wanita terletak di
sebelah atas orifisium vagina
48
Urethra memiliki spingter yg mengatur
keluarnya urine, terdiri dari :
Spingter eksternus dan spingter
internus
Pada pria internus berperan dalam
mencegah urine bercampur dengan
semen pada ejakulasi

49
KANDUNG KEMIH

50
FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
GINJAL
GInjal penting dalam mempertahankan:
Kestabilan lingkungan dalam tubuh
Elektrolit
Asam basa dengan cara menyaring
darah melalui ginjal
Reabsorbsi selektif air, elektrolit, serta
mengekskresi kelebihan sebagai kemih
51
Ginjal mengeluarkan sampah
metabolisme (urea, kreatinin, asam
urat) dan zat asing lain
Mensekresi renin (penting untuk
mengatur tekanan darah)
Vitamin D ( penting untuk mengatur
calsium)
Eritropoetin ( penting untuk sintesis
darah)

52
FUNGSI STRUKTUR MIKROSKOPIK GINJAL
a. NEFRON
Nefron adalah unit fungsional ginjal setiap
ginjal terdpt 1 juta nefron
Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman
yg mengitari rumbai glomerolus, tubulus
kontortus proksimal, lengkung henle,
tubulus kontortus distal, duktus pengumpul
Seorang masih bisa bertahan hidup walau
dengan susah payah dengan jumlah nefron
kurang dari 20 000 atau 1% dari nefron
total
53
b. Korpuskulus Ginjal
Korpuskulus ginjal terdiri dari dari
kapsula bowman dan rumbai kapiler
glomerolus
Kapsula bowman dilapisi oleh sel-sel
yaitu:
Sel epitel parietal (bagian terluar dari
kapsular) ,sel epitel visceral (bagian
dalam kapsula dan juga melapisi
bagian luar dari rumbai kapiler)
Membrana basalis ( lapisan tengah 54
Sel-sel endotel (bagian terdalam dari
rumbai kapiler). Sel-sel endotel,
membran basalis dan sel-sel epitel
visceral merupakan tiga lapisan yg
membentuk membrana filtrasi
glomerolus.
c. Aparatus jukstaglomerolus
Sel jukstaglomerolus dinding arteriol
aferen mengeluarkan renin, aparatus
jukstaglomerolus pengatur
pengeluaran renin. Renin adalah enzim
55

yg penting pd pengaturan tekanan


Ada dua teori penting mengenai
pengaturan
pengeluaran renin :
Sel-sel jukstaglomerolus sebagai
baroreseptor ( sensor tekanan)
Sel makula densa tubulus distal
bertindak sebagai kemoreseptor
d. Sistem Renin angiotensin

56
Renin + Angiotensinogen
Angiotensinogen I
Angiotensinogen II

Vasokonstriksi Sekresi Aldosteron


Retensi Na dan H2O
Peningkatan Volume
Plasma

Peningkatan tekanan darah


57
FUNGSI UTAMA GINJAL
Fungsi Ekskresi :
Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar
285 m osmol dengan mengubah2 ekskresi
air
Mempertahankan kadar masing2 elektrolit
plasma dgn rentang normal
Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dgn
mengeluarkan kelebihan H+ dan membentuk
HCO3-
Mengekresikan produk akhir nitrogen dari
metabolisme protein, terutama urea, asam
urat dan kreatinin
58
Fungsi Non Ekskresi
Menghasilkan renin yang penting
untuk pengaturan tekanan darah
Menghasilkan eritropoetin yng
merupakan faktor penting dalam
stimulasi produksi sel darah merah
oleh sumsum tulang
Metabolisme vitamin D menjadi bentuk
aktifnya
59
Fungsi primer dikontrol oleh filtrasi
glomerolus, reabsorbsi dan sekresi tubulus
a. Ultrafiltrasi glomerolus
Aliran darah ke ginjal (renal blood flow) 25
% dari curah jantung 1200 ml/mnt. Bila
hematokrit normal 45% maka aliran
plasma ke ginjal (renal plasma flow) 0,55 x
1200 = 660 ml /menit dan 540 sel darah.
Sekitar seperlima dari plasma atau 125
ml/mnt dialirkan melalui glomerolus ke
kapsula bowman ini dinamakan laju filtrasi
glomerolus (GFR), proses filtrasi
glomerolus dinamakan ultrafiltrasi
glomerolus. Perhitungan menunjukkan 173
liter/hari cairan berhasil disaring melalui60

glomerolus
Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses filtrasi
1. Perubahan aliran darah ginjal
2. Tekanan filtrasi
Perubahan tekanan hidrostatik
kapiler glomerolus
Perubahan tekanan darah sistemik
Konstriksi arteriola aferen-eferen
Perubahan tekanan darah
Obstruksi ureter
Edema ginjal bagian dalam kapsul 61
Perubahan konsentrasi protein
plasma/ tekanan onkotik/ koloid
protein plasma
Dehidrasi
Hipoproteinemia
3. Luas permukaan filtrasi berkurang
Penyakit yang merusak glomerolus
Nephrectomy partial
4. Permeabilitas membran filtrasi
berkurang
62

Berbagai penyakit ginjal


b. Proses reabsorbsi dan sekresi tubulus
Filtrasi ginjal
Dibagi dalam tiga kelas:elektrolit, non elektrolit,
dan air. Jenis elektrolit yang paling penting adalah
Na+, K+, Ca++, HCO3-, Mg++, Cl-, HPO4-
Sedangkan non elektrolit yg penting antara lain
glukosa, as amino dan elektrolit dan metabolit yg
merupakan produk akhir dari proses metebolisme
protein spt urea, asam urat dan kreatinim
Reabsorbsi selektif zat yg sudah difiltrasi.
Kebanyakan dari zat yg difiltrasi direabsorbsi
melalui pori2 kecil yg tdpt dlm tubulus shg
akhirnya zat tsb kembali ke dlm kapiler peritubula
yg mengelilingi tubulus

63
Proses reabsorbsi dan sekresi berlangsung
melalui mekanisme transpor aktif maupun
pasif
Glukosa dan asam amino direabsorbsi
seluruhnya di sepanjang tubulus proksimal
dengan transpor aktif
Kalium dan asam urat hampir seluruhnya
direabsorbsi secara aktif dan keduanya
disekresi ke dalam tubulus distal
2/3 dari natrium yg difiltrasi akan
direabsorbsi secara aktif dalam tubulus
proksimal dan berlanjut di lengkung henle,
tubulus distal dan duktus pengumpul dan
kurang dari 1% Na yg difiltrasi diekskresikan
dalam kemih
Sebagian besar Ca dan Fosfat direabsorbsi 64
Ion hidrogen, asam organik seperti asam amino
hipurat, penisilin, kreatinin semuanya secara aktif
disekresi ke tubulus proksimal
90% HCO3- direabsorbsi secara tak langsung dari
tubulus proksimal melalui pertukaran Na+ dan H+.
H+ yg disekresi ke dalam lumen tubulus akan
berikatan dengan HCO3- yg terdpt dlm filtrat
glomerolus shg terbentuk asam karbonat (HCO3-).
H2CO3- akan berdisosiasi menjadi H2O dan CO2 dan
akan berdifusi ke lumen tubulus masuk ke dalam
sel tubulus. Disini karonik anhidrase akan
mengkatalisis reaksi CO2 dan H2O menjadi H2CO3 .
Disosiasi H2CO3 akan menjadi HCO3- dan H+. H+
disekresi kembali dan HCO3- akan masuk ke dalam
darah peritubuler bersama Na+

65
c. Pengaturan Keseimbangan Air
Konsentrasi total solut cairan tubuh
seorang normal adalah konstan
meskipun fluktuasi asupan dan
ekskresi air dan solut cukup besar
Mekanisme countercurrent
Ansa Henle berfungsi sebagai
countercurent multipliers dan vasa
recta sebagai countercurent
exchangers. Proses ini memegang
peranan dalam pemekatan dan
pengenceran urine. 66

Mekanisme ADH dalam mengatur


Osmolalitas yg ideal sekitar 285
mOsmol. ADH dibentuk dalam nukleus
supraoptik hipotalamus dan berjalan
menuju hipofise posterior untuk
disimpan dan untuk dilepaskan
kemudian. Pengeluaran ADH
ditingkatkan oleh peningkatan
osmolalitas plasma atau pengurangan
volume plasma. Sel-sel reseptor yg
terdapat pd hipotalamus peka
terhadap konsentrasi darah yg
bersirkulasi , sedangkan sel-sel peka
67
Pengaturan cairan dan elektrolit diatur
melalui:
1. Filtrasi :pergerakan ciran melalui
membran biologik k/ perbedaan
tekanan hidrostatik
2. Difusi : pergrakan bebas dari zat-zat
melewati membran permeabel dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
3. Transpor aktif: pergerakan zat
melewati membrane sel dimana energi 68

sel diperlukan
Pengaturan Asam – Basa Tubuh
Keseimbangan asam basa
pengaturan ion
Keseimbangan asam basa diatur
oleh:
1. Sistem Buffer Asam Basa
2. Keseimbangan Asam Basa oleh paru-
paru
3. Keseimbangan asam basa oleh ginjal

69
Ada 3 sistem buffer asam basa
a. Sistem buffer bikarbonat
As kuat + lar buffer bikarbonat as. Bicnat
lemah + garam
HCl + Na HCO3  H2CO3 + NaCl
b. Sistem buffer pospat
garam fosfat yg dibentuk dengan menukar
ion Na dengan ion H di dalam konversi basa
natrium fosfat menjadi asam natirum fosfat
c. Sistem buffer Protein
Paling sering digunakan dan bekerja hampir
sama dengan buffer bikarbonat
Protein yg terdiri dari asam amino satu sama
lain saling berhubungan dengan ikatan
peptida dan asam amino tsb mempunyai 70

ujung2 asam bebas berfungsi sebagai asam


Keseimbangan asam basa oleh paru-
paru
a. Me pH dengan me konsentrasi CO2
 hiperventilasi
b. Me pH dengan me konsentrasi CO2

hipoventilasi
Keseimbangan asam basa oleh ginjal
a. Menyerap kembali bikarbonat
Na bergabung dengan HCO3-
NaHCO3 diserap kembali oleh
71
b. Membentuk garam amonium
Hasil metabolisme amonium ke
tubulus bersatu dengan H+ u/
membentuk amonium bersatu dengan
Cl dikeluarkan
c. Membentuk garam fosfat
Garam fosfat dibentuk dengan menukar
ion Na dengan ion H+ dalam konversi
basa Na fosfat menjadi Asam Na
fosfat dikeluarkan 72
URETER
Fungsinya menyalurkan urine dari ginjal ke
kandung kemih

Kandung kemih
Fungsinya :
Tempat menampung urine sebelum
dikeluarkan dari tubuh
Memberikan batasan/mengatur pengeluaran
urine
Uretra fungsinya mengeluarkan urine dari
kandung kemih keluar tubuh

73
Persyarafan
Serabut saraf eferen sympatis (banyak)
Serabut saraf aferen (sedikit)
Persarafan kolinergik yg berasal dari N Vagus
Persarafan pre ganglionik dari segmen Th bawah dan
segmen lumbal atas med spinalis
Badan sel posganglionik dalam rantai ganglion
sympatis ganglion mesenterikum superior (sepanjang
arteri renalis)
Serabut sympatis tu mempersarafi arteriol aferen dan
eferen
Serabut saraf nonadrenergik berakhir dekat tubulus
ginjal dan sel jukstaglomerolus
Saraf sympatis berasal dari thorakal 12 s/d lumbal 2
melalui nern splanchnic dan pleksus celiac
inervasi saraf pd ureter berasal dari thorakal 11 s/d
lumbal 1
Inervasi saraf pd vesica urinaria berasal dari saraf
simpatis saraf higastrika dan saraf parasimpatis saraf
pelvicus dan saraf somatis saraf pudendus 74
Proses Berkemih
Urine terbentuk merangsang ujung saraf pd
dinding bladder ( reseptor regang)  impuls
dikirim ke :
Spinal cord (pusat reflek berkemih pada S2
–S4)
Ke pengendali kencing di cortek cerebri
jika saat sesuai, otak mengirim impuls
melalui spinal cordperangsangan S
Parasimpatismerangsang M Destrusor &
spincter uretra internal kontraksi M
destrusor dan relaksasi spincter interna
urine dikeluarkan o/bladder jika sadar M
spincter eksternal relaksasi
75
76

Anda mungkin juga menyukai