Anda di halaman 1dari 21

BAB 6

Kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan
Dosen Pengajar :
Tulus Tambunan M. Kamal Reza S.E.,M.E.
Kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan
Ketimpangan
besar pada
distribusi
pendapatan

MASA Negara
LAH

Tingkat
Kemiskinan
Kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan
Pemerintah membuat kebijakan yang mendasarkan pada
pembangunan ekonomi pada pulau jawa, bertujuan agar
pembangunan tersebut dapat tumbuh dan merata, serta menetes ke
daerah” sekitanya. Dengan tujuan pembangunan ekonomi nasional
dimulai dari pulau jawa seperti fasilitas-fasilitas pelabuhan, jalan
raya, dan kereta api, telekomunikasi, kompleks industry, gedung”
pemerintahan, administrasi Negara, kantor perbankan,
infrastruktur pendukung lainnya lebih tersedia di jawa dibanding di
provinsi lain.
Definisi kemiskinan
Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, seiring
dengan semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun
permasalahan lain yang melingkupinya. Kemiskinan tidak lagi
hanya dianggap sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas
hingga kedimensi sosial, kesehatan, pendidikan dan politik.

Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah


ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar
yang meliputi kebutuhan makan maupun non makan.
Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :

1. Dilihat dari standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan


kebutuhan pokok.
2. Dilihat dari segi pendapatan/ penghasilan income

3. Dilihat dari segi kesempatan / Opportunity

4. Dilihat dari segi keadaan / kondisi

5. Dilihat dari segi penguasaan terhadap sumber-sumber


Ketimpangan / Kesenjangan Pendapatan

Ketimpangan pendapatan yang terjadi di Indonesia sangat


terlihat jelas, dari istilah yang kaya semakin kaya dan yang
miskin semakin miskin. Ini sangat berdampak pada
pendapatan tersebut tidak cukup hanya bicara mengenai
subsidi modal terhadap kelompok miskin maupun
peningkatan pendidikan ( keterampilan ) tenaga kerja di
Indonesia. Lebih penting dari itu, persoalan yang terjadinya
sesungguhnya adalah akibat kebijakan pembangunan
ekonomi yang kurang tepat dan bersifat struktural.
Indikator – indikator kemiskinan
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar ( sandang,pangan, papan ).

2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya ( kesehatan


pendidikan,sanitasi, air bersih dan transportasi ).
3. Tidak adanya jaminan masa depan ( karena tiadanya investasi untuk
pendidikan dan keluarga ).

4. Kerentangan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.

5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya


alam.
Indikator - indikator Kesenjangan
Pendapatan

1. UMR yang ditentukan pemerintah antara pegawai swasta dan pegawai


Pemerintah yang berbeda.
2. PNS ( golongan atas ) lebih sejahtera dibandingkan petani.

3. Pertanian kalah jauh dalam menyuplai Produk Domestik Bruto ( PDB )


yang hanya sekitar 9.3 % di tahun 2011, padahal Indonesia merupakan
Negara agraris.
Faktor - faktor Penyebab Kemiskinan

- Laju Pertumbuhan Penduduk.

- Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran.

- Tingkat pendidikan yang rendah.

- Kurangnya perhatian dari pemerintah.


Dampak Kemiskinan
- Pengangguran

- Kekerasan

- Pendidikan
- Kesehatan

- Konflik sosial bernuasa SARA


Cara Mengatasinya

1. Kebijakan tidak langsung


Kebijakan tidak langsung diarahkan pada penciptaan
kondisi yang menjamin kelangsungan setiap upaya
penanggulangan kemiskinan.

2. Kebijakan langsung
Kebijakan langsung diarahkan kepada peningkatan peran
serta dan produktifitas sumber daya manusia, khususnya
golongan masyarakat berpendapatan rendah.
JUMLAH PENDUDUK MISKIN SEPTEMBER 2013 SEMESTER 2 – MARET 2016
SEMESTER 1
30000 29668.1
28553.93 28609.7
28280.03 28592.79 28513.57
27727.78 28005.41

25000

20000
17919.46 17940.15 17893.71 17665.62

15000

10634.47 10507.2 10356.69 10652.64 10619.86 10339.79


10000

5000

PERKOTAAN PERDESAAN JUMLAH


PENDUDUK MISKIN KOTA MARET 2011 – MARET 2012
KOTA

11.05

10.65

Mar-11 Mar-12 .
PENDUDUK MISKIN DESA MARET 2011 – MARET 2012
DESA

18.97

18.48

Mar-11 Mar-12 .
JUMLAH PENDUDUK MISKIN MARET 2011 – MARET 2012
PERKOTAAN PERDESAAN KOTA + DESA

30.02
29.13

18.97 18.48

11.05 10.65

Mar-11 Mar-12 .
PRESENTASE PENDUDUK MISKIN KOTA MARET 2011 – MARET 2012
PERKOTAAN

9.23

8.78

Mar-11 Mar-12 .
PRESENTASE PENDUDUK MISKIN DESA MARET 2011 – MARET 2012
DESA

15.72

15.12

Mar-11 Mar-12 .
JUMLAH PRESENTASE PENDUDUK MISKIN MARET 2011 – MARET 2012
KOTA DESA KOTA + DESA

15.72
15.12

12.49
11.96

9.23
8.78

Mar-11 Mar-12 .
STUDY KASUS TENTANG KEMISKINAN DAN
GRA
KESENJANGAN DI KALIMANTAN BARAT

Entikong - Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah


perbatasan hingga kini masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Hal itu terjadi karena pemerintah selama ini masih
mengabaikan kondisi perbatasan. pendapatan perkapita
masyarakat perbatasan bila dibandingkan dengan pendapatan
perkapita masyarakat Serawak, Malaysia, yang wilayahnya
berbatasan langsung dengan Indonesia sangat berbeda jauh.
pendapatan masyarakat di perbatasan Entikong hanya mencapai
US$ 400, sementara pendapatan perkapita masyarakat Serawak
telah mencapai US$ 4.000. Selain itu, hingga saat ini
masyarakat Entikong belum mendapatkan listrik. Untuk
pemasangan instalansi listrik saja biaya yang harus dikeluarkan
sebesar Rp 6,5 juta.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai