Anda di halaman 1dari 21

BUNGA DAN RUMUS BUNGA

Nilai Uang dari Waktu


Untuk memahami konsep time value of money (dalam buku ini diterjemahkan
menjadi nilai uang dari waktu), marilah kita perhatikan dua fenomena berikut ini :
• Pada tahun 1990 harga 1 kilogram beras tidak lebih dari 600 rupiah. Pada tahun
2012 harga tersebut menjadi sekitara 7.500,- rupiah dan pada tahun 2020
mungkin harganya sudah lebih dari 12.000 rupiah. Harga barang-barang yang lain
juga mengikuti irama yang serupa.
• Bila kita meminjam uang 1.000.000,- rupiah sebulan yang lalu maka hutang kita
saat ini mungkin telah menjadi 1.100.000,- rupiah. Atau bila kita
menginvestasikan 100 juta rupiah setahun yang lalu dalam bentuk deposito maka
mungkin uang kita sekarang sudah menjadi 105 juta rupiah.
Dengan demikian maka untuk melakukan ekivalensi nilai
uang kita perlu mengetahui 3 hal yaitu :
• Jumlah yang dipinjam atau yang diinvestasikan
• Periode / waktu peminjaman atau investasi
• Tingkat bunga yang dikenakan
Perhitungan Bunga
Definisi tingkat bunga menurut ANZI Z94.5 – 1972 [1] adalah rasio dari bunga yang dibayarkan
terhadap induk dalam suatu periode waktu dan biasanya dinyatakan dalam persentase dari induk.
Secara matematis hal ini dapat dirumuskan :
bunga yang dinyatakan per unit waktu X 100%
Tingkat bunga = X 100%
induk
• Unit waktu biasanya digunakan untuk menyatakan tingkat bunga adalah 1 tahun. Jadi bila kita
menyatakan bunga 20% maka yang dimaksud adalah tingkat bunga tersebut besarnya 20% per
tahun.
• Ada 2 jenis bunga yang bisa dipakai untuk melakukan perhitungan nilai uang dari waktu
yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk. Kedua jenis bunga ini akan menghasilkan nilai
nominal uang yang berbeda bila perhitungan dilakukan lebih dari satu periode.
Bunga Sederhana
Bunga sederhana dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan
bunga yang telah diakumulasikan pada periode sebelumnya. Secara
metematis hal ini bisa diekspresikan sebagai berikut :
I=PxixN Dimana
I = Bunga yang terjadi (rupiah)
P = induk yang dipinjam atau diinvestasikan
i = tingkat bunga per periode
N = jumlah periode yang dilibatkan
Tabel Perhitungan Bunga Sederhana

Tahun Jumlah Bunga Jumlah Jumlah


Dipinjam hutang dibayar
(A) (B) (C) (D) (E)

0 100.000 0 100.000 0
1 10.000 100.000 0
2 10.000 100.000 0
3 10.000 100.000 0
4 10.000 100.000 140.000
Bunga Majemuk

Bila kita menggunakan bunga majemuk maka besarnya bunga pada


suatu periode dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan
besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya.
Kita biasa menyebut proses ini dengan istilah bunga berbunga.
Berikut ini adalah contoh yang bisa memperjelas konsep bunga
majemuk.
Tabel Perhitungan Bunga Majemuk

Tahun Jumlah Bunga Jumlah Jumlah


Dipinjam hutang dibayar
(A) (B) (C) (D) (E)

0 100.000 0 100.000 0
1 10.000 110.000 0
2 11.000 121.000 0
3 12.100 133.100 0
4 13.310 146.410 146.410
Diagram Alir Kas
Aliran kas akan terjadi apabila ada perpindahan uang tunai atau yang sejenisnya
(seperti cek, transfer melalui bank, dan sebagainya) dari satu pihak ke pihak lain.
Bila suatu pihak menerima uang tunai atau cek maka terjadu aliran kas masuk
dan bila suatu pihak mengeluarkan uang tunai, cek atau yang sejenisnya maka
terjadi aliran kas keluar. Apabila pada suatu saat suatu pihak menerima dan
mengeluarkan uang tunai sekaligus maka aliran kas nettonya dapat
direpresntasikan sebagai berikut :

Aliran kas netto = penerimaan – pengeluaran


• Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi-transaksi ekonomi
yang dilukiskan pada garis skala waktu. Jadi ada 2 segmen dalam suatu diagram
aliran kas yaitu : (1) garis horizontal yang menunjukkan skala waktu (periode), dan
(2) garis-garis vertical yang menunjukkan aliran kas.
• Periode dapat dinyatakan dalam tahun, bulan, minggu atau hari, tergantung pada
relevansi permasalahan yang dihadapi, dan bergerak membesar dari kiri ke
kanan. Titik 0 (nol) menunjukkan saat ini atau akhir periode nol atau awal periode
satu.
Periode 1



0 1 2 3 4 N

Skala waktu aliran kas


Aliran kas diilustrasikan dengan panah vertical pada garis horizontal pada saat
dimana transaksi terjadi. Panjangnya panah vertikal tidak selalu harus
mencerminkan skala besarnya transaksi, namun transaksi yang lebih besar harus
digambarkan dengan panah yang lebih panjang. Jenis transaksi (penerimaan atau
pengeluaran) dibedakan dengan arah dari tanda panah. Panah yang menunjuk ke
atas menunjuk ke atas menunjukkan aliran kas positif atau berupa penerimaan.
Sebaliknya aliran kas negative yang menyatakan pengeluaran dituliskan dengan
panah yang mengarah ke bawah.
Rumus-Rumus Bunga Majemuk Diskret
• Pemajemukan (Compounding) adalah suatu proses matematis penambahan bunga pada induk
sehingga terjadi penambahan jumlah induk secara nominal pada periode mendatang. Dengan
demikian proses pemajemukan adalah suatu alat untuk mendapatkan nilai yang ekuivalen pada
suatu periode mendatang dari sejumlah uang pada saat ini bila tingkat bunga yang berlaku
diketahui. Nilai ekuivalen di suatu saat mendatang ini disebut dengan istilah Future Worth (FW)
dari nilai sekarang.PemajemukanMencari future worth
• Sebaliknya, proses untuk menentukan nilai sekarang dari sejumlah uang yang nilainya beberapa
periode mendatang diketahui disebut dengan diskonting (discounting). Jadi bisa dikatakan bahwa
proses diskonting adalah lawan dari proses pemajemukan. Nilai sekarang dari suatu jumlah uang
periode mendatang dinamakan Present Worth (PW).
NOTASI RUMUS
i = Tingkat bunga per periode
n = Jumlah periode yang dihitung
P = Nilai induk yang dipinjam atau
diinvestasikan
A = Pembayaran tunggal yang besarnya sama
selama n periode (annual)
F = Nilai yang akan datang, nilai ekivalen dari
satu atau lebih aliran kas pada satu titik
relatif yang didefinisikan sebagai waktu
mendatang
G = Sederetan penerimaan atau pengeluaran
tunai yang meningkat atau berkurang
secara seragam setiap periode
RUMUS - RUMUS
• SINGLE PAYMENT FORMULAS
• Compound Amount
n
F  P 1 i




 P F P,i, n
• Present Worth

n
P  F 1i




 F  P F ,i,n 
• UNIFORM SERIES FORMULAS
• Compound Amount
 n 
1 i 1 
  
FA 

  A F A,i, n 


 

i 
 
• Sinking Fund

 
 
A F  i   F  A F ,i, n 
 n 
1 i  1
   
 
• Capital Recovery
 n 
i 1 i  
  
A P  

  P A P ,i, n 

n   
1 i  1
 
 

• Present Worth

 n 
1 i  1 
 
P A 
 n
  A P A,i, n 
  
i 1 i  
 
  
• ARITHMETIC GRADIENT FORMULAS
• Arithmetic Gradient Present Worth
 n 
1 i  in 1
   
P G 
 n  G P G ,i, n 
 


i 1 i 
2 
 

 
• Arithmetic Gradient Uniform Series

 n 
1 i
   in 1
 
AG 
 n
  G  A G ,i, n 


 
i1 i   i
  
 
CONTOH SOAL
• Si Ali menabung (deposito) sejumlah Rp. 1.000.000,- pada tahun 2003. Berapa
uang Ali pada tahun 2007, suku bunga 10%.
• Si Ali memperoleh warisan dari orang tua pada tahun 2008 sejumlah Rp.
50.000.000,- dari uang deposito. Berapa uang si Ali bila diambil pada tahun
2004, suku bunga 10%.
• Pada Tahun 2006 uang si Ali Rp. 50.000.000,-. Berapa uang si Ali tiap tahun bila
diambil dari tahun 2000, suku bunga 10%.
• Pada tahun 2000 uang si Ali Rp. 50.000.000,-. Berapa uang si Ali apabila
diambil tiap tahun sampai dengan tahun 2006, suku bunga 10%.
Arithmetic Gradient
• Example :
One a certain piece of machinery it is estimated that the
maintenance expense will be as follows :
what is the equivalent uniform annual maintenance cost for the
machinery if 6% interest is used

cash
400
200 300
year flow
100
1 $ 100
2 200
A A A A 2 300
4 400

1/21/2020 20
• The analysis period can conveniently be selected as the useful life of the devices
or 5 years.
• Devices A Devices B
400
A = 300 350
300
250
200

PW of benefits PW of benefits

21

Anda mungkin juga menyukai