Anda di halaman 1dari 11

MARTINA WALU HARI 2015610065

YUSA KRISTI 2015610123


SARI MAWAHDAH 2015610099
JARNI MUDAKHIR 2015610045
VIKTORIAS OLE BILI 2015610114
NAOMI LENDE 2015610073
PETRUS HELU NGARA 2015610085
 Riwayat Kesehatan
 1. Keluhan Utama
 Pasien Mengatakan Nyeri Pada Punggung Dan Susah Bergerak.
 2. Riwayat Perjalanan Penyakit
 Osteoporosis Yang Diderita Pasien Disebabkan Oleh Usia Yang Telah Memasuki 63 Tahun. Sehingga
Menyebabkan Kekurangan Estrogen Yang Membantu Mengatur Pengangkutan Kalsium Dalam Tulang. Keluhan
Utama Pasien Adalah Nyeri Pada Punggung. Pasien Belum Pernah Memeriksakan Diri Ke Dokter Dan Hanya
Minum Obat Mengurangi Rasa Nyeri.
 3. Riwayat Kesehatan Sebelumnya
 A. Penyakit Kronis Yang Pernah Dialami
 Klien Mengatakan Tidak Pernah Mengalami Penyakit Kronis, Seperti Jantung, Diabetes Mellitus, Dan
Hipertensi.
 B. Operasi Yang Pernah Dialami
 Klien Mengatakan Belum Pernah Mengalami Operasi.
 C. Alergi
 Klien Mengatakan Tidak Mengalami Alergi.
Pengkajian Pola Fungsi Menurut Virginia Handerson
a. Bernafas secara normal
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan pemasukan dan pengeluaran napas tanpa sesak, RR 18x/menit
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan ekspirasi dan inspirasi secara normal, pernapasan dengan bantuan oksigen
b. Makan dan minum yang mencukupi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat menghabiskan 1 porsi makanan yangdisediakan dan minum 8 gelas sehari, kebutuhan nutrisi
terpenuhi.
Setelah sakit : Pasien mengatakan hanya dapat menghabiskan ¼ porsi makanan dan minum kurang dari 8 gelas sehari, kebutuhan
nutrisi tidak terpenuhi.
c. Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan BAB dan BAK tanpabantuan, eleminasi secara normal.
Setelah sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan BAB dan BAK dengan bantuan keluarga atau perawat, eleminasi tidak normal.
d. Gerak dan Ketahanan tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan berbagai aktivitas dan bergerak dengan bebas untuk mempertahankan kondisi
tubuh dalam keadaan sehat, gerak dan ketahanan tubuh dalam keadaan normal.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak dapat melakukan berbagai aktivitas dan bergerak dengan bebas, gerak dan ketahanan tubuh
e. Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat tidur dengan nyenyak dan istirahat yang cukup, tidur dan istirahat normal.
Setelah sakit : Pasien mengatakan tidak dapat tidur dengan nyenyak dan istirahat yang tidak cukup, terkadang mengalami insomnia,
gangguan istirahat tidur.
f. Memilih Pakaian yang Tepat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat memilih pakaian sesuai dengan keinginan, mimilih pakaian ang sesuai.
Setelah sakit : Pasien mengatakan susah memilih pakaian yang tepat, di anjurkan memakai pakaian yang memudahkan tenaga
medis dalam melakukanpemeriksaan misalnya pakaian yang berkancing depan.
g. Suhu Tubuh
Sebelum sakit : pasien mengatakan suhu tubuh dalam batas normal, suhu 37oC.
Setelah sakit : pasien mengatakan suhu tubuh meningkat di atas normal, 40oC.
h. Kebersihan Tubuh dan Kerapihan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat melakukan perawatan diri dari ujung rambut sampai ujung kaki tanpa bantuan, dapat
melakukan kebersihan dan kerapihan secaara normal.
Setelah sakit : Pasien mengatakan melakukan perawatan diri dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan bantuan keluarga atau
perawatsusah merawat diri.
Pemeriksaan fisik
1. Sistem pernafasan
Peningkatan frekuensi pernafasan, susah bernafas, perpendekan periode inspirasi.
Penggunaan otot-otot aksesori pernafasan (retraksi sternum, pengangkatan bahu waktu bernafas).
Pernafasan cuping hidung.
Adanya mengi yang terdengar tanpa stetoskop.
Bunyi nafas : whezzing, pemanjangan ekspirasi.
Batuk keras, kering dan akhirnya batuk produktif.
2. Sistem Kardiovaskuler
Takhikardia, denyut nadi : 80 x/mnt
Tensi meningkat, TD : 130/90 mmHg
Pulsus paradoksus (penurunan tekanan darah > 10 mmHg pada waktu inspirasi)
Sianosis pada daerah tertentu, seperti di ujung jari.
Dehidrasi (kurangnya kebutuhan akan cairan dan elektrolit)
3. Psikososial
Pemeriksaan penunjang
Lab
- Kadar HPT (pada post menopause kadar HPT meningkat)
- Kadar 1,25-(OH)2-D3 dan absorbsi CA menurun.
- Ekskresi fosfat dan hydroksyproline terganggu sehingga meningkat kadarnya.
Terapi
Sumplemen kalsium : 1000 sampai 1500 mg/hari, 1500 mg/hari setelah menopause, disertai dengan peningkatan
masukan cairan
Suplemen vitamin D : 100 sampai 500 IU/hari (catatan : bila vitamin D digunakan dalam hubungannya dengan
kalsitrio, kadar kalsium plasma harus dipantau setiap minggu selama 4 sampai 6 minggu dan kemudian
frekuensinya menurun)
Terapi estrogen dosis rendah; 0,3 sampai 0,625 mg/hari unuk wanita pasca menopausal, disertai pemeriksaan
payudara mandiri setiap bulan, pemeriksaan payudara klinis regular dan mamografi dengan Pap smear untur
memonitor efek samping
Kalsitonin Salmon parenteral; dosis yang disetujui FDA adalah 100 IU setiap hari. Seringkali 100 IU/hari, tiga
kali seminggu pada awalnya; kemudian setelah pemeriksaan rontgen dan evaluasi kalsium serum, dosis dapat
menurun sampai 50 IU/hari setiap 1-3 hari
Analisa data
Ds :
Pasien mengatakan nyeri
Do:
Pasien tampak menahan nyeri
Pasien merintih kesakitan
Skala nyeri : 8 (0-10)
TTV : TD : 125/90 mmHg
RR : 30 x/menit
Nadi : 90x/menit
T : 38OC
Etiologi
Kepadatan tulang berkurang
Terjadi fraktur
Nyeri akut
Masalah
Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut yang berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur vertebra ditandai
dengan klien mengeluh nyeri tulang belakang, mengeluh bengkak pada pergelangan tangan,
terdapat fraktur traumatic pada vertebra.
2. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan
skeletal (kifosis) , nyeri sekunder, atau fraktur baru ditandai dengan klien mengeluh kemampuan
gerak cepat menurun, klien mengatakan badan terasa lemas, stamina menurun, dan terdapat
penurunan tinggi badan.
3. Gangguan citra diri yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta
psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi ditandai dengan klien mengatakan
membatasi pergaulan dan tampak menggunakan penyangga tulang belakang (spinal brace).
INTERVENSI

Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan nyeri hilang atau
berkurang dengan kriteria hasil :
- Klien dapat mengekspresikan perasaan nyerinya
- Klien dapat tenang dan istirahat
- Klien dapat mandiri dalam penanganan dan perawatannya secara sederhana.
Intervensi :
 Evaluasi keluhan nyeri /ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan karakteristik termasuk
intensitas (skala 1-10). Perhatikan petunjuk nyeri nonverbal (perubahan pada tanda vital dan
emosi/prilaku).
 Ajarkan klien tentang alternative lain untuk mengatasi dan mengurangi rasa nyerinya.
 Dorong menggunakan teknik manajemen stress contoh relaksasi progresif, latihan nafasa
dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan teraupetik.
Implementasi
Imple :
 Mengevaluasi keluhan nyeri/ketidaknyamanan, perhatikan lokasi dan karakteristik
termasuk intensitas (skala 1-10). Perhatikan petunjuk nyeri nonverbal (perubahan pada
tanda vital dan emosi/prilaku).
 Mengajarkan klien tentang alternative lain untuk mengatasi dan mengurangi rasa nyerinya.
 Mendorong menggunakan teknik manajemen stress contoh relaksasi progresif, latihan
nafasa dalam, imajinasi visualisasi, sentuhan teraupetik.
Kriteria hasil :
 klien dapat mengekspresikan perasaan nyerinya
 klien dapat tenang dan istirahat
 klien dapat mandiri dalam penanganan dan perawatannya secara sederhana.
Evaluasi
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
O : Pasien tampak tidak merintih
TTV : TD : 120/80 mmHg
T : 37oC
Nadi : 70x/ menit
RR : 20x/ menit
Skala nyeri : 2 (0-10)
A : Masalah sudah teratasi
P : Tindakan dihentikan, pasien pulang dalam keadaan baik.

Anda mungkin juga menyukai