Kedokteran Keluaga Demensia
Kedokteran Keluaga Demensia
MASYARAKAT
LAPORAN KEDOKTERAN KELUARGA
“DIABETES MELLITUS TIPE II, DIABETIC FOOT”
Pembimbing :
dr. I Komang Grudug, MPH
dr. Ika Primayanti, M.Kes
Keluarga (mmHg)
1 Tn H 57 th 70 Kg Luka di kaki 110/80 Overweight
2 Ny N 57 th 55 kg Sering pusing 140/90 Normal
BB : 70 kg
TB: 165 cm
Status gizi : Overweight
TD : 110/70 mmHg
Status Generalis :
Kepala-Leher : Kesan normal, bentuk dan ukuran normal, : anemis (-/-), i
kterus (-/-) pembesaran KGB (-)
Thoraks-Kardiovaskuler
Paru: Bentuk simetris, Pergerakan simetris, frekuensi 18x/menit,teratur, Suara nafas
bronkovesikuler +/+, rhonki -/- wheezing -/-
Jantung : S1, S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen-Pelvic-Inguinal :distensi (-), kulit hiperemis (-), BU (+) normal, Supel (+
),
Ekstremitas superior dan inferior:
Ekstremitas : Terdapat luka lecet pada bagian kaki sebelah kiri, edema (-)
Diagnosis
Diabetes Mellitus Tipe II
Terapi
Metformin 3x500mg
Glimepirid 1x2mg
Lantus 1x6 IU/mL
Paracetamol 3x500mg
Cetirizine 2x10mg
KIE
• Pasien perlu diedukasi mengenai pentingnya mengkonsumsi obat setiap
hari untuk penyakit tersebut dan kontrol setiap minimal 10 hari
• Menjelaskan kepada pasien untuk periksa kaki setiap hari karena
terdapat goresan pada kaki yaitu segera laporkan pada dokter apabila
menjadi luka yang lebih besar, periksa alas kaki dari benda asing
sebelum memakai, menggunakan kaos kaki dari bahan katun yang
tidak menyebabkan lipatan pada ujung-ujung kaki, sepatu tidak boleh
terlalu sempit atau longgar, dan menjaga kaki agar selalu bersih
• Menjelaskan pasien mengenai komplikasi diabetes mellitus
• Menganjurkan kepada pasien untuk melakukan beberapa perubahan
pola hidup terutama yang berkaitan dengan pola makan dan aktifitas
fisik
• Menganjurkan keluarga pasien untuk memeriksakan diri ke puskesmas
atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk mencegah penyakit dan
mendeteksi penyakit secara dini.
Denah Rumah
STATUS EKONOMI & BUDAYA
Status Ekonomi
Keadaan Budaya
• Pasien suku sasak
• Kepala keluarga sebagai pengambil keputusan utama
• Pasien berobat ke dokter atau puskesmas jika ada masalah
kesehatan dan kadang-kadang membeli obat sendiri
Kondisi Rumah Pasien
Kondisi Rumah Pasien
MASALAH KESEHATAN KELUARGA
Anggota Masalah Kesehatan Kemungkinan Penyebab Masalah Kesehatan Keterangan
Keluarga
No
1 Tn. H Diabetes Mellitus + Penyakit Faktor Usia Permasalahan diketahui
Faktor genetik saat kunjungan pertama
Jantung Koroner + Tidak memakai kaos kaki pada saat memakai sepatu ke rumah pasien
sehingga kaki sering tergesek
Diabetic Foot
Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi kalori
dan tinggi lemak
Sering lupa meminum obat penurun gula darah
Keluarga
1 Tn. H Diabetes Mellitus Tipe II - Konseling mengenai perjalanan penyakit DM,perlunya pengendalian
+ dan pemantauan DM secara berkelanjutan, penyulit menahun dan
resiko DM, serta mengenali gejala dan penanganan awal
Penyakit Jantung
hipoglikemia
- Memberitahukan untuk segera ke Puskesmas terkait luka pada kaki
koroner+ Diabetic
kiri yang sudah membentuk bolongan dan bernanah agar ditangani
Foot lebih lanjut
- Menjelaskan interaksi antara asupan makanan, aktifitas fisik, dan
obat antihiperglikemia oral dan insulin dengan menyarankan pasien
untuk mengurangi makan makanan yang banyak mengandung kalori
dan lemak berlebih
- Istirahat yang cukup
- Menyarankan pasien untuk rutin berobat ke Puskesmas untuk me
ngontrol gula darah atau pemantauan glukosa darah dan pemahaman
hasil glukosa darah secara mandiri
- Memberitahukan pentingnya latihan jasmani yang teratur serta
perawatan kaki
2 Ny. N Diabetes Mellitus Tipe II - Konseling mengenai perjalanan penyakit DM perlunya pengendalian dan
pemantauan DM secara berkelanjutan, penyulit menahun dan resiko
+ Hipertensi grade I
DM, serta mengenali gejala dan penanganan awal hipoglikemia
- Konseling tentang faktor resiko dan bahaya penyakit Hipertensi
- Menjelaskan interaksi antara asupan makanan, aktifitas fisik, dan obat
antihiperglikemia oral dengan menyarankan pasien untuk mengurangi
makan makanan yang banyak mengandung kalori, lemak dan
garam berlebih
- Menyarankan pasien untuk rutin berobat ke Puskesmas untuk me
ngontrol gula darah atau pemantauan glukosa darah dan pemahaman
hasil glukosa darah secara mandiri
- Memberitahukan pentingnya latihan jasmani
- Menyarankan pasien untuk rutin berobat ke Puskesmas untuk menjaga
tekanan darahnya.
- Menyarankan pasien untuk rutin meminum obat untuk mengontrol gula
darah dan tekanan darah
3 Nn. S Dislipidemia - Konseling mengenai perjalanan penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan,
penyulit menahun dan faktor resiko DM
- Konseling tentang faktor resiko dan bahaya penyakit ,
Hipertensi dan penyakit metabolik
- Menyarankan pasien untuk mengurangi makan makanan
yang banyak mengandung kalori, lemak dan garam
berlebih
- Menyarankan pasien untuk rutin berobat ke Puskesmas
untuk mengontrol gula darah atau pemantauan glukosa
darah dan pemahaman hasil glukosa darah secara
mandiri
- Memberitahukan pentingnya latihan jasmani
- Menyarankan pasien untuk skrining penyakit DM dan
penyakit metabolik melihat tingginya faktor resiko yang
tinggi
Kerangka
Masalah Pasien
ASPEK PERSONAL
Pasien laki-laki berusia 57 th
Diagnosis APGAR SKOR: 7
mengeluhkan pusing dan ingin
mengontrol gula darah dan habis
obat, serta 1 minggu kemudian
terdapat luka berbentuk bolongan
Holistik keluarga ini dalam kategori cukup
disertai nanah
UPAYA KESEHATAN
DERAJAT FUNGSIONAL KELUARGA
ASPEK KLINIK 1 : Pasien sebelum sakit
Diabetes mellitus tipe II, dapat melakukan kegiatan
Diabetic Foot sehari-hari secara mandiri •Berobat ke dokter atau puskesmas jika sakit
•Rutin kontrol dan mengambil resep obat ke
puskesmas
•Dari 4 kali kunjungan, didapatkan permasalahan pasien dan keluarga yang menyebabkan
penyakit yang dideritanya yaitu faktor usia, faktor genetik, pola makan yang tidak sehat dan
tidak seimbang, kurangnya aktifitas fisik, kurangnya kesadaran diri dan dukungan keluarga untuk
saling mengingat mengonsumsi obat-obatan.
•Telah dilakukan intervesi berupa konseling dan edukasi tentang penyakit diabetes mellitus dan
penyakit metabolik yang diderita pasien dan keluarga, menyarankan untuk keluarga melalukan
skrining untuk mencegah terjadinya DM, komplikasi serta kecacatan, edukasi pentingnya
mengonsumsi obat-obatan DM secara teratur serta edukasi dan konseling tentang pola hidup
sehat
•Hasil intervensi yang didapatkan, pasien melakukan perawatan kaki untuk mencegah kecacatan,
pasien mengetahui tentang skrining DM, keluarga mengetahui pencegahan komplikasi DM,
keluarga sudah mulai menerapkan pola hidup sehat, serta keluarga mulai memperhatikan kondisi
kesehatan dari anggota keluarganya masing-masing
Faktor Penghambat