Anda di halaman 1dari 35

Ulkus Kornea

Oleh :
Oktavian Pramudiah
712018061
Pembimbing :
dr. Septi Nandra Indawaty, Sp.M
Pendahuluan
Ulkus kornea adalah keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif
disertai defek kornea bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai
stroma.
Ulkus kornea yang luas memerlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk
mencegah perluasan ulkus dan timbulnya komplikasi berupa descematokel, perforasi,
endoftalmitis, bahkan kebutaan
Tinjauan Pustaka
Anatomi dan Fisiologi

Lapisan Kornea
Ulkus Kornea
Definisi
keadaan patologik kornea yang ditandai oleh adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea
bergaung, diskontinuitas jaringan kornea dapat terjadi dari epitel sampai stroma.

Etioligi
• Infeksi (bakteri, jamur, virus atau protozoa)
• Trauma
• Benda asing
• Iritasu akibat lensa kontak
Klasifikasi :
Berdasarkan letaknya
• Sentral
• Perifer

Berdasarkan mikroorganisme penyebabnya


• Bakterialis
• Fungi
• Virus
Diagnosis :
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Klinis
Gejala Klinis :
• Eritema kelopak mata dan konjungtiva
• Sekret mukopurulen
• Merasa ada benda asing di mata
• Pandangan kabur
• Bintik putih pd kornea pd lokasi ulkus
• Mata berair
• Silau
• Nyeri
Pemeriksaan Diagnostik :
• Ketajaman penglihatan
• Tes air mata
• Pemeriksaan slit-lamp
• Respon reflek pupil
• Pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi.
• Goresan ulkus untuk analisa atau kultur (pulasan gram, giemsa atau KOH)
Penatalaksanaan : (secara umum)
• Benda asing  dihilangkan
• Pemeberian sikloplegika
• Antibiotik
• Bedah (keratoplasti)

Khusus  Terapi mengikuti etiologi


Identitas Pasien
Nama Lengkap : Tn. M
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Lr. Wakaf, SU I, Palembang
ANAMNESIS
Keluhan utama : Mata kiri terasa kabur sejak 3 minggu sebelum datang kerumah sakit

Keluhan tambahan : Mata terasa merah, pegel, berair dan bagian tengah mata menjadi putih
Riwayat Penyakit Sekarang
3 minggu SMRS, pasien mengeluh pandangan pada mata kirinya terasa kabur. Kabur yang
dirasakan terjadi secara mendadak setelah terkena benda asing yang masuk ke mata ketika
pasien bekerja. Sewaktu terkena benda asing tersebut, mata pasien terasa sakit sekali sehingga
tidak dapat membuka mata. Selain itu, air mata keluar terus menerus terutama pada mata kanan.
Setelah kejadian, os segera dibawa ke bidan yang praktek di daerah tempat tinggal pasien.
Pasien membeli obat tetes mata di apotik, pasien tidak tahu obat tetes mata apa yang diberikan
ketika ditanya.
Beberapa hari SMRS, pandangan mata kiri pasien masih kabur dan pasien mengeluh
bagian tengah matanya menjadi putih. Menurut pasien, pada awalnya bagian putih yang
terdapat pada bagian matanya hanya keliatan kecil tetapi semakin hari semakin bertambah
besar. Selain itu, mata pasien masih merah dan air mata masih sering keluar dari mata kiri.
Pada hari pasien periksa di rumah sakit, keluhan pada mata kirinya masih belum
membaik. Mata pasien masih kabur, terasa pegel dan keluar air mata terus.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi (+)
• DM (+)
• Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak Ada
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital
- Tekanan Darah: 140/90 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Laju Napas : 20 x/ menit
- Suhu : 36,5º C
OD OS

Visus
OD : 6/60
OS : 1/-

TIO OD: -
TIO OS: -

Kedudukan Bolamata
OD : Ortoforia
OS : Ortoforia
Palpebrae OD OS
Hematom (-) (-)
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Ulkus (-) (-)
Fistel (-) (-)
Hordeolum (-) (-)
Kalazion (-) (-)

Ptosis (-) (-)

Ektropion (-) (-)


Entropion (-) (-)
Sekret (-) (-)
Trikiasis (-) (-)
Madarosis (-) (-)
Punctum Lakrimalis OD OS
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Benjolan (-) (-)
Fistel (-) (-)
Konjungtiva Tarsal Superior OD OS
Edema (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Sekret (-) (-)
Epikantus (-) (-)
Konjungtiva Tarsalis Inferior OD OS
Kemosis (-) (-)
Hiperemis (-) (-)
Anemis (-) (-)
Folikel (-) (-)
Papil (-) (-)
Lithiasis (-) (-)
Simblefaron (-) (-)
Konjungtiva Bulbi OD OS
Kemosis (-) (-)

Pterigium (-) (-)

Pinguekula (-) (-)

Flikten (-) (-)

Simblefaron (-) (-)

Injeksi konjungtiva (-) (-)

Injeksi siliar (-) (+)

Injeksi episklera (-) (-)

Perdarahan subkonjungtiva (-) (-)


Kornea OD OS
Kejernihan Jernih Keruh
Edema (-) (-)
Ulkus (-) (+)
Erosi (-) (-)
Infiltrat (-) (+)
Flikten (-) (-)
Keratik presipitat (-) (-)
Macula (-) (-)
Nebula (-) (-)
Leukoma (-) (-)
Leukoma adherens (-) (-)
Stafiloma (-) (-)
Neovaskularisasi (-) (-)
Imbibisi (-) (-)
Pigmen iris (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
Limbus kornea OD OS
Arkus senilis (-) (-)
Bekas jahitan (-) (-)
Sklera OD OS
Sklera biru (-) (-)
Episkleritis (-) (-)
Skleritis (-) (-)
Kamera Okuli Anterior OD OS
Kedalaman Normal Normal
Kejernihan Jernih Sulit dinilai
Flare (-) (-)
Sel (-) (-)
Hipopion (-) (-)
Hifema (-) (-)
Iris OD OS
Warna Coklat Coklat
Gambaran radier Jelas Jelas
Eksudat (-) (-)
Atrofi (-) (-)

Sinekia posterior (-) (-)

Sinekia anterior (-) (-)


Iris bombe (-) (-)
Iris tremulans (-) (-)
Pupil OD OS
Bentuk (-) Sulit dinilai

Besar 3 mm Sulit dinilai

Regularitas Baik Baik

Isokoria Isokor Isokor

Letak Normal Normal

Refleks cahaya langsung + Sulit dinilai

Seklusio pupil (-) (-)

Oklusi pupil (-) (-)

Leukokoria (-) (-)


Lensa OD OS
Kejernihan jernih Sulit dinilai

Shadow test (-) Sulit dinilai

Refleks kaca (-) (-)

Luksasi (-) (-)

Subluksasi (-) (-)

Pseudofakia (-) (-)

Afakia (-) (-)


Funduskopi (Tidak dilakukan)
Refleks fundus

Papil

- warna papil

- bentuk

- batas

Retina

- warna

- perdarahan

- eksudat

Makula lutea
Diagnosis Banding :
 Ulkus kornea sentralis
 Glaukoma akut
 Endoftalmitis

Diagnosis Kerja :
 Okuli Dextra (OD): Astigmat hipermetrop simpleks
 Okuli Sinistra (OS): Ulkus kornea bakterialis
Tatalaksana

Medikamentosa:
 Ciprofloxaxin 2x500mg tab peroral
 Pemberian sikloplegik : SA 1% 4 kali per hari.
 LFX tetes 6x per hari OD

Non medikamentosa:
 Jangan memegang atau menggosok mata yang meradang
 Menjaga higien mata
 Memakai kacamata hitam jika keluar rumah
Pembahasan

Diagnosis ulkus kornea  anamenis dan pemeriksaan fisik.


Anamnesis : Keluhan penglihatan menurun pada mata sebelah kiri dan mata merah sejak 3
minggu yang lalu, maka dapat dipikirkan kemungkinan ulkus kornea, glaukoma, endoftalmitis dan
panoftalmitis. Pasien mengatakan sebelumnya mata terkena benda asing yang masuk ke mata.
Kemudian membeli obat tetes mata sendiri, kamudian penglihatan menurun dan muncul bercak
keputihan. Berdasarkan keluhan dan gejala kemungkinan mengalami ulkus kornea.
Perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti ketajaman penglihatan, pemeriksaan slit-
lamp, respon reflek pupil, pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi dan scrapping untuk analisa
atau kultur (pulasan gram, giemsa atau KOH). Karena gambaran klinis tidak dapat digunakan
untuk membuat diagnosis etiologik secara spesifik, diperlukan pemeriksaan mikrobiologik sebelum
diberikan pengobatan empiris dengan antibiotik.
Diagnosis ulkus kornea pada pasien ini sesuai dengan teori yaitu berdasarkan anamnesis pada
ulkus kornea keluhan yang membuat pasien datang berupa penglihatan menurun yang disertai
mata merah dan kekeruhan pada selaput bening mata, keluhan ini disertai adanya riwayat
trauma, benda asing, abrasi ataupun adanya riwayat penyakit kornea.
Kemungkinan diagnosis glaukoma akut pada pasien dapat disingkirkan karena tidak ada riwayat
nyeri kepala hebat ataupun keluhan adanya penglihatan pelangi atau halo ketika melihat lampu.
Kemungkinan terjadinya endoftalmitis dan panoftalmitis dapat dipertimbangkan karena terdapat
faktor penyebab yaitu adanya tukak pada kornea. Akan tetapi diagnosis endoftalmitis dan
panoftalmitis tidak dapat ditegakkan karena segmen posterior sulit dinilai.
Pengobatan pada kasus dapat diberikan antibiotik secara topikal dan sistemik bertujuan untuk
menghilangkan infeksi karena bakteri. Pada kasus ini jenis bakteri yang menjadi penyebab ulkus
kornea belum diketahui karena belum dilakukan kultus dan tes sensitivitas sehingga antibiotik yang
diberikan memiliki spektrum luas.
Komplikasi yang sering timbul pada ulkus kornea berupa kebutaan parsial atau komplit.
Prognosis ulkus kornea tergantung pada tingkat keparahan dan cepat lambatnya mendapat
pertolongan, jenis mikroorganisme penyebab dan ada tidaknya komplikasi yang timbul.
Prognosis pada kasus ini quo ad vitam adalah bonam dan quo ad fungsionam adalah dubia ad
malam.
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai