Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ARUS KAS

Kelompok 6
Rahmawati .S. Hamdun (2017-30-130)
Chelsea Hetharia
Maryon Jerycho Titioka
Frista Desy Linansera
Revelino Luhukay
Reynaldi Marasabessy
Floriana Bataka
Stevanie T.S. Letelay
Charlie Tuhusula
 Defenisi :
Laporan Arus Kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
 Tujuan :
 Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut.
 Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan
informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis
kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.
 Manfaat :
1. Memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi perubahan dalam aset bersih entitas, struktur keuangan
(likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu
arus kas dalam rangka penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang
berubah.
2. Menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows)
dari berbagai entitas.
3. Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas
 Kegunaan :
Memberikan informasi untuk menilai:
1. Kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas di masa depan.
2. Kemampuan entitas dalam membayar dividen dan kewajiban.
3. Penyebab timbulnya perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas
operasi.
4. Transaksi-transaksi investasi dan pendanaan baik secara tunai maupun non tunai.
 Kas dan Setara Kas :
1. Kas dan setara kas harus disajikan dalam laporan arus kas
2. Suatu investasi disebut setara kas jika investasi di maksud
mempunyai masa jatuh tempo 3 bulan atau kurang dari
tanggal perolehannya
3. Mutasi antara pos – pos kas setara kas tidak di informasikan
dalam laporan keuangan
4. Entitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan
setara kas dalam laporan arus kas yg jumlahnya sama
dengan pos terkait dineraca
 Penyajian laporan arus kas :
 Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
 Penyajian ketiga aktivitas terebut dengan cara yang paling
sesuai dengan bisnisnya.
 Suatu transaksi tunggal dapat diidentifikasikan ke dalam
lebih dari satu aktivitas misal pelunasan pinjaman dan
bunganya  pendanaan dan operasi
 Cara menyusun laporan arus kas
1. Hitung suatu kenaikan/penurunan yang terjadi pada kas
2. Hitung dan laporkan suatu kas netto yang digunakan pada aktivitas operasi,
dengan menggunakan cara langsung maupun tidak langsung
3. Hitung dan laporkan kas netti yang digunakan pada kegiatan investasi
4. Hitung dan laporkan kas netto yang digunakan oleh kegiatan pendanaan
5. Hitung arus dan jumlahkan suatu kas netto dari gabungan kas netto yang
digunakan oleh kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan dengan saldo
awal kas (sebagai pembuktian kesamaan dengan saldo kas akhir.
 Macam – macam laporan arus kas
1. Cash Inflow
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash inflow)
terdiri atas :
o Hasil penjualan produk/jasa perusahaan
o Penagihan piutang dari penjualan kredit
o Penjualan aktiva tetap yang ada
o Penerimaan suatu investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas
o Pinjaman/hutang dari pihak lain
o Penerimaan sewa dan pendapatan lain
2. Cash OutFlow
Cash OutFlow adalah arus kas yang terjadi dari suatu kegiatan
transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar
(outflows) terdiri atas :
 Pengeluaran suatu biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya
pabrik dll
 Pengeluaran suatu biaya administrasi umum dan administrasi penjualan
 Pembelian aktiva tetap
 Pembayaran hutang – hutang perusahaan
 Pembayaran kembali investasi dari pemilik suatu perusahaan
 Pembayaran pada sewa, pajak, dividen, bunga dan pengeluaran lain –
lain.
 Klasifikasi Arus Kas :

Aktivitas Aktivitas Aktivitas


Operasi Investasi Pendanaan

Aktivitas penghasil utama Aktivitas perolehan dan Aktivitas yang


pendapatan entitas pelepasan aset jangka mengakibatkan perubahan
panjang serta investasi lain jumlah dan komposisi
yang tidak termasuk setara ekuitas dan pinjaman
kas entitas

PSAK memberikan fleksibilitas dalam pengklasifikasian item tertentu


terkait bunga, dividen dan pajak
 Format Laporan Arus Kas
 Sumber informasi:
1. Laporan posisi keuangan komparasi.
2. Laporan laba rugi tahun berajalan.
3. Data-data lain yang diperlukan seperti di catatan laporan keuangan.

Penyajian laporan arus kas dibagi menjadi:


Metode langsung
1. Aktivitas Operasi.
Metode tidak
langsung
2. Aktivitas Investasi.
3. Aktivitas Pendanaan.
Arus kas masuk dan keluar dari aktivitas
investasi dan pendanaan dilaporkan terpisah.
 Metode Penyusunan Laporan Arus Kas :
a. Metode Langsung :
• Laporan arus kas disusun dari buku kas/bank
• Karena disusun berdasarkan buku kas, pada saat pencatatan setiap
transaksi kas, harus langsung digolongkan ke dalam 3 jenis aktivitas.
Tujuannya untuk mempermudah penyusunan.
 Keuntungan metode langsung :
1. Menunjukkan penerimaan dan pembayaran kas dari aktivitas
operasi.
2. Informasi dalam bentuk penerimaan dan pengeluaran kas lebih
dapat menjelaskan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
arus kas dari aktivitas operasi yang memadai untuk
a) membayar utang,
b) membiayai kembali kegiatan operasi, dan
c) membayar dividen ke pemegang saham.
 Kelemahan :
• Jika ingin mencari data seringkali tidak mudah dan biaya
pengumpulan umumnya mahal.
b. Metode Tidak Langsung :
• Laporan arus kas disusun dari laporan keuangan (laporan neraca dan
laporan laba rugi)
• Tidak diperlukan penggolongan pada setiap transaksi kas.
Pengelompokkan aktivitas transaksi disusun berdasarkan
akun/rekening dalam laporan keuangan.
 Keuntungan :
1. Berfokus pada perbedaan antara laba atau rugi bersih dengan arus kas
bersih dari kegiatan operasi.
2. Memberikan informasi yang menghubungkan laporan arus kas, laporan laba
rugi dan laporan posisi keuangan.

 Masalah – masalah khusus :


1. Penyusutan dan amortisasi
2. Biaya imbalan pasca kerja
3. Perubahan dalam pajak tangguhan
4. Metode ekuitas
5. Keuntungan dan kerugian
6. Kompensasi berbasis saham
7. Piutang usaha (dagang)
8. Transaksi non kas yang signifikan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai