Anda di halaman 1dari 24

PEMERIKSAAN KANDUNGAN

BORAKS PADA TAHU YANG DI


PRODUKSI DI KELURAH SELILI

MOHAMMAD ILHAM AFANDY K


Latar Belakang
• Tahu merupakan salah satu produk makanan yang
sudah popular di masyarakat Indonesia. Sejak dulu,
masyarakat Indonesia terbiasa mengonsumsi tahu
sebagai lauk pauk pendamping nasi atau sebagai
makanan ringan.
• Tahu mengandung beberapa nilai gizi, seperti
protein, lemak, karbohidrat, kalori, mineral, fosfor,
dan vitamin B-kompleks. Tahu juga kerap dijadikan
salah satu menu diet rendah kalori karena
kandungan hidrat arangnya yang rendah (Utami,
2012).
• Di Kalimantan Timur Sendiri banyak sekali
industri-industri pengolahan tempe terutama tahu
yang masih berproduksi, Salah satunya tempat
pengolahan tersebut yang masih berproduksi hingga
sekarang berada diwilayah Samarinda, lebih tepat
nya di daerah Kelurahan Selili kota Samarinda
• berdasarkan hasil wawancara kepada warga selili
dan observasi ke kelapangan ada 16 industri kepala
keluarga yg memproduksi Tahu dan tempe ditahun
2019, namun dari 16 industri kepala keluarga
tersebut hanya 9 industri yang aktiv membuat tahu
pada setiap hari nya untuk memenuhi kebutuhan
pasar, sedangkan untuk 7 industri lain nya hanya
membuat diwaktu-waktu tertentu saja.
Permasalahan
• Dikarenakan tahu memiliki daya tahan yang relativ
singkat sehingga kualitas nya hanya bertahan 2-4 hari
oleh karena itu saya tertarik mengangkat sebuah
masalah yang bertitik fokus pada zat kimia yang
sengaja ditambahkan untuk mempertahankan
tekstur dan kualitas yaitu boraks.
TINJAUAN PUSTAKA
BORAKS
• boraks termasuk bahan yang berbahaya dan beracun
sehingga tidak boleh digunakan sebagai Bahan
Tambahan Pangan (Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 722/MenKes/Per/IX/88 tentang Bahan
Tambahan Pangan, dan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan
Pangan, Lampiran II ).
BTP
• Peranan bahan tambahan pangan (BTP) khususnya
bahan pengawet menjadi semakin penting, sejalan
dengan kemajuan teknologi produksi BTP sintesis.
Banyaknya BTP dalam bentuk lebih murni dan
tersedia secara komersil dengan harga yang relatif
murah akan mendorong meningkatnya pemakaian
BTP yang berarti meningkatkan konsumsi bahan
tersebut bagi setiap individu (Cahyadi, 2008).
• boraks merupakan bahan pengawet yang sangat
berbahaya apabila ditambahkan dalam makanan, Salah
satu makanan yang ditambahkan boraks oleh pembuat
ataupun penjual adalah tahu. Di karenakan tahu
merupakan produk yang tidak tahan lama, dalam waktu
2 hari saja tahu sudah mengalami penurunan kualitas,
sehingga untuk mengatasi kondisi tersebut, banyak
pembuat tahu yang menggunakan cara diluar standar
prosedur untuk mempertahankan kualitas tahu nya lebih
lama. salah satu nya dengan penambahan boraks untuk
mempertahankan tekstur dan kualitas
Rumusan Masalah
• Adapun rumusan masalah dari penelitian
ini adalah : Apakah dari hasil pemeriksaan
kandungan boraks pada tahu yang di
produksi di kecamatan selili,samarinda
akan ditemukan kandungan boraks ?
TUJUAN
• Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
“Mengidentifikasi Kandungan Boraks Pada
Tahu Yang Diproduksi Di daerah kelurahan
selili , Samarinda” yang dapat
menyebabkan masalah kesehatan bagi
masyarakat terutama masyarakat
samarinda yang mengkonsumi tahu yang
mengandung boraks.
Manfaat
• Sebagai salah satu refrensi untuk acuan
bagi peneliti-penelitian selanjutnya .
KERANGKA TEORI
BAHAN TAMBAHAN PANGAN

BORAKS

TAHU

DENGAN METODE PEMBAKARAN POSITIF


(WARNA HIJAU)

DENGAN METODE PEMBAKARAN NEGATIF


(WARNA MERAH)
KERANGKA KONSEP
PRODUKSI TAHU DI SELILI

TAHU

KANDUNGAN BORAKS PADA TAHU

DENGAN METODE PEMBAKARAN POSITIF


(WARNA HIJAU)

DENGAN METODE PEMBAKARAN NEGATIF


(WARNA MERAH)
Metode penelitian
• Desain penelitian
• Jenis penelitian ini adalah deskriptif
yaitu suatu metode yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat suatu
gambaran atau deskripsi tentang ada atau
tidak ada kandungan boraks dalam tahu
yang di produksi di Kelurahan Selili,kota
Samarinda.
Waktu dan tempat
• Waktu penelitian yaitu kurang lebih 2
bulan Tahun 2020
• Pegambilan sampel di Industri tahu
kelurahan selili
• Tempat pemeriksaan Lab.Kesda Kota
samarinda
Metode pemeriksaan
• Metode yang akan digunakan uji nyala
api
Populasi dan sampel

• Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh pembuat tahu
di Kelurahan Selili, Kota Samarinda yaitu totalnya
sebanyak 16 industri rumah tangga, dimana hanya 9
industri rumah tangga yg berproduksi Aktiv,
sedangkan untuk 7 industri yang lain hanya
memproduksi tahu musiman saja
• Sampel
Tahu yang di produksi di Kelurahan Selili, Kota
Samarinda, dari 9 produksi yang aktiv, kemudian
diambil yang memproduksi tahu dengan skala yang
besar, Lalu dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah
(LABKESDA) kota Samarinda.
Variabel penelitian dan definisi
operasional
• Kandungan Boraks
• Terdapatnya Kandungan Boraks Pada Tahu
Menggunakan uji nyala api.
Pengolahan Data

• Pengolahan Data
Data diolah secara Manual dan Diinput
kedalam Komputer Kemudian disajikan
dalam bentuk table, dan narasi.
• Analisa Data
Data di analisis secara deskriptif yaitu
dengan menganalisa hasil pemeriksaan
positif dan negatif boraks di dalam Tahu.
kesimpulan

dari uraian diatas itulah yang membuat


saya tertarik untuk mengangkat suatu
masalah yang menitik beratkan pada
kandungan zat kimia yang sengaja
ditambahkan kedalam tahu apalagi kualitas
tahu sangat relativ singkat, dan juga di zaman
sekarang oknum yang melakukan kecurangan
demi keuntungan yang berlipat ganda rela
melakukan dan menghalalkan segala cara
untuk memperoleh keuntungan sangatlah
banyak ditemukan.
Daftar pustaka
• Cahyadi, W. 2008. “Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan
Tambahan Pangan”. Bumi Aksara : Jakarta.
• DepKes. RI. 1988. Peraturan Menteri Kesehatan RI No :
722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Pangan.
DepKes RI : Jakarta.
• Fuad, NurRohimah. 2014. “Identifikasi Kandungan Boraks
Pada Tahu Pasar Tradisional di Daerah Ciputat”. Skripsi
S-1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.
• Mudzkirah, Ida. 2016. “Identifikasi Penggunaan Zat
Pengawet Boraks dan Formalin Pada Makanan Jajanan di
Kantin UIN Alauddin Makassar” Makassar Tahun,2016.
• Nadziratul, Myska. 2014, “Analisis Faktor
ResikoPencemaran Bahan Toksik Boraks Pada Bakso Di
Kelurahan Ciputat” Tahun2014.
• Nasution,H. et al. 2018. “Analisa Kadar Formalin Dan Boraks
Pada Tahu Dari Produsen Tahu Di Lima (5) Kecamatan Di Kota
Pekan, Vol.8 tahun 2018.
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 033 tahun
2012 : tentang bahan tambahan pangan dengan
• Sudarno, Achmad. 2017. Gunakan Boraks, Pabrik Tahu di Bogor
digeberek. Liputan6. Com.
• Sarjono, P. R, dkk.,2006, Profil Kandungan Protein Dan Tekstur
Tahu Akibat Penambahan Fitat Pada Proses Pembuatan Tahu,
Jurusan Kimia Universitas Diponegoro, JSKA.Vol.IX.
No.1.Tahun.2006.
• Studi, Fmipa dan Manado, 2013. Analisis Boraks Pada Tahu Yang
Diproduksi Di Kota Manado. Vol.2 No.1, Tahun 2013.
• Triastuti, Endang.Dkk. “Analisis Boraks Pada Tahu yang
diproduksi di kota Manado”. Manado: Fakultas MIPA Universitas
Samratulangi Manado, 2013.
TERIMA KASIH ??????

Anda mungkin juga menyukai