KELOMPOK 2 Pajak Penghasilan
KELOMPOK 2 Pajak Penghasilan
Kelompok 2
Khairia Khairunnisa (1702110028)
Siska Azizah (1702110200)
Vety Nahla Aldiva (1702110174)
Bella Masri Crystalia (1702110187))
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pajak Penghasilan
dikenakan terhadap
Subjek Pajak atas
penghasilan yang diterima
atau diperolehnya dalam
tahun pajak
BAB II
SUBJEK PAJAK
Yang menjadi Subjek Pajak
1 Orang Pribadi
3 Badan
Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak atas penghasilan baik yang diterima atau
diperoleh dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, sedangkan Wajib Pajak luar
negeri dikenai pajak hanya atas penghasilan yang berasal dari sumber penghasilan di
Indonesia
Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan neto dengan tarif
umum, sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajak berdasarkan penghasilan
bruto dengan tarif pajak sepadan
Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan sebagai sarana untuk menetapkan pajak yang terutang dalam suatu
tahun pajak, sedangkan Wajib Pajak luar negeri tidak wajib menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan karena kewajiban pajaknya dipenuhi
melalui pemotongan pajak yang bersifat final.
BAB III
OBJEK PAJAK
Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan,
yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib
Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk
apa pun.
Objek Pajak
Yang dikecualikan dari objek pajak dana pensiun yang pendiriannya
adalah: telah disahkan Menteri Keuangan,
bantuan atau sumbangan penghasilan dari modal yang
harta hibahan ditanamkan oleh dana pensiun
Warisan bagian laba yang diterima atau
harta termasuk setoran tunai yang diperoleh anggota dari perseroan
diterima oleh badan komanditer
penggantian atau imbalan penghasilan yang diterima atau
sehubungan dengan pekerjaan atau diperoleh perusahaan modal
jasa yang diterima ventura
pembayaran dari perusahaan beasiswa yang memenuhi
asuransi kepada orang pribadi persyaratan tertentu
dividen atau bagian laba y ang bantuan atau santunan yang
diterima atau diperoleh perseroan dibayarkan oleh Badan
terbatas Penyelenggara Jaminan Sosial
iuran yang diterima atau diperoleh
penghasilan-penghasilan sebagaimana dimaksud merupakan
objek pajak. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan antara
lain:
perlu adanya dorongan dalam rangka perkembangan
investasi dan tabungan masyarakat;
kesederhanaan dalam pemungutan pajak;
berkurangnya beban administrasi baik bagi Wajib Pajak
maupun Direktorat Jenderal Pajak;
pemerataan dalam pengenaan pajaknya; dan
memerhatikan perkembangan ekonomi dan moneter,
BAB IV
CARA MENGHITUNG PAJAK
Penghasilan Kena Pajak merupakan dasar
penghitungan untuk menentukan besarnya Pajak
Penghasilan yang terutang. Dalam Undang-Undang
ini dikenal dua golongan Wajib Pajak, yaitu Wajib
Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar negeri.
Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar
28% (dua puluh delapan persen).
Wajib Pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang
paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham
yang disetor diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
BAB V
PELUNASAN PAJAK DALAM
TAHUN BERJALAN
Pajak yang diperkirakan akan
terutang dalam suatu tahun pajak,
dilunasi oleh Wajib Pajak dalam
tahun pajak berjalan melalui
pemotongan dan pemungutan pajak
oleh pihak lain, serta pembayaran
pajak oleh Wajib Pajak sendiri
Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam
bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak
orang pribadi dalam negeri wajib dilakukan oleh:
BAB VI
PERHITUNGAN PAJAK PADA
AKHIR TAHUN
Bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap, pajak yang terutang
dikurangi dengan kredit pajak untuk tahun pajak yang bersangkutan, berupa: