Anda di halaman 1dari 38

Dra. Noortiningsih, M.Biomed.

kehamilan
Kehamilan
 Hasil fertilisasi ialah zigot.
 Setelah terbentuk zigot  sgr pembelahan sel
 Embrio yg berkembang  blastocyst,
bergerak turun menuju rongga uterus.
 Begitu blastocyst bersentuhan dg
endometrium, segera dikelilingi lapisan luar
(sinsitiotrofoblast), dan lapisan dalam, yaitu
sitotrofoblast.
Nidasi
 Sinsitiotrofoblast mengikis endometrium
shg blastocyst terkubur di dalamnya
(nidasi/implantasi).
 Tempat nidasi biasanya pd dinding dorsal
uterus.
 Selanjutnya terbentuk plasenta, dan segera
memproduksi hCG
Perubahan Endokrin
 Korpus luteum di dlm ovarium pada saat
fertilisasi mengalami pembesaran akibat
respon thd rangsang hormon hCG.
 Korpus luteum kehamilan mensekresi
estrogen, progesterone & relaksin
 Plasenta menghasilkan estrogen dan
progesteron yg cukup dari prazat ibu &
fetus, untuk mengambil alih fungsi korpus
luteum setelah kehamilan minggu ke-6.
Perubahan endokrin
 Ovariektomi sebelum minggu ke-6
cenderung menimbulkan abortus (krn
masih diperlukan sbg sumber estrogen,
progesterone, & relaksin), ttp setelah
minggu ke-6 tdk memiliki pengaruh
pada kehamilan, karena fungsi ovarium
sbg sumber estrogen & progesteron
telah diambil alih oleh plasenta.
Perubahan endokrin
 Fungsi korpus luteum mulai menurun
setelah kehamilan minggu ke-8 tp menetap
selama kehamilan
 Sekresi hCG menurun
setelah meningkat
cukup dramatis, tp sekresi
estrogen & progesterone
meningkat sampai tepat
sebelum kelahiran.
hCG
 hCG ; struktur glikoprotein, mengandung
galaktosa dan heksosamin.
 Spt hormone glikoprotein hipofisis, hCG
dibentuk dari subunit  dan β.
 hCG subunit-  ( -hCG) sangat mirip dg LH
subunit-  ( -LH), FSH dan TSH, hanya
berbeda pada 2 residu asam amino yg terbalik
& 3 residu asam amino yg hilang pd N terminal
hCG
 BM  -hCG adalah 18.000 dan BM β-hCG
adalah 28.000.
 hCG bersifat luteinizing & luteotropik &
memiliki sedikit keaktifan FSH.
 hCG dpt diukur dg RIA & dideteksi secepatnya
6 hari setelah konsepsi/ fertilisasi.
 hCG di dlm urin ibu biasanya baru terdeteksi 14
hari setelah konsepsi.
Hormon plasenta lainnya
 Selain hCG, progesterone & estrogen, plasenta
juga mensekresi rennin & relaksin, serta
hormon protein yg bersifat laktogenik &
aktivitas merangsang pertumbuhan
 Hormon ini disbt ‘chorionic growth hormone-
prolactine’ (CGP) dan ‘human placental
lactogen’ (hPL)  lebih umum disbt ‘human
chorionic somatomammotropin’ (hCS).
Hormon plasenta
 hCS : aktif sbg hormon pertumbuhan
fungsi sbg ‘hormon pertumbuhan
kehamilan’.
 Semua hormon plasenta disekresi oleh
sinsitiotrofoblast.
 Sekresi hCG sebanding dg ukuran berat
plasenta, + 1/6 berat fetus.
 Jika kadar hCG rendah gejala adanya
insufisiensi plasenta.
Kehamilan
 Lama hamil + 270 hari dari saat fertilisasi/ 284 dr
hari pertama siklus menstruasi trakhir
 40 mgg antara menstruasi terakhir & kelahiran/38
mgg dari saat konsepsi
 Kontraksi uterus irregular meningkat frekuensinya
pd bulan terakhir kehamilan.
 Oleh pengaruh estrogen, pembentukan reseptor
oksitosin meningkat
 Tdpt peningkatan kepekaan miometrium thd
Kehamilan
 Istilah medis untuk wanita hamil  gravida
 Hamil pertama kali  primigravida/gravida-1

 Wanita yg belum pernah hamil  gravida-0

 Kehidupan didlm rahim mgg awal  embrio

 Kehidupan mgg selanjutnya sampai lahir 


janin
Usia kehamilan
 Secara konvensional kehamilan dihitung dlm
minggu, dimulai dr hari pertama menstruasi
terakhir
 Ovulasi biasanya terjadi 2 mgg setelah
menstruasi & pembuahan terjadi segera setelah
ovulasi
 Oleh krn itu scr kasar usia embrio adalah 2 mgg
lebih muda dp jumlah mgg dr saat menstruasi
terakhir
Kehamilan
 Dibagi 3 periode triwulan :
 Triwulan 1 ; risiko tertinggi keguguran

 Triwulan 2 ; perkembangan janin sdh dpt


dimonitor & didiagnosis
 Triwulan 3 ; awal viabilitas  janin dpt
hidup jika terjadi kelahiran awal
alami/kelahiran dipaksakan
Kehamilan
 Triwulan 1 : hingga kehamilan mgg ke-13,
terjd perkembangan janin yg cepat
 Triwulan 2 : mggu ke-14 – 27

 Triwulan 3 : mgg ke-28 - kelahiran


Masa kehamilan
 Minggu 1 :
 Calon ibu harus sehat optimal. Kebiasaan
buruk (merokok, minum alkohol, obat-
obat yg tdk perlu, dll) harus segera
dihentikan
 Dpt melakukan konsultasi genetik untuk
mengetahui adanya riwayat penyakit
menurun (hemofilia, Gol darah Rhesus, dll)
Masa kehamilan
 Minggu 2 :
 Calon ibu ; fertilisasi

 Jenis kelamin embrio sdh ditentukan oleh


46 kromosom (46,XX atau 46,XY)
 Pembelahan  morula  bergerak
meninggalkan tuba Fallopii menuju uterus
Masa kehamilan
 Minggu 3 :
 6-7 hr setelah fertilisasi  morula nidasi 
blastocyst
 Embrio berkembang pesat

 Minggu 4 :
 Sdh dpt dilakukan test kehamilan/deteksi hCG
 Terbentuk 3 lapis benih ; entoderm, mesoderm,
ektoderm
Masa kehamilan
 Minggu 5 :
 Janin telah memiliki bentuk yg jelas, telah memiliki
bagian atas-bawah, kanan-kiri, depan-belakang.
 Di bag.punggung tdpt suatu celah melengkung yg akan
membentuk struktur spt tabung (neural tube= tabung
saraf), bakal sumsum tulang belakang dan otak.
 Bag.atas akan meluas dan mendatar membentuk otak
depan
 Bag.pusat janin terbentuk tonjolan bakal jantung, akan
dialiri pembuluh darah tp belum sempurna
Masa kehamilan
 Minggu 6 :
 Banyak timbul keluahan terutama nausea (pusing &
mual), disebabkan peningkatan hormon progesteron
 Dianjurkan istirahat cukup akan membantu relaksasi
menghadapi hal tsb.
 Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah
menutup, di salah satu ujung telah terbentuk bakal otak,
mengisi tulang tengkorak
 Terbentuk 2 buah piringan pigmen kecil membentuk
struktur mangkuk di kedua sisi kepala  dsbt vesikel
optikus, sbg bakal mata
Masa kehamilan
 Bakal jantung telah berdenyut & tdk akan pernah berhenti hingga
akhir hidup
 Bakal kaki & tangan mulai terbentuk
 Ekor juga mulai tampak jelas

 Minggu 7 :
 Endometrium mulai melunak shg mempermudah nidasi
blastocyst
 Servik juga melunak, terjd penebalan lendir serviks membentuk
sumbat (plug) dlm leher rahim
 Lendir ini akan dikeluarkan sesaat seblm persalinan (show)
Masa kehamilan
 Saluran pencernaan janin mulai terbentuk
 Bentuk tulang ekor tampak jelas tp akan hilang
pd mgg ke 10-11.
 Paru mulai berkembang
 Tali pusat berkembang setelah plasenta matang
 Telah terbentuk bakal wajah, pigmentasi pd iris
mata
 Bakal lengan sdh dpt dibedakan menjd segmen
tangan& bahu
Masa kehamilan
 Minggu 8 :
 Rahim mulai membesar tp biasanya blm tampak dr luar
 Pd ujung tubuh yg mulai berkembang terbentuk bakal
jari tangan & kaki, bakal lengan akan sedikit fleksi pd
pergelangan & siku
 Pd sisi leher tampak bakal telinga luar, juga bakal bibir
atas & hidung
 Bakal mata masih saling berjauhan, bakal kelopak mata
mulai tumbuh
 Usus halus tampak panjang sekali shg rongga perut tdk
mampu menampung, bbrp akan menonjol (hernia
fisiologis)
Masa kehamilan
 Minggu 9 :
 hCG dlm kadar puncak shg ibu akan mengalami
bbrp perubahan.
 Kulit wajah ibu akan terasa lbh halus & kencang,
akan sedikit berjerawat.
 Rambut ibu akan terasa lbh kering
 Payudara mengencang, padat, & nyeri jika
ditekan.
 Keluar cairan dr vagina dg jumlah bervariasi
Masa kehamilan
 Punggung janin sedikit menegak, tulang ekor
memendek
 Proporsi kepala masih lbh besar dp anggota tubuh
lainnya
 Bag.kepala masih menekuk ke arah dada
 Kedua mata telah berkembang dg baik namun
masih ditutupi membran kelopak
 Janin sdh melakukan gerakan-gerakan kecil krn
otot-otot mulai berkembang (dpt dilihat dg USG)
Masa kehamilan
 Anggota badan mulai berkembang, spt lengan &
jari tangan lebih cepat dp tungkai & jari kaki
 Telapak tangan telah memiliki batas jari tangan
yg jelas
 Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama
lain
Persalinan
 Oksitosin tidak memulai kelahiran, tetapi
segera setelah proses kelahiran dimulai
 Perangsangan saluran genitalia
menyebabkan refleks sekresi OT, 
memperbesar kontraksi uterus.
 Terjadi umpan balik positif  membantu
persalinan.
Persalinan
 Wanita dg diabetes insifidus (defisiensi ADH)
dpt melahirkan tanpa kesulitan, ttp lesi
hipotalamus dpt menimbulkan penghambatan yg
lebih efektif thd sekresi OT dp lobektomi
posterior, yg berakibat pd terjadinya proses
kelahiran yg lama & tdk berketentuan.
 Refleks spinal & kontraksi volunteer otot
abdomen (‘bearing down’) membantu kelahiran.
Persalinan
 Sampai saat ini mekanisme yg
menimbulkan persalinan belum jelas.
 Terdpt banyak bukti bahwa pada sapi, biri-
biri, dan kambing, tanda dimulainya
persalinan berasal dari fetus.
 Dg mekanisme yg tdk diketahui dg jelas,
sekresi glukokortikoid fetus meningkat,
tanpa perubahan ACTH darah.
Persalinan
 Peningkatan ini meningkatkan estrogen ibu dan
menurunkan progesterone ibu, karena
progesterone merupakan prazat bagi
glukokortikoid fetus  mendorong peningkatan
kadar prostaglandin uterus, dan terjadi kontraksi.
 Inhibitor sintesis prostaglandin memperlambat
kelahiran.
 Terdapat variasi spesies pd mekanisme yg
memacu kelahiran,
 Pd manusia, sinyal dari fetus & plasenta dlm
mengawali kelahiran juga belum jelas.
Laktasi
 Perkembangan kelenjar susu.
 Banyak hormon diperlukan untuk perkembangan
maksimum kelenjar susu.
 Estrogen diperlukan untuk proliferasi duktus
laktiferus
 progesteron untuk perkembangan lobulusnya.
 Selama kehamilan kadar PRL meningkat sampai
aterm & dibawah pengaruh hormone PRL,
Estrogen & Progesteron yg tinggi, terjadi
perkembangan maksimal lobulo-alveoler kel.susu.
Timbulnya laktasi setelah kelahiran
 Pembesaran kelenjar susu pd kehamilan adalah akibat
respons thd kadar estrogen & progesterone, prolaktin,
dan juga hCG yg tinggi dlm sirkulasi.
 Sebagian susu mulai disekresi ke dlm duktus pd bln ke-5.
 Pd wanita yg mengalami abortus setelah bulan ke-4
mengalami peningkatan sekresi susu setelah abortus.
 Dg dmk pengeluaran isi uterus merangsang sekresi susu.
 Pd kebanyakan mamalia, susu disekresi beberapa jam
setelah persalinan
 Pd perempuan memerlukan waktu 1-3 hari.
Laktasi & menyusui
 Setelah pengeluaran plasenta pd persalinan, terjadi
penurunan kadar estrogen & progesterone yg
mendadak dlm sirkulasi.
 Penurunan ini mengawali terjadinya laktasi.
 Prolaktin dan estrogen secara sinergis bekerja untuk
pertumbuhan kelenjar susu, tetapi estrogen juga
melawan pengaruh prolaktin dalam pembentukan susu
pada kelenjar susu. Hal ini dibuktikan pada wanita yang
tidak menginginkan menyusui anaknya, dapat diberikan
estrogen untuk menghentikan laktasi.
Laktasi & menyusui
 Hisapan mulut bayi menimbulkan refleks
pengeluaran oksitosin dan ejeksi susu
 Hisapan juga merangsang sekresi prolaktin
 mempertahankan dan memperbesar
sekresi susu.
Kembalinya siklus menstruasi
setelah persalinan.
 Wanita yg tdk menyusui bayinya  akan mendapatkan
menstruasinya yg pertama, 6 minggu setelah persalinan.
 Menyusui merangsang sekresi prolaktin  memberikan
umpan balik negatif thd sekresi LHRH  menghambat
sekresi LHRH  menghambat kerja LHRH pada
hipofisis  bekerja secara antagonis thd gonadotropin
pada ovarium.
LAM = The lactational Amenorrhea
Methode
 Dg dmk ovarium tdk aktif  tdk ovulasi, shg
kadar estrogen dan progesterone turun sangat
rendah.
 Lima puluh persen (50%) ibu-ibu yg menyusui
tidak mengalami ovulasi sampai anaknya disapih.
 Hal ini dapat digunakan sbg cara kontrasepsi =
LAM = The lactational amenorrhea methode

Anda mungkin juga menyukai