Anda di halaman 1dari 30

Hubungan Obesitas dengan Kejadian BPH

di RSUDZA Banda Aceh

Rafif Alfayat
1607101010138
Dosen Pembimbing Dosen Penguji
Dr. dr. Jufriady Ismy, Sp.U dr. Muhammad Yusuf, Sp.B-KBD
dr. Vivi Keumala Mutiawati, Sp.PK, M.Kes dr.Marissa, M. Gizi, Sp.GK
I

BAB I

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Global:
50% Pria Global:
berusia 51-60 700 juta orang
tahun terkena terkena obesitas
BPH

Indonesia: Indonesia:
Pada tahun 2013 Di tahun 2018,
kasus BPH tercatat 21,8% orang
sebanyak 9,2 juta terkena obesitas
kasus
Rumusan Masalah

 Bagaimana hubungan obesitas dengan kejadian BPH di RSUDZA


Banda Aceh?
 Berapa besar risiko individu obesitas terkena penyakit BPH?
Tujuan Penelitian

 Umum
Mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian BPH di RSUDZA
 Khusus
Mengetahui nilai risiko individu obesitas yang terkena BPH
Manfaat Penelitian

 Akademik : Dapat memberikan sumber informasi yang dapat digunakan ke depan,


mengenai hubungan obesitas dengan kejadian BPH.

 Praktis : Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada institusi terkait
(Rumah Sakit, Dinas Kesehatan dan lainnya) sebagai data mengenai obesitas dan BPH
sehingga dapat membuat program pencegahan yang dapat menjadi solusi efektif ke
depannya.
II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
BPH

 Definisi
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) adalah proses patologis yang menyebabkan
pembengkakan pada kelenjar prostat yang bisa mengakibatkan gejala saluran kemih
bawah/Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) pada pria menua
BPH

 Faktor Risiko
Usia

Konsumsi
Alkohol BPH Obesitas

Sindrom
metabolik
lain
BPH
 Manifestasi Klinis
 Peningkatan frekuensi perkemihan  Retensi urin
 Urgensi perkemihan  Inkontinensia Urin
 Kesulitan memulai perkemihan  Nyeri saat perkemihan
 Perkemihan yang lemah
 Nokturia
 Tetesan kemih setelah perkemihan
 Air kemih berbau/warna yg tidak
biasa
BPH

 Diagnosis
1. Pemeriksaan rektal
2. USG Transrektal
Obesitas

 Definisi
Obesitas merupakan keadaan penumpukan lemak yang berlebih pada tubuh seseorang
yang dapat terjadi pada berbagai kelompok umur, keadaan obesitas terjadi apabila pasien
memiliki nilai IMT ≥30 kg/m2. Pengukuran obesitas dapat diukur dengan menggunakan
rumus pengukuran IMT
Obesitas

 Faktor Risiko Intake


makanan
tinggi

Obesitas

Aktivitas
Genetik fisik yang
minim
Obesitas
Diabet
es
Mellitus
 Efek dari obesitas antara lain:
Ateros
Penyakit kardiovaskular (Aterosklerosis, SKA dll) klerosi
s
Diabetes Mellitus tipe 2 Obesitas
Penyakit pada tulang & sendi (Osteoartritis) Osteo
artritis
Penyakit reproduksi (BPH)

BPH
Benigna Prostat Hiperplasia

Kerangka
Teori
Patofisiologi Faktor risiko Manifestasi Klinis

Obesitas[2] Usia[2]

Peningkatan berat badan[14]


Peningkatan risiko
Pembesaran prostat[2] penyakit jantung[14]
Peningkatan risiko
Penimbunan lemak[14] penyakit sindrom
metabolik lain[14]
Hipotesis
 Obesitas memiliki hubungan
dengan terjadinya BPH
III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Jenis & Rancangan Penelitian

Analitik Observasional
Cross Sectional
Tempat & Waktu Penelitian

Tempat Waktu
Poli Bedah RSUDZA Banda November 2019
Aceh
Populasi & Teknik Sampling

Populasi Teknik Sampling


 Seluruh pasien pria berumur  Non-Probability Sampling
≥40 tahun dengan keluhan  Accidental Sampling
urologi di Poli Bedah RSUDZA
Sampel Penelitian

 Kriteria Inklusi  Kriteria Eksklusi


Pasien pria berumur ≥40 tahun Pasien yang tidak bersedia
dengan keluhan urologi di poli
bedah
Besar Sampel

Karena jumlah populasi tidak diketahui, dilakukan rumus Lemeshow dan hasil minimal
sampel yang didapat adalah 31 orang
Variabel Penelitian

No Variabel Penelitian Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

- Positif
1 BPH (Benign Prostate Hyperplasia) USG Nominal
- Negatif

- Positif : IMT >30,0


kg/m2
2 Obesitas IMT Nominal
- Negatif : IMT <30,0
kg/m2
Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Independen

Obesitas BPH
Instrumen Penelitian

 Meteran untuk mengukur tinggi badan pasien


 Timbangan untuk mengukur berat badan pasien
 Rumus IMT untuk menilai apakah pasien terkena Obesitas atau
tidak
Instrumen Penlitian

Meteran Timbangan Rumus IMT

𝐵𝐵
IMT =
𝑇𝐵2
Teknik Pengumpulan Data

 Data Primer  Data Sekunder


 Berat badan, tinggi badan pasien  Rekam medik
Pengurusan surat izin penelitian

Penentuan sampel yang akan di ambil

Prosedur Pengambilan data primer melalui

Penelitian pengukuran tinggi badan dan berat badan

Pengolahan data

Analisis data

Pembahasan dan kesimpulan analisis data


Analisis Data

 Univariat  Bivariat
Deskripsi data setiap - Uji Chi Square

variabel 𝑥2 = Σ
(0 − 𝐸) 2

𝑓1 𝐸
- Prevalence Ratio
𝑃 = × 100 %
𝑛 𝑎
- 𝑃𝑅 = 𝑎+𝑏 𝑐
𝑐+𝑑
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai