PENJAHIT DI KELURAHAN AIR HITAM KECAMATAN SAMARINDA ULU OLEH RENDY ARIANTO Latar belakang Era globalisasi sekarang ini seluruh perusahaan yang bergerak dibidang jasa maupun dibidang produksi menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja disetiap tempat kerja.
keselamatan kerja merupakan salah satu bentuk
perlindungan terhadap tenaga kerja dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang terjadi di tempat kerja sehingga dapat tercipta tempat kerja yang nyaman, aman, sehat dan produktif menuju peningkatan produktivitas(Rijanto, 2010). lanjutan Keselamatan kerja adalah upaya kesehatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental Berdasarkan penelitian Tifani pada pekerja penjahit tahun 2014 didapatkan bahwa, mengenai analisis faktor intensitas penerangan lokal terhadap kelelahan mata di industri pembuatan sepatu “X” Kota Semarang Berdasarkan penelitian tersebut, menandakan adanya hubungan antara intensitas pencahayaan dengan kelelahan pekerja lanjutan itu oleh karena Berdasarkan kondisi diatas, diperlukan penelitian untuk mengetahui intensitas pencahayaan serta hubungannya dengan keluhan kesehatan agar dapat dijadikan acuan kepada pekerja dan sebagai bahan masukan serta evaluasi terkait intensitas pencahayan di sektor usaha penjahit di keluruahanAir Hitam Kecamatan Samarinda ulu. Rumusan masalah Bagaimana hubungan intensitas pencahayaan ruangan kerja terhadap kelelahan pekerja pada penjahit di Kelurahan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu. tujuan Menentukan hubungan intensitas pencahayaan terhadap kelelahanpekerja pada penjahit di Kelurahan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu. MANFAAT Bagi Peneliti Selanjutnya Objek dalam pembelajaran dan sumber data awal penyusunan karya tulis ilmiah dalam aspek pencahayaan dan kelelahan di industri Bagi Pekerja Masukan dalam perencanaan aspek pencahayaan yang memenuhi standar pencahayaan ruang kerja, agar tenaga kerja terhindar dari penyakit akibat kerjadankelelahan kerja. Bagi Akademik Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalamaspek faktor pencahayaan dengan tingkat kelelahan pekerja. TINJAUAN PUSTAKA Hampir semua tempat kerja selalu membutuhkan penerangan yang baik sesuai dengan tingkat ketelitian dan jenis pekerjaan yang berlangsung di tempat kerja tersebut. Cahaya yang digunakan untuk penerangan di tempat kerja adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan Panjang gelombang 380-750 nm (Rahmayanti, 2015). LANJUTAN Berdasarkan kepmenkes RI Nomor 70 tahun 2016 tentang persyaratan kesehatan lingkungan kerja perkantoran dan industri, pencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif. Sistem Penerangan di Tempat Kerja Pencahayaan alami Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya alami yang bersal dari sinar matahari Pencahayaan buatan Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Tujuan pencahayaan di industri yang terpenting adalah tersedianya lingkungan kerja yang aman dan nyaman dalam melakukan prosedur kerja, melukan kontrol, mengobservasi dan memelihara berbagai jenis peralatan. Standar Pencahayaan di Tempat Kerja Menurut IES (Illuminating Engeneeniring Society), sebuah area kerja dikatakan memiliki pencahayaan yang baik apabila memiliki iluminasi sebesar 300 lux yang merata pada bagian kerja. Apabila iluminasinya kurang lebih dari 300 lux, maka dapat menyebabkan ketidaknyamanan dalam bekerja, dan pada akhirnya dapat munurunkan kinerja pekerja. Sedangkan menurut Kepmenkes No. 70 tahun 2016, bahwa standar tingkat pencahayaan pada ruang kerja adalah sebesar 100 lux. Tingkat pencahayaan yang dibutuhkan masing-masing tempat kerja ditentukan dari jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan Dampak Pencahayaan Terhadap Kesehatan Sucipto(2014), menyebutkan tingkat pencahayaan yang buruk di tempat kerja dapat mengakibatkan dampak yang buruk terhadap kesehatan pekerja, antara lain: Kelelahan mata dengan berkurangnya daya efiseinsi kerja Kelelahan mental Keluhan-keluhan pegal didaerah mata dan sakit kepala disekitar mata Kerusakan alat penglihatan Meningkatnya kecelakaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelelahan Mata Faktor lingkungan Faktor pekerjaan Faktor pekerja Kerangka teori Faktor lingkungan Pencahayaan Kekontrasan Area Kerja Faktor Pekerjaan Lama Kerja Jenis Pekerjaan Kelelahan Objek Kerja Pekerja Faktor Pekerja Usia Riwayat Gangguan Kesehatan Pekerja Perilaku Berisiko Kondisi Mental Pekerja Kerangka konsep Faktor lingkungan Prncahayaan Kekontrasan Area Kerja Faktor Pekerjaan Lama Kerja Jenis Pekerjaan kelelahan Objek Kerja Faktor Pekerja Usia Riwayat Gangguan Kesehatan Pekerja Perilaku Berisiko Kondisi Mental Pekerja metodologi penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan study cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor- faktor resiko dengan efek(dependen), dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama. Lokasi Dan Jadwal Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelurahan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dari maret 2020 – juni 2020 Objek penelitian Populasi Seluruh penjahit yang berada di Kelurahan Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu. Sampel Seluruh penjahit yang berada di Kelurahan Air HitamKecamataSamarinda Ulu Sebanyak 33 Pekerja. Metode Pengumpulan Data Data Primer Data primer terbagi menjadi 2 yaitu aspek pencahayaan ruang kerja dan aspek gangguan kesehatan pekerja aspek pencahayaan diukur menggunakan metode observasi dengan alat lux meter sedangkan aspek gangguan kesehatan pekerja diukur menggunakan metode wawancara. Data Sekunder Data sekunder berupa jumlah sekala lokasi penjahit yang diproleh dari Dinas Perindustrian kota Samarinda. Pengolahan dan Analisa data Pengolahan data : Seleksi Data (editing Pemeberian Kode(coding Pengelompokan Data (tabulating) Skoring Entry lanjutan Analisa data : Analisis univariat Analisis data univariat tiap dari hasil penelitian. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi dari pihak, baik varibel bebas dan sikap dengan varibel terikat (Arikunto, 2010).
Analisis bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi dengan pengujian statistik (Notoatmodjo, 2010). TERIMA KASIH !!!!!