Namun, apakah kalian tahu siapa sesungguhnya seseorang
dibalik brand tersebut Armancio Ortega, pria kelahiran La Coruna di Spanyol yang saat ini berusia hampir 80 tahun adalah pria dibalik brand ZARA yang begitu anggun, elegan dan menarik setiap kaum hawa maupun adam. Meskipun produknya begitu laris di pasaran, Ortega tak suka kehidupannya dipublikasikan didepan umum. • Ortega tidak lahir dari keluarga kaya raya. Sebaliknya, rumah Ortega dahulu begitu kecil dan bisa dikatakan pas- pasan. Dia adalah seorang anak buruh yang bekerja di bagian rel kereta api. • Amancio Ortega sendiri di usia 13 tahun berkerja sebagai pengantar di tempat pembuatan pakaian mewah. Dari sini ia kemudian dipercaya dan diangkat menjadi asisten penjahit tempat dimana ia berkerja. Ditempat itu pula ia kemudian belajar bagaimana menjahit pakaian yang baik. Dia juga mempelajari bagaimana proses produksi hingga distribusi pakaian dari pabrik lalu ke toko. Di sini pula dia kemudian belajar betapa pentingnya memberikan pakaian langsung ke konsumen tanpa distributor. • yang kemudiaan dia gunakan sebagai salah satu strategi kesuksesan besarnya di Zara. Dia mencoba mengendalikan semua tahapan produksi tekstil guna memangkas biaya. Selain itu agar lebih cepat dan fleksibel dalam memproduksi pakaian. Setelah menjadi asisten penjahit, dia ikut bekerja bersama kedua saudara kandungnya, Antonio dan Josefa sebagai salesman di sebuah toko baju yang tengah berkembang. • Pada awal tahun 1960-an Ortega kemudian menjadi manajer di toko pakaian lokal. Dia sadar hanya sedikit orang kaya yang mampu membeli baju-baju dengan harga mahal. Bersama Rosalia Mera, dan kedua saudara kandungnya, mereka mulai memproduksi baju-baju murah namun berkualitas. • Dia jatuh cinta pada Mera dan menikahinya pada 1966. Dari situ, Ortega bersama sang istri mulai menjahit pakaian sendiri di ruang tamu rumahnya. Dari situ pula dia kemudian mulai mempekerjakan orang lain untuk menjahit seluruh desainnya dan mendirikan toko pertamanya. Dia tetap menjualnya dengan harga lebih murah namun dengan kualitas yang bagus. • Pada 1975, bersama istri pertamanya tersebut dia mendirikan toko Zara di depan toko perbelanjaan paling penting di kota Spanyol. Tempat itu merupakan lokasi yang sangat strategis. Bisnisnya terus maju dengan pesat karena harganya yang murah dan kualitasnya yang mewah. • Pada 1989, Ortega tercatat telah membuka hampir 100 toko Zara di Spanyol. Saat ini, terdapat lebih dari 1.700 toko Zara di 86 negara yang tersebar di enam benua. Tak heran, Zara pun menjadi riteler pakaian terbesar di dunia. Bahkan Kate Middleton merupakan penggila sejumlah desain Zara. Jangan lupa, bisnis tersebut berasal dari ruang tamu rumahnya. • Ortega terkenal sangat melindungi kehidupan pribadinya dari sorotan media dan publik. Perusahaannya juga hanya memberikan sedikit informasi tentang dirinya. Selama berpuluh-puluh tahun malang melintang di dunia bisnis, Ortega hanya memiliki satu foto saja untuk media. Foto tersebut pertama kali muncul dalam laporan keuangan tahunan perusahaannya pada 1999. Namun setelah itu paparazzi berhasil mendapatkan beberapa fotonya. Dua tips utama yang selalu digunakan oleh Ortega!
Jika membicarakan fashion dan pakaian, setiap orang
ingin tampil indah dan keren dihadapan orang lain. Kamu pun juga ingin memiliki barang-barang ciptaan desainer, dengan harga terjangkau. Kamu ingin gayamu selalu up to date dan serupa dengan barang-barang desainer. Kamu ingin barangmu terlihat elegan dan mahal. Tak perlu berbelit dan mengikuti puluhan cara untuk bisa sukses seperti Ortega. Hanya terdapat dua cara sederhana, dan keduanya bisa dipenuhi oleh Ortega secara sempurna, sehingga dia sukses menjadi orang ketiga terkaya didunia berkat brand ZARA. . 1. Sediakan apa kebutuhan pelanggan
kamu harus tahu apa sebenarnya yang dicari oleh setiap
target pelangganmu. Misalnya kamu menjual permen, artinya pelanggan tentu ingin makan permen yang tak membuat sakit batuk, aneka ragam rasanya, dan lain sebagainya. Jika kamu sudah bisa mentargetkan dan membidik hal tersebut, maka penjualanmu bisa berjalan dengan baik. 2. Berikanlah produk tersebut dengan cepat.
Sebagai seorang pebisnis di dunia fashion, Ortega memang
mengikuti perkembangan dunia fashion begitu cepat. Bahkan, jika seseorang desainer terkenal A meluncurkan fashion shownya di tanggal 7 Januari, maka pada tanggal 10 Januari ZARA sudah memproduksi seluruh baju dengan model senada dan menambahkan sentuhan Zara tersendiri disetiap produk. • Benar sekali, jika diilustrasikan, secepat itulah produksi pakaian ZARA. Tak heran jika para pelanggan banyak yang menyukainya, karena mereka bisa menemukan produk-produk rancangan desainer favorit, dengan harga mungkin sepuluh kali lipat lebih murah daripada aslinya. Biografi Pendiri Basko Basrizal Koto (lahir di Kampung Ladang, Pariaman, Sumatra Barat, 11 Oktober 1959; umur 59 tahun) adalah pengusaha besar atau konglomerat Indonesia asal Sumatra Barat. Basrizal atau yang biasa dipanggil Basko sukses berbisnis di banyak bidang, diantaranya bisnis media, percetakan, pertambangan, peternakan, perhotelan, dan properti. • Basko lahir di Kampung Ladang, Pariaman dari pasangan Ali Absyar dan Djaninar. Masa kecilnya sangatlah getir, di mana Basko sempat merasakan hanya makan sehari sekali, di mana untuk makan sehari-hari saja sang ibu harus meminjam beras ke tetangga. Ayahnya hanyalah bekerja sebagai buruh tani yang mengolah gabah. Karena susahnya hidup, ia ditinggal ayahnya yang pergi merantau ke Riau. Ketabahan sang ibu yang dipanggilnya amak dalam menghadapi kehidupan selalu membekas dihatinya • Meski sempat bersekolah hingga kelas lima SD, Basko akhirnya berkesimpulan bahwa kemiskinan harus dilawan bukana untuk dinikmati. Atas seizin ibunya, diapun memilih pergi merantau ke Riau dibanding melanjutkan sekolah. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar menerapkan 3 K dalam hidup, yaitu pandai-pandai berkomunikasi, manfaatkan peluang dan kesempatan, serta bekerjalah dengan komitmen tinggi. • 3 K itulah yang dia terapkan dalam berbisnis. Hal pertama yang dilakukannya di perantauan adalah datang ke terminal setelah subuh untuk mencari pekerjaan menjadi kernet. Berkat kemampuannya berkomunikasi, maka hari pertama dia sudah bisa membantu sopir oplet. Saat pertama jadi kernet, siang-malam dia bekerja hingga memungkinkan untuk menyewa rumah kontrakan guna menampung keluarga. • Basko yang panjang akal dan visioner mengawali usahanya dengan berjualan pete. Meski tidak punya uang tetapi dengan modal kepercayaan, pete yang belum dibayar dibawanya ke restoran Padang dan dijual dengan selisih harga yang lebih tinggi. Perjalanan hidupnya penuh warna dan keinginan untuk terus mengubah nasib mengantarnya menjajal berbagai macam profesi mulai dari kernet, sopir, pemborong, tukang jahit hingga akhirnya menjadi dealer mobil. • Kemahirannya berkomunikasi, membangun jaringan, menepati janji, dan menjaga kepercayaan akhirnya membawanya sukses menaklukan kemiskinan, membangun kerajaan bisnis, dan menciptakan lapangan kerja. Jumlah perusahaan yang dikelolanya kini mencapai 15 perusahaan dan sejak 2006 dia juga terjun ke bisnis penambangan batu bara di Riau, menyediakan jasa TV kabel dan Internet di Sumatra. • Beberapa perusahaan yang masuk dalam MCB Group miliknya adalah PT Basko Minang Plaza (pusat belanja, saat ini berubah nama menjadi Basko Grand Mall), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP) (percetakan), PT Cerya Zico Utama (properti), PT Bastara Jaya Muda (tambang batubara), PT Riau Agro Mandiri (penggemukan, impor dan ekspor ternak), PT Riau Agro Mandiri Perkasa (pembibitan, pengalengan daging), PT Indonesian Mesh Network (TV kabel dan Internet), dan PT Best Western Hotel (saat ini berubah nama menjadi Premier Basko Hotel) Padang. • Premier Basko Hotel Padang sebuah hotel bintang lima terdiri dari 180 kamar yang beroperasi di Padang, Sumatra Barat. Saat ini proyek yang sedang berjalan seiring dengan perkembangan kota Pekanbaru, Riau adalah Green City Riau Superblock yang berada di jantung pusat Kota Pekanbaru berdiri di lahan seluas 2 Hektar dengan konsep Superblock di mana terdiri dari 7 Lantai Pusat Perbelanjaan dan 3 Tower masing-masing Tower Apartemen, Tower Condotel / Condominium Hotel dan 1 Tower Perkantoran.