Anda di halaman 1dari 7

 Penyakit hepatitis merupakan masalah

kesehatan masyarakat di dunia termasuk di


Indonesia yang terdiri dari hepatitis A,B, C, D
dan E. hepatitia A dan E sering muncul sebagai
kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal oral
dan biasanya berhubungan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat. Bersifat akut dan dapat
sembuh dengan baik. Sedankan hepatitis B, C
dan D (jarang) ditularkan secara parental,
dapat terjadi kronis dan menimbulkan sirosis
dan lalu kanker hati.
 Pada ibu hamil normal sering terlihat tanda-
tanda seperti yang kita dapatkan pada
penderita sirosis hati misalnya spider angioma
dan erythema palmaris. Hal ini wajar pada
kehamilan sebagai akibat meningkatnya kadar
estrogen
 Infeksi VHB dalam kehamilan sering
menimbulkan abortus, partus prematur dan
intrauterin deaths. Hal ini terjadi terutama bila
terjadi dehidrasi atau efek sistemik yang berat.
Kelahiran prematur ,meningkat sebesar 15-
35%yang kemungkinan disebabkan karena
keadaan penyakitnya yang berat, pengaruh
virus pada janin atau plasenta. Diperkirakan
bahwa kenaikan kadar asam empedu dan asam
lemak bebas bersama dengan timbulnya
ikterus dapat meningkatkan tonus otot uterus
dan memulai persalinan.
 Pencegahan infeksi VHB dibagi menjadi dua :
1. Pada Ibu:
Dari segi kesehatan masyarakat adalah penting
bahwa semua wanita hamil dilakukan skrining
HBsAg terutama didaerah endemis serta ibu-ibu
dengan resiko tinggi mengidap VHB. Wanita
hamil dengan HBsAg positif tidak perlu diberikan
vaksinasi karena tidak berguna tetapi rekam
medik mereka harus ditandai sehingga dapat
dilakukan tindakan pencegahan terhadap
penularan horizontal maupun vertikal.
2. Pada bayi. Pencegahan infeksi VHB pada bayi bisa
dengan imunisasi aktif, pasif dan gabungan aktif dan pasif
 Imunisasi aktif
Dilakukam penyuntikan vaksin hepatitis B yang terbuat
dari partikel HBsAg untuk merangsang timbulnya anti-HBs.
Dosis yang dianjurkan adalah 1ml IM segera setelah lahir di
ikuti 0,5 ml IM saat bayi berumur tujuh hari kenudian satu
bulan dan enam bulan.
 Imunisasi pasif
Dilakukan penyuntikan HBIg 0,5 ml IM segera setelah lahir
dan diulang lagi pada umur 3 bulan dan 6 bulan
 Imunisasi gabunganaktif dan pasif
Dilakukan penyuntikan HBIg 0,5 ml dalam 12 jam setelah
lahir kemudian diberi suntikan vaksin hepatitis B 0,5 ml IM
pada saat bayi berumur 7 hari, umur 1 bulan dan 6 bulan.
 Penularan horizontal
1. Penularan perkutan
2. penularan melalui selaput lendir atau mukosa
 penularan vertikal
1. penularan VHB in-utero yaitu penularan yang
terjadi ketika bayi masih di dalam uterus.
2. penularan perinatal yaitu penularan yang terjadi
pada saat persalinan.
3. penularan post natal yaitu penularan yang terjadi
setelah bayi lahir misalnya melaui ASI yang di
duga tercemar oleh VHB lewat luka kecil dalam
mulut bayi.

Anda mungkin juga menyukai