Anda di halaman 1dari 29

L/O/G/O

Sistem Reproduksi
NURUL AMIRA
1 2 0 1 1 4 5 0 7 1
Indikator

1 Mendeskripsikan alat-alat reproduksi


Mendeskripsikan cara perkembangbiakan
2 pada manusia

3 Menjelaskan pentingnya perkembangbiakan

4 Menjelaskan fungsi organ


Tujuan Pembelajaran

Menyebutkan
macam organ
penyusun sistem
reproduksi pada
manusia
Mendeskripsikan
fungsi sistem
reproduksi
Peta Konsep

Sistem Reproduksi
Pada Manusia

Organ dan proses Kelainan dan penyakit


reproduksi pada sistem reproduksi

Organ Proses
Reproduk Organ
Reproduk Reproduksi
si Pria Pada
-si Wanita
manusia
Sistem Reproduksi

Reproduksi merupakan proses pembentukan individu


baru. Reproduksi bertujuan untuk melestarikan spesies agar
tidak punah.

Reproduksi pada manusia tergolong reproduksi


seksual. Sistem reproduksi manusia melibatkan induk
jantan dan induk betina.
Organ Reproduksi Pada
Manusia
Berdasarkan cara perkembangbiakannya manusia tergolong vivipar
dengan fertilisasi internal. Di tinjau dari jenis kelaminnya, manusia dibedakan
menjadi 2 yaitu pria dan wanita.

Organ Reproduksi
Organ Reproduksi Pria
Wanita

• Testis • Ovarium
• Vas Defferens • Oviduk
• Kantong Sperma • Vagina
• Penis
Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu


produksi sel kelamin dan pelepasan sel sel ke saluran sel kelamin
wanita, organ reproduksi pria terdiri dari 4 bagian utama, yaitu testis, vas
defferens, kantong sperma, dan penis.

a. Testis
Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis tersimpan
dalam suatu kantong yang di sebut skotum atau kantong buah zakar. Testis
berfungsi sabagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (
testosteron).
Organ Reproduksi Pria

b. Vas Defferens
Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan
kantong sperma. Vas defferens berjumlah sepasang. Bagian ujung nya terletak
didalam kelenjar prostat.

c. Kantong sperma

Berjumlah sepasang berfungsi menampung sperma yang dihasilkan testis.


Organ Reproduksi Pria

d. Penis

Organ seks laki-laki yang mencapai ukuran penuhnya pada masa puber
Organ Reproduksi Pria
Organ Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk / tuba
fallopi (saluran telur), dan vagina

a. Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel
telur(ovum. Ovarium terletak dirongga perut, tepatnya didaerang pinggang kiri dan
kanan. Ovarium diselubungi kapsul pelindung dan mengandung beberapa folike.
Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulat
bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan
melindungi perkembangan sel telur..
Sel telur yang telah masak akan terlepas dari ovarium. Peristiwa tersebut
disebut ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi
menghasilkan hormon esterogen dan progesteron.
Organ Reproduksi Wanita

b. Oviduk
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakan ovum ke arah
rahim dengan gerakan peristalti. Ujung nya berbentuk corong berjumbai-jumbai
(fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium.
Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang
sudah dibuahi bergerak kerahim (uterus).
Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio
hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai
satu ruangan. Rahim bagian bawah di namakan serviks uteri, sedangkan bagian
besar disebut corpus uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapis yaitu
perimetrium, miometrium, dan endometrium.
Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak
pembulu darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas
setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi
Organ Reproduksi Wanita

c. vagina
vagina berfugsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi.
Organ tersebut mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat
mengembang. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina
dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar batholini.
Organ Reproduksi Wanita
Proses Fertilisasi
Proses Fertilisasi
Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan
satu sel telur (ovum) yang sudah matang
Proses Fertilisasi
Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel
pada dinding rahim
Proses Fertilisasi

Zigot yang berada didalam rahim akan terus tumbuh dan berkembang
menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa kehamilan manusi sekitar 9 bulan 10
hari. Dalam rahim embrio akan mendapatkan makan dari tubuh induk melalui
plasenta (ari-ari ) embrio didalam rahim dilindungi selaput pembungkus, yaitu

Korion
Amnion Sakus Alantaois
vitellinus
Selaput Pembungkus

1. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya


embrio. Dinding embrio mengelurakan getah berupa air ketuban yang berguna
untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.
2. Korion, merupakan salah satu selaput yang berada diluar Amnion. Korion
dan Alantois akan tumbuh membentuk jonjot pembulu darah yang berhubungan
dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.
3. Sakus vitellinus (Kantong kuning telur), terletak diantara Amnion dan
plasenta. Sakus vitellinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembulu darah
pertama.
4. Alantaois, terletak didalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi,
saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya
menghilang dan tinggal pembulu darah yang berfungsi sebagai penghubung
embrio dan plasenta.
Pola Perkembangan
Embrio Sesuai Usia

1 Bulan (4 Minggu)
Bagian kepala, jantung dan hati mulai terbentuk, sistem pencernaan sebagai suatu saluran
sederhana, ada sebuah ekor yang khas, jaringan jaringan ekstra embrionik mulai muncul
Pola Perkembangan
Embrio Sesuai Usia

2 Bulan (8 Minggu)
Telinga, mata, jari, mulut hidung, dan tumit merupakan bentuk bentuk tersendiri; tulang mulai
terbentuk, sistem pencernaan, saraf, dan sirkuler mulai berfungsi; adanya alat kelamin luar,
tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya
Pola Perkembangan
Embrio Sesuai Usia

3 Bulan (12 Minggu)


Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan telah berkembang baik;
alat kelamin luar antara pria dan wanita mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas;
adanya gerakan gerakan kecil pada janin.
Pola Perkembangan
Embrio Sesuai Usia

4 Bulan (16 Minggu)


Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang diseluruh
tubuh; kulit berkambang sepenuhnya; sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya;
muncul alis, bulu mata dan rambut kepala; gerakan janin meningkat
Pola Perkembangan
Embrio Sesuai Usia

9 Bulan (38 Minggu)


Semenjak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak dibawah kulit; menjelang minggu ke-22
janin mulai membuka matanya; gerakan gerakan janin dirasakan oleh ibunya, terjadi kenaikan gerak badan yang
sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi kepala kebawah sebagai persiapan untuk kelahiran
Menstruasi

Bila ovum tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan
penuh dengan pembuluh darah, akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama
dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses
menstruasi (haid)
Penyakit pada Sistem
Reproduksi

• Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan


melalui hubungan seksual
Sifilis • Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium
lanjut, sifilis menyerang hati, susunan syaraf dan otak

• Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan


melalui hubungan seksual.
Kencing • Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan
Nanah kemandulan, mata, persendian dan selaput
Penyakit pada Sistem
Reproduksi

• Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2


ditularkan melalui hubungan seksual
Herpes
• Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan
Genetalis menyebabkan kanker rahim

• Penyebab: virus HIV (Human Immunodedeficiency


Virus)
AIDS • Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap
penyakit karena virus ini menyerang sel-sel darah putih
L/O/G/O

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai