Anda di halaman 1dari 5

Kejang Post Trauma dan

Epilepsi post trauma


Kejang Post Trauma
• Kejang yang ditimbulkan dari akibat traumatic brain injury yang
diakibatkan oleh trauma fisik
• Faktor resiko dari post traumatic epilepsi
• Diklasifikasikan menjadi:
• Early : seminggu setelah trauma
• Late : lebih dari seminggu setelah trauma
• Early seizure biasanya merupakan reaksi langsung akibat dari trauma
• Late seizure diperkirakan karena keterlibatakan korteks serebral
Kejang Post Trauma
• Early PTS dianggap sebagai kejang yang diprovokasi. Karena
merupakan akibat langsung dari trauma dan tidak dianggap sebagai
epilepsi
• Late PTS dianggap mengindikasikan perubahan permanen pada
struktur otak dan FR epilepsi
Epilepsi Post Trauma
• Epilepsi merupakan sekuel yang paling sering terjadi setelah terjadi
trauma kranioserebral.
• Penyebabnya adalah benturan atau laserasi pada korteks serebri.
Risiko terjadinya epilepsi pascatrauma berhubungan dengan beratnya
trauma kepala.
• Penelitian: Risiko terjadinya kejang setelah COB adalah 7% dalam
jangka waktu 1 tahun dan 11,5% dalam 5 tahun. COS risiko berkurang
menjadi 0,7% dan 1,6%. COR risiko terjadi kejang tidak lebih besar
daripada populasi umum
Epilepsi Post Trauma
• Risiko terjadinya epilepsi lebih besar jika trauma terjadi pada daerah
parietal dan frontal posterior, serta setelah trauma kepala tajam.
• PTE mengalami late seizure biasanya >1 minggu setelah trauma.
Kejangnya tidak di provokasi oleh trauma langsung dan lebih karena
terjadi defect pada otak.

Anda mungkin juga menyukai