Anda di halaman 1dari 8

Pernikahan tidak hanya mempersatukan dua hati

yang memiliki perasaan dan tujuan hidup yang


sama, tetapi umumnya juga bertujuan untuk
menghasilkan keturunan sebagai pewaris pasangan.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan sebelum
pernikahan lebih ditujukan untuk persiapan
menghasilkan keturunan yang sehat sejahtera.
Yang perlu diperhatikan terkait kesehatan
reproduksi, antara lain:

 Genetik (kondisi bawaan). Apakah calon pasutri


memiliki potensi genetik penyakit tertentu misalkan
diabetes melitus, thalasemia minor/mayor, hemofilia,
asma, risiko keganasan dalam keluarga?
 Resiko penyakit seksual menular. Misal faktor
pekerjaan, pola hubungan seksual, dll.
 Kondisi medis saat ini. Sakit yang dialami, obat-obatan
yang dikonsumsi, obesitas, dll.
 Status imunologis. Riwayat imunisasi.
 Usia pasutri. Kesiapan memiliki keturunan.
 Kebiasaan. Rokok, alkohol, dll.
Mengapa pemeriksaan kesehatan sebelum
pernikahan perlu?

Beberapa alasan perlunya pemeriksaan kesehatan reproduksi sebelum


pernikahan adalah:
 Mengurangi kemungkinan kelainan bawaan seperti thalasemia,
diabetes mellitus type 1.
 Mengurangi atau mencegah penyakit yang bisa ditularkan melalui
hubungan seksual misalnya HIV, hepatitis B, STDs.
 Mengurangi atau mencegah penyakit yang bisa ditularkan atau
mempengaruhi janin yang dapat menyebabkan, keguguran,
kecacatan, retardasi mental, atau kematian janin.
 Mengatasi keresahan jika ada kemungkinan muncul penyakit
bawaan tertentu, khususnya yang menikah dengan keluarga dekat.
 Mengurangi beban psikologis dan finansial keluarga melalui
penanganan dan konseling yang tepat.
Kapan waktu yang tepat dalam pemeriksaan
keseharan reproduksi dan apa saja jenis
pemeriksaan yang dilakukan?
Pemeriksaan kesehatan reproduksi
sebaiknya dilakukan sebelum
melaksanakan pernikahan.
Setidaknya dalam satu bulan
sebelum pernikahan, pemeriksaan
telah selesai dilakukan.
Jenis pemeriksaan menjelang
pernikahaan
1. Riwayat kesehatan dan keluarga calon pasutri, terutama yang diketahui memiliki penyakit bawaan tertentu
(penyakit genetik).
2. Pemeriksaan darah sesuai dengan yg dibutuhkan (berdasarkan riwayat kesehatan)
3. Rujukan ke spesialis jika dibutuhkan
4. Riwayat vaksinasi terutama MMR (mumps, measle, rubella) dan hepatitis B
5. Skrining penyakit genetik
6. Pemeriksaa thalasemia
7. Pemeriksaan kelainan hb atau kelainan darah lainnya
8. Pemeriksaan golongan darah/resus
9. Skrining penyakit metabolik
10. Gula darah untuk skrining Diabetes mellitus
11. Kolestrol untuk skrining hiperkolestrolemia
12. Tyroid untuk skirining hiper atau hypotiroid
13. Skrining penyakit infeksi
14. HIV (yg berisiko tinggi)
15. STD (yg berisiko tinggi)
16. Hepatitis B (disarankan)
17. Skrining penyakit keganasan
18. Pap smear pd wanita yg sudah menikah
19. USG payudara
20. Skrining penyakit jiwa(depresi, anxietas/cemas, gangguan emosional, prilaku)
21. Skrining infertilitas (lebih disarankan setelah 5 tahun menikah)
Dimana saja kita bisa melakukaan
pemeriksaan kespro?
Rumah sakit
oleh dokter umum,
atau dokter SpOG,

Laboraturium klinik fertilitas


Beberapa langkah pencegahan sebagai bentuk
antisipasi terhadap gangguan kesehatan reproduksi
yang dapat dilakukan untuk persiapan pernikahan.
Yaitu:
a) Mengonsumsi asam folat
b) Melakukan imunisasi pra-nikah
c) Melakukan imunisasi kanker

Anda mungkin juga menyukai