Anda di halaman 1dari 8

Penyuluhan Diare

pada Bayi dan


Anak

Di Ruang Kemuning Atas


RSU Kabupaten Tangerang
Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan dapat
berupa air, berwarna hijau, bercampur lendir dan darah
atau lendir, frekuensinya ( lebih dari 4x/sehari pada
bayi dan lebih dari 3x/sehari pada anak)
1. Infeksi Bakteri
 Infeksi bakteri : vibrio, e.coli, salmonella, campylobacler, tersinia,
aeromonas, dll

2. Infeksi Virus
 Infeksi virus :enterovirus (virus ECHO, cakseaclere, poliomyelitis,
adenovirus, rotavirus, dll

3. Malabsorbsi
 Gangguan karbohidrat lemak dan protein pada usus

4. Makanan
 Makanan basi, sayuran kurang matang, keracunan, alergi terhadap
makanan

5. Psikologis
 Rasa takut dan cemas
1. Turgor kulit ≥ 2 detik
2. Berat badan menurun
3. Mata dan ubun-ubun cekung
4. Mulut dan kulit menjadi kering
5. Nafsu makan menurun
6. Gelisah
7. Suhu tubuh meningkat
8. Konsistensi lembek, cair dan air
9. Gejala muntah dapat timbul sebelum dan sesudah diare
Pencegahan Diare
1. Memberikan ASI
2. Memperbaiki makanan pendamping
ASI
3. Menggunakan air bersih yang cukup
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban
6. Membuang tinja bayi dengan benar
7. Pemberian imunisasi campak
8. Pengelolaan sampah
Umur Jumlah oralit yang diberikan Jumlah oralit yang disediakan di
tiap BAB rumah

< 12 Bulan 50-100 ml 400 ml/hari (2 bungkus)

1-4 tahun 100-200 ml 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)

> 5 tahun 200-300 ml 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)

Dewasa 300-400 ml 1200-2800 ml/hari

Anak dibawah umur 2 tahun cairan harus diberikan dengan cara 1 sendok setiap
1 sampai 2 menit. Pemberian dengan botol tidak boleh. Bila terjadi muntah
hentikan dulu selama 10 menit kemudian mulai lagi.
Komplikasi Diare

1. Kejang
2. Encepalopati sehingga
terjadi penurunan
kesadaran
3. Dehidrasi (kurang cairan)
4. Gagal ginjal akut
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai