FUNGSI SASTRA
Sumber: walipop.detik.com
Banyak ilmuwan yang mencoba mencari tahu sisi menarik dari sebuah percintaan dan
chemistry antara pria dan wanita dengan melakukan berbagai penelitian. Hasilnya pun
bermacam-macam, mulai dari yang wajar hingga mengungkapkan fakta aneh dan menarik.
Sepanjang tahun ini, sudah lebih dari ratusan penelitian tentang cinta yang dilakukan. Dari
sekian banyak penelitian, ada beberapa yang menunjukkan hasil cukup mencengangkan. Ini
dia delapan penelitian aneh tentang cinta sepanjang 2011.
1. Pria Lebih Menyukai Wanita yang Diputuskan Pacarnya
Penemuan dari University of Michigan menyebutkan bahwa pria lebih tertarik mendekati
wanita yang dicampakkan kekasihnya. Para ahli berspekulasi, ketika pria yang berinisiatif
memutuskan hubungan, hal itu akan menunjukkan dominasinya terhadap lawan jenis.
Dengan demikian, pria akan menganggap wanita yang diputuskan akan lebih mudah
dikontrol.
2. Anda Bisa Mendeteksi Tukang Selingkuh dari Suaranya
Dalam sebuah studi, para peneliti meminta sekitar 120 pria dan wanita untuk menyuarakan
huruf vokal dengan nada yang berbeda-besa. Dari hasil penelitian diketahui, wanita
cenderung mengasosiasikan suara rendah pria dengan perilaku berselingkuh. Sementara bagi
responden pria, wanita bernada tinggilah yang suka selingkuh. Meskipun aneh, hasil
penemuan tersebut dianggap masuk akal dalam perspektif biologis. Nada yang lebih rendah,
berarti memiliki level testosteron yang tinggi. Dengan level hormon testosteron yang tinggi
membuat pria cenderung tidak pilih-pilih dalam menentukan pasangan (baca: mudah jatuh
cinta).
3. Pria Dandan Lebih Lama daripada Wanita
Penelitian yang dilakukan Travelodge –perusahaan jaringan hotel raksasa–
menemukan bahwa pria bisa menghabiskan waktu rata-rata 81 menit per hari
untuk merawat tubuh, seperti membersihkan, menyegarkan dan melembabkan
wajah, bercukur, menata rambut dan memilih pakaian. Sementara wanita hanya
memerlukan waktu 75 menit sehari untuk menata rambut, memilih pakaian dan
memakai make-up.
Pengalaman intelektual
Pengalaman emosional
Pengalaman imajinatif
TIGA (HAL. 12)
Sastra adalah karya imajinatif
Dalam bentuk sastra tulis dan lisan
Didukung oleh penggunaan bahasa yang khas
sastra. Hal ini bisa dipahami dengan membedakan
antara bahasa sastra dengan bahasa ilmiah dan
bahasa sehari-hari.
BAHASA ILMIAH
Mengedepankan pikiran dibanding emosi/perasaan dalam
beberapa hal tidak tepat
Bermakna denotatif : ada kecocokan antara tanda (sign) dengan
yang diacu (referent)
Contoh: bunga mawar
BAHASA SASTRA
Mengedepankan emosi/perasaan dibanding pikiran dalam beberapa hal
tidak tepat
Penuh ambiguitas dan homonim (bunyi sama tetapi arti berbeda)
Mempunyai kategori-kategori yang tak beraturan dan tak rasional
Bermakna konotatif : penuh asosiasi
Mempunyai fungsi ekspresif, menunjukkan nada (tone), dan sikap
pembicara/penulisnya
Berusaha mempengaruhi, membujuk, dan mengubah sikap pembaca
Menarik perhatian pembaca dengan aliterasi dan pola suara
MESJID I
Mesjid di kotaku pintu-pintunya selalu ditutup jika malam,
sebab takut perabot-perabotnya yang mewah akan hilang
apakah Tuhan terkurung di dalamnya,
memandang kita dari kaca jendela sambil melambai-lambaikan tanganya?
Bapak imam yang memimpin orang-orang sembahyang,
seperti punya keinginan untuk menjadi malaikat Tuhan,
sehingga ia enggan untuk bergaul dengan banyak orang
Sehari lima kali kepalanya menggeleng-geleng
dan mulutnya mengucapkan macam-macam doa,
dan orang-orang pun sehari lima kali menyebut ”Amin!” di luar kepala
Air muka mereka yang kosong, menggambarkan perasaan yang aman,
sebab mereka menyangka Tuhan cukup dilayani dengan upacara-upacara
sembahyang
(Emha Ainun Nadjib, 1993: 70)
Tidak ada istilah yang sempurna
menerangkan sifat sastra. Tapi paling tidak,
ada sebuah kesan umum yang timbul bahwa
karya sastra bukan objek yang sederhana,
melainkan objek yang kompleks dan rumit.