Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

ABORTUS INKOMPLIT

Gloria Stefanie Ferdian


112018096
IDENTITAS
Nama : Ny. DK Nama suami : Tn. PW

Umur : 26 tahun Umur : 28 tahun

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMK

Agama : Islam Agama : Islam

Alamat : Jl. Mangga no 8 Suku/Bangsa : Sunda

GPA : G1P0A0 Alamat : Jl. Mangga no 8


KELUHAN UTAMA KELUHAN TAMBAHAN
• Keluar darah dari Nyeri pada perut bagian
kemaluan sejak 6 jam bawah.
sebelum datang ke
rumah sakit.
Riwayat Perjalanan Penyakit
• Pasien mengatakan bahwa saat ini sedang hamil 3 bulan.

• Pasien datang sendiri tanpa rujukan dengan keluhan keluar darah

berwarna merah segar dari kemaluan sejak 6 jam SMRS,

• Darah yang keluar terasa semakin banyak disertai gumpalan-gumpal

an darah.

• Pasien juga mengeluh nyeri pada perut bagian bawah.


Riwayat Menstruasi

• Haid pertama : Usia 13 tahun


• Siklus : Teratur, siklus haid 28 hari
• Lamanya : 7 hari
• Haid Terakhir : 21/ 09/ 2019
• Usia kehamilan : 12 minggu
• Taksiran persalinan : 27/ 06/ 2020
Riwayat Obstetri
• Saat ini merupakan kehamilan pertama. G1P0A0
RIWAYAT PERNIKAHAN RIWAYAT KONTRASEPSI

• Status pernikahan: Tidak ada


Menikah
• Menikah: 1 kali, saat
ini sudah 9 bulan
RIWAYAT ANC RPD

Pertama kali ke bidan • Riwayat hipertensi: disangkal


puskesmas saat usia • Riwayat DM : disangkal
kehamilan 6 minggu. • Riwayat jantung : disangkal
• Riwayat asma : disangkal
• Riwayat alergi : disangkal
• Riwayat trauma : disangkal
RPK RIWAYAT KEBIASAAN

• Riwayat hipertensi : disangkal Pasien kurang memperhatikan


makanan yang di makan dan
• Riwayat DM : disangkal vitamin yang dikonsumsi
• Riwayat jantung : disangkal selama hamil jarang diminum
• Riwayat asma : disangkal karena lupa. Pasien tidak
merokok, tidak minum-
minuman yang beralkohol,
dan jamu-jamuan.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka
waktu yang lama sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum: Tampak sakit sedang
• Kesadaran: Compos Mentis
• Suhu : 36.5 OC TD : 110/65 mmHg
• Nadi : 90 x/menit RR : 22 x/menit
• TB :157 cm BB : 60 kg
STATUS GENERALIS
• Kepala : normocephali
• Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening dan tiroid
• Jantung : bunyi jantung I & II reguler, murmur (-),
gallop (-)
• Paru : suara napas vesikuler, wheezing (-/-),
ronkhi (-/-)
• Abdomen : pada status obstetrik
• Extremitas superior : akral hangat dan tidak edema
inferior : akral hangat dan tidak edema
STATUS OBSTETRI

• Abdomen
• Leopold I : Tidak dilakukan
• Leopold II : Tidak dilakukan
• Leopold III : Tidak dilakukan
• Leopold IV : Tidak dilakukan
• Denyut Jantung Janin: -
• Taksiran Berat Janin : -
• His :-
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

• Inspeksi
• Genitalia eksterna :
• vagina bersih, terdapat rambut pubis, ulkus (-) pembengkakan
vulva (-), klitoris (-), keluar darah yg mengalir (+), pus (-),
lendir (-)
• Genitalia Interna (inspekulo) : Tidak dilakukan
• Vaginal toucher : Dinding vagina teraba licin, tidak teraba
adanya massa, porsio teraba bulat lunak tebal, tidak ada nyeri
tekan di kedua adneksa, Pembukaan 1cm
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah rutin, Elektrolit, Hemostasis
14 Desember 2019 (01.50WIB)
• Hb 12.2 g/dL
• Ht 35.6 %
• Trom 457 x 103 /uL
• Leu 16.46 x 103 /uL
• PT 10.1 detik
• APTT 34.5 detik
• Na 142 mEq/L
• K 3,69 mEq/L
• Cl 105 mEq/L
• GDS 133 mg/dL
• Urinalisa Lengkap

Makroskopis • Mikroskopis
• Warna Merah • Leukosit 6-8/LPB
• Kekeruhan Keruh • Eritrosit 38-40/LBP
• Berat jenis 1020 • Silinder –
• Protein +1 • Sel Epitel +1
• Glukosa – • Kristal –
• Keton – • Bakteria +1
• Bilirubin – • Jamur –
• Darah samar 2+ • Kehamilan (EIA) Urine +
• Leukosit Esterase –
Pemeriksaan USG
• Tampak massa Hipoekoik dengan ukuran 3.2 x 2.4 cm di
dalam kavum uterus. (sisa konsepsi)
RESUME
• Pasien seorang perempuan berusia 26 tahun dengan G1P0A0 hamil
12 minggu datang ke RSUD Koja dengan Keluar darah dari
kemaluan sejak 6 jam sebelum datang ke rumah sakit.
• Pasien mengatakan bahwa saat ini sedang hamil 3 bulan. Pasien data
ng sendiri tanpa rujukan dengan keluhan keluar darah berwarna mera
h segar dari kemaluan sejak 6 jam SMRS, darah yang keluar terasa se
makin banyak disertai gumpalan-gumpalan darah. Pasien juga menge
luh nyeri pada perut bagian bawah.
• Pada pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal, konjungtiva t
idak anemis. Pada pemeriksaan ginekologi inspeksi genitalia eksterna
didapatkan keluar darah yg mengalir, tidak ada pus, tidak ada lendir,
vulva tidak bengkak. Pada pemeriksaan dalam Vaginal Toucher didap
atkan dinding vagina teraba licin, tidak teraba adanya massa, porsio t
eraba bulat lunak tebal, tidak ada nyeri goyang porsio, tidak ada nyeri
tekan di kedua adneksa, teraba pembukaan serviks 1cm
DIAGNOSIS

• Ibu 26 tahun dengan G1P0A0 Hamil 12 minggu


dengan Abortus Inkomplit
PENATALAKSANAAN
• Observasi KU, TTV, Perdarahan
• Infus RL 500 cc / 20tpm
• Misoprostol 400 mcg per oral + paracetamol 500
mg
• Rencana Kuretase dengan preintrumensi
• 4 Jam sebelum kuretase, Misoprostol 200mcg su
blingual + Oxyrocin drip 5IU dalam RL 500 cc
menetap
PROGNOSIS

• Ad vitam : Ad Bonam
• Ad functionam : Ad Bonam
• Ad sanationam : Ad Bonam
DEFINISI

Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi


sebelum janin berkembang sepenuhnya dan
dapat hidup di luar kandungan dan sebagai
ukuran digunakan kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500
gram.
KLASIFIKASI ABORTUS
Menurut terjadinya Aspek Klinis
1. Abortus Iminens
1. Abortus Spontan 2. Abortus Insipiens
2. Abortus Provokatus 3. Abortus Komplit
• Abortus 4. Abortus Inkomplit
Medisinalis 5. Missed Abortion
• Abortus Kriminalis 6. Abortus Habitualis
7. Abortus Infeksius
FAKTOR RESIKO
1. Bertambahnya usia ibu
2. Riwayat Abortus
3. Kebiasaan Ibu
• Merokok
• Konsumsi alkohol
• Konsumsi kafein (coffee)
• Alat kontrasepsi dalam rahim
• Psikologis : Anxietas dan depresi
ETIOLOGI
1. Faktor Genetik
2. Faktor Anatomi
3. Faktor Hormonal
4. Faktor Infeksi
5. Faktor Imunologi
6. Faktor Trauma
7. Faktor nutrisi dan lingkungan
Faktor Genetik
• Sebagian besar abortus spontan disebabkan oleh
kelainan kariotip dari embrio. Triplodi ditemukan
pada 16% kejadian abortus di mana terjadi
fertilisasi ovum normal oleh 2 sperma (dispermi).
Insiden trisomi meningkat dengan bertambahnya
usia. Trisomi 16 (dengan kejadian sekitar 30%
dari seluruh trisomi) adalah penyebab terbanyak
abortus spontan diikuti dengan sindroma Turner
(20-25%) dan Sindroma Down atau trisomi 21
yang sepertiganya bisa bertahan sampai lahir.
Faktor Anatomi
• Septum uterus akibat daripada kelainan duktus
Mulleri (40-80%)
• Uterus bicornis atau uterus unicornis (10-30%)
• Mioma uteri bisa mengakibatkan abortus
berulang dan infertilitas akibat dari gangguan
passage dan kontraktilitas uterus
• Cacat uterus akuisita yang berkaitan dengan
abortus adalah leiomioma dan perlekatan
intrauteri.
• Inkompetensi serviks
Faktor Hormonal
• Pada DM, perempuan dengan kadar HbA1c yang
tinggi pada trimester pertama
• Kadar progesteron yang rendah
• Penelitian pada perempuan yang mengalami
abortus berulang, didapatkan 17% kejadian defek
luteal yaitu kurangnya progesteron pada fase
luteal.
Faktor Infeksi
Ada berbagai teori untuk menjelaskan keterkaitan
infeksi dengan kejadian abortus:
• Adanya metabolik toksik, endotoksin,
eksotoksin, dan sitokin yang berdampak langsung
pada janin dan unit fetoplasenta.
• Infeksi janin yang bisa berakibat kematian janin
dan cacat berat sehingga janin sulit untuk
bertahan hidup.
• Infeksi plasenta akan berakibat insufisiensi
plasenta dan bisa berlanjut kematian janin.
• Infeksi kronis endometrium dari penyebaran
kuman genetalia bawah yang bisa mengganggu
proses implantasi.
• Amnionitis oleh kuman gram positif dan gram
negatif juga bisa mengakibatkan abortus.
• Infeki virus pada kehamilan awal dapat
mengakibatkan perubahan genetik dan anatomik
embrio misalnya pada infeksi rubela, parvovirus
B19, CMV, HSV, koksakie virus B, dan varisella
zoster.
Beberapa jenis organisme yang bisa berdampak
pada kejadian abortus:
• Bakteria: listeria monositogenes, klamidia
trakomatis, ureaplasma urealitikum, mikoplasma
hominis, bakterial vaginosis.
• Virus: Sitomegalovirus, Rubella, Herpes
simpleks virus (HSV), Human Immunodeficiency
Virus (HIV), dan parvovirus.
• Parasit: Toksoplasma gondii, Plasmodium
falsifarum.
• Spirokaeta: Treponema pallidum.
Faktor Imunologi
Beberapa penyakit berhubungan erat dengan
kejadian abortus. Antaranya adalah SLE dan
Antiphospholipid Antibodies (aPA). Peluang
terjadinya pengakhiran kehamilan pada trimester 2
dan 3 pada SLE adalah 75%. Menurut penelitian,
sebagian besar abortus berhubungan dengan
adanya aPA yang merupakan antibodi yang akan
berikatan dengan sisi negatif dari phosfolipid.
Faktor Trauma
Trauma abdominal yang berat dapat menyebabkan
terjadinya abortus yang yang diakibatkan karena
adanya perdarahan. Namun secara statistik, hanya
sedikit insiden abortus yang disebabkan karena
trauma.
Faktor Nutrisi & Lingkungan
Patogenesis
Abortus dimulai dari perdarahan ke dalam decidua basalis
yang diikuti dengan nekrosis jaringan disekitar perdarahan.
Pada kehamilan di bawah 8 minggu, hasil konsepsi
dikeluarkan seluruhnya, karena vili korialis belum
menembus desidua terlalu dalam, sedangkan pada
kehamilan 8-14 minggu, vili korialis telah masuk agak
dalam, sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan
tertinggal.
Perdarahan yang banyak terjadi karena hilangnya kontraksi
yang dihasilkan dari aktivitas kontraksi dan retraksi
miometrium.
Gambaran Klinis
Gejala abortus berupa sakit perut kram, mules-
mules, dan perdarahan biasanya berupa darah beku
tanpa atau disertai dengan keluarnya fetus atau
jaringan
Penatalaksanaan umum
• Terlebih dahulu dilakukan penilaian mengenai
keadaan pasien dan diperiksa apakah ada
tanda-tanda syok.
• Evakuasi jaringan sisa di dalam uterus untuk
menghentikan perdarahan
• Penatalaksanaan abortus spontan dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik pembedahan
maupun medis. Teknik pembedahan dapat
dilakukan dengan cara kuretase maupun aspirasi
vakum dan dilakukan induksi oksitosin
Tatalaksana Abortus Inkomplit
< 16 minggu dengan perdarahan berat:
• Evakuasi isi uterus metode dapat menggunakan aspirasi
vakum manual / kuret tajam
• Jika evakuasi tidak dapat dilakukan segera, berikan
ergometrin 0,2 mg IM ( dapat di ulang dalam 15 menit
kalau perlu)
<16 minggu dengan perdarahan ringan sedang:
• Keluarkan hasil konsepsi yang tampak muncul dari
ostium uteri eksterna dengan jari atau forsep cicin
• Rekomendasi FIGO: Misoprostol 600ug peroral dosis
tunggal atau 400ug sublingual dosis tunggal.

≥ 16 minggu :
• Berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 litr NaCl 0,9%
atau RL dengan kecepatan 40tpm untuk membantu hasil
pengeluaran hasil konsepsi
Komplikasi
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Syok
4. Infeksi
PROGNOSIS

Abortus inkomplit yang di evakuasi lebih dini


tanpa disertai infeksi memberikan prognosis yang
baik terhadap ibu. Kecuali adanya inkompetensi
serviks, maka angka abortus untuk kehamilan
selanjutnya lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai