Anda di halaman 1dari 13

KPD (Ketuban Pecah Dini)

 Keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum


persalinan atau dimulainya tanda inpartu
Etiologi dan
Faktor Resiko

• Kelainan otot-
otot leher rahim • Kelainan
Serviks lunak atau bawaan
inkompeten lemah

• Kehamilan • Kehamilan kembar


kembar
• hidramnion
Ketegangan
rahim berlebihan
• hidramnion Infeksi

• Perut gantung • < 20 thn


• Bagian terendah
Kesempitan • > 35 thn
panggul
blm masuk PAP Usia
•2x atau lebih kehamilan
Riwayat sebelumnya
KPD

• Jarak kehamilan yang terlalu


Paritas dekat

•Kekurangan zat besi


Anemia
1. Keluarnya air ketuban
2. Demam bila infeksi
3. Janin mudah diraba
4.VT selaput ketuban
tidak ada
Patofisiologi
KPD

Kolagen terdapat pada lapisan kompakta amnion, fibroblas,


jaringan retikuler korion dan trofoblas.
Sintesis maupun degradasi jaringan kolagen dikontrol oleh
sistem aktivitas dan inhibisi interleukin-1 (IL-1) dan
prostaglandin.
Jika infeksi dan inflamasi, terjadi peningkatan aktivitas IL-1
dan prostaglandin, menghasilkan kolagenase jaringan,
sehingga terjadi depolimerisasi kolagen pada selaput
korion/amnion, menyebabkan selaput ketuban tipis, lemah
dan mudah pecah spontan.
 Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat
berlangsung sebagai berikut : selaput ketuban tidak
kuat sebagai akibat dari kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi sehingga bila terjadi pembukaan serviks
maka selaput ketuban akan sangat lemah dan mudah
untuk pecah dengan respon mengeluarkan air ketuban.
Komplikasi  Infeksi ibu
 Infeksi janin
 Persalinan prematur
 Hipoksia krn tali pusat
 Meningkatnya insiden
SC

Tergantung
usia
kehamilan
 Berikan Eritromisin 4 x 250
mg selama 10 hari
 Rujuk kefasilitas yang
memadai
Di RS rujukan lakukan :
 >= 34 minggu
lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada
kontraindikasi
 24-33 minggu
Bila amnionitis, absurpsio plasenta, kematian janin 
persalinan segera
Beri deksametason 6ηg IM tiap 12 jam dlm 48 jam atau
betametason 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam
Lahirkan bayi pada usia 34 atau 32-33 mgg dengan periksa
kondisi paru-paru
< 24 minggu
Pertimbangan dilakukan melihat resiko ibu dan
janin
Koseling bahwa akan dilakukan terminasi
kehamilan
Jika infeksi korioamniotis  tatalaksana
Pencegahan KPD

• Pemeriksaan kehamilan yang teratur.


• Hidup sehat seperti makanan yang sehat,
minum cukup, olahraga teratur dan berhenti
merokok.
• Membiasakan diri membersihkan daerah
kemaluan dengan benar
• Memeriksakan diri ke dokter bila ada sesuatu
yang tidak normal di aderah kemaluan
• Berhenti melakukan hubungan seksual bila
ada indikasi, seperti mulut rahim yang lemah.

Anda mungkin juga menyukai