Anda di halaman 1dari 33

CASE PRESENTATION

Edema paru Akut, Hipertensi Emergency,


Pneumonia, dan Sindroma Kardio Renal pada
Penderita Acute Decompensated Heart Failure

Feby Ramadhyana Pangestu


Rian Bayu Santya Mahardhika

Departemen Penyakit Dalam


RSUD Tongas
Probolinggo 1
INTRODUCTION

2
Edema paru akut 
- Jumlah penderita di seluruh dunia tahun 1994 sebanyak
74.4 juta dan jumlahnya terus bertambah
- Angka kematian mencapai 10–20%
- Membutuhkan penanganan gawat darurat serta rawat
inap di rumah sakit

Gagal jantung 
-Penyebab tersering adalah hipertensi
-Mekanisme kompensasi alami akan terjadi sebagai
respon penurunan curah jantung untuk memastikan
perfusi organ yang cukup

3
Pneumonia 
- Penyebab kematian utama akibat infeksi
- Insiden 12:1000 setiap tahun
- Angka kematian 10%

Sindroma Kardio Renal


- Ketidakseimbangan interaksi antara gagal jantung, sistem
neurohormonal, dan respon inflamasi
- 1/3 – 1/2 pasien dengan gagal jantung mengalami
insufisiensi ginjal
- 43,6% kematian pasien gagal ginjal terminal disebabkan
oleh gagal jantung
- Kematian karena kelainan jantung diperkirakan 10-30 kali
lebih sering pada pasien-pasien dengan gagal ginjal kronis
4
Penyebab tersering edema paru adalah kegagalan ventrikel
kiri. Jika terjadi gagal jantung kiri dan jantung kanan terus
memompakan darah, maka tekanan kapiler paru akan
meningkat sampai terjadi edema paru.

5
CASE

6
Anamnesis

• KU: Nyeri dada kiri 7 jam


SMRS
• Disertai sesak nafas, nyeri
kepala, dan mual
• RPD: Keluhan serupa 1 tahun
terakhir (hilang-timbul); HT
• RPK: Ayah dan ibunya
meninggal karena penyakit
jantung
Identitas: Ny. A, 52 th,
Lumbang, Probolinggo
7
Pemeriksaan Fisik
Keadaan • GCS 456, TD 179/138 mm Hg, HR 140x/m, RR 30x/m,
Umum t 37,5 ºC

Kepala & • Anemia (-), icterus (-), dispnea (+), cyanosis (-), tidak
Leher ada pembesaran kelenjar limfe

• Apex jantung bergeser ke inferolateral, tidak ada


Thorax murmur ataupun gallop.
• Paru: suara nafas vesicular, rhonki (+)

• Supel, bising usus normal, NTE (+)


Abdomen • Hepar/lien tidak teraba

Extremities • Edema ekstremitas inferior (+/+)


8
Laboratorium
Routine blood test:

Hb 14.5 g/dl, WBC 15300 mm3, LED 33/1 jam, Hct 43,4%,
trombosit 271000 mm3
SGOT 78 U/L, SGPT 99 U/L
BUN 39,2mg/dl, Creat ser 1.7 mg/dl
Chest X-Ray

CXR : cardiomegaly, edema paru,


pneumonia basal paru dextra

9
Elektrokardiogram

Sinus takikardi, infark myocard acute


anterior, dan hipertrofi ventrikel kiri.

10
Diagnosis Kerja
Edema paru akut + infark miokard akut anterior acute
decompensated heart failure + hipertensi stage II + acute kidney
injury ddx acute on chronic kidney disease (suspect cardio renal
syndrome) + pneumonia basal dextra.

Planning Diagnosis Planning Therapy


- Diet TKTP 1700 kkal, protein
40gram, rendah garam
- O2 masker
- Elektrokardiogram serial - Infus Kidmin 200cc/24 jam
- IV Ceftriaxone 2x1 gram
- Pumpfurosemide 10mg/jam
- Nebul flexotide/12 jam
- Lisinopril po 10mg.-0-0
11
- Simvatatin po 0-0-20mg.
Progress Report

Hari 1
• Sesak memberat, akral dingin, gelisah

• TD: 220/190 mmHg, N: 135x/ menit, RR: 35x/ menit, S: 35,8° C, SpO2: 95% dengan
masker oksigen. Ekstremitas teraba dingin
• EKG: Sinus takikardi, infark myocard acute anterior, dan hipertrofi ventrikel kiri.

• Diagnosa Kerja: edema paru akut + infark miokard akut anterior + acute decompensated
heart failure + hipertensi emergency + acute kidney injury ddx acute on chronic kidney
disease (suspect cardio renal syndrome) + pneumonia basal dextra.

• Therapy : Pindah ke ruangan perawatan intensif, diet TKTP 1700 kkal, protein 40gram,
rendah garam, O2 masker, infus Kidmin 200cc/24 jam, injeksi Ceftriaxone 2 x 1gram,
pump Furosemide 10mg/jam (monitor produksi urin), nebul flexotide/12 jam, Lisinopril
tablet 10mg. - 0 - 0, Simvastatin tablet 0 - 0 - 20mg, loading (Clopidogrel 300mg. 4 tablet,
aspilet 320mg., ISDN 5mg., amlodipin 10mg.), loading heparin 2000unit

12
Hari 3

• Nyeri kepala <, nyeri perut <

•Hasil laboratorium BUN 52,8 mg/dl dan serum kreatinin 2,0 mg/dL.
• EKG: Sinus takikardi, infark myocard acute anterior, dan hipertrofi ventrikel kiri.

• Diagnosa Kerja: edema paru akut + infark miokard akut anterior + acute decompensated
heart failure + hipertensi emergency membaik+ cardio renal syndrome + pneumonia basal
dextra.

• Therapy : Penderita diberikan diet TKTP 1700 kkal, protein 40gram, rendah garam, O2
masker, pembatasan minum 600cc/24 jam, infus drip heparin 5000unit dalam 500cc PZ/24
jam, injeksi Meropenem 2 x 1gram, injeksi Pantoprazole 0 - 0 - 40mg, Pump Furosemide
5mg/jam, injeksi Mecobalamin 2 x 1ampul, Nebul flexotide/8 jam, Clopidogrel tablet1 x
75mg., Aspilet tablet 1 x 80mg., isosorbic dinitrate (ISDN) tablet 2 x 5mg, Digoxin tablet
0.25mg - 0 - 0, Analsik tablet 3 x 1, KSR tablet 1 x 1, Simvastatin tablet 0 - 0 - 20mg.

13
Hari 6

• Tidak ada keluhan

•EKG: Sinus takikardi, infark myocard acute anterior, dan hipertrofi ventrikel kiri.

• Diagnosa Kerja: edema paru akut + infark miokard akut anterior + acute
decompensated heart failure + hipertensi emergency membaik+ cardio renal syndrome
+ pneumonia basal dextra.

• Penderita diijinkan pulang dengan terapi: Cefixime 2x200mg, Lansoprazole 0-0-30mg,


Furosemide 40mg-0-0, Spironolakton 25mg-0-0, Aspilet 1x80mg, Clopidogrel 1x75mg,
Digoxin 0.25mg-0-0, Simvastatin 0-0-20mg, Aspar K 1x1, ISDN 2x5mg.

14
PROGRESS OF LABORATORY
8 Mei 11 Mei
Hb 14,5
Hct 43,4
Leu 15.300

Tro 271000

LED 33
SGOT 78
SGPT 99
BUN 39,2 52,8
SK 1,7 2,0
15
DISCUSSION

16
Acute Lung Oedema
(Harun & Nasution, 2009) & (Purvey & Allen, 2017)

Edema paru akut adalah akumulasi cairan di paru-paru yang terjadi


secara mendadak yang dapat disebabkan oleh adanya peningkatan
intravaskular (edema paru kardiak) atau karena peningkatan
permeabilitas membran kapiler (edema paru non kardiak) yang
mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan secara cepat

Edema paru harus dibuktikan dengan foto X-ray dada dan/atau


dengan saturasi oksigen arteri <90% dengan udara ruangan disertai
distress nafas parah.

17
Acute Decompensated Heart Failure
NO (Crouch et. al., 2006) Patient
1 Orthopnea Pasien tidak dapat tidur 1 bantal √
2 Dispnea saat melakukan kegiatan Pasien merasa sesak √
3 Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) Sesak terus menerus -
4 Cepat merasa kenyang Pasien nafsu makan menurun √
5 Ronchi Pemfis ronkhi basah halus √
6 Edema perifer Edema tungkai √
7 Mual dan muntah Tidak ada keluhan namun NTE -
8 Acites Tidak ditemukan acites -
8 Kelelahan Pasien tampak lemas dan lelah √
9 Perubahan status mental Pasien gelisah √
10 Penyempitan tekanan nadi Nadi cepat (N:140x/Menit) √
11 Hipotensi Tensi cepat (TD:220/190 mmHg) -
12 Ekstrimitas dingin Extremitas atas dingin √
13 Perburukan fungsi ginjal LAB, CR: 1.7, UR:, BUN: 39.2 √
18
19
20
21
Pasien didiagnosa
edema paru akut
dengan acute
Takipnea, ortopnea, nyeri perut ulu decompensated heart
hati
failure
diberi terapi heparin,
furosemid tappering
Ronki
off, spironolakton
Apex jantung bergeser ke infero lateral 25mg-0-0, Aspilet
Edema ekstremitas inferior 1x75mg, Clopidogrel
1x80mg, Digoxin
0,25mg-0-0,
Kardiomegali
ISDN 2x5mg,
Batwing appearance (+)
Simvastatin 0-0-20mg,
KSR 1x1, Lansoprazole
0-0-30mg
22
23
24
Pasien didiagnosa
Nyeri kepala hipertensi emergency
Diberi terapi
furosemid tappering
off, Spironolakton
TD: 220/190mmHg 25mg-0-0
Riwayat hipertensi tidak terkontrol

25
26
27
Perburukan fungsi jantung mendadak

Pasien didiagnosa
Acute kidney injury
sindroma kardiorenal
tipe 1

Peningkatan nilai fungsi ginjal menetap

28
Pneumoniae (PDPI, 2003)
1 Suhu tubuh meningkat SUHU : 36.8C -

2 Batuk dengan dahak mukoid atau TIDAKA ADA KELUHAN BATUK -


purulen kadang disertai darah
3 Sesak napas PASIEN MENGELUH SESAK NAFAS √

4 Nyeri dada PASIEN MENGELUH NYERI DADA √

5 Foto Thorax : konsolidasi (+) Pulmo : tampak konsolidasi di lobus √


bawah kanan

Pneumonia adalah peradangan akut pada parenkim paru,


bronkiolus respiratorius dan alveoli oleh mikroorganisme sehingga
menimbulkan konsolidasi jaringan paru sehingga dapat
mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-paru
29
30
Takipnea, ortopnea

Pasien didiagnosa
pneumonia lobus
bawah dextra diberi
Ronki terapi antibiotik
Cefixim 2x200mg,
nebul flexotide/8 jam
Leukosit 15.300/mm
Gambaran konsolidasi paru

31
SUMMARY
• Ny. A, 52 th, Lumbang dengan keluhan utama nyeri dada sejak 7 jam SMRS disertai
sesak nafas, nyeri kepala, mual.

• Diagnosis edema paru akut + infark miokard akut anterior + acute decompensated
heart failure + hipertensi emergency + cardio renal syndrome + pneumonia basal
dextra. ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis, laboratoris, gambaran
elektrokardiogram, serta gambaran radiologis.

• Pasien diberikan terapi heparin, furosemid, spironolakton, Aspilet, Clopidogrel,


Digoxin, ISDN, Simvastatin, KSR, Lansoprazole untuk edema paru akut + infark
miokard akut anterior + acute decompensated heart failure + hipertensi
emergency+sindroma kardiorenal tipe 1. Sedangkan untuk terapi pneumonia,
penderita mendapat terapi antibiotik Cefixim dan nebul flexotide.
32
• respon terapi yang baik setelah 6 hari perawatan. Pasien diijinkan pulang.
Thank You

33

Anda mungkin juga menyukai