Kelompok 5 Alimia Woelandari Dean Pratama Hamida Nurazri Fadia Rahma Salsabila Nia apriliana Suhari Reza AAfdahShafira Dio Amanda widya Feranika DEFINISI
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya
berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau di pantulkan oleh materi tersebut. DEFINISI NMR
Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (Nuclear Magnetic Resonance)
adalah salah satu metode spektrometri yang penting untuk menguraikan atau menentukan struktur dari senyawa yang tidak diketahui, termasuk stereokimia dari suatu senyawa. NEXT. . .
Spektroskopi resonansi magnetik nuklir, yang paling umum dikenal
sebagai spektroskopi NMR, adalah nama yang diberikan kepada teknik yang mengeksploitasi sifat magnetik inti tertentu. Ketika ditempatkan dalam medan magnet, NMR inti aktif (seperti 1 H atau 13 C) menyerap frekuensi karakteristik dari isotop. Eksperimen NMR meliputi NMR 1D dan 2D. NMR 1D yang didapat menggunakan meliputi:
H-NMR, memberikan informasi C-NMR, memberikan informasi
mengenai jumlah serta jenis struktur berdasarkan pergeseran hidrogen serta sifat lingkungan kimia dari bermacam-macam dari hidrogen tersebut. karbon pada suatu senyawa. C-NMR yang dapat digunakan meliputi (Pavia et al., 1979)
DEPT (Distortionless Enhacement by Polarization Transfer)
untuk menetukan keberadaan atom karbon (C primer, C sekunder, C tersier, dan C kuartener).
JMOD (J Modulation) 13C-NMR, berguna dalam menentukan
jumlah atom karbon serta jenis karbon tersebut (C primer, C sekunder, C tersier, dan C kuartener). Spektrum C-NMR C-NMR memiliki daerah pergeseran kimia yang lebih besar dibandingkan dengan 1H-NMR, sehingga waktu pengamatan 13C- NMR 20 kali lebih lama dibandingkan 1H-NMR.
13C-NMR mempunyai keuntungan dibandingkan dengan 1H-NMR
dalam hal mendiagnosis bangun molekul senyawa organik, karena 13C-NMR memberi informasi tentang “tulang punggung” (susunan atom C) molekul Pada spectrum C-NMR dalam elusidasi struktur perlu diperhatikan : 1. Luas di bawah puncak yang biasanya dinyatakan dengan intergrasi untuk melihat perbandingan jumlah carbon yang ekuivalen secara magnetic pada masing-masing puncak. 2. Terjadinya spin-spin splinting yang mengikuti segitiga pascal. Interaksi antara ikatan electron yang mempunyai kencerungan berpasangan spin dari electron dengan electron lainnya pada proton yang diikat. Spin-spin slinting ini sering dihilangkan dengan cara di dekloping guna menghindari puncak-puncak yang tumpang tindih. 3. Geseran kimia (chemical shift), yaitu kedudukan karbon dalam spektum tersebut. Ini juga menggambarkan letak dan kedudukan karbon dalam molekul. 3.2 Prinsip Kerja Spektroskopi NMR Metode spektroskopi jenis ini didasarkan pada penyerapan energi oleh partikel yang sedang berputar di dalam medan magnet yang kuat. Energi yang dipakai dalam pengukuran dengan metode ini berada pada daerah gelombang radio 75-0,5 m atau pada frekuensi 4-600 MHz, yang bergantung pada jenis inti yang diukur Magnet permanen mempunyai kuat medan 7046- 14002 G, ini sesuai dengan frekuensioskilator antara 30-60 MHz. Termostat yang baik diperlukan karena magnet bersifatpeka terhadap temperatur. Elektromagnet memerlukan sistem pendingin,elektromagnet yang banyak di pasaran mempunyai frekuensi 60, 90 dan 100 MHzuntuk proton. NMR beresolusi tinggi dan bermagnet superkonduktor dengan frekuensiproton 470 MHz. Pengaruh fluktuasi medan dapat diatasi dengan sistem penguncifrekuensi, dapat berupa tipe pengunci eksternal atau internal. Pada tipe eksternalwadah senyawa pembanding dengan senyawa sampel berada pada tempat terpisah,sedang pada tipe internal senyawa pembanding larut bersama-sama sampel. Senyawapembanding biasanya tetrametilsilan (TMS) 2.Generator medan magnet penyapu Suatu pasangan kumparan terletak sejajar terhadap permukaan magnet, digunakanuntuk mengubah medan magnet pada suatu range yang sempit. Dengan memvariasikan arus searah melalui kumparan ini, medan efektif dapat diubah- ubahdengan perbedaan sekitar 10-3 gauss. Perubahan medan ini disinkronisasikan secaralinier dengan perubahan waktu. Untuk alat 60 MHz (proton), range sapuannya adalah235 x 10-3gauss. Untuk F19, C13, diperlukan sapuan frekuensi sebesar 10 KHz. 3.sumber frekuensi radio Sinyal frekuensi oskilasi radio (transmiter) disalurkan pada sepasang kumparan yangpossinya 90º terhadap jalar dan magnet. Suatu oskilator yang tetap sebesar 60, 90atau 100 MHz digunakan dalam NMR beresolusi tinggi. 4.Detektor sinyal Sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti yang beresolusi dideteksi dengankumparan yang mengitari sampel dan tegak lurus terhadap sumber. Sinyal listrik yangdihasilkan lemah dan biasanya dikuatkan dulu sebelum dicatat. 5.Perekaman (Rekorder) Pencatat sinyal NMR disinkronisasikan dengan sapuan medan, rekordermengendalikan laju sapuan spektrum. Luas puncak dapat digunakan untukmenentukan jumlah relatif inti yang mengabsorpsi. 6.Tempat sampel dan kelengkapannya (Tempat sampel dan probe) Tempat sampel merupakan tabung gelas berdiameter 5mm dan dapat diisi cairansampai 0,4 ml. Probe sampel terdiri atas tempat kedudukan sampel, sumber frekuensi penyapu dan kumparan detektor dengan sel pembanding. Detektor dan kumparanpenerima diorientasikan pada 90º. Aplikasi Spektroskopi NMR Biasanya digunakan untuk mengidentifikasi atau menjelaskan informasi struktur rinci tentang senyawa kimia. Sebagai contoh: Menentukan kemurnian obat-obatan. Mengidentifikasi kontaminan dalam makanan, kosmetik, atau obat-obatan Membantu ahli kimia penelitian menemukan apakah reaksi kimia telah terjadi di situs yang benar pada molekul Mengidentifikasi obat disita oleh polisi dan agen bea cukai Memeriksa struktur plastik, untuk memastikan mereka akan memiliki sifat yang diinginkan.