Anda di halaman 1dari 12

Penemuan Dini

Kasus Berisiko Kekurangan


Gizi pada Balita oleh
Masyarakat
Kelompok 6 :
Misna Hidayati
Nanik Pratiwi
Nova Mahgret Mandalena
Yussep Aldi
PRINSIP

menemukan kasus yang


penemuan balita dengan kegiatan nakes rutin dan
berpotensi di lakukan posyandu atau
hambatan pertumbuhan sreening massal di
mengalami gizi kurang fasilitas kesehatan primer
sedini mungkin masyarakat
atau buruk

Medical
Manfaat Kegiatan Rutin
Pelayanan Kesehatan dan
Penapisan Massal

- Balita dengan hambatan pertumbuhan dapat


segera diatasi agar tidak mengalami gizi
kurang.
- Balita dengan gizi kurang dapat dicegah
mengalami gizi buruk .
- Balita dengan gizi buruk dapat dicegah agar
tidak mengalami komplikasi.

Medical
Kondisi balita yang perlu di rujuk

01
LiLA < 12,5 cm pada balita (berada pada pita kuning
atau merah);

02
Hambatan pertumbuhan yang ditandai oleh hasil
penimbangan berat badan balita, yaitu:

 naik, tapi tidak optimal atau tidak sesuai dengan


grafik pertumbuhan pada KMS;

 BB balita tetap atau turun

 bila pertama kali ditimbang, plot BB berada di pita


kuning atau BGM pada grafik KMS.
Menentukan status gizi balita.

“ Grafik KMS merupakan alat untuk memantau pertumbuhan


balita, bukan untuk menentukan status gizi balita.

Indeks penilaian status gizi balita :


- TB / U


- BB / U
- BB / TB
 Jalur A menunjukkan kenaikan
berat badan balita yang normal.
 Jalur B menunjukkan kenaikan
berat badan balita yang tidak baik
(tidak optimal)
 Jalur C menunjukkan perubahan
berat badan balita yang buruk
LiLA sebagai indikator (WHO)

2
1 3

Dapat mendeteksi
perubahan jangka  Alat pengukurnya
Cara pengukuran
pendek dengan baik sederhana
paling sederhana
Mudah dibawa

Medical Medical
Medical
Peran Masyarakat
Meningkatkan akses
balita untuk ditimbang
setiap bulan
o Posyandu
o Poskesdes
o Pustu
o Puskesmas Semua balita usia 6-59 bulan
o praktek swasta yang terlihat kurus dan
o PAUD
setelah diukur mempunyai
o Bina Keluarga Balita
o Taman Bermain LiLA < 12,5 cm, atau kedua
o Taman Kanak-kanak punggung kakinya bengkak,
dirujuk ke petugas kesehatan,
puskesmas atau layanan
kesehatan primer lainnya.
Pengukuran LiLA
Kesempatan sosial ;
acara keagamaan
Acara adat/sosial
pertemuan masyarakat lainnya
Penjelasan yang diberikan oleh petugas puskesmas kepada
kader dan keluarga bila balita dirujuk

Balita berusia 6-59 bulan dengan gizi buruk dapat menjalani rawat jalan bila:
01 • Tanpa komplikasi
• Nafsu makan baik
• Keluarga mampu merawat balita tersebut dengan bimbingan tenaga kesehatan

Balita berusia 6-59 bulan dengan gizi buruk menjalani rawat inap bila:
• BB kurang dari 4 kg
02 • Ada komplikasi
• Nafsu makan buruk
• Keluarga tidak mampu merawat dengan baik.

03 Semua bayi usia kurang dari 6 bulan dengan indeks BB/PB kurang dari -3 SD menjalani rawat inap

Balita dengan gizi kurang ditangani sesuai dengan standar tatalaksana kasus, konseling
04 gizi dan konseling stimulasi tumbuh kembang.
Upaya pencegahan dan penemuan dini kasus kekurangan
gizi di masyarakat
Puskesmas
Petugas kesehatan
Masyarakat/keluarga di desa/pustu
 Penyuluhan/konseling pola hidup
sehat, termasuk pemberian makan
 Rutin menimbang BB tiap bulan sesuai umur, sanitasi dan air bersih
 Penyuluhan/konseling pola hidup sehat, termasuk
 BerPHBS kebutuhan asupan menurut umur.  Pelayanan kesehatan

 Memberi ASI eksklusif  Pelayanan kesehatan neonatus, balita sehat dan  Penggerakan masyarakat dan lintas
sakit, termasuk penentuan status gizi dan lingkar sektor serta pihak lainnya bersama
 Sanitasi lingkungan dan air bersih
kepala. aparat kecamatan
 Pemanfaatan pelayanan kesehatan
 Penggerakan masyarakat dalam pencegahan  Mengaktifkan posyandu
bagi bumil, bersalin, bayi dan balita
 dan penemuan dini kekurangan gizi pada balita  Menindaklanjuti hasil pelacakan balita
 Merujuk balita yang diduga kekurangan kekurangan gizi
 Memfasilitasi kegiatan posyandu
gizi  Pelayanan rawat jalan untuk balita
 Merujuk balita dengan gizi kurang/buruk ke dengan gizi kurang
 Kader mendampingi Toma, Toga dalam
puskesmas/RS
pelacakan balita kekurangan gizi.  Rujuk balita dengan gizi buruk ke RS
 Pelayanan rawat jalan untuk balita dengan gizi untuk rawat inap
kurang dan gizi buruk tanpa komplikasi
 Laporan bulanan kasus ke dinkes
 Membuat laporan bulanan kasus kabupaten/kota.
THANKS
/1%/

Anda mungkin juga menyukai