Anda di halaman 1dari 10

SUBYEK HUKUM PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

Oleh:

KAROTRIYANA BR. SIMBOLON


SUBYEK HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

NEGARA ORGANISASI INTERNASIONAL INDIVIDU

• Organisasi
Internasional antar • Perusahaan
Pemerintah (Publik) Multinasional
• Organisasi Non • BANK
Pemerintah (NGO)
1. Negara

1. Negara mampu membuat hukum yang mengikat segala


subyek hukum lainnya
2. Berperan dalam pembentukan organisasi-organisasi
(perdagangan) internasional
3. Berperan dalam perjanjian internasional
4. Berperan sebagai subyek perdagangan (penjual)
Negara memiliki hak untuk mengklaim kekebalan negaranya (Imunitas
Negara). Meskipun memiliki hak atas kekebalan negaranya sendiri. Konsep
imunitas memiliki beberapa pembatasan, antara lain :

1. Pembatasan oleh hukum internasional


2. Pembatasan oleh hukum nasional
3. Pembatasan seecara diam-diam dan sukarela
4. Negara memasukkan klausul arbitrase kedalam kontrak dagangnya
2. Organisasi Internasional

 Antar Pemerintah:

Dalam hukum perdagangan internasional, organisasi ini hanya


banyak berperan sebagai Regulator.

Dalam hal ini organisasi internasional banyak mengeluarkan


peraturan-peraturan yang bersifat rekomendasi dan guidelines. Dan
itupun banyak ditujukan kepada negara.

ex:
• ITO (International Trade Organization)
• GATT (General Agreement on Tariffs and Trade
• WTO (World Trade Organization)
 Non Pemerintah:

NGO internasional dibentuk oleh pihak swasta (pengusaha)


atau asosiasi dagang. Misalnya, ICC (International Chamber of
Commerce atau Kamar Dagang Internasional), telah berhasil
merancang dan melahirkan berbagai bidang hukum
perdagangan dan keuangan internasional, misalnya:
INCOTERMS, Arbitration Rules dan Court of Arbitration,
serta Uniform Customs and Practices for Documentary Credits
(UCP).
3. Individu

Individu dipandang sebagai subjek hukum dengan sifat hukum perdata


(legal persons of a private law nature). Konvensi ICSID mengakui hak-
hak individu untuk menjadi pihak di hadapan badan arbitrase ICSID.
Namun demikian hak ini bersifat terbatas, karena, pertama, sengketanya
hanya dibatasi untuk sengketa-sengketa di bidang penanaman modal
yang sebelumnya tertuang dalam kontrak.

Kedua, Negara dari individu yang bersangkutan harus juga disyaratkan


untuk menjadi anggota konvensi ICSID ( Konvensi Washington 1965).
Persyaratan ini bersifat mutlak. Aturan-aturan di bidang perdagangan
yang mereka buat sendiri kadang-kadang memiliki keuatan mengikat
seperti halnya hukum nasional. Disebutkan di atas bahwa individu
adalah subjek hukum dengan sifat hukum perdata (legal persons of a
private law nature)
4. Perusahaan Multinasional

MNCs berperan penting karena kekuatan finansial yang dimilikinya.


Dengan kekuatan finansialnya hukum (perdagangan) internasional
berupaya mengaturnya.
5. Bank

1. peran bank dalam perdagangan internasional dapat dikatakan


sebagai pemain kunci. Tanpa bank, perdagangan internasional
mungkin tidak dapat berjalan.
2. Bank menjembatani antara penjual dan pembeli yang satu sama
lain mungkin saja tidak mengenal karena mereka berada di
Negara yang penjual dan pembeli.
3. Bank berperan penting dalam menciptakan aturan-aturan hukum
perdagangan internasional, khususnya dalam mengembangkan
hukum perbankan internasional.
Objek-Objek Perdagangan Internasional

Hampir semua aktivitas manusia memerlukan produk dan jasa yang


dihasilkan orang lain. Kebutuhan manusia akan produk dan jasa ini
kemudian berkembang menjadi objek dari perdagangan internasional
yang tidak pernah lekang oleh zaman.

• Bahan baku
• Produksi elektronik
• Bahan pangan
• Alat transportasi

Anda mungkin juga menyukai