2
jumlah
0
2013 2014 tahun 2015 2016 2017
Identifikasi Masalah
1. Penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang ada
di PG masih kurang tepat.
1. Kepala
2. Leher
3. Badan
4. Anggota tubuh atas
5. Anggota tubuh bawah
6. Banyak tempat
Risiko (hazard)
Beberapa pengaruh buruk lingkungan kerja atau (hazard) yang sering
dijumpai pada lingkungan kerja antara lain adalah:
a. Hazard fisik terdiri dari suhu, tekanan, getaran, pencahayaan,
radiasi dan kebisingan
b. Hazard kimia terdiri dari debu, uap dan larutan
c. Hazard biologi terdiri dari penyakit anthrak, penyakit jamur sering
diderita oleh tukang cuci dan penyakit parasit
d. Hazard fisikologi atau ergonomi
e. Hazard psikososial
HIRARC (Hazard Identification, Risk assessment and
Risk Control)
HIRARC (Hazard Identification, Risk assessment, and Risk Control)
merupakan searngkaian proses mengidentifikasi bahaya yang dapat
terjadi dalam aktifitas rutin maupun non rutin dalam perusahaan,
kemudian melakukan penilaian risiko dan bahaya tersebut lalu
membuat program pengendalian bahaya tersebut agar dapat
diminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan
mencegah terjadinya kecelakaan kerja
Analisis dan Pembahasan
• Dari hasil risk assessment tabel HIRARC sebelumnya didapatkan 3
jenis hazard yang memiliki nilai tertinggi yaitu pekerja kurang
memperhatikan penempatan peralatan ketika perbaikan mesin, alat
perbaikan mesin kurang memadai, tanah becek ketika musim hujan
dengan nilai 6.
Terdapat 5 kategori dalam pengendalian
resiko
1. Elimination
Eliminasi adalah teknik pengendalian yang menghilangkan sumber
hazard. Eliminasi dapat dilakukan dengan memperbaiki atau
mengaspal jalan.
- Masker
- Baju kerja
- Helm proyek
Kesimpulan
Berdasarkanpembahasan studi kasus pada bab sebelumnya, maka
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan studi lapangan dan hasil wawancara dari 6 stasiun yang
ada terdapat 29 hazard yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
2. Dari analisis risk assessment yang berasal dari dua parameter yaitu
impact level dan probability dihasilkan sumber hazard yang
termasuk dalam kategori moderate risk sebanyak 4 hazard dan low
risk sebanyak 25 hazard. pekerja kurang memperhatikan
penempatan peralatan ketika perbaikan mesin, alat perbaikan mesin
kurang memadai, tanah becek ketika musim hujan dengan nilai 6.
Hazard yang terdapat pada kategori moderate risk menjadi prioritas
untuk dilakukan perbaikan.
Kesimpulan
3. Rekomendasi yang diberikan dapat dibagi 4 yaitu elimination,
pengendalian teknis, pengendalian administratif dan penggunaan alat
pelindung diri (APD). Elimination tidak dapat dilakukan dengan memakai
memperbiki/mengaspal jalan. Pengendalian teknis adalah pengendalian
yang diberlakukan lingkungan stasiun kerja seperti melengkapi peralatan
yang dibutuhkan danmeletakkan peratan di tempat yang aman.
Perbaikan administrative dengan melakukan training prosedur
pengoperasian mesin dan SOP pada pekerja secara rutin, pelatihan
tentang K3, pemasangan rambu atau tanda untuk mengindikasikan
adanya gas berbahaya sedangkan untuk sumber hazard yang berpusat di
jalan raya adalah menaati rambu lalu lintas dan pemakaian helm saat
pekerja berada di jalan raya untuk meminimalisir hazard yang dapat
menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) seperti masker serta APD yang dianggap penting untuk selalu
dipakai dalam lingkungan pabrik.
Saran
1. Sebaiknya pekerja di PG Kedawoeng harus menaati Standart
Operasional Procedur yang telah ditetapkan.
2. Perlu dilakukan pengawasan oleh kasi atau kasubsi di masing –
masing stasiun karena pengawasan selama ini yang dilakukan masih
kurang terbukti masih banyak pekerja yang kurang menaati
ketentuan K3 yang berlaku seperti tidak memakai helm proyek atau
tidak memakai topeng las saat mengelas.
3. Pemberian reward bagi pekerja terbaik dan punishment bagi
pekerja yang melanggar SOP.