Anda di halaman 1dari 23

KONSEP WILAYAH

PESISIR
Pantai..................???
??
Garis
pantai.......?????
Pesisir..................???
• Pantai adalah kenampakan alam yang menjadi
batas antara wilayah yang bersifat daratan
dengan wilayah yang bersifat lautan.
• Garis Pantai : tempat pertemuan antara air laut
dengan daratan tadi
• Pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari
pada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah
daratan yang masih mendapat pengaruh laut
(pasang surut, suara deburan ombak, rembesan
air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh
masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air
sungai dan sedimentasi dari darat).
• Menurut Badan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL),
batas wilayah pesisir ialah daerah yang
masih ada pengaruh kegiatan bahari dan
sejauh konsentrasi permukiman nelayan.
• Laut adalah sekumpulan air yang sangat
luas di permukaan bumi yang memisahkan
atau menghubungkan suatu benua atau
pulau dengan benua atau pulau lainnya.
• Laut merupakan bagian dari samudera
dengan kadar garam cukup tinggi (rata-
rata 3.45%)
• Jumlah pulau di indonesia mencapai
kurang lebih 17.500 buah
• Indonesia  negara kepulauan dgn garis
pantai 81.000 km dan kawasan pesisir
yang sangat luas
• Sosial  Tdk kurang dari 60% atw 110 jt
jiwa penduduk Indonesia bermukim di
wilayah pesisir (DKP, 2002)
• Dua pertiga dari teritorial dengan luas
lebih kurang 5,8 juta km2 adalah perairan
• Indonesia memiliki wilayah pesisir yang luas dan SDA
yang kaya dan sangat beragam, baik sumber daya dapat
pulih (renewable resources) seperti terumbu karang dan
hutan mangrove maupun sumberdaya tak dapat pulih
(non renewable resources) seperti minyak dan gas serta
mineral lainnya.
• Semua SD tersebut telah dimanfaatkan untuk
menunjang pembangunan ekonomi nasional.
• Selain menyediakan berbagai SD tersebut, wilayah
pesisir memiliki berbagai fungsi lain, seperti transportasi
dan pelabuhan, kawasan industri, agribisnis dan
agroindustri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan
pemukiman dan tempat pembuangan limbah.
• Berbagai fungsi wilayah pesisir itu menimbulkan
kemungkinan ancaman-ancaman kesehatan
penduduk yang bertempat tinggal dan bermata
pencaharian di daerah tersebut.
Definisi
• Pesisir merupakan daerah pertemuan antara
darat dan laut; ke arah darat meliputi bagian
daratan, baik kering maupun terendam air,
yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti
pasang surut, angin laut, dan perembesan air
asin;
• sedangkan ke arah laut meliputi bagian laut
yang masih dipengaruhi oleh proses-proses
alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi
dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan
oleh kegiatan manusia di darat seperti
penggundulan hutan dan pencemaran
(Soegiarto, 1976; Dahuri et al, 2001).
• Wilayah Pesisir didefinisikan sebagai
wilayah peralihan antara ekosistem
darat dan laut yang saling berinteraksi,
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor:
KEP.10/MEN/2002 tentang Pedoman
Umum Perencanaan Pengelolaan
Pesisir Terpadu.
Masyarakat pesisir merupakan masyarakat
yang tinggal dan melakukan aktifitas sosial
ekonomi yang terkait dengan sumber daya
wilayah pesisir dan lautan

Masyarakat pesisir pada umumnya sebagian


besar penduduknya bermata pencaharian di
sektor pemanfaatan sumber daya kelautan
(marine resource based), seperti nelayan,
pembudidaya ikan, penambangan pasir dan
transportasi laut.
Karakteristik Masyarakat Pesisir
1. Ketergantungan Pada Kondisi Lingkungan
2. Ketergantungan Pada Musim
3. Ketergantungan Pada Pasar
4. Aktivitas Kaum Perempuan dan Anak-Anak
5. Rentan Terhadap Pengaruh Eksternal
6. Rendahnya Tingkat Kesejahteraan dan Ilmu Pengetahuan
7. Memiliki Kepribadian Yang Keras, Tempramental dan
Boros
8. Memiliki Sistem Kepercayaan dan Adat Yang Kuat
Karakteristik dipengaruhi beberapa
aspek
• Aspek pengetahuan, masyarakat pesisir
mendapat pengetahuan dari warisan nenek
moyangnya.
• Aspek kepercayaan, masyarakat pesisir masih
menganggap bahwa laut memilki kekuatan
magic sehingga mereka masih sering
melakukan adat pesta laut atau sedekah laut.
• Aspek sosial : kerajinan tangan, tarian, silat
tradisional dll
Masalah-masalah masyarakat
pesisir
1. Kemiskinan
2. Kerusakan sumber daya pesisir,
3. Rendahnya kemandirian organisasi sosial desa,
4. Serta minimnya infrastruktur dan kesehatan
lingkungan di pemukiman desa.

Keempat persoalan pokok di atas memberikan andil


atas tingginya kerentanan desa menghadapi
bencana alam dan perubahan iklim.
Solusi Masalah Masyarakat Pesisir
• Menyediakan kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari sandang
pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.
• Prasarana dan sarana produksi secara lokal yang memungkinkan
masyarakat dapat memperolehnya dengan harga murah dan
kualitas yang baik.
• Meningkatnya peran kelembagaan masyarakat sebagai wadah aksi
kolektif (collectiveaction) untuk mencapai tujuan-tujuan individu.
• Mengadakan kegiatan-kegiatan ekonomi produktif di daerah
• Transportasi dan komunikasi sebagai basis atau dasar hubungaN
ekonomi antar kawasan pesisir serta antara pesisir dan pedalaman.
• Terwujudnya struktur ekonomi Indonesia yang berbasis pada
kegiatan ekonomi diwilayah pesisir dan laut sebagai wujud
pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya alam laut.
Kerusakan Pesisir
Diposaptono (2001:8-14) membagi penyebab kerusakan pesisir
menjadi dua, yaitu:
1. Kerusakan karena faktor alam
2. Kerusakan akibat antropogenik
1. Kerusakan Faktor Alam
• Kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam adalah gempa,
tsunami, badai, banjir, pemanasan, erosi.
• Kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam dapat terjadi
secara alami ataupun akibat campur tangan manusia hingga
mengakibatkan bencana alam. Contoh : pengembangan kota
yang tidak mampu atau tidak sempat membangun sarana
drainase, adanya bangunan-bangunan liar di sungai, sampah
yang dibuang di sungai, penggundulan di daerah hulu dan
perkembangan kota di daerah hulu.
• Masalah erosi yang terjadi dapat pula disebabkan oleh proses
alami, aktivitas manusia ataupun kombinasi keduanya.
2. Kerusakan Akibat Antropogenik
• Sumber kerusakan
1. Darat : kegiatan industri, kegiatan rumah tangga, dan
kegiatan pertanian limbah domestik cair dan padat.
2. Laut : Aktivitas manusia yang dapat merusak
ekosistem pesisir, yaitu: pengerukan sedimen dan
pembuangan material hasil pengerukan, tumpahan
minyak. tumpahan minyak dpt mnyebabkan
pencemaran pesisir dgn jangka pajang yg perubahan
karakteristik populasi spesies laut atau struktur
ekologi komunitas laut
PENANGGULANGAN PERMASALAHAN
PESISIR
1. Kegiatan Mitigasi
Penanggulangan pada kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam.
Kegiatan penanggulangannya dengan menanam mangrove di wilayah
pesisir yang rentan terhadap bencana tsunami atau erosi.
2. Kegiatan Preventif/Pencegahan
Kegiatan preventif/pencegahan adalah kegiatan yang berupa untuk
mencegah terjadinya kerusakan. Kegiatan mencegah kerusakan pesisir.
Pada masalah limbah domestik dapat dilakukan pengolahan sampah
dan Gerakan Bersih Pantai dan Laut sedangkan limbah pemanfaatan
ikan dapat diolah menjadi pakan ikan, terasi.
3. Kegiatan Pemulihan
Kegiatan pemulihan adalah kegiatan yang berupaya memulihkan
keadaan yang telah mengalami kerusakan. Menurut Diposaptono
(2001:8-15), kegiatan pemulihan dapat berupa restorasi, rehabilitasi
maupun rekonstruksi.
Pengelolaan SDA & Lingkungan
Pesisir
“ Pengelolaan Bebasis Masyarakat (Community Based Management)”
1. Persiapan : kegiatan masyarakat lokal, pengangkatan motivator desa,
penguatan kelompok kerja
2. Perencanaan : tujuan-kerangka-proses
3. Penyadaran masyarakat: nilai dan manfaat ekologis, konservasi,
penanggulangan kerusakan
4. Pelatihan keterampilan dasar
5. penyusunan Rencana Penanggulangan Kerusakan Lingkungan Pesisir
dan Laut secara Terpadu dan Berkelanjutan: mengkaji permasalah,
tujuan-sasaran, pelaksaanaan dg pekibatan masyarakat
Dampak Positif
 Mampu mendorong timbulnya pemerataan dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan;
 Mampu merefleksikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat
lokal yang spesifik;
 Mampu meningkatkan manfaat lokal bagi seluruh anggota
masyarakat yang ada
 Mampu meningkatkan efisiensi secara ekonomis maupun
teknis;
 Responsif dan adaptif terhadap variasi kondisi sosial dan
lingkungan lokal;
 Mampu menumbuhkan stabilitas dan komitmen;
 Masyarakat lokal termotivasi untuk mengelola secara
berkelanjutan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai